Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

UPAYA PENANGGULANGAN OSTEOASTRITIS


DENGAN SENAM OSTEOARTHTRITIS PADA MASYARAKAT DI
DESA ALANG-ALANG KECAMATAN TRAGAH

OLEH: MAHASISWA PROFESI NERS


S

PROGRAM STUDI PENDIDKAN PROFESI NERS


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN AJARAN 2022-2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN “SENAM OSTEOARTHTRITIS PADA
MASYARAKAT ALANG-ALANG“

Topik : Senam Osteoarthritis pada masyarakat alang-alang dengan osteoartrithis


Sub Topik : Peningkatan Pengetahuan tentang osteoartrithis dan senam Osteoarthritis
Sasaran : Masyarakat di desa Alang-Alang.

Tempat : Desa Alang-Alang


Hari/Tanggal : 09 Juni 2023
Waktu : 13.00- selesai
Anggota : Luandri (Moderator)
Asma Inas Tesa (Presentator)
Ahmad Kavin H (Fasilitator peraga)
Siti Aminah (Fasilitator peraga)
Hendri Temala (Dokumentator)
Fajar Mustafa (Observor)
Diana Rahmi I (Fasiltator)

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, klien dapat
mengerti tentang osteoartrithis dan senam Osteoarthritis.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit peserta penyuluhan
diharapkan dapat :
a. Mengerti Pengertian osteoarthtritis
b. Mengerti klasifikasi osteoarthtritis
c. Mengerti penyebab osteoarthtritis
d. Mengerti tanda dan gejala osteoarthtritis
e. Mengerti penanganan osteoarthtritis
f. Mengerti pengertian senam osteoarthritis
g. Mengerti manfaat senam osteoarthritis
h. Mengerti tujuan senam osteoarthritis
3. SASARAN
Masyarakat di Desa Alang-Alang
4. MATERI : (TERLAMPIR)
a. Pengertian osteoarthtritis
b. Klasifikasi osteoarthtritis
c. Penyebab osteoarthtritis
d. Tanda dan gejala osteoarthtritis
e. Penanganan osteoarthtritis
f. Pengertian senam osteoarthritis
g. Manfaat senam osteoarthritis
h. Tujuan senam osteoarthritis
5. METODE
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
6. MEDIA
a. LCD
b. Leaflet
7. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN


PESERTA
1. 2 Menit Pembukaan: - Menjawab salam
- Salam pembuka - Mendengarkan materi
- Memperkenalkan diri penyuluhan
- Menjelaskan tujuan dari - Memberikan respon
penyuluhan
- Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
- Melakukan kontrak waktu dan
bahasa yang digunakam
- Mengkaji pengetahuan audiens
tentang osteoarthritis
2. 21 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang : - Mendengarkan dan
- Pengertian osteoarthtritis memperhatikan.
- Klasifikasi osteoarthtritis
- Penyebab osteoarthtritis
- Tanda dan gejala osteoarthtritis
- Penanganan osteoarthtritis
- Pengertian senam osteoarthritis
- Manfaat senam osteoarthritis
- Tujuan senam osteoarthritis
3. 5 Menit Evaluasi :
- Bertanya dan
- Memberikan kesempatan
menjawab pertanyaan
bertanya
yang diajukan.
- Menjawab pertanyaan
- Menanyakan pada peserta
penyuluhan tentang materi
yang diberikan
- Reinforcement kepada
audience bila dapat menjawab
& menjelaskan kembali
pertanyaan materi

4. 2 Menit Terminasi :
- Kesimpulan - Mendengarkan dan
- Mengucapkan terima kasih membalas salam
kepada peserta penyuluhan
- Mengucapkan salam

8. KRITERIA EVALUASI
a. Penilaian proses / kegiatan yang berlangsung dengan menggunakan Lembar
Pengamatan.
b. Kriteria struktur :
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
c. Kriteria Proses :
1) Peserta penyuluhan antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta penyuluhan berkonsentrasi mendengarkan penyuluhan.
3) Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
dengan benar.
d. Kriteria Hasil :
1) Mengerti Pengertian osteoarthtritis
2) Mengerti klasifikaasi osteoarthtritis
3) Mengerti penyebab osteoarthtritis
4) Mengerti tanda dan gejala osteoarthtritis
5) Penanganan osteoarthtritis.
6) Mengerti pengertian senam osteoarthritis
7) Mengerti manfaat senam osteoarthritis
8) Mengerti tujuan senam osteoarthritis
9. EVALUASI HASIL
a. Penyuluhan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
lebih dari 80% pertanyaan yang diberikan.
b. Penyuluhan dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu menjawab
50-80% pertanyaan yang diberikan.
c. Penyuluhan dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu
menjawab kurang dari 50% pertanyaan yang diberikan.

