Nim : 2000029237
Penulisan Ilmiah
Review 10 Jurnal Epidemiologi
Nama Penulis Tiara Aniska
Tahun 2022
Judul STUDI EPIDEMIOLOGI TERHADAP KEJADIAN DIABETES MELITUS PADA USIA
LANJUT DI DESA PURWODADI
Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
rancangan studi cross sectional. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk
table dan dianalisis univariat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Purwodadi
Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh. Wawancara
dilakukan pada bulan Maret dan April tahun 2022. Sampel pada penelitian ini
adalah masyarakat Desa Purwodadi dengan kasus diabetes melitus.
Responden berjumlah 20 dengan usia 30 tahun keatas. Data yang
dikumpulkan adalah data sekunder. Data sekunder meliputi data usia, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, konsumsi makanan/minuman berisiko,
konsumsi buah dan sayur, serta perilaku responden.
Hasil Hasil penelitian kejadian diabetes melitus di Desa Purwodadi tahun 2022
diperoleh bahwa responden perempuan berjumlah 13 responden, dan laki-
laki berjumlah 7 responden. Perempuan lebih dominan menjaga
kesehatannya dari pada laki-laki, biasanya perempuan lebih sering memeriksa
kesehatan mereka pada tenaga medis (Wahyono, Widowati et al. 2019). Pada
penelitian (Fadhilah 2016) diperoleh kejadian diabetes pada Kelurahan
Buaran, persentase laki-laki sebanyak 51,5% dan perempuan sebanyak 48,5%
Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa perempuan memiliki faktor risiko
tinggi terhadap kejadian diabetes melitus. Hal ini didukung oleh penelitian
(Rahayu Rediningsih and Puji Lestari 2021) yang menyatakan bahwa
perempuan lebih berisiko terhadap kejadian diabetes melitus karena ketika
masa menopause, terjadi proses hormonal yang menyebabkan penyebaran
dan peningkatan lemak dalam tubuh. Penelitian lain dari (Sudargo, Freitag et
al. 2018) juga menyatakan bahwa proses insulin akan menurun ketika
terjadinya proses menopause pada perempuan, diikuti dengan berat badan
yang sering tidak ideal menyebabkan rendahnya respon insulin.
Keterbatasan
Nama Penulis Inggita Raiesa Rahmi, Dwi Sutiningsih**, Retno Hestiningsih* , Lintang Dian
Saraswati
Tahun 2022
Judul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kasus Filariasis di Indonesia :
Sistematik Review
Metode Penelitian ini menggunakan metode systematic review yang dilakukan melalui
pendekatan sistematis dengan menelaah artikel ilmiah yang diterbitkan oleh
jurnal internasional, nasional dan Grey Literature dengan mengikuti Protokol
penelitian dari Joanna Briggs Institute Manual for Evidence Synthesis.
Protokol penelitan tersusun dari Background and Purpose, Research
Question, Search Terms, Selection Criteria, Quality Checklist and Procedures,
Data extraction Strategy, Data Synthesis Strategy.
Hasil Faktor perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kasus filariasis yaitu
Kebiasaan keluar rumah pada malam hari, praktik menggunakan obat anti
nyamuk, praktik menggunakan kelambu pada saat tidur, praktik penggunaan
pakaian lengkap/tertutup pada saat keluar rumah, praktik penggunaan kawat
kassa pada pada ventilasi rumah. Sedangkan faktor lingkungan yang
berhubungan dengan kasus filariasis yaitu Keberadaan semak-semak,
Keberadaan rawarawa, Keberadaan sawah, Keberadaan ternak dengan
ternaknya dan Keberadaan genangan air/sumur/kolam terbukti dapat
mempengaruhi kejadian filariasis di Indonesia.
Keterbatasan
Nama Penulis Thaddeus Okonkwo Eze*, Finian Chimezie Nwadinigwe** , Gabriel Mathias
Ameh*
Tahun 2023
Judul Treatment Outcome of Tuberculosis Cases and HIV Co-infected Patients. A
Retrospective Study at a Federal Medical Centre of North Central Nigeria
Metode Setting: Benue state is located in the north central geographic zone of Nigeria.
