Anda di halaman 1dari 40

METODE

PENELITIAN 1
“Tingkat
“TingkatPengetahuan
PengetahuanMahasiswa
Mahasiswa
Stambuk
Stambuk2018
2018Fakultas
FakultasKeperawatan
Keperawatan
Universitas
UniversitasSumatera
SumateraUtara
UtaraTerhadap
Terhadap
Pemeriksaan
PemeriksaanPayudara
PayudaraSendiri
Sendiri
(SADARI)”
(SADARI)”
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kanker saat ini adalah satu dari penyebab utama kematian
di seluruh dunia. Tahun 2030 diperkirakan akan meningkat menjadi
26 juta penderita dan 17 juta di antaranya meninggal dunia akibat
kanker (WHO, 2015). Kanker adalah salah satu dari empat besar
penyakit utama pada masyarakat. Kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan tidak
normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker dapat menyerang semua
lapisan masyarakat tanpa terkecuali dan tanpa mengenal status
sosial, umur juga jenis kelamin. Anak-anak, remaja, dan orang
dewasa tak luput dari serangan mematikan ini. Namun dari data yang
ada kaum wanita paling banyak terkena kanker (Kartikawati, 2012).
B.
B. Rumusan
Rumusan Masalah
Masalah

"Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswi Fakultas


Keperawatan Universitas Sumatera Utara terhadap
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ?"
C. Tujuan

Tujuan Khusus
1 Untuk mengetahui karakteristik
mahasiswi FKEP USU yang
3
meliputi umur, agama, suku, dan
pendidikan (jurusan).
Tujuan Umum Tujuan Khusus

2
Untuk mengetahui bagaimana Untuk mengetahui tingkat
tingkat pengetahuan mahasiswi pengetahuan mahasiswi FKEP
FKEP USU terhadap SADARI USU terhadap SADARI
D.Manfaat

Dapat memberikan informasi


tentang bagaimana tingkat
pengetahuan mahasiswi
Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
terhadap Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
PUSTAKA
2.1
KONSEP
PENGETAHUAN
2.1.1 Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjasi


setelah orang melakukan penginderaan sesuatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra
manusia, yakni indra penglihatan, penengaran,
penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo,
2007).Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi
melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga
terhadap objek tertentu (Nursalam, 2009).
2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Tahu (know) Sintesis (synthesis)


Aplikasi (application)

Memahami Analisis (analysis) Evaluasi (evaluation)


(comprehension)
2.1.3
2.1.3 Faktor
Faktor yang
yang Mempengaruhi
Mempengaruhi Pengetahuan
Pengetahuan

Dalam proses seseorang mengetahui akan dipengaruhi oleh beberapa hal


atau faktor, menurut Sukmadinata (2003) faktor yang mempengaruhi
pengetahuan digolongkan menjadi dua yaitu:Faktor internal meliputi
jasmani (kesehatan indera seseorang) dan rohani (kesehatan psikis,
intelektual, psikomotor, serta kondisi afektif dan kognitif individu). Untuk
faktor eksternal meliputi :Pendidikan, dimana tingkat pendidikan
seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu
yang datang dari luar.
2.1.4 Sumber Pengetahuan

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari


berbagai macam sumber, misalnya media massa,
media eletronik, buku petunjuk, petugas
kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan
sebagainya. Sumber pengetahuan dapat berupa
pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal
maupun informal ahli agama, pemegang
pemerintahan, dan sebagainya (Notoatmodjo,
2005).
2.1.5 Pengetahuan kesehatan (health
knowledge)
Untuk mengukur pengetahuan kesehatan adalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung atau melalui
atau angket atau kuesioner. Kuesioner yang akan diberikan kepada
responden berisikan pertanyaan-pertanyaan sederhana dan mudah
dimengerti karena responden dalam penelitian ini berasal dari
kalangan mahasiswi non kesehatan yang mungkin masih kurang
terpapar dengan informasi seputar kesehatan. Indikator
pengetahuan kesehatan adalah tingginya pengetahuan responden
tentang kesehatan, atau besarnya presentase kelompok responden
atau masyarakat tentang variabel-variabel atau komponen-
komponen kesehatan
2.1.6 Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran bobot pengetahuan seseorang ditetapkan menurut
hal-hal sebagai berikut:

1. Bobot I : tahap tahu dan pemahaman.


2. Bobot II : tahap tahu, pemahaman, aplikasi, dan analisis.
3. Bobot III : tahap tahu, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
dan evaluasi.

