Anda di halaman 1dari 17

Diagnosis Banding Untuk ISK ( Infeksi Saluran Kemih )

2.1 Definisi
Beberapa istilah yang perlu dipahami:
• Bakteriuria bermakna ( significant backteriuri) adalah keberadaan mikroorganisme murni
(tidak terkontaminasi flora normal dari uretra) lebih dari 10 5 colony forming units per
units  per mL
(cfu/ml) biakan urin dan tanpa lekosituria1,!
• Bakteriuria simtomatik adalah bakteriuria bermakna dengan manifestasi klinik 1,

• Bakt
Bakteri
eriur
uria
ia asim
asimto
toma
mati
tik
k (covert
covert bacteri
bacteriuri
uria)
a) adala
adalah
h bakt
bakteri
eriur
uria
ia berm
bermak
akna
na tanp
tanpaa
manifestasi klinik 1,!
"nfe
"nfeks
ksii salu
saluran
ran kemih
kemih ("#$
("#$)) meru
merupa
paka
kan
n istila
istilah
h yang
yang digu
diguna
naka
kan
n untu
untuk
k menu
menun%
n%uk
ukka
kan
n
units  per mL &'/ ml urin  10 5, dan lekositouria
 bakteriuria patogen dengan colony forming units per
10 per lapangan pandang besar, disertai manifestasi klinik !
"#$ akhir*akhir ini %uga didefinisikan sebagai suatu respon inflamasi tubuh terhadap in+asi
mikroorganisme pada urothelium ,-!

2.2 Epidemilogi
"nfeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemukan di praktik 
umum!
umum! $e%adi
$e%adian
an "#$ dipeng
dipengaru
aruhi
hi oleh
oleh berbag
berbagai
ai faktor
faktor seperti
seperti usia,
usia, gender
gender,, pre+al
pre+alens
ensii
 bakteriuria, dan faktor predisposisi yang mengakibatkan perubahan struktur saluran kemih
termasuk gin%al! "#$ cenderung ter%adi
ter%a di pada perempuan dibandingkan laki*laki! "#$ berulang
 pada laki*laki %arang dilaporkan, kecuali disertai factor predisposisi1!
.enuru
.enurutt peneli
penelitian
tian,, hampir
hampir 5*5
5*5 peremp
perempuan
uan deasa
deasa pernah
pernah mengala
mengalami
mi "#$ 
selam
selamaa hidu
hidupn
pnya
ya!! 2re+
2re+al
alen
ensi
si bakt
bakteri
eriur
uria
ia asim
asimto
toma
mati
tik
k lebi
lebih
h serin
sering
g ditem
ditemuk
ukan
an pada
pada
 perempuan! 2re+alensi selama periode sekolah (School
School girls)
girls) 1 meningkat men%adi 5 
selama periode aktif secara seksual! 2re+alensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai 0
 pada laki*laki dan perempuan %ika disertai faktor predisposisi1!
3i 4merika #erikat, terdapat  %uta kun%ungan pasien dengan "#$ di tempat praktik 
umum! #ebagian besar kasus "#$ ter%adi pada perempuan muda yang masih aktif secara
seksua
seksuall dan %arang
%arang pada
pada laki*la
laki*laki tahun5! "nsid
ki 650 tahun "nsiden
en "#$
"#$ pada
pada laki
laki*la
*laki
ki yang
yang belu
belum
m
disirk
disirkums
umsisi
isi lebih
lebih tinggi
tinggi (1,1
(1,1)) diband
dibanding
ingkan
kan pada
pada laki*la
laki*laki
ki yang
yang sudah
sudah disirk
disirkums
umsisi
isi
(0,11) !
7abel !1 8pidemiologi infeksi saluran kemih berdasarkan umur dan %enis kelamin

#umber: #mith9s eneral urology 1th edition, 00;, halaman 1<

2.3 Etiologi
2ada umumnya "#$ disebabkan oleh mikroorganisme (.=) tunggal seperti: 1
•   Eschericia coli merupakan .= yang paling sering diisolasi dari pasien dengan "#$ 
simtomatik maupun asimtomatik 
•  .ikroorganisme lainnya yang sering ditemukan seperti Proteus spp ( "#$ anak 
laki*laki berusia 5 tahun), Klebsiella spp dan Stafilokokus dengan koagulase negatif 
•   Pseudomonas spp dan .= lainnya seperti Stafilokokus %arang di%umpai, kecuali pasca
kateterisasi
ambar!  gambaran bakteri E.coli, berbentuk basil dan adanya fimbrae atau pili
#umber: http://!kidneyatlas!org/book/adk>0!pdf 

7abel ! Bakteri 2enyebab "nfeksi #aluran $emih


#umber: ?efrologi $linik, edisi """! 00-, hal!

2. !atogenesis
2atogenesis bakteriuri asimtomatik men%adi bakteriuri simtomatik tergantung dari patogenitas
 bakteri sebagai agent , status pasien sebagai host   dan cara bakteri masuk ke saluran kemih
(bacterial entry) 1,!
!!1 2eranan 2atogenisitas Bakteri (agent)
7idak semua bakteri dapat menginfeksi dan melekat pada %aringan saluran kemih! Bakteri
tersering yang menginfeksi saluran kemih adalah E.coli yang bersifat uropathogen! 1,,,;!
#train bakteri E. coli hidup atau berkoloni di usus besar atau kolon manusia! Beberapa
strain bakteri E. coli dapat berkoloni di daerah periuretra dan masuk ke +esika urinaria! #train
 E. coli yang masuk ke saluran kemih dan tidak memberikan ge%ala klinis memiliki strain yang
sama dengan strain E. coli pada usus ( fecal E.coli), sedangkan strain E. coli yang masuk ke
saluran kemih manusia dan mengakibatkan timbulnya manifestasi klinis adalah beberapa
strain bakteri E. coli yang bersifat uropatogenik dan berbeda dari sebagian besar 8!coli di
usus manusia ( fecal E.coli)! #train bakteri  E.coli ini merupakan uropatogenik E.coli (28&)
yang memiliki faktor +irulensi ;!
2enelitian intensif berhasil menentukan faktor +irulensi  E.coli dikenal sebagai
virulence determinalis1!

ambar 5! 2enampang pemukaan Escherichia coli


#umber: ?efrologi $linik 8disi """, 00-, hal! ;-
7abel ! 'aktor @irulensi E.coli
2enentu +irulensi 4lur  
 Fimbriae 4dhesi
2embentuk %aringan ikat ( scarring)

$apsul antigen $  esistensi terhadap pertahanan tubuh


2erlengketan (attachment)
 Lipopolysaccharide side
chains  = antigen) esistensi terhadap fagositosis

Lipid 4 (endotoksin)
"nhibisi peristalsis ureter 
2roinflamatori

.embran protein lainnya $elasi besi


4ntibiotika resisten
$emungkinan perlengketan

Aemolysin
"nhibisi fungsi fagosit
#ekuestrasi besi

#umber: #umber: Buku 4%ar "lmu 2enyakit 3alam Cilid "" 8disi @, 00<, hal!1010
Bakteri patogen dari urin dapat menyebabkan manifestasi klinis bergantung pada
 perlengketan mukosa oleh bakteri, faktor +irulensi, dan +ariasi faktor +irulensi1!

•  2eranan 2erlengketan .ukosa oleh Bakteri ( !acterial attachment of mucosa)

.enurut penelitian,  fimbriae ( proteinaceous hair"like pro#ection from bacterial surface)


merupakan salah satu pelengkap patogenesitas yang mempunyai kemampuan untuk melekat
 pada permukaan mukosa saluran kemih1!
 Fimbriae atau pili memiliki ligand di permukaannya yang berfungsi untuk berikatan
dengan reseptor glikoprotein dan glikolipid pada permukaan membran sel uroepithelial!
 Fimbriae atau pili dibagi berdasarkan kemampuan hemaaglutinasi dan tipe sugar yang berada
 pada permukaan sel! 2ada umumnya 2  fimbriae yang dapat menaglutinasi darah ,  berikatan
dengan reseptor glikolipid antigen pada sel uroepithelial, eritrosit (antigen terhadap 2 blood 
 group) dan sel*sel tubulus renalis! #edangkan  fimbriae tipe 1 berikatan dengan sisa
mannoside pada sel uroepithelial!
Berdasarkan penelitian 2  fimbriae terdapat pada <0 bakteri  E.coli  yang
menyebabkan pyelonefritis dan hanya 6 0 strain E.coli yang menyebabkan "#$ baah!
#edangkan  fimbriae tipe 1 lebih berperan dalam membantu bakteri untuk melekat pada
mukosa +esika urinaria!

•  2eranan 'aktor @irulensi

#etelah fimbrae  atau pili  berhasil melekat pada sel uroepithelial (sel epitel saluran kemih),
maka proses selan%utnya dilakukan oleh faktor +irulensi lainnya! #ebagian besar uropatogenik 
 E.coli (28&) menghasilkan hemolysin yang befungsi untuk menginisiasi in+asi 28& pada
 %aringan dan mengakti+asi ion besi bagi kuman patogen (sekuestrasi besi)! $eberadaan
kaspsul $ antigen dan = antigen pada bakteri yang mengin+asi %aringan saluran kemih
melindungi bakteri dari proses fagositosis oleh neutrofil! $eadaan ini mengakibatkan 28&
dapat lolos dari berbagai mekanisme pertahanan tubuh host ! Beberapa penelitian terakhir %uga
mengatakan baha banyak bakteri seperti E.coli memiliki kemampuan untuk mengin+asi sel
host  sebagai patogen oportunistik intraseluler 1,,!
#ifat patogenitas lain dari strain E.coli yaitu toksin, dikenal beberapa toksin seperti $"
haemolysin, cytoto%ic necroti&ing factor"' (&?'*1) dan iron uptake system (aerobactin dan
enterobactin)! Aampr <5 sifat $"haemolysin ini terikat pada kromosom dan berhubungan
dengan phatogenicity island  (24"#) dan hanya 5  terikat pada gen plasmid!
•  2eranan @ariasi 'ase 'aktor @irulensi

@irulensi bakteri ditandai dengan kemampuan untuk mengalami perubahan bergantung dari
respon faktor luar! $onsep +ariasi .= ini menun%ukkan peranan beberapa penentu +irulensi
yang ber+ariasi di antara indi+idu dan lokasi saluran kemih! =leh karena itu ketahanan hidup
 bakteri berbeda dalam +esika urinaria dan gin%al1!

!! 2eranan 'aktor 7uan umah (host)


• 'aktor 2redisposisi 2encetus "#$ 

.enurut penelitian, status saluran kemih merupakan faktor risiko pencetus "#$! faktor 
 bakteri dan status saluran kemih pasien mempunyai peranan penting untuk kolonisasi bakteri
 pada saluran kemih! $olonisasi bakteri sering mengalami kambuh (eksaserbasi) bila sudah
terdapat kelainan struktur anatomi saluran kemih! 3ilatasi saluran kemih termasuk pel+is
gin%al tanpa obstruksi saluran kemih dapat menyebabkan gangguan proses klirens normal
dan sangat peka terhadap infeksi 1!
#elain itu urin %uga memiliki karakter spesifik (osmolalitas urin, konsentrasi urin,
konsentrasi asam organik dan pA) yang dapat menghambat pertumbuhan dan kolonisasi
 bakteri pada mukosa saluran kemih! .enurut penelitian urin %uga mengandung faktor 
 penghambat perlekatan bakteri yakni (amm"orsfall glycoprotein, dikatakan baha
 bakteriuria dan tingkat inflamasi di saluran kemih meningkat pada defisit 7A! 7A
membantu mengeliminasi infeksi bakteri pada saluran kemih dan berperan sebagai salah satu
mekanisme pertahanan tubuh!
etensi urin, stasis, dan refluks urin ke saluran cerna bagian atas %uga dapat
meningkatkan pertumbuhan bakteri dan infeksi! #elain itu, abnormalitas anatomi dan
fungsional saluran kemih yang dapat menganggu aliran urin dapat meningkatkan kerentanan
host  terhadap "#$ 1,! $eberadaan benda asing seperti adanya batu, kateter,  stent dapat
membantu bakteri untuk bersembunyi dari mekanisme pertahanan host ,<
7abel ! 'aktor predisposisi (pencetus) "#$ 
'aktor predisposisi (pencetus) "#$ 
• Litiasis

• =bstruksi saluran kemih

• 2enyakit gin%al polikistik 

•  ?ekrosis papilar 

• 3. pasca transplantasi gin%al

•  ?efropati analgesik 

• 2enyakit Sickle"cell 

• #enggama

• $ehamilan dan peserta $B dengan tablet progesteron

• $ateterisasi
#umber: Buku 4%ar "lmu 2enyakit 3alam Cilid "" 8disi @, 00<, halaman 100<

• #tatus "munologi 2asien

Lapisan epitel pada dinding saluran kemih mengandung membran yang melindungi %aringan
dari infeksi dan berkapasitas untuk mengenali bakteri dan mengakti+asi mekanisme
 pertahanan tubuh! #el uroepithelial mengekspresikan toll"like receptors (L*s) yang dapat
mengikat komponen spesifik dari bakteri sehingga menghasilkan mediator inflamasi! espon
tubuh dengan mengsekresikan kemotraktan seperti interleukin"+ untuk merekrut neutrofil ke
area %aringan yang terin+asi! #elain itu, gin%al %uga memproduksi antibodi untuk opsonisasi
dan fagositosis bakteri serta untuk mencegah perlekatan bakteri! .ekanisme imunitas seluler 
dan humoral ini berperan dalam pencegahan "#$, oleh karena itu imunitas host berperan
 penting dalam ke%adian "#$ ,
2enelitian laboratorium mengungkapkan baha golongan darah dan status secretor 
mempunyai kontribusi untuk kepekaan terhadap "#$! 2re+alensi "#$ %uga meningkat terkait
dengan golongan darah 4B, B dan 2" (antigen terhadap tipe  fimbriae  bakteri) dan dengan
fenotipe golongan darah leis 1!