Benue State has an estimated population of 4,712,020 in 2010 (i.e. 2.8%
projection from 2006 National population figures of 4,219,244). There are
two main ethnic groups, Tiv and Idoma. Other ethnic groups include Igede,
Etulo and Jukun. The Benue people are mostly farmers engaged in
subsistence and commercial farming. A small percentage of the populations
are involved in petty trading and civil service jobs.
Hasil This study demonstrates a favorable treatment outcome in HIV-negative
patients compared to HIV-positive patients at FMC Makurdi, Benue state for
the two years period reviewed; indicating that TB/HIV co-infection has
remained a major public health problem. Therefore, TB/HIV co-infection in
Nigeria should be jointly managed and collaboration between the two
programs needs to be strengthened and the services should be coordinated.
In the nearest future, other authors could build on the findings of this paper
using more recent and primary data as a follow-up study, to confirm the
findings of this paper and to indicate possible variations which this study
could not present owing to the limitation and use of secondary data.
Keterbatasan
Nama Penulis Rezekieli Zebua1 , Vivian Eliyantho Gulo2 , Immanuel Purba3 , Malvin Jaya
Kristian Gulo4
Tahun 2023
Judul Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia Tahun
2017-2021
Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan
untuk mengumpulkan data pasien terkena penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini diambil dari profil kesehatan
indonesia dari tahun 2017 sampai 2021 tentang pasien terkena penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hasil Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus Dengue dan nyamuk Aedes aegypti sebagai vector
utamanya. Pengetahuan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
menjadi hal yang sangat penting diketahui oleh masyarakat sehingga dapat
melakukan deteksi dini dan mampu mengetahui tentang penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan dan cara penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue
(DBD). Pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien sampai
saat ini adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara
3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan kembali barang
bekas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa
perubahan epidemiologi demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia tahun
2017 sebanyak (26,10%), tahun 2018 sebanyak (24,75%), tahun 2019
sebanyak (51,53%), tahun 2020 sebanyak (40,0%) dan tahun 2021 sebanyak
(27,0%). Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan bahwa jumlah keseluruhan
provinsi di Indonesia tahun 2017-2021 yaitu 34 provinsi. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan dan peningkatan
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat drastis pada tahun 2018
dengan insidence rate 51,53%.
Keterbatasan Diharapkan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue DBD di Indonesia
dapat ditingkatkan untuk meningkatkan upaya penggerakan masyarakat
dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan menguras,
menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas, plus mencegah gigitan
nyamuk (3M plus), serta meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat
mengenai pencegahan DBD sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran masyarakat untuk dapat menghindari atau mencegah faktor–faktor
yang berisiko untuk terjadinya penyakit DBD bagi individu, keluarga dan
masyarakat.
Nama Penulis Chimezie Finian Nwadinigwe* , Mateus Sakundarno Adi**, Budi Laksono**,
Dwi Sutiningsih
Tahun 2023
Judul Rhino-Orbito-Cerebral Mucormycosis (ROCM): An Observational Case Report
of Covid-19 Positive Patients Admitted in Intensive Care Unit of Community
Hospital in South India
Metode A form was designed for the collection of data from patients file and
physicians’ daily assessment, data to be collected includes, patients’ history,
biodata, medication history, signs and symptoms, predisposing risk factors
etc. the form and the nature of the study was approved by the ethical
committee. Information collection was on daily basis and reconciled with the
concerned physician inputs. Data collection continues until patients were
transferred to ward. Recommendation and suggestions were made.
Hasil The reported three cases included in the observation showed Nasal stuffiness,
Foul smell, and Facial pain warning signs and symptoms respectively, others
include interval headaches, dental pain, and nasal discharge. Corticosteroids,
antibiotics, Diabetes mellitus, hypertension, and kidney stone were
predisposing factors. Although more data and clinical analysis are required to
confirm the latter. We also recommended proactive screening and monitoring
especially for critically ill patients in the ICU which is essential to mitigate the
conditions facilitating the emergence of ROCM and prevent complications and
reduce the mortality rate.
Keterbatasan