SKRIPSI
Oleh
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
kasih sayangNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sripsi ini yang berjudul
“Efektifitas aromaterapi lemon dalam mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester pertama”.
laporan penelitian ini. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih dan
1. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat selaku dosen pembimbing dan
juga Wakil Dekan III yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan dan
2. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku dosen penguji I yang telah banyak
3. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku dosen penguji II yang telah banyak memberikan
4. Ibu Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS selaku dosen Penasehat Akademik.
6. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan yang sudah mmberikan izin penelitian.
10. Terkhusus buat kedua orang tua saya, adikku Jaya, Kakakku Ratih, dan adikku Rija
dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa dukungan, pengertian dan
11. Ibu Salbiah Lubis (Ibu Dedek) yang telah memberikan dukungan, dan pengertian
(Dani), Dinda Yessa (Dinda) yang sudah memberikan dukungan dan semangat
13. Sahabat dan teman-teman Fakultas Keperawatan Stambuk 2012 dan pihak yang
14. Ibu Hamil yang sudah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Penulis
Mual dan muntah merupakan keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil trimester pertama
karena adanya peningkatan hormone Hcg di dalam tubuh ibu hamil. Bila keluhan ini tidak
diatasi akan menyebabkan gangguan nutrisi pada ibu hamil, dehidrasi, kekurangan energi,
dan penurunan berat badan pada ibu hamil. Jika kejadian ini terus berlanjut akan
berdampak pada kehamilan dan proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Penelitian
ini bertujuan mengidentifikasi efektifitas aromaterapi lemon dalam mengurangi mual dan
muntah pada ibu hamil trimester pertama. Desain penelitian quasi eksperimen pre-post test
one group. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling sebanyak 30 orang pada
kelompok intervensi. Aromaterapi lemon yang diberikan secara inhalasi selama empat hari
kepada ibu hamil trimester pertama setiap mual dan muntah. Lokasi penelitian di Kota
Medan. Penelitian dilakukan bulan April sampai dengan Juni 2016. Hasil penelitian
menunjukkan terjadi penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama
(p<0,05). Jadi aromaterapi lemon efektif mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester pertama.
Halaman
Judul ....................................................................................................................... i
Halaman Pernyataan Orisinalitas ............................................................................. ii
Lembar Pengesahan Skripsi ..................................................................................... iii
Lembar Persetujuan Ujian Sidang Skripsi ............................................................... iv
Kata Pengantar ......................................................................................................... v
Abstrak ..................................................................................................................... vi
Abstract ................................................................................................................... vii
Daftar Isi ................................................................................................................. viii
Daftar Tabel ............................................................................................................. ix
Daftar Lampiran ....................................................................................................... x
secara fisik maupun psikologi. Salah satu perubahan itu ialah terjadinya mual dan muntah
pada kehamilan. Mual dan muntah merupakan keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil
pada kehamilan trimester pertama. Keluhan ini terjadi karena terjadinya berbagai
perubahan di dalam tubuh wanita. Salah satu penyebab terjadinya mual dan muntah karena
adanya peningkatan hormon hCG (human Gonodotropin Korionik) di dalam tubuh ibu
hamil. Bila keluhan ini tidak diatasi akan menyebabkan gangguan nutrisi pada ibu hamil,
dehidrasi, kekurangan energi, dan penurunan berat badan pada ibu hamil. Jika kejadian ini
terus berlanjut akan berdampak pada kehamilan dan proses pertumbuhan dan
perkembangan janin.
bermanifestasi sebagai mual dan muntah yang disebut sebagai morning sickness.Morning
sicknesspada kehamilan biasanya timbul pada pagi hari tetapi hilang dalam beberapa jam,
yang berbeda. Gejala yang menganggu ini biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari
kemudian.