10. PENGORGANISASIAN

Fajar Sodiq (Moderator )


Sabila Firdausita (Presentator)
Siti Amina (Fasilitator peraga)
Ahmad Kavin H (Fasilitator peraga)
Hendri Temala (Dokumentator)
Fajar Mustafa (Observor)
Diana Rahmi I (Fasiltator)

11. JOB DESCRIPTION


a. Moderator/ Pembawa acara :
Uraian tugas :
1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3) Menutup acara penyuluhan.
4) Memotivasi peserta untuk bertanya

b. Penyuluh/ presentator:
Uraian tugas :
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
3) Menggali pengetahuan warga tentang osteoarthtritis
c. Fasilitator :.
Uraian tugas :
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta.
5) Berpartisipasi membantu penyuluh menjawab pertanyaan dari peserta

d. Observor:
Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mengamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses
penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
12. SETTING TEMPAT

Moderator Pembicara

Observer
Audien Audien Audien

Audien Audien Audien

Fasilitator Dokumentasi
13. LEMBAR PENGAMATAN
NO ASPEK PENGAMATAN NILAI

1 2 3 4

1. Keaktifan peserta dalam memperhatikan dan mendengarkan


materi yang disampaikan

2. Pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan

3. Keaktifan peserta dalam mengajukan pertanyaan

4. Keaktifan peserta dalam menjawab pertanyaan baik dari petugas


maupun dari peserta yang lain
MATERI PENYULUHAN OSTEOARTRITIS DAN SENAM
OSTEOARTHRITIS
A. Konsep Dasar Osteoartritis
1. Pengertian Osteoartritis

Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degenerative yang


berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Vertebra, panggul, lutut
dan pergelangan kaki paling sering terkena Osteoarthtritis (Sudoyono,
Aru, dkk. 2009). Memiliki gambaran yang khas yaitu sendi palang
distal dan proksimal sering terkena (Nurarif, 2015). Osteoartritis
(penyakit pengapuran sendi) adalah suatu penyakit degenartif, yang
menyebabkan nyeri dan kekakuan pada sendi yang sering di derita pada
tahap menua yaitu pada usia diatas 60 tahaun sehingga membuat sendi-
sendi menjadi sulit untuk digerakkan dan apabila tidak digerakkan akan
memperparah keadaan (Yuli Retni, 2014). Osteoarthritis adalah
penyakit sendi degenartive yang ditandai oleh pengeroposan kartilago
articular (sendi), osteoarthritis dapat terjadi setelah trauma, dengan
stress berulang seperti yang dialami oleh pelari jarak jauh atau
ballerina, atau berkaitan dengan deformitas kongenital ( Corwin, 2009)
2. Klasifikasi

Osteortratitis dikalsifikasikan menjadi dua tipe , yaitu tipe primer


dan tipe sekunder. Pada tipe primer (idiopatik), osteortritis terjadi tanpa
kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan
osteoarthritis. Sedangkan pada tipe sekunder osteoarthritis terjadi akibat
trauma, infeksi atau pernah fraktur.
3. Etiologi

Penyebab dari OSTEOARTHTRITIS untuk sekarang masih belum


jelas tetapi faktor resiko OSTEOARTHTRITIS dapat diketahui dari:
a. Umur

Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoarthritis,


faktor ketuaan adalah yang terkuat. Prevalensi dan beratnya
orteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur.
Osteoarthritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada umur
dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun
b. Jenis kelamin

Wanita lebih sering terkena osteoartitis lutut dan sendi, dan


lelaki lebih sering terkena osteoarthritis paha, pergelangan tangan
dan leher. Secara keseluruhan dibawah 45 tahun frekuensi
osteoarthritis kurang lebih sama pada laki dan wanita tetapi diatas
tahaun frekuensi osteoarthritis lebih banyak pada wanita dari pada
pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada pathogenesis
osteoartritis c. Genetic Faktor herediter juga berperan pada
timbulnya osteoarthritis missal, pada ibu dari seorang wanita dengan
osteoarthritis pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua kali
lipat sering osteoarthritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-
anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari
pada ibu dan anak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.
c. Obesitas

Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan


meningkatnya resiko untuk timbulnya osteoartritas baik pada wanita
maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan
osteoarthritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga dengan
osteoarthritis sendi lain (tangan atau sternokalvikula).
4. Manifestasi Klinis

Penyakit osteoarthritis mempunyai gejala-gejala yang


menyulitkan penderitanya. Gejala-gejala tersebut diantaranya sendi,
kekakuan, pembengkakan. Nyeri yang dialami diperberat dengan
aktivitas atau menahan berat tubuh dan berkurang dengan istriahat,
kekakuan terjadi ketika di pagi hari atau setelah bangun tidur dan
mereda kurang dari 30 menit. Pembengkakan disebabkan karena
synovitis dengan efusi. Gangguan fungsi disebabkan karena nyeri yang
terjadi dan kerusakan struktur sendi ( nyeri sendi): (Nuratif dkk, 2015)
a. Nyeri sendi, keluhan utama dan cenderung memiliki onset yang
perlahan
b. Hambatan gerak sendi, gangguan ini biasanya semakin berat
dengan pelan-pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri
c. Nyeri bertambahn dengan aktifitas, memabik dengan istirahat,
terasa paling nyeri pada akhir, dan seiring dengan memburuknya
penyakit, menjadi semakin parah, sampai pada tahap dimana
pergerakan minimal saja sudah menimbulkan rasa nyeri dan biasa
mengganggu tidur
d. Kekakuan paling ringan pada pagi hari namun terjadi berulang-
ulang sepanjang hari dengan periode istirahat
e. Krepitasi, rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar pada
sendi yang sakit
f. Pembesaran sendi (deformitas)
g. Perubahan gaya berjalan
h. Tanda-tanda peradangan pada sensi (nyeri tekan, gangguan gerak,
rasa hangat yang merata dan warna kemerahan).

5. Penatalaksanaan

Tujuan umum dari pengobatan pada pasien osteoarthritis adalah


untuk mengurangi gejala nyeri maupun peradangan, mencegahan
terjadinya kontraktur dan memperbaiki deformitas pada sendi.
Penatalaksanaan utama yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan
edukasi mengenai penyakitnya secara lengkap, selanjutnya adalah
istirahat yang adekuar, pemebrian gizi seimbang dan memberikan terapi
farmakologi untuk mengurangi nyeri dengan pemberian obat analgesik.
Pemberian pendidkan Kesehatan merupakan penatalaksanaan
yang utama yang dilakukan bagi pasien maupun keluarga. Pendidikan
Kesehatan yang harus dijelaskan secara terperinsi diantaranya mengenai
pengertian, patofisiogi, prognosis, serta sumber bantuan untuk mengetasi
keluhan dari osteoarthritis. Di samping itu istirahat yang adekuat juga
merupakan komponen penting dari penatalaksanaan osteoarthritis. Untuk
mengurangi nyeri makan perlu diberikan obat antiinflamasi nonsteroid
(NSAID). (Ningsih, N., 2013).
Selain itu Teknik non farmakologis dengan pemberian ekstrak
jahe juga dapat mengurangi nyeri pada osteoarthritis. Jahe memiliki sifat
pedas, panas dan aromatic dari oleoresin seperti zingaron, gingerol dan
shogaol. Teknik komplementer dengan pemberian boreh jahe juga
mampu mengurangi nyeri yang diderita penderita osteoarthritis. Jahe
memiliki sifat pedas, pahit dan aromatic dari oleoresin seperti zingaron,
gingerol dan shogaol. Gingerol dan shogaol memiliki berat molekul
yang menunjukan potensi yang baik untuk penetrasi kulit. Boreh jahe
yang dibalurkan pada sendi yang nyeri akan mengakibatkan stratum
korneum pada kulit menjadi lebih permeabel, sehingga mampu
meningkatkan pembukaan ruang intraseluler dan tejadinya ekspansi.
Permeabilitas yang terjadi mengakibatkan gingerol dan shogaol
melewati kulit, masuk ke sirkulasi sistemik dan memberikan efek terapi
antiinflamasi.(Ningsih, N., 2013).
Pengelolaan Osteoarthtritis berdasarkan atas sendi yang terkena
dan berat ringannya Osteoarthtritis yang diderita. Penatalaksanaan OA
dibagi atas 3 hal, yaitu :
1. Terapi non-farmakologis

a. Edukasi

Penjelasan kepada pasien perlu dilakukan agar pasien


dapat mengetahui serta memahami tentang penyakit yang
dideritanya, bagaimana agar penyakitnya tidak bertambah
semakin parah, dan agar persendiannya tetap terpakai

b. Terapi fisik atau rehabilitasi

Pasien dapat mengalami kesulitan berjalan akibat rasa


sakit. Tetapi ini dilakukan untuk melatih pasien agar
persendiannya tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk
melindungi sendi yang sakit
c. Penurunan berat badan