Pengukuran dapat dilakukan dengan wawancara atau angket


yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek
penelitian atau responden.
Lanjutan…

Arikunto (2006) membuat kategori tingkat pengetahuan


seseorang menjadi tiga tingkatan yang didasarkan pada nilai
persentase yaitu sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya 76%-100%


2. Tingkat pengetahuan kategori Cukup jika nilainya 56–75%.
3. Tingkat pengetahuan kategori Kurang jika nilainya 40%-55%
(Arikunto,2006)
2.2
KONSEP
SADARI
2.2.1 Defenisi Sadari

SADARI adalah salah satu deteksi dini kanker


payudara.Merupakan suatu teknik pemeriksaan dimana
seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri dengan
melihat dan merasakan dengan jari untuk mendeteksi
apakah ada benjolan atau tidak pada payudaranya (Singh
et al., 1999) dalam Fuji, 2010). Menurut Syahfitri (2012)
SADARI adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh
setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan
lainnya.
2.2.2
2.2.2 Tujuan
Tujuan

Deteksi dini merupakan suatu langkah yang sangat penting untuk


mengurangi tingkat kematian 25-30% karena kanker payudara (Mulyani
dan Nurayani, 2013).Sebesar 85% gangguan dalam payudara di ketahui
pertama kali oleh penderita sendiri (Handayani, 2008). Hasil pengobatan
sangat ditentukan oleh stadium penyakit saat pertama kali didiagnosis.
Oleh karena itu, dengan deteksi dini diharapkan penyakit telah
terdiagnosis pada tahap awal sehingga kemungkinan sembuh total menjadi
besar (Diananda, 2009).
2.2.3 Waktu Melakukan SADARI.
Program dari American Cancer Society mengajurkan bahwa
wanita usia mulai 20 tahun melakukan SADARI tiap tiga
bulan, usia 35-40 tahun melakukan mammografi, usia lebih
dari 40 tahun melakukan check up pada dokter ahli, dan usia
lebih dari 50 tahun rutin check up/mammografi setiap tahun.
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan
sekali dan optimum dilakukan pada sekitar 7-14 hari setelah
awal siklus menstruasi karena pada masa itu retensi cairan
minimal dan payudara dalam keadaan lembut dan tidak
keras (Mulyani dan Nurayani, 2013).
2.2.4 Cara Melakukan SADARI
1. Melepaskan seluruh pakaian bagian atas kemudian berdiri di depan cermin
dengan posisi kedua lengan lurus di samping tubuh.
2. Lihat dan perhatikan apakah terdapat kelainan payudara berupa: bentuk
dan ukuran kedua payudara simetris, bentuk payudara membesar dan
mengeras, ada urat yang menonjol, perubahan warna pada kulit payudara,
kulit payudara tambak menebal dengan pori-pori melebar seperti kulit jeruk,
permukaan kulit payudara tidak mulus dan tampak ada kerutan atau
cekungan pada kulit payudara, puting payudara tertarik ke dalam, dan
adanya luka pada kulit atau puting payudara.
3. Kemudian ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan
lurus keatas.
4. Setelah selesai, ulangi kembali pengamatan dengan posisi kedua tagan di
pinggang, dada dibusungkan, dan kedua siku ditarik ke belakang. (Sukaca,
2009).
Lanjutan…
1. Palpasi/ menekan payudara dengan 3 jari, yaitu jari ke 2,3, dan 4. Palpasi
dengan melakukan gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke puting.
2. Setelah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, kemudian lakukan kembali
gerakan memutar dari tepi payudara dan ketiak diperiksa tanpa ada yang
terlewatkan.
3. Gerakan memutar juga dapat dilakukan mulai dari puting susu, melingkar
semakin lebar kearah tepi payudara atau secara vertikal keatas dan kebawah
mulai dari tepi paling kiri hingga ketepi paling kanan. harus diperhatikan
bahwa perabaan harus dilakukan dalam tiga macam tekanan, yaitu: tekanan
ringan untuk meraba adanya benjolan di permukaan kulit, tekanan sedang
untuk memeriksa adanya benjolan di tengah jaringan payudara, dan tekanan
kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara yang melekat ada tulang iga.
4. Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga ke
puting. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu
(Suryaningsih dan Sukaca, 2009)
BAB 3
KERANGKA
KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka
Konseptual

Pada penelitian ini terdapat variabel independen (bebas) yaitu


tingkat pengetahuan mahasiswi Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara, dan variabel dependen (terikat)
yaitu Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Maka kerangka
konsep dari penelitian Tingkat Pengetahuan Mahasiswi
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara terhadap
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai berikut :
Lanjutan…