Penyebab mual dan muntah ini tidak diketahui secara pasti, tetapi tampaknya berkaitan
dengan tingginya kadar hormon hCG. Hormon hCG yang meningkat pada kehamilan
diduga menjadi penyebab mual dan muntah yang bekerja pada chemoreseptor trigger zone
di pusat muntah di otak yaitu medulla. Produksinya sudah dimulai pada awal kehamilan,
kira-kira pada hari implantasi. Setelah itu, kadarhCGdalam plasma dan urin ibu meningkat
sangat pesat (Chartier dkk., 1997 dalam Gary, et al., 2005). Kadarnya meningkat sejak hari
implantasi hingga mencapai puncaknya pada sekitar hari ke-60 sampai hari ke 70. Setelah
itu, konsentrasinya secara bertahap sampai titik terendah dicapai pada sekitar hari ke-100
Mual dan muntah pada kehamilan, yang dialami oleh sekitar 70-80% wanita hamil
dan merupakan fenomena yang sering terjadi pada umur kehamilan 5-12 minggu (Edelman,
2004; Quinland, 2005:Nengah, 2010). Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama
dan muntah sebanyak 70% pada kehamilan trimester pertama. Di Indonesia menunjukkan
bahwa hampir 50-90% dari wanita hamil mengalami mual pada trimester pertama (3 bulan
Mual dan muntah bisa dicegah dengan cara farmakologi dan nonfarmakologi. Metode
farmakologi bisa dengan pemberian vitamin B6 dan anti emetic untuk meringankan mual
dan muntah ringan atau mual dan muntah berat. Namun, penggunaan obat-obatan
farmakologi dapat menyebabkan efek samping baik pada ibu, kehamilan, maupun pada
untuk mengurangi mual dan muntah. Selain efeknya yang dapat mengurangi mual dan
Salah satu metode nonfarmakologi yang bisap diberikan adalah dengan aromaterapi
lemon. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh England (2000) menyatakan bahwa
satu atau dua tetesan minyak atsiri lemon dalam sebuah pembakaran minyak atau sebuah
Menurut Price (1997), bahwa lemon merupakan buah yang bisa dijadikan untuk
mengurangi mual dan muntah pada kehamilan. Selain itu, menurut Ira Widiastuti (2011),
lemon merupakan buah yang dapat menenangkan suasana, aromanya dapat menimbulkan
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Smith et al (2013) bahwa dengan mencium
kesegaran lemon membantu mengurangi mual dan muntah pada kehamilan. Penelitian ini
juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kia, et al (2014) terbukti
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pemberian aromaterapi lemon secara inhalasi.
Untuk itulah peneliti ingin melakukan penelitian uji eksperimen untuk membuktikan secara
nyata keefektifan aromaterapi lemon dalam mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester pertama.
trimester pertama
1.3.TujuanPenelitian
1. Untuk mengidentifikasi frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester
2. Untuk mengidentifikasi frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester
pembelajaran pada ibu hamil tentang salah satu intervensi keperawatan yang dapat
digunakan untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil melalui pemberian
aromaterapi lemon
2. Praktek Keperawatan
Hasil penelitian diharapkan dapat dijaikan sebagai salah satu cara efektif non
farmakologi tradisional yang tidak memiliki efek samping terhadap bayi untuk
mengurangi mual dan muntah pada kehamilan bagi praktek keperawatan di tatanan
Dapat digunakan sebagai referensi atau data tambahan serta sebagai evidence based
2.1.Kehamilan
(Ida, 1998 hal 4). Kehamilan terdiri dari ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
Lia, 2011).Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
kehamilan yang normal adalah 280 hari atau 40 minggu, dihitung dari hari pertama
rasa mual dan ingin muntah.Pada kondisi ini ibu harus tetap berusaha untuk makan agar
Gejala awal kehamilan pada beberapa wanita adalah mual dengan atau tanpa
muntah.Ini disebut morning sickness baik terjadi pada pagi hari maupun siang
hari.Morning sicknessatau mual dan muntah bisanya dimulai sekitar 6 atau8 minggu
Mual merupakan suatu rasa atau sensasi yang tidak menyenangkan yang terjadi
untuk muntah (McDaniel, 2004 dalam Tipton, et al., dalam Sari 2014).Muntah juga
dapat dipengaruhi oleh serabut aferen sistem gastrointestinal (Price, & Wilson, 2005
dalam Sari, 2014). Muntah merupakan respon dari batang otak yang akan
memepngaruhi pusat muntah. Jika pusat muntah terstimulasi maka jalan nafas akan
tertutup dan respirasi menjadi lebih rendah. Akibatnya esophagus bagian atas relaksasi
Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan
dengan perspsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual
dan muntah. Banyak wanita yang mengalami mual biasanya tidak mendapatkan
perhatian medis.Akan tetapi, tidak ada pengobatan yang benar-benar berhasil untuk
mual dan muntah yang normal pada kehamilan (Stoppard, Mirriam. 2008).
