Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI Penghitungan Angka Kuman Pada Urine

Oleh : Kadek u!i "iandari P#$%&'#%%#()

KEMENTERIAN KE E*ATAN REPUBLIK IN+ONE IA POLITEKNIK KE E*ATAN +ENPA AR ,URU AN +III ANALI KE E*ATAN (#%(

BAB I PEN+A*ULUAN

%-% Latar Belakang Urine merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli per menit akan terbentuk filtrat 120 ml per menit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk satu mili liter urin per menit. (R. ". #mmanuel, R. Dharma, 200$%. "e&ara umum dapat dikatakan bah!a pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan'kelainan diberbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain'lain. "elama ini dikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap. (ang dimaksud dengan pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemeriksaan protein dan glukosa. "edangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan urin lengkap adalah pemeriksaan urin rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan benda keton, bilirubin, urobilinogen, darah samar dan nitrit. )emeriksaan makroskopik meliputi pemeriksaan *olume, !arna, kejernihan, berat jenis, bau dan p+ urin. ,au urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah menguap. ,au yang berlainan dapat disebabkan oleh makanan seperti jengkol, pate, obat'obatan seperti mentol, bau buah'buahan seperti pada ketonuria. ,au amoniak disebabkan perombakan ureum oleh bakteri dan biasanya terjadi pada urin yang dibiarkan tanpa penga!et. -danya urin yang berbau busuk dari semula dapat berasal dari perombakan protein dalam saluran kemih. )emeriksaan mikroskopik yaitu pemeriksaan sedimen urin. "edangkan pemeriksaan kimia urine meliputi pemeriksaan p+, protein, glukosa, keton, bilirubin, darah, urobilinogen dan nitrit. )enyakit infeksi akibat kuman pathogen sendiri merupakan penyakit yang sering dijumpai di seluruh dunia. #nfeksi dalam tubuh manusia sendiri beragam jenisnya, diantaranya infeksi saluran nafas, infeksi saluran kemih, dan infeksi saluran &erna. #nfeksi ira!an,

saluran kemih (#".% merupakan infeksi tersering kedua setelah infeksi saluran nafas atas yang terjadi pada populasi dengan rata'rata /.01 pada !anita di atas 23 tahun dan 2.3'111 pada pria di atas 23 tahun. #nfeksi saluran kemih merupakan infeksi nosokomial tersering yang men&apai kira'kira 40'201 ("&haeferr, 2002%. Untuk menyatakan adanya #". harus ditemukan bakteri dalam urin. ,akteriuria yang disertai dengan gejala pada saluran kemih disebut bakteriuria simptomatis. "edangkan yang tanpa gejala disebut bakteriuria asimptomatis. Dikatakan bakteriuria positif pada pasien asimptomatis bila terdapat lebih dari 103 koloni bakteri dalam sampel urin midstream, sedangkan pada pasien simptomatis bisa terdapat jumlah koloni lebih rendah. )emeriksaan -ngka .uman, dengan menggunakan metode pour plate. 5ujuan dari pemeriksaan angka kuman adalah untuk mengetahui jumlah bakteri per ml sampel dan untuk mengetahui kemungkinan adanya #". (infeksi saluran kemih% "ebagian besar #". merupakan infeksi yang bersifat asenden6menjalar ke atas. anita terutama sangat rentan terhadap #"., oleh karena saluran ken&ingnya lebih pendek daripada pria. )ada !anita, biasanya kuman'kuman penyebab #". yang berasal dari anus berpindah ke kemaluan dan membentuk koloni. (ang kemudian masuk ke dalam kandung kemih melalui saluran ken&ing yang pendek dengan spontan maupun mekanik pada saat hubungan seksual. )ada pria, pasien penderita )embesaran )rostat 7inak ())7% umumnya lebih beresiko terkena #". karena adanya hambatan dalam pengeluaran air seni. )ada pasangan homoseksual juga beresiko terkena #". yang dihubungkan dengan frekuensi anal seks (hubungan seksual melalui anus%. )ada bayi baru lahir dan juga pada laki'laki usia muda terdapat bukti bah!a sirkumsisi (sunat% memperke&il angka kejadian #". se&ara bermakna. )enyebab terbanyak adalah 8ram'negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih. Dari 8ram'negatif ternyata 9.:oli menduduki tempat teratas, yang kemudian diikuti oleh )roteus, .lebsiela, 9nteroba&ter, dan )seudomonas. 7enis kokus 8ram'positif lebih jarang sebagai penyebab #". sedangkan enter&o&&us dan "taphylo&o&&us aureus sering ditemukan pada pasien dengan batu saluran kemih, lelaki usia lanjut dengan hipertrofi prostat atau pada pasien yang

