Anda di halaman 1dari 5

No Gambar Morfologi Keterangan

1. Granula Toksik Granula toksik adalah suatu kelainan


sitoplasma neutrofil berupa granula yang lebih
besar (hipergranula), kasar dibandingkan
granula normal, berwarna lebih gelap (biru
hitam atau ungu). Sering kali granula toksik
ditemukan pada pasien dengan infeksi yang
berat.

2. Hipersegmentasi Neutrofil Neutrofil yang mempunyai 5-6 lobus pada


intinya, Inti tersebut dihubungkan dengan
kromatin. Dijumpai pada pasien anemia
megaloblastik, infeksi kronik, atau sepsis.

3. Dohle Bodies Dohle bodies merupakan sisa-sisa ribosom dan


retikulosit yang rusak dengan bentuk oval atau
bulat, berwarna biru abu-abu dan biasanya
ditemukan pada bagian perifer neutrofil,
dijumpai pada infeksi berat, keganasan,
anomali May-Heglin, luka bakar, dan setelah
pengobatan dengan kemoterapi.

4. Vakuolisasi Sitoplasma Vakuolisasi biasanya terdapat pada neutrofil


toksik, terlihat vakuole yang berukuran kecil,
area kosong pada sitoplasma. Kelainan ini
menunjukkan adanya infeksi berat dan
ketoasidosis diabetik.

5. Neutrofil Piknotik Sel ini memiliki inti yang telah memadat


dengan kromatin tanpa pola yang jelas, lobus
inti terpisah, tidak ada filamen yang
menghubungkan antar lobus. Lobus inti kecil,
padat, dan gelap.
KELAINAN MORFOLOGI SEL LEUKOSIT

6. Anomali Pelger Anomali Pelger merupakan suatu kelainan


bawaan yaitu berkurangnya segmentasi pada
neutrofil dan kromatin inti menjadi halus.

7. Pseudo Pelger Pseudo pelger ini mirip dengan anomali pelger


dimana neutrofilnya hopogranular dan intinya
tidak teratur, dapat dilihat pada sindrom
mielodisplasia, leukimea mieloid akut,
leukemia mieloid kronik.

8. Sindroma Chediak – Higashi Pada kelainan morfologi neutrofil ini dijumpai


granula azurofilik yang berukuran raksasa
pada pewarnaan peroksidase.

9. Sel Lupus Erimatosus (LE sel) Sel fagosit dari neutrofil yang memfagosit
massa inti sehingga nampak sebagai massa
homogen yang berwarna merah. Sel LE
ditemukan pada arthritis rheumatoid,
hipersensitif obat-obatan, dan penyakit-
penyakit kolagen termasuk lupus hepatitis. 

10. Reaksi leukomoid Merupakan leukositosis relativ ditandai


pergeseran kekiri yang nyata. Reaksi
leukemoid dapat ditemukan pada tuberculosis,
dan pada sindrom Down. Infeksi bakteri yang
hebat, keganasan, hemolisis yang cepat dan
luka bakar.
11. Limfosit Atipik Limfosit atipik adalah limfosit yang besar
dengan diameter lebih 20 mikron, sitoplasma
lebih biru, inti besar dengan kromatin terbuka
dan sitoplasma berlebihan dengan bentuk
teratur. Limfosit atipik dapat ditemukan pada
penyakit mononukleosis infeksiosa, infeksi
virus, dan reaksi immunologis.

12. Basofilia Basofil nampak meningkat pada kelainan


mieloproliferatif dan khas pada leukemia
mieloid kronik.

13. Eosinofilia Eosinofilia berat dapat terjadi pada infeksi


parasit dan apabila jumlahnya sangat
banyak,disebut sindrom hipereosinofil.
Eosinofil dengan granula abnormal sering
ditemukan pada beberapa tipe leukemia
mieloid akut, leukemia mieloid kronik, dan
mielodisplasia.

14. Monositosis Jumlah monosit meningkat dijumpai pada


infeksi kronik dan inflamasi seperti
tuberculosis, chrohn`s disease, leukemia
mieloid kronik, leukemia akut. Pada leukemia
mielomonositik kronik, maturasi monosit
meningkat sampai 100 kali.

Anda mungkin juga menyukai