Berat badan yang berlebih merupakan factor yang


memperberat Osteoarthtritis. Oleh karena itu, berat badan harus
dapat dijaga agar tidak berlebih dan diupayakan untuk
melakukan penurunan berat badan apabila berat badan berlebih
2. Terapi Farmokologis P enanganan terapi farmakologis melingkupi
penurunan rasa nyeri yang timbul, mengoreksi gangguan yang
timbul dan mengidentifikasi manifestasimanifestasi klinis dari
ketidakstabilan sendi
a. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (AINS), Inhibitor
Siklooksigenase-2 (COX 2), dan Asetaminofen
Untuk mengobati rasa nyeri yang timbul pada
Osteoarthtritis lutut, penggunaan obat AINS dan Inhibitor COX-
2 dinilai lebih efektif daripada penggunaan asetaminofen.
Namun karena resiko toksisitas obat AINS lebih tinggi daripada
asetaminofen, asetaminofen tetap menjadi obat pilihan pertama
dalam penanganan rasa nyeri pada Osteoarthtritis. Cara lain
untuk mengurangi dampak toksisitas dari obat AINS adalah
dengan cara mengkombinasikannya dengan menggunakan
inhibitor COX-2
b. Chondroprotective Agent

Adalah obat-obatan yang dapat menjaga atau meragsang


perbaikan dari kartilago pada pasien Osteoarthtritis. Obat-
obatan yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah :
tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat,
glikosaminoglikan, vit c, dll.
3. Terapi Pembedahan

Terapi ini diberikan apabila terapi farmakologis tidak berhasil


untuk mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakikan korelasi
apabila terjadi demormitas sendi yang mengganggu aktivitas sehari-
hari.
B. Konsep Dasar Senam Osteoarthtritis
1. Definisi Senam osteoarthtritis
Senam lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan
dan tidak memberatkan, yang dapat diterapkan pada lansia. Aktivitas
olahraga ini kan membantu tubuh lansia agar tetap bugar dan tetap
segar, karena senam lansia ini mampu melatih tulang tetap
kuat, mendorong jantung bekerja secara optimal dan membantu
menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran didalam
tubuh.Senam osteoarthtritis merupakan suatu metode yang baik
untuk pencegahan dan meringankan gejala-gejala serta dapat
berfungsi sebagai terapi tambahan (Simbolon, 2021).
Senam osteoarthtritis merupakan senam yang berfokus
untuk mempertahankan lingkup ruang gerak sendi secara
maksimal. Salah satu tujuan dari senam osteoarthtis ini yaitu untuk
mengurangi nyeri sendi dan menjaga keseimbangan jasmani pada
penderita osteoarthritis (Heri, 2014 dalam Manalu, 2021). Senam
osteoarthtritis merupakan salah satu metode yang praktis dan
efektif dalam memelihara kesehatan tubuh. Gerakan yang
terkandung dalam senam rematik adalah gerakan yang sangat efektif,
efisien, dan logis karena rangkaian gerakan nya dilakukan secara teratur
dan terorganisasi bagi penderita osteoarthitis (Simbolon, 2021)
2. Manfaat Senam osteoarttritis
Mengurangi nyeri pada penderita rematik, menjaga kesehatan
jasmani menjadi lebih baik, tulang menjadi lebih lentur, otot-otot
akan menjadi tetap kencang, memperlancar peredaran darah,
memperlancar cairan getah bening, menjaga kadar lemak tetap normal,
jantung menjadi lebih sehat, tidak mudah mengalami cedera.,
kecepatan reaksi menjadi lebih baik.
3. Tujuan Senam osteoarthtritis
Tujuan dari senam osteoarthtritis menurut (Heri, 2014), yaitu :
a. Mengurangi nyeri sendi
b. Menjaga kesehatan jasmani penderita osteoarthtritis .
SOP SENAM OSTEOARTRITIS
NO PROSEDUR
1 PENGERTIAN Merupakan Latihan rentang gerak dengan Teknik
sesudah Latihan relaksasi nafas dalam sebelum dan
untuk mengurangi nyeri pada sendi. sendi.
2 TUJUAN Mengurangi nyeri sendi, melancarkan
peredaran pembuluh darah ekstremitas, merilekskan
ekstremitas.
3 INDIKASI 1. Klien dengan keluhan nyeri sendi
2. Klien dengan riwayat arthritis reumatoid
4 KONTRAINDIKASI 1. Ibu yang menderita anemia
2. Ibu yang mempunyai penyakit jantung dan paru-
paru
5 PERSIAPAN Tahap pre interaksi :
Persiapan Perawat :
1. Mengumpulkan data tentang klien
2. Menciptakan lingkungan yang nyaman
3. Membuat rencana pertemuan tindakan
keperawatan
4. Mengukur tekanan darah klien
6 PERSIAPAN ALAT Persiapan Alat :
1. Kursi
2. Beban untuk latihan (bantal)
3. Pengalas (tikar/matras)
7 PERSIAPAN PASIEN Tahap Orientasi :
1. Memberikan senyum dan salam pada klien dan
sapa nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan atau kesiapan klien
8 CARA KERJA
Tahap kerja :
1. Jaga privasi klien
2. Lakukan senam osteoarthtreitis dengan tahapan:
a. Mengkontraksikan otot dengan gerakan sendi, caranya yaitu dengan posisi
duduk kemudian menggerakkan kaki keatas kebawah dan diberi beban
(misalnya (misalnya bantal) bantal) dilakukan dilakukan 8x hitungan.
b. Tidur terlentang, di bawah lutut di beri bantal kecil bantal kecil
kemudian angkat sedikit kemudian angkat sedikit kaki naik turun secara
berulang, lakukan 8x hitungan.

