Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“VIRUS DENGUE”

Disusun Oleh :

Anisha Afiralis Eka Nanda Putri (1903006)


Annisa Hestiana Savitri (1903007)
Edy Kasuma Wardana (1903014)
Elsya Rahmawati (1903015)
Firda Damayanti (1903020)
Iskawati (1903025)
Muhammad Dimas Yusuf (1903031)
Risma Wardani (1903041)
Robiyatul Nikmah (1903042)

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA


SAMARINDA 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga penulisan makalah Quality Management dapat selesai.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.

Samarinda, 30 Maret
2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan.......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Quality Management.....................................................................6
2.2 Pengertian Quality Management................................................................7
2.3 Tujuan Quality Management.......................................................................8
2.4 Metode Quality Management......................................................................8
2.5 Prinsip Quality Management.......................................................................9
2.6 Karakteristik Quality Management ...........................................................11
2.7 Manfaat Quality Management...................................................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di


Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan
masyarakat. Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue
yang akut dan ditandai dengan panas mendadak selama 2 – 7 hari tanpa sebab
yang jelas disertai dengan manifestasi perdarahan, seperti petekie, epistaxis
kadang disertai muntah darah, berak darah, kesadaran menurun, dan syock
(Soegijanto, 2006).
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorragik Fever (DHF) ialah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat
hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih
dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Merebaknya kasus DBD ini
menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan. Sebagian menganggap hal ini
terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dan sebagian
lagi menganggap karena pemerintah lambat dalam mengantisipasi dan
merespon kasus ini.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor
pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina
dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak
ditemukan menyebabkan penyakit ini Nyamuk dapat membawa virus dengue
setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.Sesudah
masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi
dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang
digigitnya.Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang
dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta

4
dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit
oleh vektor nyamuk.
            Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada
seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama.
Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang
yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras
Kaukasia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu quality management?
2. Apa tujuan quality management?
3. Apa saja manfaat quality management?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian quality management
2. Untuk Mengetahui Tujuan dari quality management

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Virus Dengue


Virus dengue merupakan virus ribonucleic acid(RNA) arbovirus yang
menyebabkan infeksi dengan berbagai manifestasi klinis, mulai dari
demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD), sampai
dengan sindrom syok dengue (SSD). Virus dengue termasuk dalam
famili Flaviviridae dan genus Flavivirus yang terdiri atas empat
serotipe, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.
Indonesia merupakan negara paling besar di Asia Tenggara dan
hampir seluruh wilayahnya merupakan daerah endemis untuk infeksi
virus dengue. Empat serotipe virus dengue ditemukan bersirkulasi di
seluruh Indonesia. Penelitian yang dilakukan pada beberapa daerah di
Indonesia pada tahun 1973–2010 hampir selalu menunjukkan
dominasi serotipe DENV-3.
Setiap infeksi karena serotipe virus dengue dapat menyebabkan
manifestasi klinis dan profil epidemiologi yang bervariasi, sehingga
sangat sulit untuk menilai karakteristik klinis dan hasil laboratorium
yang khas untuk setiap serotipe. Beberapa laporan menyatakan
bahwa DENV-2 dan DENV-3 menyebabkan manifestasi klinis yang
lebih berat dibandingkan dengan serotipe lainnya. Manifestasi klinis
yang lebih ringan disebabkan karena DENV-4.
Serotipe virus dengue di suatu daerah selalu mengalami
perubahan, dengan demikian sangat diperlukan surveilans kontinu
terhadap serotipe virus dengue untuk memahami epidemiologi dan
juga memprediksi manifestasi klinis infeksi karena virus dengue
termasuk hasil pemeriksaan hematologi rutin untuk melihat

6
kecenderungan infeksi berat akibat infeksi serotipe virus dengue
tertentu.
Penentuan serotipe virus dengue penting untuk epidemiologi dan
juga menentukan potensi patogenitas penyakit tersebut terhadap
populasi. Penelitian terbaru untuk menentukan serotipe virus dengue
yang bersirkulasi di setiap daerah perlu dilakukan untuk melihat
potensi patogenitas virus dengue di daerah dan waktu tersebut.

