DEFI
DEFINI
NISI
SI AMENO
MENORE
REA
A
1. Amenorea
rea prim
prime
er ada
adalah
lah apa
apabila
ila seo
seoran
rang wa
wanit
nita beru
berumu
murr 18 ta
tahun ke ata
atas
s
tidak pernah mendapatkan menstruasi. Amenorea primer terjadi pada 0.1 – .!" wanita usia
reproduksi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih
sulit diketahui, seperti kelainan kongenital dan kelainan genetik.
. Amen
Amenor
orea
ea sek
sekun
unde
derr adal
adalah
ah pend
pender
erit
ita
a per
perna
nah
h men
menda
dapa
patk
tkan
an mens
menstr
trua
uasi
si,, teta
tetapi
pi
kemudian
kemudian tidak
tidak mendapa
mendapatkan
tkan lagi
lagi atau
atau # siklus
siklus setelah
setelah sebelumn
sebelumnya
ya mendap
mendapatka
atkan
n siklus
siklus
menstruasi biasa. Angka kejadian berkisar antara 1 – !". Adanya amenorea sekunder lebih
menun
menunjuk
juk kepad
kepada
a seba
sebab-s
b-seb
ebab
ab yang
yang timbu
timbull kemud
kemudian
ian dala
dalam
m kehid
kehidup
upan
an wanit
wanita,
a, sepe
seperti
rti
gangguan gi$i, gangguan metabolisme, tumor, penyakit infeksi dan lain-lain.
2. ETIO
ETIOLO
LOGI
GI AMENO
MENORE
REA
A
%enyebab amenorea sekunder&
a. %enurun
%enurunan
an berat badan
badan se'ara
se'ara drastis
drastis (akibat kemiskin
kemiskinan,
an, diet yang
yang salah, anoreks
anoreksia
ia
b. +besi
+besita
tas
s yang
yang ekstr
ekstrem.
em.
'. %enyakit
%enyakit kronis
kronis yang
yang diderita
diderita dalam
dalam jangka
jangka waktu
waktu yang
yang lama.
lama.
d. Abnormalitas
Abnormalitas organ genital wanita
wanita (tidak
(tidak adanya
adanya uterus, )agina, septum )agina,
)agina, stenosis
stenosis
bekerja se'ara berlebihan*, cystic fibrosis (penyakit yang diturunkan atau diwariskan dari
berlebihan*.
f. anita yang pernah mengalami kelainan penyakit polikistik ovarium mempunyai risiko
g. Adanya penyakit akibat kelainan kromosom seperti Sindrom Turner atau Sindrom
Sawyer .
i. ehamilan.
j. /tres.
4. PATOFISIOLOGI AMENOREA
6enstruasi adalah siklus teratur peluruhan lapisan rahim akibat interaksi hormon yang
diproduksi oleh hipotalamus, hipofisis, dan o)arium. ipotalamus, hipofisis, dan o)arium
membentuk a4is endokrin fungsional, yang dikenal sebagai a4is %+, dengan regulasi hormon
dan reaksi umpan balik, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.
/iklus menstruasi yang teratur dapat diprediksi jika hormon estradiol dan progesteron
dikeluarkan o)arium se'ara teratur sesuai respon rangsangan dari hipotalamus dan
hipofisis. estradiol yang beredar merangsang pertumbuhan endometrium. %rogesteron yang
diproduksi oleh korpus luteum setelah o)ulasi merubah endometrium proliferasi menjadi
endometrium sekretori. :ika kehamilan tidak terjadi, endometrium sekretori ini luluh selama
periode menstruasi.
Hipotalamus !ipo"isis #a$ o%a&ium m'm('$tu) a*is '$#o)&i$ "u$+sio$al ,a$+ #i)'$al
s'(a+ai a*is HPO #'$+a$ &'+ulasi !o&mo$al #a$ &'a)si umpa$ (ali).
Amenorrhea terjadi jika hipotalamus dan pituitari gagal dalam memberikan stimulasi
gonadotropin pada o)arium, sehingga produksi estradiol tidak memadai dan atau terjadi
kegagalan o)ulasi dan kegagalan produksi progesteron. Amenorrhea juga dapat terjadi jika
o)arium gagal menghasilkan jumlah estradiol yang 'ukup meskipun stimulasi gonadotropin
normal oleh hipotalamus dan hipofisis. =alam beberapa kasus, hipotalamus, hipofisis, dan
o)arium semua dapat berfungsi normal, namun amenore dapat terjadi karena kelainan uterus
seperti perlekatan dalam rongga endometrium, defek pada ser)iks, septum uteri, dan hymen
imperforata.