c. Latihan peregangan :
1) Menengokkan kepala ke kiri dan ke kanan 8x hitungan

2) Menggerakkan kepala keatas dan kebawah 8x hitungan

3) Memiringka kepala ke kiri n kepala 8x hitungan.

4) Duduk di kursi dengan kaki lurus dan mencoba meraih jempol kaki
dengan tangan 8x hitungan
d. Posisi duduk tegap dikursi kedua tangan mengangkat beban lalu
menggerakkannya (otot memanjang dan memendek)

3. Merapikan Klien
9 Tahap Terminasi Terminasi :
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Mengukur tekanan darah setelah Latihan
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
10 HASIL Dokumentasi :
1. Catat tindakan yang telah dilakukan
2. Waktu dan tanggal Tindakan
3. Nama klien, usia
4. Respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
5. Nama perawat dan tanda tangan perawat
DAFTAR PUSTAKA

Adnan Z.A. 2018. Penatalaksanaan Nyeri Sebagai Tantangan Pelayanan Terbaik,


dalam : Rheumatology, Osteoporosis & Phytopharmaca Update I.
Yogyakarta. Altman R.D. 2005. Management Of Osteoarthritis, In :
Arthritis and Allied Conditions A Textbook of Rheumatology . 13th ed.
Eds . M cCarty DJ , Koopman WJ. By Lea & Febiger. pp : 765 – 776.
Ambardini, R.L. (2019). Peranlatihan fisik dalam manajemen
terpaduosteoartritis.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132256204/Lat
iha n%20FisikManajemen %20 Osteoartritis.pdf
Hidayatus Sya'Diyah. (2018). Keperawatan lanjut usia (Edisi 1). Sidoarjo :
Indomedia pustaka
Kemenkes RI. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Gambaran
Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. 2014;(c):1-40.
Kurnia, Syamsudin, 2019. “Osteoarthritis Diagnosis, Penananganan dan
Perawatan di Rumah”. Yogyakarta : Fitramaya.
Kusuma C. Korelasi Derajat Osteoartritis Lutut Menurut Kellgren dan Lawrence
dengan Tes Timed Up and Go (TUG) pada Pasien Osteoartritis Lutut di
Klinik Bedah Ortopedi RSU dr. Soedarso Pontianak. 2015:1-20.
Desmonika, Cindy. 2022. Penyuluhan kesehatan tentang senam rematik
lansia. Journal Of Public Health Concerns, Volume 2, No. 2,
July,2022: 77-84
Marsiami, Salmas. A. 2023. Manfaat Senam Rematik Pada Lansia Yang
Mengalami Rheumatoid Arthritis. Indonesian Journal Of Health
Development Vol.5 No.1, Februari 2023.
LEMBAR KONSUL

No Hari/Tanggal Materi Bimbingan TTD


DAFTAR HADIR

No Nama Alamat TTD

Anda mungkin juga menyukai