2.2. Biology Virus Dengue

Biologi Virus Dengue Virus merupakan parasit yang hanya dapat hidup
dalam sel hidup. Virus dengue termasuk dalam golongan 8 Arthropod
borne virus (arboVJrus) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus.
famili Flaviridae. Virion dengue merupakan partikel sferis dengan
diameter nukleokapsid 30µm dan ketebalan selubung 10 nm, sehingga
diameter virion kira kira 50 nm. Genom virus dengue terdiri dari asam
ribonuklead berserat tunggal, panjangnya kira kira 11 kilobasa. Virus
dengue stabil pada pH 7-9 dan suhu rendah. sedang pada suhu yang
relatif tinggi infektivitasnya cepat menurun. Sifat virus dengue yang lain
adalah sangat peka terhadap beberapa zat kimia seperti sodium
deoxycholate. eter, kloroform dan garam empedu karena adanya am
plop lipid

2.3. Infeksi Virus Dengue

Virus dengue mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2.


DEN-3 dan DEN-4. Masing masing tipe mempunyai subtipe (strain)
yang jumlahnya ratusan, sesuai daerah atau tempat asal virus itu.
Sorotipe DEN-2 dan DEN 3 adalah penyebab wabah demam berdarah
di Asia Tenggara, yang dianggap sebagai virus berpotensi terbesar
sebagai penycbab demam berdarah. Virus ini menyebabkan infeksi

7
tahunan dengan angka kematian sekitar 5 %. Di Indonesia, infeksi
dengue telah dikenal sejak abad 18 dan baru pada tahun 1960-an
dikenal demam berdarah dengue (Dengue Homorharrgic Fever).
Karakter sorotipe virus itu bisa berbcda dari satu tempat ke
tempat lain. Meskipun virus DEN-2 yang menyerang pcnduduk benua
Amerika berasal dari Asia Tenggara, penelitian terakhir menunjukkan
terdapat perbedaan genetika antara dua virus berbeda benua itu. Yailu
adanya perubahan nukleotida pada strain Amerika. Menurut penelitian
MJ.Pryor, dkk. (2001 ). virus dengue Amerika tidak memprbanyak diri
secepat dengue Asia Tenggara.
lnfeksi salah satu serotipo akan menimbulkan antibodi seumur
hidup terhadap serotipe yang bersangkutan tetapi tidak ada
perlindungan terhadap serotipe yang lain. Pembentukkan antibodi
pada infeksi pertama oleh salah satu dari keempat jenis virus dengue
di alas akan menghasilkan kekebalan silang (cross protection) yang
berlaku untuk keempat jenis virus dengue, sehingga infeksi kedua oleh
virus dengue dengan tipe yang sama bahkan dapat menimbulkan
kekebalan seluler (sel mediated immunity) yang dapat bertahan
seumur hidup. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue
dapat terinfeksi dengan 3 atau bahkan 4 serotipe selama hidupnya. Di
Indonesia, pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun 1975
di beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa keempat serotipe
diketemukan dan bersirkulasi sepanjang tahun. Serotipe DEN-3
merupakan serotipe yang dominan dan banyak berhubungan dengan
kasus berat.

2.4. Hospes Virus Dengue

Virus dengue mampu berkembang biak didalam tubuh manusia.


monyet, simpanse. kelinci. mencit. marmut. tikus, hamster serta
serangga khususnya nyamuk. Walaupun primata merupakan hospes

8
alami virus, viremia yang timbul biasanya lebih rendah dan lebih pendek
masanya. Pada manusia. viremia berkisar 2-12 hari. sementara pada
primata 1-2 hari.