progesterone ini, terjadi pergerakan dari usus kecil para ibu hamil, kerongkongan dan
perut yang mana hal ini akan bisa menyebabkan rasa mual.
b. Peningkatan hCG yang terjadi pada manusia salah satunya bisa dan dapat
mengakibatkan rasa mual dan muntah dalam tahap awal kehamilan yang dirasakan
c. Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan morning sickness dan yang lebih berat
lagi.
hormon esterogen bisa memicu sensitivitas pada hidung ibu hamil. Meski begitu masih
hal ini.
e. Stres. Beberapa ahli juga menilai bahwa respon rasa mual dan muntah-muntah yang
dialami ibu hamil tersebut merupakan respon negatif akibat rasa stress yang dialami.
Sekali lagi, belum ada bukti konkrit terkait hal ini. Meski begitu, rasa mual dan
muntah yang dialami juga menyebabkan ibu hamil semakin merasakan stress.
Mual dan muntah merupakan hasil stimulus yang terjadi di otak. Penyebab
mual dan muntah ini tidak diketahui secara pasti, tetapi tampaknya berkaitan
dengan tingginya kadar hormone hCG. Hormon hCG yang meningkat pada
kehamilan diduga menjadi penyebab mual dan muntah yang bekerja pada pusat
muntah di otak yaitu medulla. Produksinya sudah dimulai pada awal kehamilan,
kira-kira pada hari implantasi. Setelah itu, kadar hCG dalam plasma dan urin ibu
meningkat sangat pesat (Chartier dkk., 1997: Cunningham. F. Gary et al., 2005 ).
Kadarnya meningkat sejak hari implantasi hingga mencapai puncaknya pada sekitar
hari ke-60 sampai hari ke 70.Setelah itu, konsentrasinya menurun secara bertahap
sampai titik terendah dicapai pada sekitar hari ke-100 sampai 130
meningkatkan kolesterol darah. Selain itu sekresi saliva menjadi lebih asam, lebih
Muntah secara umum disebabkan oleh motilitas lambung yang abnormal, muntah
mendorong keluar isi lambung.Muntah juga dapat dipengaruhi oleh serabut aferen
a. Tingkatan I (ringan)
9. Lidah mengering
b. Tingkatan II (sendang)
1. Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma)
5. Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan enselopati
Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu, uterus biasanya berada
pada pertengahan antara simfisis pubis dan pusat. Penambahan berat badan sekitar 0,4-
0,5 kg/mg. Ibu mungkin akan merasa banyak energi. Pada usia kehamilan 20 minggu,
merasa gerakan bayinya dan juga mengalami perubahan yang normal pada kulitnya,
Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus berada pada pertengahan antara pusat dan
sifoideus. Pada usia kehamilan 32-36 minggu, fundus mencapai prosesus sifoideus.