Variabel Independen Variabel Dependen

1. Tingkat Pengetahuan
Mahasiwi Fakultas
Keperawatan Baik
Universitas Sumatera  
Utara Pemeriksaan Cukup
2. Tahu Payudara Sendiri  
3. Memahami (SADARI) Kurang
4. Aplikasi
5. Analisis
6. Sintesis
7. Evaluasi
3.2 Defenisi Operasional
Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Tingkat Suatu Kuesioner Dengan 1.Baik : Jika responden Ordinal


pengetahuan pemahaman menghitung
terhadap mahasiswi tentang jawaban mampu menjawab
Pemeriksaan tingkat kuesioner dengan benar 76%-100%
payudara kemampuan untuk
sendiri berfikir secara dari seluruh pertanyaan.
hirarki mengenai: 2.Cukup: jika responden
 -Pengertian
- Manfaat mampu menjawab
- Tujuan dengan benar 56%-75%
- Waktu yang
tepat melakukan dari seluruh pertanyaan
- Cara melakukan 3. Kurang: jika responden
mampu menjawa dengan
benar 40%-55% dari
seluruh pertanyaan
BAB 4
METODE
METODE PENELITIAN
PENELITIAN
4.1 DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
dengan metode rancangan atau cross sectional. Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Mahasiswi Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara Stambuk 2018
Tingkat pengetahuan mahasiswi Universitas Sumatera Utara
terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) : Baik,Cukup,
Kurang 
Lanjutan…

Mahasiswi Fakultas Tingkat pengetahuan


mahasiswi Universitas
Keperawatan
Sumatera Utara
Universitas terhadap Pemeriksaan
Sumatera Utara Payudara Sendiri
  (SADARI) : Baik,
Stambuk 2018 Cukup, Kurang
4.2
4.2 Lokasi
Lokasi dan
dan Waktu
Waktu Penelitian
Penelitian

Penelitian ini dilaakukan dilokasi tempat masing-masing


mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara dikarenakan pengisian quesioner dilakukan secara
online. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April
2021.
 
4.3
POPULASI
DAN SAMPEL
4.3.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau


objek dengan karakteristik tertentu dalam
suatu penelitian (Arikunto, 2006). Adapun
populasi pada penelitian ini adalah
mahasiswi Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara semester 5
berjumlah 132 mahasiswi. (Sumber : Jumlah
mahasiswa semester 5 fakultas
keperawatan USU).
4.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2007) total sampling
adalah teknik pengambilan sampel dimana
jumlah sampel sama dengan populasi.
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel
adalah seluruh mahasiswi keperawatan usu
stambuk 2018 yang memenuhi kriteria
sampel, cara pengambilan sampel ini adalah
dengan mengambil seluruh populasi
dijadikan sampel sebanyak 132 responden.
 
4.4
KRITERIA
SAMPEL
4.4.1 Kriteria Inklusi

Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara


stambuk 2018 (Semester 5)
● Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara Semester 5 yang sudah mengalami
menstruasi
● Bersedia menjadi responden penelitian
4.4.2 Kriteria Ekslusi

• Selain mahasiswi semester 5 fakultas Keperawatan


Universitas Sumatera Utara
• Mahasiswi yang tidak bersedia menjadi responden
4.5
4.5 Instrumen
Instrumen Penelitian
Penelitian

Berikut adalah alat ukur penilaian tingkat pengetahuan:

1. Baik : Jika responden mampu menjawab dengan benar 76%-100% dari


seluruh pertanyaan.
2. Cukup: Jika responden mampu menjawab dengan benar 56%-75% dari
seluruh pertanyaan
3. Kurang: Jika responden mampu menjawa dengan benar 40%-55% dari
seluruh pertanyaan (Arikunto,2006)
4.6 Pengumpulan Data
1. Menentukan bahwa sampel sudah memenuhi kriteria yaitu
mahasiswi FKEP USU
2. Memberikan informed consent terlebih dahulu kepada subjek
penelitian yang dijadikan sampel sebagai persetujuan menjadi
responden penelitian.
3. Sebelum memberikan kuesioner, peneliti menjelaskan kepada
responden tujuan dan kode etik penelitian, cara mengisi
kuesioner, lalu memberikan waktu kepada responden untuk
bertanya.
4. Responden diberikan waktu selama 15 menit untuk mengisi
kuesioner penelitian. Kemudian setelah kuesioner tersebut
terisi peneliti kumpulkan untuk diolah datanya.
4.7 Analisa Data

1. Proses Editing : Dilakukan pengecekan data yang telah


terkumpul, bila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam
pengumpulan data, diperiksa, diperbaiki dan dilakukan
pendataan ulang.
2. Proses coding : Memberikan kode secara angka atau kode
tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana.
3. Tabulating : Menyusun dan menghitung hasil serta
mengambil kesimpulan.
4. Persentase : Data yang ditabulasi diubah dalam bentuk
persentase
4.8 Pertimbangan Etik
Masalah etika penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed


consent)
2. Tanpa nama
3. Confidetiality (Kerahasiaan)
 
thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai