Anda di halaman 1dari 4

Definisi Diazepam

Diazepam adalah obat esensial golongan benzodiazepine yang tercantum dalam WHO
Essential List of Medicines Edisi 19 (WHO, 2015). Daftar Obat Esensial Nasional (Kemenkes
RI, 2015) serta Formularium Nasional (Kemenkes RI, 2015b), ketersediaannya harus terpenuhi
di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Akses mendapatkan kesehatan termasuk
mendapatkan obat esensial merupakan hak asasi manusia, sehingga menjadi kewajiban
pemerintah untuk menjamin ketersediaannya di fasiltas pelayanan kesehatan. Tidak semua obat
golongan benzodizepin termasuk dalam obat esensial. Terdapat tiga senyawa benzodiazepin
yang termasuk esensial yaitu diazepam, lorazepam dan midazolam (WHO, 2015; INCB, 2015).

Indikasi Diazepam

Diazepam diindikasikan untuk terapi kecemasan (ansietas) dalam penggunaan jangka


lama, karena mempunyai masa kerja panjang (Finkel et al., 2009). Selain itu juga sebagai sedatif
dan keadaan psikosomatik yang ada hubungan dengan rasa cemas. Selain sebagai antiansietas,
diazepam digunakan sebagai hipnotik, antikonvulsi, pelemas otot dan induksi anastesi (Katzung
et al., 2012). Diazepam juga digunakan untuk preeklampsia dan eklampsia yang diberikan secara
intravena dengan dosis 10 mg (Kemenkes RI, 2007). Untuk itu ketersediaan yang memadai
sesuai kebutuhan medis harus terpenuhi di semua tingkatan fasilitas kesehatan.

Kontra indikasi :
Penyakit hati
Pasien manula
Penyakit ginjal
Glaukoma
Kehamilan atau menyusui
Psikosis
Gangguan pernafasan sebelumnya
Resiko hipersensitif
Efek samping :
CNS : kelambatan mental, sedasi, vertigo, bingung, tremor, lelah, depresi, sakit kepala, ansietas,
insomnia, kejang, delirium, kaki lemas, ataksia, bicara pelo
CV : hipotensi ortostatik, takikardi, perubahan EKG
THT : kabur, midriasis, tinitus
GI : anoreksia, mual, mulut kering, diare, konstipasi
Kulit : rash, dermatitis, pruritus

Prosedure pelaksanaan

Tujuan Dosis

Anak: 1-2,5 mg/hari. Dosis dapat dinaikkan secara


perlahan jika diperlukan.Dewasa: 2 mg tiga kali
Meredakan kecemasan sehari. Dosis maksimal adalah 30 mg/hari.

Anak: 2-40 mg/hari yang dibagi ke dalam


beberapa dosis sesuai dengan anjuran
dokter.Dewasa: 2-15 mg/hari yang dibagi ke
dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran
dokter. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan
hingga 60 mg/hari, khususnya bagi penderita
Mengatasi kejang otot atau myasthenia gravis kondisi parah seperti celebral palsy.

Dewasa: 2-60 mg/hari yang dibagi ke dalam


Mengatasi kejang-kejang beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter.

Dewasa: 5-20 mg setiap 2-4 jam sekali. Dosis


dapat dinaikkan atau dikurangi sesuai anjuran
Mengobati gejala putus alkohol akut dokter.

Mengobati insomnia Anak: 1-2,5 mg tiga sampai empat kali sehari.


Dosis dapat dinaikkan sesuai
keperluan.Dewasa: 5-15 mg sebelum tidur.

Sebagai anestesi pra-operasi Anak: 0,1-0,2 mg/kg.Dewasa: 0,1-0,2 mg/kg.

Seperti contoh, Pada pasien katatonia dengan menggunakan injeksi intramuskular (IMI) dari
lorazepam dan infus (IVD) dari diazepam untuk secara efektif dan cepat meredakan katatonia
pada pasien dengan skizofrenia dan gangguan mood. Dalam protokol pengobatan ini, setelah
injeksi awal 4mg lorazepam, dosis pengobatan benzodiazepin (BZD) yang tersisa diubah
menjadi diazepam IVD:

1. Lorazepam 1 ampul (2 mg / mL per ampul) IMI.

2. Ulangi lorazepam 1 ampul IMI dalam 2 jam jika dosis pertama gagal mencapai bantuan kateta
lengkap.

3. Diazepam IVD (10 mg / 500ml diinfus dalam saline normal dengan laju 1,25 mg / jam) terus
menerus sampai katatonia benar-benar hilang.
Daftar pustaka

Lin, C.C; Hung, Y.Y; Tsai, M.C, dkk. 2017. The Lorazepam and Diazepam Protocol for
Catatonia Due to General Medical Condition and Substance in Liaison Psychiatry.
(online)(http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0170452), diakses 18
Mei 2018

Priyatni.W.N,”How Much Of diazepam is Necessary In Order To Fulfill The Health Service In


Indonesia? Case Studies Of Diazepam Consumption In Indonesia.Vol.VI,No.4,Desember
2016.hlm.275

Anda mungkin juga menyukai