Payudara penuh dan nyeri tekan.Sering BAK kembali terjadi. Sekitar usia 38 minggu
bayi masuk/turun ke dalam panggul. Sakit punggung dan sering BAK meningkat.Ibu
al., 2005).
kehamilan akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah
pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya payudara.Ibu merasa tidak sehat dan
penolakan, kecemasan, dan kesedihan.Sering kali pada awal kehamilannya ibu berharap
Pada trimester pertama, seorang ibu akan selalu mencari tnda-tanda untuk tidak
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Oleh karena perutnya masih kecil,
Trimester kedua biasaya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah
berkurang.Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban.Ibu
sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih konstruktif.Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya
dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang di luar dari dirinya
sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya
perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Terkadang ibu merasa
Sering kali ibu merasa khawatir atau takut apabila bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu, ibu mulai merasa sedih
karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima
selama hamil.Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari
Berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam, adanya perasaan
tidak nyaman karena janinnya semakin besar, adanya perubahan gambaran diri (konsep
diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti, dan takut
Banyak instrument yang tersedia dan telah digunakan untuk mengukur berbagai aspek
dari mual, tetapi semuanya itu belum cukup valid dan memiliki standar.Frekuensi,
intensitas dan durasi mual adalah karakteristik yang paling penting yang biasa diukur
dalam percobaan klinis (Favero et al, 1992 dalam Anggi, 2006). Pengukuran frekuensi
spesifik dari responden yang berkaitan dengan munculnya mual dan muntah.
Pengukurn mual dan muntah bisa juga dilakukan dengan menggunaan score.
Frekuensi mual merupakan keluhan subjektif berupa perasaan tidak nyaman pada
responden mengalami mual dalam waktu 24 jam. Tingkat ringan yaitu apabila
responden mengalami mual sebanyak 1-5 kali, tingkat sedang apabila responden
mengalami mual sebanyak 6-10 kali, mual tingkat berat apabila responden mengalami
mual sebanyak 11-15 kali. Sedangkan frekuensi muntah berupa pengeluaran isi
lambung muntah melalui mulut yang bisa diamati dengan menggunakan kuesioner
dalam waktu 24 jam. Muntah tingkat ringan ayaitu apabila responden mengalami
muntah sebanyak 1-3 kali, muntah tingan sedang apabila responden mengalami muntah
sebanyak 4-6 kali, sedangkan muntah tingkat berat apabila responden mengalami
frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama Ebrahimi, et al, 2009).
Mual dan muntah bisa dicegah dengan cara farmakologi dan non farmakologi
(LeMone, & Burke, 2008). Berikut beberapa terapi farmakologi dan non farmakologi
Terapi farmakologi bisa dengan pemberian vitamin B6 dan obat antiemetik, obat
antihistamin misalnya prometazin atau fenotiazin untuk meringankan mual dan muntah
menyebabkan efek samping baik pada ibu, kehamilan, maupun bayi.Untuk itu
Terapi non-farmakologi yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah
minyak essensial atau minyak atsiri yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan
salah satunya mual dan muntah.Istilah aromaterapi, yang kemudian digunakan hingga
sekarang ini, berasal dari Gattefosse yang diartikan sebagai terapi dengan menggunakan
Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi.Aroma berarti bau harum
atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan, jadi aromaterapi adalah salah satu
tumbuhan serta berbau harum, gurih, dan enak yang disebut dengan minyak
popular pada tahun 1928. Namun, cara pengobatan ini sebenarnya telah diterapkan sejak
antijamur, antiseptik karena memiliki kekuatan untuk mengikat dan membawa oksigen
Tanaman yang bisa dijadikan aromaterapi untuk mengatasi mual dan muntah yaitu
peppermint, petitgrain, orange, lavender, ginger, lemon yang digunakan secara inhalasi
granulasi, hiperemik, insektisida, pengusir serangga dan sedatif (Schilcher 198 hal 217
dalam Price 1997).Selain itu aromaterapi memiliki kekuatan untuk mengikat dan membawa
Dalam aromaterapi, minyak atsiri masuk ke dalam badan melalui tiga jalan utama, yaitu
a. Ingesti
ingesti merupakan cara aplikasi utama aromaterapi masuk ke dalam tubuh. Ada
saraf otak yaitu cranial pertama yang bertanggung jawab terhadap indera pembau
yang mudah menguap (volatile) dari minyak tersebut dibawa oleh arus udara ke
atap hidung dimana sislia-silia yang lembut muncul dari reseptor. Ketika molekul-
molekul itu menempel pada rambut-rambut tersebut, satu pesan elektrokomia akan
ditransmisikan melalui bola dan saluran olfactory ke dalam sistem limbik. Hal ini
yang lain. Pesanyang diterima itu kemudian diubah menjadi tindakan yang berupa
yang berbau kurang enak pada kamar pasien.Dengan dosis 10-12 tetes dalam 250
pasien.