menggunakan kateter. ,ila ditemukan "taphylo&o&&us aureus dalam urin harus di&urigai adanya infeksi hematogen melalui ginjal. Demikian juga )seudomonas aeroginosa dapat menginfeksi saluran kemih melalui jalur hematogen dan pada kira'kira 231 pasien demam tifoid dapat diisolasi "almonella pada urin. ,akteri lain yang dapat menyebabkan #". melalui jalur hematogen ialah ,rusella, ;okardia, -&tinomy&es dan <y&oba&terium tuber&ulosae )emeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah dan pemeriksaan urin. )ada pemeriksaan darah di&ari apakah ada tanda'tanda infeksi. )emeriksaan urin merupakan standar baku emas atas diagnosis #".. Urin yang diperiksa ditanam di atas media biakan untuk kuman dan dilihat apakah ada kuman yang tumbuh. #nfeksi saluran kemih pada manusia biasanya diidentifikasi melalui perhitungan angka kuman dalam urine, pada urine normal urine tidak mengandung mikroorganisme (steril%. "edangkan indikasi adanya infeksi saluran kemih apabila jumlah kuman dalam urine lebih besar 100.0006ml urine. ;amun, dalam proses perhitungan angka kuman sendiri, tidak bisa apabila langsung dilakukan perhitungan angka kuman,terlebih dahulu perlu dilakukan tahap pengen&eran sampel dan penanaman. %-( Rumu!an Ma!alah -dapun rumusan masalah dari penulisan laporan ini adalah = 1.2.1 ,agaimanakah teknik penghitungan angka kuman pada urine> 1.2.2 ,agaimanakah &ara untuk mengetahui jumlah kuman pada urine pasien dan ada atau tidak infeksi saluran kemih pada pasien> %-& Tu.uan Penuli!an -dapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah = 1.0.1 Untuk mengetahui teknik penghitungan angka kuman pada urine. 1.0.2 Untuk mengetahui jumlah kuman pada urine pasien dan ada atau tidak infeksi saluran kemih pada pasien.

%-' Man/aat Penuli!an -dapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah = 1.4.1 -gar mengetahui teknik teknik penghitungan angka kuman pada urine 1.4.2 -gar mengetahui jumlah kuman pada urine pasien dan ada atau tidak infeksi saluran kemih pada pasien.

BAB II TIN,AUAN PU TAKA <enghitung atau menentukan banyaknya mikroba dalam suatu bahan (makanan, minuman, dan lain'lain% dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh bahan itu ter&emar oleh mikroba. Dengan mengetahui jumlah mikroba, maka dapat diketahui kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut. ,ahan yang dapat dikatakan baik jika jumlah mikroba yang terkandung dalam bahan tersebut masih di ba!ah jumlah standar yang ditentukan oleh suatu lambaga. .andungan mikroba pada suatu bahan juga sangat menentukan tingkat kerusakannya, serta dapat ditentukan oleh tingkat kelayakan untuk dikonsumsi. "e&ara kebetulan seorang peneliti 7erman melihat bah!a koloni yang tumbuh pada kentang yang telah direbus pada akhirnya dapat menemukan jalan untuk memisah menjadi indi*idu'indi*idu. :aranya? mereka mengembangkan media spesifik untuk menumbuhkan mikroorganisme. <edia adalah substansi yang memenuhi kebutuhan nutrisi mikroorganisme. .o&h dan koleganyanya juga menunjukkan bah!a senya!a dari alga yang disebut agar dapat membuat media menjadi padat. Ri&hard 7.)etri (1$32 @ 1/21% membuat piringan ka&a bertutup untuk menempatkan media agar alat tersebut selanjutnya disebut )etri dish yang masih digunakan sampai sekarang. )ada tahun 1$/2, dengan menggunakan teknik biakan murni .o&h dan anggotanya menemukan agen'agen penyebab typus, dipteri,tetanus, pneumonia dan lain sebagainya. .o&h mengenalkan penggunaan binatang model untuk penyakit manusia dengan &ara menginjeksikan bakteri ke dalam men&it,kelin&i, babi atau domba. #a bahkan menempelkan kamera pada mikroskopnya untuk mengambil gambar dan menggunakannya sebagai bukti untuk menghilangkan keraguan. <embiakkan bakteri dapat dilakukan dengan berbagi &ara, salah satunya pengembangbiakan dalam media &a!an petri. )engembangbiakan dalam &a!an ini ada beberapa metode, yaitu = <etode &a!an gores (streak plate%

<etode &a!an gores &ukup sulit bagi pemula, terutama mahasis!a semester a!al yang baru mengambil mata praktikum mikrobiologi. .esulitan dari metode ini, yaitu proses penggoresan yang &ukup lama dan sulit, sehingga memudahkan terjadinya kontaminasi dan kegagalan. )rinsip metode ini, yaitu mendapatkan koloni yang benar'benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. :ara ini dilakukan dengan membagi &a!an petri menjadi 0'4 bagian. Ase steril yang telah disiapkan dilekatkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan ose tersebut pada &a!an berisi media steril. 8oresan dapat dilakukan 0'4 kali membentuk garis horisontal di satu sisi &a!an. Ase disterilkan lagi dengan api bunsen, setelah kering ose tersebut digunak-n untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi &a!an kedua. Bangkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi &a!an tergores. )ada metode ini, goresan di sisi pertama diharapkan koloni tumbuh padat dan berhimpitan, sedangkan pada goresan sisi kedua, koloni mulai tampak jarang dan begitu pula selanjutnya, sehingga didapatkan koloni yang tampak tumbuh terpisah dengan koloni lain. "eluruh tahap hendaknya dilakukan se&ara aseptik agar tak terjadi kontaminasi. <etode &a!an tuang (pour plate% <etode &a!an tuang sangat mudah dilakukan karena tidak membutuhkan keterampilan khusus dengan hasil biakan yang &ukup baik. <etode ini dilakukan dengan mengen&erkan sumber isolat yang telah diketahui beratnya ke dalam / ml garam fisiologis (;a:l 0.$31% atau larutan buffer fosfat. Barutan ini berperan sebagi penyangga p+ agar sel bakteri tidak rusak akibat menurunnya p+ lingkungan. )engen&eran dapat dilakukan beberapa kali agar biakan yang didapatkan tidak terlalu padat atau memenuhu &a!an (biakan terlalu padat akan mengganggu pengamatan%. )erhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai ma&am uji seperti uji kualitatif koliform yang se&ara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji kuantitatif, bisa dengan metode <);%, uji penguat dan uji pelengkap. aktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. ,akteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan metode

&a!an petri (metode perhitungan se&ara tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bah!a setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel% seperti yang dilakukan pada per&obaan ini ()enn, 1//1%. )engukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat diperlukan untuk berbagai ma&am penelaahan mikrobiologis. ,erbagai ma&am &ara dapat dilakukan untuk menghitung jumlah mikroorganisme, akan tetapi se&ara mendasar, ada dua &ara yaitu se&ara langsung dan se&ara tidak langsung. -da beberapa &ara perhitungan se&ara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari austu bahan (preparat sederhana di!arnai atau tidak di!arnai% dan penggunaan ruang hitung (&ounting &hamber%. "edangkan perhitungan &ara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (*iabel &ount%. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa &ara yaitu = perhitungan pada &a!an petri (total plate &ount 6 5):%, perhitungan melalui pengen&eran, perhitungan jumlah terke&il atau terdekat (<); methode%, dan kalorimeter (&ara kekeruhan atau turbidimetri% ("utedjo, 1//1%. 7umlah mikroba dalam suatu bahan dapat dihitung menggunakan beberapa &ara. ;amun se&ara garis besar dibedakan menjadi = )erhitungan ,akteri se&ara langsung -da beberapa &ara perhitungan se&ara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari austu bahan (preparat sederhana di!arnai atau tidak di!arnai% dan penggunaan ruang hitung (&ounting &hamber% ("utedjo, 1//1%. 9numerasi mikroba dapat dilakukan se&ara langsung yaitu dengan menghitung jumlahnya tanpa ditumbuhkan terlebih dahulu dalam suatu medium, dalam teknik ini semua sel mikroba baik yang idup maupun yang mati akan terhitung. Untuk melakukan enumerasi mikroba dalam suatu bahan seringkali diperlukan pengen&eran bertingkat(Rukmi, <8.#., -.5. Bunggani, -. "uprihadi, 200$%. )erhitungan ,akteri "e&ara 5idak Bangsung "edangkan perhitungan &ara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (*iabel &ount%. Dalam

pelaksanaannya, ada beberapa &ara yaitu = perhitungan pada &a!an petri (total plate &ount 6 5):%, perhitungan melalui pengen&eran, perhitungan jumlah terke&il atau terdekat (<); methode%, dan kalorimeter (&ara kekeruhan atau turbidimetri% ("utedjo, 1//1%. ,erdasarkan kekeruhan <ikroba dalam suatu bahan &air dapat dideteksi berdasarkan kekeruhannya. )ertumbuhan sel bakteri didalam suatu medium &air akan meningkatkan kekeruhan media, yang akan mempengaruhi jumlah sinar yang dapat ditransmisikan menembus medium(Rukmi, <8.#., -.5. Bunggani, -. "uprihadi, 200$%. ,erdasarkan jumlah lempeng total (plate &ount% :ara ini adalah &ara yang paling umum digunakan untuk menentukan jumlah mikroba yang masih hidup, berdasarkan jumlah koloni yang tumbuh. 5eknik ini dia!ali dengan pengen&eran sampel se&ara seri, dengan kelipatan 1 = 10. <asing'masing suspensi pengen&eran ditanam dengan metode tuang (pour plate% atau sebar (spread plate%. ,akteri akan bereproduksi pada medium agar dan membentuk koloni setelah 1$'24 jam inkubasi. Untuk menghitung jumlah koloni dalam &a!an petri dapat digunakan alat C&olony &ounterC yang biasanya dilengkapi dengan pen&atat elektronik. (Rukmi, <8.#., -.5. Bunggani, -. "uprihadi, 200$%. Dimaksud dengan total &ount yaitu kalau perhitungan jumlah tidak berdasarkan kepada jenis, tetapi se&ara kasar terhadap golongan atau kelompok besar mikroorganisme umum seperti bakteri, fungi mikroalge ataupun terhadap kelompok bakteri tertentu. 5otal &ount ba&teria misalnya ditentukan berdasarkan penanaman bahan dalam jumlah dan pengen&eran tertentu ke dalam media yang umum untuk ba&teria. "etelah melalui masa inkubasi pada temperature kamar selama !aktu maksimal 4 D 24 jam, perhitungan koloni dilakukan. Dianggap bah!a tiap koloni berasal dari sebuah sel, maka jumlah koloni dapat diperhitungkan sebagai jumlah sel me!akili dan terdapat di dalam bahan yang dianalisis. 7uga terdapat total &ount fungi dilakukan metoda yang sama, ke&uali temperature inkubasi 2$ 10 :. Di dalam pelaksanaan agar selama pertumbuhan

tidak diganggu oleh koloni bakteri maka kepada permukaan media sebelum diberi bahan yang akan dianalisis, ditambahkan terlebih dahulu larutan asam laktat 01. 5erhadap mikroalge, media yang digunakan harus bersifat semisolid atau &air, yaitu dengan penambahantepung agar 301 dari yang diperlukan. .arena kalau penggunaan tepung agar sesuai untuk ba&teria ataupun fungi, pertumbuhan mikroalge akan lambat atau terhambat sama sekali. ,erbeda dengan biakan bakteri ataupun fungi, maka biakan mikroalge harus ditempatkan pada tempat yang terang atau dikenai oleh &ahaya matahari, selama 3' 13 hari. 7enis media yang digunakan untuk perhitungan total &ount kelompok lain, pada dasarnya berbentuk media selektif atau pengaya. .arena sifat selektifitas dari media, pada akhirnya kalaupun ada ba&teria yang tidak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang didalamnya, selain memerlukan !aktu yang &ukup lama (diatas 10 D 24 jam% juga koloni yang kemudian terbentuk tidak dapat menjadi besra dan mudah hilang dari pengamatan dengan menggunakan mata biasa. )ada umumnya karena kelompok ba&teria tertentu memerlukan masa adaptasi6 aklimatisasi terlebih dahulu, inkubasi di dalam temperature kamar memerlukan !aktu antara 4'2 D 24 jam baru koloni akan tampak jelas pertumbuhannya. <isal, total &ount bakteri'pereduksi'sulfat, bakteri belerang dan bakteri'besi, dsb. Dari hasil perhitungan ini akan diketahui sampai berapa jauh kandungan bakteri yang mempunyai kemampuan untuk melakukan deteriosasi, korosi, dan degradasi terhadap benda (khususnya benda'benda logam% di dalam perairan. Dapat juga ditentukan hubungan nilai antara kehadiran kelompok bakteri di atas dengan nilai korosi pada benda'benda logam yang berhubungan langsung dengan perairan. 5otal &ount terhadap bakteri pathogen, khususnya untuk penyebab penyakit perut, selektif. 5otal &ount terhadap bakteri penghasil ra&un, khususnya yang menyebar melalui air dan mengenai bahan makanan dan disebabkan oleh bakteri aerobi& ()seudomonas,"taphylo&o&&us% dan anaerob (:lostridium% serta total &ount dan identifikasi jenis'jenis fungi penghasil mikotoksin khususnya yang termasuk seperti tifus, paratifus, kolera, disentri, dsb, yang disebabkan oleh "almonella, shigella danEibrio, juga memerlukan media pengaya dan media