!! &ara Bakteri .engin+asi #aluran $emih (bacterial entry)


7erdapat beberapa rute masuk bakteri ke saluran kemih! 2ada umumnya, bakteri di area
 periuretra naik atau secara ascending   masuk ke saluran genitourinaria dan menyebabkan
"#$ 1,,  #ebagian besar kasus pielonefritis disebabkan oleh naiknya bakteri dari kandung
kemih, melalui ureter dan masuk ke parenkim gin%al! $e%adian "#$ oleh karena in+asi .=
secara ascending  %uga dipermudah oleh refluks +esikoureter! 2endeknya uretra anita
dikombinasikan dengan kedekatannya dengan ruang depan +agina dan rektum merupakan
 predisposisi yang menyebabkan perempuan lebih sering terkena "#$ dibandingkan laki*laki ,
2enyebaran secara hematogen umumnya %arang, namun dapat ter%adi pada pasien
dengan immunocompromised   dan neonatus! Staphylococcus aureus, Spesies andida, dan
 -ycobacterium tuberculosis adalah kuman patogen yang melakukan per%alanan melalui darah
untuk menginfeksi saluran kemih ,,,<!
2enyebaran limfatogenous melalui dubur, limfatik usus, dan periuterine %uga dapat
menyebabkan in+asi .= ke saluran kemih dan mengakibatkan "#$! #elain itu, in+asi
langsung bakteri dari organ yang berdekatan ke dalam saluran kemih seperti pada abses
intraperitoneal, atau fistula +esicointestinal atau +esiko+aginal dapat menyebabkan "#$ !

2." Klasifikasi
Berdasarkan letak anatomi, "#$ digolongkan men%adi:
• "nfeksi #aluran $emih 4tas

"nfeksi saluran kemih atas terdiri dari pielonefritis dan pielitis! 2ielonefritis terbagi men%adi
 pielonefritis akut (2?4) dan pielonefritis kronik (2?$)! "stilah pielonefritis lebih sering
dipakai dari pada pielitis, karena infeksi pielum (pielitis) yang berdiri sendiri tidak pernah
ditemukan di klinik !
  2ielonefritis akut (2?4) adalah radang akut dari gin%al, ditandai primer oleh radang
 %aringan interstitial sekunder mengenai tubulus dan akhirnya dapat mengenai kapiler 
glomerulus, disertai manifestasi klinik dan bakteriuria tanpa ditemukan kelainan radiologik ,!
2?4 ditemukan pada semua umur dan %enis kelamin alaupun lebih sering ditemukan pada
anita dan anak*anak! 2ada laki*laki usia lan%ut, 2?4 biasanya disertai hipertrofi prostat !
2ielonefritis $ronik (2?$) adalah kelainan %aringan interstitial (primer) dan sekunder 
mengenai tubulus dan glomerulus, mempunyai hubungan dengan infeksi bakteri ( immediate
atau late effect) dengan atau tanpa bakteriuria dan selalu disertai kelainan*kelainan radiologi!
2?$ yang tidak disertai bakteriuria disebut 2?$ fase inaktif! Bakteriuria yang ditemukan
 pada seorang penderita mungkin berasal dari pielonefritis kronik fase aktif atau bakteriuria
tersebut bukan penyebab dari pielonefritis tetapi berasal dari saluran kemih bagian baah
yang sebenarnya tidak memberikan keluhan atau bakteriuria asimtomatik! Cadi diagnosis
2?$ harus mempunyai dua kriteria yakni telah terbukti mempunyai kelainan*kelainan faal
dan anatomi serta kelainan*kelainan tersebut mempunyai hubungan dengan infeksi bakteri!
3ari semua faktor predisposisi "#$, nefrolithiasis dan refluks +esiko ureter lebih memegang
 peranan penting dalam patogenesis 2?$ ! 2ielonefritis kronik mungkin akibat lan%ut dari
infeksi bakteri berkepan%angan atau infeksi se%ak masa kecil! 2ada 2?$ %uga sering
ditemukan pembentukan %aringan ikat parenkim 1!