Inhalasi dari kertas tissueyang mengandung minyak atsiri 5-6 tetes (3 tetes
pada anak kecil, orang tua, atau wanita hamil) sangat efektif bila dibutuhkan hasil
yang cepat (immediate result), dengan 2-3 kali tarikan nafas dalam-dalam. Untuk
mendapatkan efek yang panjang, tissue dapat diletakkan di dada sehingga minyak
atsiri yang menguap akibat panas badan tetap terhirup oleh nafas pasien.
tetapi sebaiknya hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Satu tetes minyak atsiri
sama lain dan kemudian ditutupkan ke hidung.Mata pasien sebaiknya terpejam saat
melakukan hal ini. Pasien dianjurkan untuk menarik nafas dalam-dalam. Cara ini
sering dilakukan untuk mengatasi kesukaran dalam pernafasan atau kondisi stress.
d. Penguapan
kebutuhan ini digunakan suatu wadah dengan air panas yang ke dalamnya
diteteskan minyak atsiri sebanyak 4 tetes, atau dua tetes untuk anak-anak dan
handuk sehingga tidak ada uap yang keluar dan pasien dapat menghirupnya secara
2.7. Lemon
Lemon merupakan buah yang berbau khas, keras, dan bersih. Lemon dapat
menenangkan suasana, aromanya dapat menimbulkan rasa percaya diri, merasa lebih santai,
2011).
Jeruk lemon ini berasal dari Asia, tetapi kemudian dikultivasi di Italia sejak abad 4
Masehi.Minyak jeruk lemon diperoleh dengan cara ekspresi kulit buah.Komponen kimia
utama yang dikandungnya adalah limonena. Negara produsen utama yaitu Argentina,
Untuk mengatasi mual dan muntah aromaterapi lemon diberikan secara inhalasi
atau dihirup melalui hidung. Aromaterapi melalui hidung (nasal passages)merupakan cara
yang bertugas merangsang terbentuknya efek yang ditimbulkan oleh aromaterapi. Saraf
otak cranial bertanggung jawab terhadap indera pembau dan menyampaikannya pada sel-
sel reseptor.
Aromaterapi
inhalasi
korteks
lambung Hippocampus
amigdala
hipotalamus
Usus halus
Sistim endokrin Sistem saraf
otonom
minyak tersebut dibawa oleh arus udara ke “atap” hidung di mana silia-silia yang lembut
perlambatan pengosongan lambung dan menormalkan motilitas usus, sehingga mual dan
Aromaterapi lemon diberikan secara inhalasi yaitu dihirup melalui tisuue selama
empat hari setiap ibu hamil merasakan mual dan muntah. Berikut langkah-langkah
tanpa alkohol
3. Minta ibu menarik nafas sebanyak 2-3 kali sambil menghirup aromaterapi lemon
selama 1 menit.
Bab ini membahas tentang kerangka konsep, hipotesis dan definisi opersional.
Kerangka konsep penelitian adalah dasar berfikir yang ditelaah dari tinjauan toeritiis untuk
dijadikan pedoman dalam penelitian serta berguna untuk menentukan hipotesis penelitian.