kelompok -spergillus, golongan pathogen.

)eni&illium, dan fusarium, juga

sama

seperti

untuk

Dari hasil6data sementara ternyata bah!a pada lingkungan yang jelek populasi dan jumlah jenis mikroorganisme tersebut sangat tinggi, sehinga kasus atau gejala penyakit dan kera&unan juga sangat tinggi. .husus untuk fungi penghasil mikotoksin sangat ditakuti pertumbuhannya pada bahan makanan, karena akan menghasilkan ra&un jamur (mikotoksin% yang bersifat karsinogenik (dapat merangsang terjadinya kanker, terutama pada kanker hati%. .eberhasilan analisi& terhadap kelompok pathogen dan penghasil toksin, baru dapat berhasil kalau menggunakan media pengaya dan selektif. +al ini mengingat pula bah!a kemungkinan besar kehadiran kelompok tersebut di dalam substrat sagat sedikit atau jarang jumlahnya.

BAB III METO+E

&-% "aktu dan Tem0at )raktikum # ()raktikum pembuatan media ;-% dilaksanakan pada hari .amis, 1 <aret 2012, pukul 12.00 @ 12.00 Baboratorium ,akteriologi, 7urusan -nalis .esehatan Denpasar. )raktikum ## (penanaman sampel urine pada media ;-% dilaksanakan pada hari 7umat, / <aret 2012, pukul 0$.00 @ 12.00 .esehatan Denpasar. )raktikum ## (penghitungan angka kuman% dilaksanakan pada hari "enin, 12 <aret 2012, pukul 11.00 @ 14.00 #5- dan bertempat di Baboratorium ,akteriologi, 7urusan -nalis .esehatan, )oliteknik .esehatan Denpasar. &-( Alat dan Bahan 0.2.1 -lat 5abung reaksi Rak tabung .apas lemak -pi bunsen 8elas beaker ,otol semprot 9rlenmeyer ,atang pengaduk ;era&a analitik -luminium foil #5- dan bertempat #5- dan bertempat di .esehatan, )oliteknik

di Baboratorium ,akteriologi, 7urusan -nalis .esehatan, )oliteknik

)late :olony &ounter #nkubator )ipet ukur ,ola hisap 5isue Babel

0.2.2 ,ahan <edia ;utrient -gar (2$ g6B% -Fuadest steril "ampel urine

&-& Langkah Ker.a 0.0.1 )embuatan media ;- ( ;utrient -gar 2$ g6B % 1. Ditimbang G gram bubuk media ;2. Dilarutkan dengan 230 mB aFuadest 0. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditutup dengan aluminium foil 4. Dipanaskan hingga larut sempurna di atas kompor listrik 3. Disterilisasi dengan auto&la*e pada suhu 121H : selama 13 menit 2. <edia siap digunakan 0.2.2 )embuatan aFuadest steril

1. 230 mB aFuadest dimasukkan ke dalam erlenmeyer 2. 9rlenmeyer ditutup dengan aluminium foil 0. Disterilisasi dengan auto&la*e pada suhu 121H : selama 13 menit 4. -Fuadest siap digunakan 0.2.0 )engen&eran sampel

1. Disiapkan alat dan bahan

2. <asing @ masing tabung reaksi diberi label 0. <asing'masing tabung tersebut kemudian diisi / mB aFuadest steril. 4. )ada tabung # ditambahkan 1 ml urine.(10'1% 3. Dari tabung # dipipet 1 mB dan dimasukan ke tabung ## (10'2% 2. Dari tabung ## dipipet mB dan dimasukan ke tabung ### (10'0% 0.2.4 )embuatan kontrol

1. Disiapkan alat dan bahan 2. )etridish diberi label kontrol 0. )etridish diisi dengan 10 mB aFuadest 4. Dalam keadaan panas media ;utrient -gar (;-% dituang ke plate tersebut dan didiamkan hingga padat. 0.2.3 1. 2. )enanaman kuman Disiapkan alat dan bahan <asing @ masing petridish diberi label pengen&eran ( 10 '1, 10'2, 10'
0

0. Dari tabung reaksi #, ##, dan ###, dipipet masing'masing 10 ml larutan ke dalam masing'masing plate steril sesuai dengan pengen&erannya. 4. Dalam keadaan panas media ;utrient -gar (;-% dituang ke dalam masing'masing plate tersebut dan didiamkan hingga padat. 0.2.2 #nkubasi

#nkubasi dilakukan pada in&ubator pada suhu 0G0 : selama 1$'24 jam

0.2.G 1. 2. 0. 4.

)enghitungan angka kuman Disiapkan alat dan bahan -lat :olony :ounter duhubungkan dengan sumber listrik dan dinyalakan. )late yang berisi &ontrol diletakkan pada :olony :ounter. Dihitung jumlah koloni kuman yang ada

3. "etelah itu baru dihitung jumlah koloni kuman pada masing'masing plate yang telah ditanami sampel urine.

N2 1 1 2 2 0 0 4 4

Plate .ontrol # ## ###

Pengen3eran ' 10'1 10'2 10'0

,umlah K2l2ni 4n5 4 32 44 3

BAB I1 PEMBA*A AN '-% +ata *a!il Pengamatan 5abel hasil pengamatan jumlah koloni kuman pada sampel urine <r. -D (1/ tahun% =

)enghitungan angka kuman pada sampel dapat menggunakan rumus sebagai berikut =

.eterangan = nk I 7umlah koloni pada &ontrol n1 I 7umlah koloni pada plate # n2 I 7umlah koloni pada plate ## n0 I 7umlah koloni pada plate ### Jn I 7umlah plate yang dihitung jumlah koloninya )enghitungan jumlah kuman pada sampel urine <r. -D (1/ tahun%

K .arena dalam plate pada pengen&eran 10'0 hanya terdapat 3 koloni kuman ( kurang dari 00 koloni % maka tidak dimasukkan dalam perhitungan. Dalam penghitungan koloni kuman juga perlu diperhatikan ketentuan sebagai berikut = 7umlah koloni pada masing'masing plate yang dapat dihitung hanya koloni yang berjumlah antara 00'000 koloni6plate. 7ika ada dalam 1 plate media terdapat koloni kurang dari 00 atau lebih dari 000 koloni maka tidak dimasukkan dalam perhitungan. 7ika hasil penghitungan koloni kuman (:olony :ount% L 10.0006ml urine menandakan tidak terjadi infeksi. -danya kuman pada urine pasien kemungkinan karena infeksi suprapubik atau kateter. 7ika hasil penghitungan koloni kuman (:olony :ount% antara 10.0006ml s6d 100.0006ml urine, menandakan pasien mengalami infeksi saluran kemih. 7ika hasil penghitungan koloni kuman (:olony :ount% M 100.0006ml urine, menunjukkan bah!a pasien mengalami infeksi saluran kantung kemih. '-( Pem6aha!an )er&obaan penentuan angka kuman pada urine sangat penting dilakukan untuk mengetahui banyaknya jumlah bakteri atau kuman yang terdapat pada urine tersebut. 7umlah kuman yang terdapat dalam urine tersebut akan menentukan apakah pasien tersebut mengalami infeksi saluran kemih atau tidak. )er&obaan kali ini mengambil sampel urine dari <r. -D. )er&obaaan dilakukan dengan prinsip dan prosedur kerja yang sudah ditentukan untuk mendapatkan hasil yang memenuhi persyaratan hitung jumlah koloni sehingga men&apai tujuan yang diharapkan. )emeriksaan angka kuman pada sampel urine merupakan salah satu &ara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi adanya suatu infeksi pada saluran kemih. )ada orang sehat, urine semestinya steril. -pabila di dalam urine ditemukan adanya mikroorganisme(kuman% yang jumlahnya N 1000006mB, merupakan suatu indikasi bah!a orang tersebut mengalami infeksi. Untuk