• "nfeksi #aluran $emih Baah

"nfeksi saluran kemih baah terdiri dari sistitis, prostatitis dan epidimitis, uretritis, serta
sindrom uretra! 2resentasi klinis "#$B tergantung dari gender! 2ada perempuan biasanya
 berupa sistitis dan sindrom uretra akut, sedangkan pada laki*laki berupa sistitis, prostatitis,
epidimitis, dan uretritis1!
#istitis terbagi men%adi sistitis akut dan sistitis kronik! #istitis akut adalah radang selaput
mukosa kandung kemih (+esika urinaria) yang timbulnya mendadak, biasanya ringan dan
sembuh spontan ( self"limited disease) atau berat disertai penyulit "#$4 (pielonefritis akut)!
#istitis akut termasuk "#$ tipe sederhana (uncomplicated type)! #ebaliknya sistitis akut yang
sering kambuh (recurrent urinary tract infection) termasuk "#$ tipe berkomplikasi
(complicated type), "#$ %enis ini perlu perhatian khusus dalam pengelolaannya !
#istitis kronik adalah radang kandung kemih yang menyerang berulang*ulang ( recurrent 
attact of cystitis) dan dapat menyebabkan kelainan*kelainan atau penyulit dari saluran kemih
 bagian atas dan gin%al! #istitis kronik merupakan "#$B tipe berkomplikas, dan memerlukan
 pemeriksaan lan%utan untuk mencari faktor predisposisi!
#indrom uretra akut (#4) adalah presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan
mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistitis abakterialis karena tidak dapat diisolasi
mikroorganisme penyebabnya! 2enelitian terkini menun%ukkan baha #4 disebabkan oleh
.= anaerobik 1,!
2.# $anifestasi Klinis
.anifestasi klinis "#$ (simtomatologi "#$) dibagi men%agi ge%ala*ge%ala lokal, sistemik dan
 perubahan urinalisis! 3alam praktik sehari*hari ge%ala cardinal seperti disuria, polakisuria,
dan urgensi sering ditemukan pada hampr <0 pasien raat %alan dengan "#$ akut !
7abel !5 #imtomatologi "#$ 
%okal Sistemik 
• 3isuria 2anas badan sampai
• 2olakisuria menggigil
• #tranguria #epticemia dan syok 
• 7enesmus
•  ?okturia !eru&ahan urinalisis
Aematuria
• 8nuresis nocturnal
2iuria
• 2rostatismus
&hylusuria
• "nkontinesia
2neumaturia
•  ?yeri uretra
•  ?yeri kandung kemih
•  ?yeri kolik 
•  ?yeri gin%al
#umber: ?efrologi $linik 8disi """, 00-, hal! 

.anifestasi klinik pada infeksi saluran kemih atas dan infeksi saluran kemih baah
 pada pasien deasa dapat dilihat pada gambar berikut:
ambar -! Aubungan antara lokasi infeksi saluran kemih dengan keluhan
#umber: ?efrologi $linik 8disi """, 00-, hal! ;5

2ada pielonefritis akut (2?4), sering ditemukan panas tinggi (<!5°C*0,5°C),


disertai menggigil dan sakit pinggang 1! 2ada pemeriksaan fisik diagnostik tampak sakit berat,
 panas intermiten disertai menggigil dan takikardia! 'rekuensi nadi pada infeksi  E.coli
 biasanya <0 kali per menit, sedangkan infeksi oleh kuman  staphylococcus dan streptococcus
dapat menyebabkan takikardia lebih dari 10 kali per menit! in%al sulit teraba karena spasme
otot*otot! 3istensi abdomen sangat nyata dan rebound tenderness mungkin %uga ditemukan,
hal ini menun%ukkan adanya proses dalam perut, intra peritoneal! 2ada 2?4 tipe sederhana
(uncomplicated) lebih sering pada anita usia subur dengan riayat "#$B kronik disertai
nyeri pinggang ( flank pain), panas menggigil, mual, dan muntah! 2ada "#$4 akut (2?4 akut)
tipe complicated   seperti obastruksi, refluks +esiko ureter, sisa urin banyak sering disertai
komplikasi bakteriemia dan syok, kesadaran menurun, gelisah, hipotensi hiper+entilasi oleh
karena alkalosis respiratorik kadang*kadang asidosis metabolik !
2ada pielonefritis kronik (2?$), manifestasi kliniknya ber+ariasi dari keluhan*
keluhan ringan atau tanpa keluhan dan ditemukan kebetulan pada pemeriksaan urin rutin!
2resentasi klinik 2?$ dapat berupa proteinuria asimtomatik, infeksi eksaserbasi akut,
hipertensi, dan gagal gin%al kronik ($)!
.anifestasi klinik pada sistitis akut dapat berupa keluhan*keluhan klasik seperti
 polakisuria, nokturia, disuria, nyeri suprapubik, stranguria dan tidak %arang dengan hematuria!
$eluhan sistemik seperti panas menggigil %arang ditemukan, kecuali bila disertai penyulit
2?4! 2ada anita, keluhan biasanya ter%adi -*; %am setelah melakukan senggama,
dinamakan honeymoon cystitis! 2ada laki*laki, prostatitis yang terselubung setelah senggama
atau minum alkohol dapat menyebabkan sistitis sekunder 1,!
2ada sistitis kronik, biasanya tanpa keluhan atau keluhan ringan karena rangsangan
yang berulang*ulang dan menetap! 2ada pemeriksaan fisik mungkin ditemukan nyeri tekan di
daerah pinggang, atau teraba suatu massa tumor dari hidronefrosis dan distensi +esika
urinaria!
.anifestasi klinis sindrom uretra akut (#4) sulit dibedakan dengan sistitis!
e%alanya sangat miskin, biasanya hanya disuri dan sering kencing 1!