Hipotesis adalah pernyataan sementara yang akan diuji kebenarannya atau penjelasan
hubungan antar variable yang diteliti. Definisi operasional adalah definisi atau penjelasan
dan muntah pada ibu hamil trimester pertama. Variable penelitian terdiri dari variabel
lemon, variable dependennya adalah mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama.
sedangkan variabel perancunya adalah usia ibu, usia kehamilan, paritas, pendidikan,
pekerjaan, latar belakng budaya, faktor fisik, faktor psikis, lingkungan, dan dukungan
keluarga. Desain yag digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen pre test-post
test.
berikut:
• Usia ibu
• Usia kehamilan
• Paritas
• Suku
• Pendidikan
• Pekerjaan
Keterangan:
: diteliti
: diabaikan
1. Aromaterapi lemon efektif dalam mengurangi frekuensi mual pada ibu hamil
2. Aromaterapi lemon efektif dalam mengurangi frekuensi muntah pada ibu hamil
Jenis penelitian kuasi eksperimen sangat banyak, ada beberapa tipe dari jenis
penelitian kuasi eksperimen, tetapi dalam penelitian ini menggunkan desain kuasi
eksperimen dengan pretest dan posttest. Data dikumpulkan sebelum dan sesudah intervensi
Penelitian ini terdiri dari satu kelompok yaitu kelompok intervensi yang diberi
aromaterapi lemon. Sebelum diberikan aromaterapi lemon pada kelompok akan dilakukan
pengukuran mual dan muntah (pre-test), kemudian mual dan muntah diukur kembali
O1 X O2
X: Aromaterapi Lemon
intervensi
O2 : Mual dan Muntah sesudah diberikan aromaterapi lemon pada kelompok intervensi
Penelitian ini terdiri dari satu kelompok yaitu kelompok intervensi yang diberi
frekuensi mual dan muntah ibu pada ibu hamil trimester pertama sebelum diberikan
Populasi adalah sluruh kumpulan atau gabungan kaus dimana peneliti tertarik untuk
menelitinya sesuai criteria yang ditetapkan dan dapat diakses untuk penelitian (Polit &
Beck, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester pertama yang
4.3. Sampel
Sampel adalah bagian dari elemen populasi, yang merupakan unit paling dasar
tentang data yang dikumpulkan (Polit & Beck, 2012). Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel
sesuai dengan kriteria dan tujuan penelitian, (Polit and Beck, 2012). Adapun kriteria
terjadinya droup out maka sampel ditambah 2 orang sehingga jumlah sampel berjumlah 32
orang.
Ada 3 prinsip etik dalam penelitian yaitu beneficence, respect for human dignity, and
justice (Polit and Beck, 2012). Beneficence yaitu peneliti mempunyai kewajiban
menghindari kerugian atau bahaya pada ibu hamil dan memaksimalkan keuntungan pada
ibu hamil. Peneliti berkewajiban untuk menghindari, mencegah dan menghindari bahaya
terhadap ibu hamil, misalnya secara fisik yaitu lelah dan sebagainya. Secara psikologis
misalnya stress dan ketakutan. Secara sosial misalnya kehilangan dukungan sosial. Secara
ekonomi misalnya kehilangan gaji. Tidak menempatkan responden dalam keadaan cedera
misalnya keguguran dan sebagainya. Disini peneliti tidak memberikan tindakan yang
berbahaya yang dapat membahayakan responden. Selain itu kerahasiaan data responden
Yang kedua yaitu respect for human dignity yaitu menghormati hak-hak dan martabat
ibu hamil serta memberikan informasi penuh kepada responden. Disini peneliti peneliti
tidak memaksa ibu hamil menjadi responden dan memberikan kebebasan untuk memilih
menjadi responden atau tidak. Peneliti terlebih dahulu menjelaskan tujuan penelitian,
Yang ketiga adalah justice yaitu keadilan. Peneliti memilih responden berdasarkan
syarat, alasan atau sesuai kriteria. Penerapan prinsip keadilan diterapkan pada saat
berhubungan dengan penelitian bukan berdasarkan subjektivitas dari peneliti (Polit and
Beck, 2012).