mengetahui jumlah kuman per mB urine, dapat dilakukan dengan pemeriksaan angka kuman 6 &olony &ount dengan spe&imen urin. )ada penghitungan angka kuman pada urine ini memerlukan beberapa tahapan yang dilakukan. 5ahapan @ tahapan tersebut meliputi = 1. )embuatan media ;utrient -gar ( ;-% ;utrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk lainnya. ;juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. <edia ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. ;- merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, se!age, produk pangan, untuk memba!a stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, ;a:l 3 g, air desitilat 1.000 ml dan 13 g agar6B. Dalam praktikum ini media dibuat sebanyak 230 mB dimana media ini mempunyai standar pembuatan 2$ gram 6 liter, jadi untuk membuat media sebanyak 230 ml digunakan G gram bubuk media ;-. <edia dilarutkan dengan aFuadest dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121H: selama 13 menit. .emudian media siap digunakan. 2. )embuatan aFuadest steril Dalam praktikum ini menggunakan aFuadest yang telah disterilisasi dimana pembuatan aFuadest steril hampir sama dengan pembuatan media ;yaitu aFuadest dimasukkan ke dalam !adah erlenmeyer kemudian ditutup dengan aluminium foil dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121H: selama 13 menit. -Fuadest steril ini nantinya akan digunakan untuk pengen&eran sampel urine dan digunakan untuk pembuatan media kontrol. )enggunaan aFuadest steril ini apada dasarnya adalah untuk menekan adanya kontaminasi pada sampel yang akan ditanam. .arena jika adanya kontaminasi maka akan mempengaruhi hasil dari penghitungan koloni kuman pada media nantinya. 0. )engen&eran sampel

"ampel urine yang digunakan dalam praktikum ini adalah urine yang telah dien&erkan dengan aFuadest steril. Dimana perbandingan sampel urine dan aFuades adalah 1 = /, yang artinya dalam 10 mB larutan terdapat 1 mB sampel. )engen&eran bertingkat yang dilakukan adalah pengen&eran 10'1, 10'2, 10'0. Dimana ini berarti pengen&eran bertingkat pada dasarnya adalah penurunan *olume pengambilan sampel dari tabung pertama ke tabung kedua sebanyak 1610 bagian atau sesuai dengan ketetapan tertentu yang telah dibuat. 5ujuan dari pengen&eran bertingkat yaitu memperke&il atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam &airan. )enentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengen&eran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 = / untuk sampel dan pengen&eran pertama dan selanjutnya, sehingga pengen&eran berikutnya mengandung 1610 sel mikroorganisma dari pengen&eran sebelumnya.

4. )embuatan kontrol <edia &ontrol dalam praktikum ini adalah media yang digunakan sebagai pembanding seberapa jauh kontaminasi terjadi pada media tersebut. Dimana media ini dibuat dengan menggunakan aFuadest steril tanpa &ampuran sampel urine dan kemudian ditanam pada media ;-. 7umlah koloni yang diperbolehkan ada dalam media &ontrol adalah L 10 koloni. 7ika terdapat lebih dari sepuluh