2.' !emeriksaan !enunang Diagnosis


!!1 4nalisis urin rutin
2emeriksaan analisa urin rutin terdiri dari pA urin, proteinuria (albuminuria), dan
 pemeriksaan mikroskopik urin!
rin normal mempunyai pA ber+ariasi antara ,*;,0! Bila bahan urin masih segar 
dan pA ; (alkalis) selalu menun%ukkan adanya infeksi saluran kemih yang berhubungan
dengan mikroorganisme pemecah urea (ureasplitting organism)! 4lbuminuria hanya
ditemukan "#$! #ifatnya ringan dan kurang dari 1 gram per  %am!
2emeriksaan mikroskopik urin terdiri dari sedimen urin tanpa putar (100 D) dan
sedimen urin dengan putar 500 D/menit selama 5 menit! 2emeriksaan mikroskopik dengan
 pembesaran 00D ditemukan bakteriuria 105 &' per ml! Lekosituria (piuria) 10/L2B hanya
ditemukan pada -0*;5 dari pasien*pasien dengan bakteriuria bermakna (&' per ml 10 5)!
$adang*kadang masih ditemukan 5 pasien tanpa bakteriuria! Aanya 0 pasien*pasien
dengan piuria mempunyai bakteriuria dengan &' per ml 10 5! 4nalisa ini menun%ukkan
 baha piuria mempunyai nilai lemah untuk prediksi "#$!
7es dipstick pada piuria untuk deteksi sel darah putih! #ensiti+itas 100 untuk 50
leukosit per A2', <0 untuk 1*50 leukosit, -0 untuk 1*0 leukosit,   untuk -*1
leukosit! #elain itu pada pemeriksaan urin yang tidak disentrifuge dapat dilakukan
 pemeriksaan mikroskopik secara langsung untuk melihat bakteri gram negatif dan gram
 positif! #ensiti+itas sebesar ;5  dan spesifisitas sebesar -0  untuk 1 2.? atau
mikroorganisme per A2'! ?amun pemeriksaan ini %uga dapat mendapatkan hasil positif palsu
sebesar 1010!
!! %i Biokimia
%i biokimia didasari oleh pemakaian glukosa dan reduksi nitrat men%adi nitrit dari
 bakteriuria terutama golongan Enterobacteriaceae! %i biokimia ini hanya sebagai u%i saring
( skrinning) karena tidak sensitif, tidak spesifik dan tidak dapat menentukan tipe bakteriuria!
!! .ikrobiologi
2emeriksaan mikrobiologi yaitu dengan olony Forming nit (&') ml urin! "ndikasi &'
 per ml antara lain pasien*pasien dengan ge%ala "#$, tindak lan%ut selama pemberian
antimikroba untuk "#$, pasca kateterisasi, u%i saring bakteriuria asimtomatik selama
kehamilan, dan instrumentasi! Bahan contoh urin harus dibiakan lurang dari  %am pada suhu
kamar atau disimpan pada lemari pendingin! Bahan contoh urin dapat berupa urin tengah
kencing (7$), aspirasi suprapubik selektif!
"nterpretasi sesuai dengan kriteria bakteriura patogen yakni &' per ml 105  (D)
 berturut*turut dari 7$, &' per ml 10 5 (1D) dari 7$ disertai lekositouria  10 per ml
tanpa putar, &' per ml 10 5 (1D) dari 7$ disertai ge%ala klinis "#$, atau &' per ml 10 5
dari aspirasi supra pubik! .enurut kriteria $unin yakni &' per ml 10 5 (D) berturut*turut
dari 7$!!
/.0.1 *enal 2maging Procedures1
 *enal imaging procedures digunakan untuk mengidentifikasi faktor predisposisi "#$, yang
 biasa digunakan adalah #, foto polos abdomen, pielografi intra+ena, micturating 
cystogram  dan isotop scanning ! "n+estigasi lan%utan tidak boleh rutin tetapi harus sesuai
indikasi antara lain "#$ kambuh, pasien laki*laki, ge%ala urologik (kolik gin%al, piuria,
hematuria), hematuria persisten, mikroorganisme %arang ( Pseudomonas spp dan Proteus spp),
serta "#$ berulang dengan inter+al E- minggu!