Virus berkembang biak dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dan


Aedes albopictus. Secara invitro. virus dengue dapat dikembangbiakkan
pada berbagai biakkan sel, baik biakkan sel mamalia maupun insekta .
Efek sitopatogenik yang timbul sangat bervariasi, mulai dari tanpa efek
sitopatogenik sampai timbulnya efek sitopatogenik yang nyata. Dengan
berbagai bentuk antara lain: perubahan indeks refraksi sel. perubahan
morfologi sel menjadi bulat dan padat serta fungsi sel sehingga terbentuk
sinsitia.

2.5. Isolasi Virus Dengue

lsolasi virus adalah cara yang paling baik untuk diagnosis


laboratorium. agar dapat mengetahui jenis virus penyebabnya. Untuk
isolasi dipergunakan spesimen yang mengandung virus dalam jumlah
yang besar tergantung pada penyakitnya. Virus dengue terdapat dalam
jumlah banyak pada darah sa at stadium viremia. Stadium tersebut
berlangsung singkat sekali, hanya beberapa hari (optimal3 hari). Di luar
waktu terse but jumlah virus sudah berkurang atau tidak ada sama
sekali.
Identifikasi virus atau bagian dari virus dpat dilakukan secara biologi
molekuler . di sini baik virus mati mauapun virus bagian dari virus dapat
di deteksi.cara ini dilakaukan dengan cepat tetapi mahal ,kaerana
memerlukan alat dan reagen yg mahal termasuk personil yang terlatih
dan berpengalmanan. Misal dengan menggunakan alat PCR atau
teknik hibridiasasi.

9
Diagnosis lain dapt di lakkukan dengan uji serologi , uji ini berdasarkan
atas anti body/zat kebal yg timbul sebagai akibat dari infesi firus dengue
.
Terdapat pula uji yang tidak spesifik seperti : hitung trombosit ,
hematokrit , serum albumin ,natrium plasma , transamminase , ureum
darah, radiologi dsb.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Virus dengue mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2.


DEN-3 dan DEN-4. Masing masing tipe mempunyai subtipe (strain)
yang jumlahnya ratusan, sesuai daerah atau tempat asal virus itu.
Sorotipe DEN-2 dan DEN 3 adalah penyebab wabah demam berdarah
di Asia Tenggara, yang dianggap sebagai virus berpotensi terbesar
sebagai penycbab demam berdarah. Virus ini menyebabkan infeksi
tahunan dengan angka kematian sekitar 5 %. Di Indonesia, infeksi
dengue telah dikenal sejak abad 18 dan baru pada tahun 1960-an
dikenal demam berdarah dengue (Dengue Homorharrgic Fever).

Identifikasi virus atau bagian dari virus dpat dilakukan secara


biologi molekuler . di sini baik virus mati mauapun virus bagian dari
virus dapat di deteksi.cara ini dilakaukan dengan cepat tetapi mahal
,kaerana memerlukan alat dan reagen yg mahal termasuk personil yang
terlatih dan berpengalmanan. Misal dengan menggunakan alat PCR
atau teknik hibridiasasi.

10
Diagnosis lain dapt di lakkukan dengan uji serologi , uji ini
berdasarkan atas anti body/zat kebal yg timbul sebagai akibat dari
infesi firus dengue
Terdapat pula uji yang tidak spesifik seperti : hitung trombosit ,
hematokrit , serum albumin ,natrium plasma , transamminase , ureum
darah, radiologi dsb.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, Oktri. 2008. Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta : Kanisius.

Jaweria, Anum, dkk., 2016. Dengue Fever: Causes, Prevention and Recent
Advances. Journal of Mosquito Research, 6(29), pp. 1-9.

WHO. 1999. Demam Berdarah Dengue Edisi 2: Diagnosis, Pengobatan,


Pencegahan, dan Pengendalian. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Widoyono. 2011. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &


Pemberantasannya. Jakarta : Erlangga.

12

Anda mungkin juga menyukai