koloni, maka diperkirakan adanya kontaminasi pada media ini dan sebaiknya pembuatannya diulang untuk mendapat hasil yang lebih akurat. 3. )enanaman kuman )ada tahap penanaman kuman ini sampel urine yang telah dien&erkan masing @ masing dituangkan sebanyak 10 ml ke dalam plate yang telah disediakan dan diberi label pengen&eran. .emudian media ;- dituangkan ke dalam plate yang telah berisi sampel urine. )erlu diperhatikan bah!a pada saat penuangan sampel urine maupun media ke dalam plate kebersihan dan sterilisasi alat harus tetap dijaga oleh karena itu pada saat penuangan alat harus tetap difiksasi dengan api bunsen untuk menekan kontaminasi pada media dan sampel yang ditanam. media yang telah berisi sampel didiamkan hingga padat unttuk selanjutnya diinkubasi. 2. #nkubasi "etelah sampel yang telah ditanam pada media selanjutnya diinkubasi pada inkubator dengan suhu 0GH : selama 1$ @ 24 jam. Dimana inkubasi ini merupakan suatu teknik perlakuan bagi mikroorganismepada media, kemudian disimpan pada suhu tertentu untuk dapat melihat pertumbuhannya. -pabila suhu inkubasi tidak sesuai dengan yang diperlukan maka mikroorganisme tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Untuk mikroorganisme seperti pembiakan bakteri suhu yang tepat adalah antara 03H ' 0GH :. G. )enghitungan angka kuman "etelah diinkubasi maka media yang telah ditanami sampel urine siap dihitung jumlah koloninya )ada praktikum kali ini, &ara penghitungan kuman yang dipakai adalah &ara penghitungan tidak langsung karena sampel urine harus mendapat perlakukan terlebih dahulu. -lat yang dipakai untuk melakukan perhitungan adalah :olony :ounter. -dapun syarat penghitungan koloni tersebut antara lain= a. "atu koloni dihitung 1 koloni b. Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni

&. ,eberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni d. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni e. .oloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas &a!an% tidak dihitung f. .oloni yang besarnya kurang dari setengah luas &a!an dihitung 1 koloni. "etelah dilakukan penghitungan koloni kuman pada media yang telah ditanami sampel urine <r. -D (1/ tahun% maka didapatkan hasil sebagai berikut = )late # ( pengen&eran 10'1% I 32 koloni )late ## ( pengen&eran 10'2% I 44 koloni )late ### ( pengen&eran 10'0 % I 3 koloni. +asil ini kemudian dihitung dengan menggunakan rumus pengen&eran seperti yang telah dijelaskan pada hasil pengamatan. ,erdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh jumlah kuman yang terdapat dalam 1 mB urine <r.-D adalah 2220. dari hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bah!a <r.-D diduga tidak mengalami infeksi saluran kemih karena jumlah kuman yang terdapat dalam 1 mB sampel urine <r.-D L 10.000 kuman6mB. Dalam praktikum ini, setelah media diinkubasi ditemukan adanya kontaminasi berupa jamur yang tumbuh pada media yang telah ditanami sampel. +al ini mungkin disebabkan karena kesalahan pada pengambilan sampel atau prosedur kerja, dan mungkin juga karena kurangnya tingkat sterilisasi dari alat atau bahan yang digunakan.

BAB 1 PENUTUP 7-% im0ulan tahap yaitu = pembuatan media ;-, pembuatan aFuades steril, pengen&eran sampel, pembuatan kontrol, penanaman sampel, inkubasi, dan penghitungan angka kuman pada sampel. 3.1.2 Dari hasil penghitungan yang diperoleh maka pasien <r. -D dinyatakan tidak mengalami infeksi saluran kemih karena jumlah kuman yang ditemukan pada 1 ml urine pasien hanya 2220 (L 10.000 kuman 6mB%. 7-( aran "ebaiknya pada saat praktikum benar'benar diperhatikan prosedur pe!arnaan terutama pada kebersihan alat dan bahan yang digunakan untuk

3.1.1 Dalam penghitungan angka kuman dalam urine memerlukan beberapa

menghindari adanya kontaminasi pada media dan sampel yang ditanam, sehingga tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan.

+A8TAR PU TAKA -nonim. 200$. O)erhitungan 7umlah <ikrobaP. 5ersedia pada http=66journal.dis&o*eryindonesia.&om6)DF#nterstitial,perhitunganQjumla hQmikroba.id (diakses tanggal 12 <aret 2012% -nonim. 200$. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar. Uni*ersites 7endral "oedirman )ur!okerto = )ur!okerto -nonim. 2010. O<odul ,akteriologi # edisi ##P. 5ersedia pada http66=!!!.stikes' gunabangsa.a&.id (diakses tanggal 13 <aret 2012% -nonim. 200/. O#nfeksi "aluran .emihP. 5ersedia pada

http66=!!!.iaui.or.id6ast6file6infeksiRsaluranRkemih.do& (diakses tanggal 12 <aret 2012%

LEMBAR PENGE A*AN

Denpasar, 20 <aret 2012 )embimbing )raktikan

( ....................................%

( .adek "usi

iandari %

)7 <ata .uliah

( <ade ,irna!an, "."i. %

Anda mungkin juga menyukai