2. *erapi
!;!1 "nfeksi saluran kemih atas ("#$4) 1
2ada umumnya pasien dengan pielonefritis akut (2?4) memerlukan raat inap untuk 
memelihara status hidrasi dan terapi antibiotik parenteral minimal ; %am! "ndikasi raat
inap pada 2?4 antara lain kegagalan dalam mempertahankan hidrasi normal atau toleransi
terhadap antibiotik oral, pasien sakit berat, kegagalan terapi antibiotik saat raat %alan,
diperlukan in+estigasi lan%utan, faktor predisposisi "#$ berkomplikasi, serta komorbiditas
seperti kehamilan, diabetes mellitus dan usia lan%ut!
(he 2nfectious 3isease Society of 4merica  mengan%urkan satu dari tiga alternati+e
terapi antibiotic "@ sebagai terapi aal selama ;* %am, sebelum adanya hasil kepekaan
 biakan yakni fluorokuinolon, amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin dan sefalosporin
spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida!
!;! "nfeksi saluran kemih baah ("#$B)
2rinsip mana%emen "#$B adalah dengan meningkatkan intake cairan, pemberian antibiotik 
yang adekuat, dan kalau perlu terapi simtomatik untuk alkanisasi urin dengan natrium
 bikarbonat 1-*0 gram per hari1,
2ada sistitis akut, antibiotika pilihan pertama antara lain nitrofurantoin, ampisilin,
 penisilin , asam nalidiksik dan tetrasiklin! olongan sulfonamid cukup efektif tetapi tidak 
ekspansif! 2ada sistitis kronik dapat diberikan nitrofurantoin dan sulfonamid sebagai
 pengobatan permulaan sebelum diketahui hasil bakteriogram!

2.+ Komplikasi1
$omplikasi "#$ bergantung dari tipe yaitu "#$ tipe sederhana ( uncomplicated ) dan "#$ tipe
 berkomplikasi (complicated )!
/.5.' "#$ sederhana (uncomplicated)
"#$ akut tipe sederhana yaitu non*obstruksi dan bukan pada perempuan hamil pada
umumnya merupakan penyakit ringan ( self limited disease) dan tidak menyebablan akibat
lan%ut %angka lama!
!<! "#$ tipe berkomplikasi (complicated )
"#$ tipe berkomplikasi biasanya ter%adi pada perempuan hamil dan pasien dengan diabetes
mellitus! #elain itu basiluria asimtomatik (B4#) merupakan risiko untuk pielonefritis diikuti
 penurun la%u filtrasi glomerulus (L')!
$omplikasi emphysematous cystitis, pielonefritis yang terkait spesies kandida dan
infeksi gram negatif lainnya dapat di%umpai pada pasien 3.! 2ielonefritis emfisematosa
disebabkan oleh .= pembentuk gas seperti  E.coli, andida spp, dan klostridium tidak 
 %arang di%umpai pada pasien 3.! 2embentukan gas sangant intensif pada parenkim gin%al dan
 %aringan nekrosis disertai hematom yang luas! 2ielonefritis emfisematosa sering disertai syok 
septik dan nefropati akut +asomotor!
4bses perinefritik merupakan komplikasi "#$ pada pasien 3. (), nefrolitiasis
(1), dan obstruksi ureter (0)!
7abel !- .orbiditas "#$ selama kehamilan
$ondisi isiko 2otensial
B4# tidak diobati • 2ielonefritis
• Bayi prematur 
• 4nemia
•  Pregnancy"induced hypertension

"#$ trimester """


• Bayi mengalami retardasi mental
• 2ertumbuhan bayi lambat
•  erebral palsy
•  Fetal death
#umber: Buku 4%ar "lmu 2enyakit 3alam Cilid "", 00<, hal! 101

2.1, !rognosis
2rognosis pasien dengan pielonefritis akut, pada umumnya baik dengan penyembuhan 100
secara klinik maupun bakteriologi bila terapi antibiotika yang diberikan sesuai! Bila terdapat
faktor predisposisi yang tidak diketahui atau sulit dikoreksi maka 0 pasien 2?4 dapat
men%adi kronik atau 2?$! 2ada pasien 2ielonefritis kronik (2?$) yang didiagnosis terlambat
dan kedua gin%al telah mengisut, pengobatan konser+atif hanya semata*mata untuk 
mempertahankan faal %aringan gin%al yang masih utuh! 3ialisis dan transplantasi dapat
merupakan pilihan utama!
2rognosis sistitis akut pada umumnya baik dan dapat sembuh sempurna, kecuali bila
terdapat faktor*faktor predisposisi yang lolos dari pengamatan! Bila terdapat infeksi yang
sering kambuh, harus dicari faktor*faktor predisposisi! 2rognosis sistitis kronik baik bila
diberikan antibiotik yang intensif dan tepat serta faktor predisposisi mudah dikenal dan
diberantas!
B-B III
SI$!U%-

"nfeksi saluran kemih ("#$) merupakan istilah yang digunakan untuk menun%ukkan
 bakteriuria patogen bermakna dengan colony forming units  per mL &'/ ml urin  10 5
disertai manifestasi klinik! "#$ lebih sering ter%adi pada perempuan dibandingkan laki*laki
karena uretra perempuan lebih pendek dibandingkan laki*laki! 4dapun faktor predisposisi
"#$ antara lain: litiasis, obstruksi saluran kemih, penyakit gin%al polikistik, 3., nefropati
analgesik, senggama, kehamilan, kontrasepsi, dan kateterisasi!
#ebagian besar "#$ disebabkan oleh in+asi bakteri  Escherichia coli  secara asending
ke saluran kemih! 2atogenesis "#$ dipengaruhi oleh patogenisitas bakteri (perlekatan mukosa
dan faktor +irulensi), faktor tuan rumah (host) dan bacterial entry!
"#$ terbagi men%adi infeksi saluran kemih atas (pielonefritis akut dan pielonefritis
kronik) serta infeksi saluran kemih baah (sistitis akut, sistitis kronik, sindrom uretra akut,
uretritis, epididimitis)! "#$ akut belum menimbulkan kelainan struktural atau radiologis
dengan ge%ala aitan akut seperti demam, nyeri pinggang, nyeri suprapubic, disuria,
 polakisuria, stranguria, nokturia! #edangkan "#$ kronik sudah menimbulkan kelainan
struktural atau radiologis dan biasanya kurang berge%ala!
2ilihan terapi untuk pasien "#$ adalah antibiotik yang sensitif terhadap kuman
 patogen penyebab! 2enanganan yang dini dan sesuai dapat menghindari komplikasi dan
 pasien dapat sembuh sempurna!

D-/*-0 !US*-K-

1! #ukandar, 8!  2nfeksi Saluran Kemih! "n #udoyo 4!F, et all!ed!  !uku 4#ar 2lmu Penyakit 
 3alam 6ilid 22 Edisi 7 ! Cakarta: "nternal 2ublishing! 00<:100;*101!
! 4nonim! rinary (ract 2nfections 4cute rinary (ract 2nfection8 rethritis, ystitis, and 
 Pyelonephritis). "n $asper, et all ed! arrison9s -anual of -edicine':th Edition ! ?eyork:
.c ra Aill .edical 2ublishing 3i+ision! 005:
! ?guyen, A!7!  !acterial 2nfections of (he ;enitourinary (ract ! "n 7anagho 8! G .c4ninch
C!F! ed! Smith9s ;eneral urology '0th edition! ?eyork: .c ra Aill .edical 2ublishing
3i+ision! 00;: 1<*1<5
! #ukandar, 8!  2nfeksi non spesifik dan spesifik) Saluran Kemih dan ;in#al ! "n #ukandar 8!
 <efrologi Klinik Edisi 222.  Bandung: 2usat "nformasi "lmiah (2"") Bagian "lmu 2enyakit
3alam '$ ?243! 00-: <*
5! #canlon, @!& G #anders, 7! Essential of 4natomy and Physiology = th edition. 2hiladelpia: '4
3a+is &ompany! 00: 0*
-! .acfarlane, .!7! rinary (ract 2nfections! "n, Bron B, et all ed! 1th  rology! &alifornia:
Lippincott Filliams G Filkins! 00-: ;*1-
! onald 4! G ?icollH L!8!  2nfections of the pper rinary (ract ! "n #chrier !F, ed!
 3iseases of the Kidney and rinary (ract 0th edition 7ol.'! ?eyork: Lippincott Filliams G
Filkins 2ublishers! 001: 1-;
;! Feissman, #!C, et all!  ost"Pathogen 2nteractions and ost 3efense -echanisms! "n "n
#chrier !F, ed!  3iseases of the Kidney and rinary (ract +th edition 7ol.'! ?eyork:
Lippincott Filliams G Filkins 2ublishers! 00: ;1*;-
5. 4bdelmalak, C!B, et all! rinary (ract 2nfections in 4dults! "n 2otts C!., ed!  Essential 
rology, 4 ;uide to linical Practice! ?e Cersey: Aumana 2ress! 00:1;*1;<
'>. 4nonim! Pyelonephritis 4cute! "n Filliamson, .!4 G #nyder L!.! ?allach9s 2nterpretation
of 3iagnostic (est 5th. 2hiladelphia: Lippincott Filliams G Filkins a Folters $luer 
2ublishers! 011: 0*1
''. .eyrier, 4! rinary (ract 2nfection! 4+ailable from:
http://!kidneyatlas!org/book/adk>0!pdf (diakses  .ei 01)

Anda mungkin juga menyukai