4.6.Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner data demografi, 24-hour
kuesioner. Pengumpulan data demografi dilakukan peneliti. Setiap item harus diisi
lengkap yaitu inisial, nomor responden,usia ibu, usia kehamilan, paritas, suku,
pendidikan terakhir, pekerjaan Data ini diisi oleh peneliti berdasarkan keterangan
Pengukuran mual dan muntah menggunakan kuesioner mual dan muntah yaitu
penelitian. Kuesioner ini berisi 2 buah pertanyaan tentang mual dan muntah dengan
Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; 1 botol aromaterapi lemon
tanpa merk berukuran 10 ml yang dibeli oleh peneliti dari toko parfum, tissue tanpa
Kualitas data ditentukan oleh validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan.
Validitas yaitu kesahihan dari alat ukur dalam mengukur apa yang seharusnya diukur
(Hastono, 2007 dalam Sari, 2014). Unsur valid yang harus dipenuhi pada sebuah
instrument adalah content related validity atau disebut juga validitas isi yaitu validitas yang
berhubungan dengan isi dan format instrument. Alat ukur yang digunakan pada penelitian
ini berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ebrahimi et al, 2009 yang
dilakukan pada ibu hamil yang mual dan muntah. Uji validitas instrument ini tidak
dilakukan karena sudah valid. Uji relibilitas sudah dilakukan oleh Ebrahimi Neda et al
(2009) di Toronto pada 311 orang dengan hasil p=0,031. Uji realibilas pada instrument ini
Prosedur pengumpulan data terdiri dari dua tahap yaitu mulai dari tahap persiapan dan
pengumpulan data.
a. Tahap persiapan
surat etik dan pernyataan lulus uji etik. Surat pernyataan lulus uji etik didapatkan
dari Komite Etik Penelitian Fakultas Ilmu keperawatan Universitas Sumatera Utara
Kesehatan Kota Medan. Setelah mendapatkan izin penelitian dari Dinas Kesehatan
Medan, Kepala Puskesmas Padang Bulan, Klinik Rizki Medan, Kepala Camat
Medan Area, Kepala Camat Medan Perjuangan yang dijadikan sebagai tempat
Klinik Rizki Medan, Kepala Camat dan proses administratif selesai barulah
penelitian di tempat penelitian tentang tujuan, manfaat, prosedur dan waktu yang
dibutuhkan dalam penelitian ini. Setelah itu peneliti menetapkan responden yang
b. Tahap Pelaksanaan
1) Peneliti melakukan identifikasi sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi untuk
peneliti.
hamil dan dipastikan dilakukan dengan benar. Aromaterapi diberikan setiap kali
8) Setelah empat hari aromaterapi diberikan maka mual dan muntah diukur
post-test.
dalam penelitian
a. Editing
Data yang terkumpul dikoreksi, baik instumen data demografi, maupun mual dan
muntah. Data dalam penelitian ini semuanya lengkap dan dapat dianalisis.
b. Entry data
kemudian dianalisa sesuai dengan tujuan penelitian.Semua data dalam penelitian ini
dikelompokkan sesuai dengan jenis data dan tidak ada data yang hilang (missing).
c. Cleaning
dari kesalaan dan memastikan tidak ada data yag hilang selama proses enaaatry
data. Sebelum diolah dengan komputerisasi peneliti mengecek kelengkapan data dan
a. Analisa Univariat
responden yang diteliti dan melihat tingkat mual dan muntah sebelum dan sesudah
diberikan aromaterapi lemon pada kelompok intervensi. Penyajian data ditampilkan dalam
b. Analisa Bivariat
mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama. Dalam menganalisa data secara
bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi square pada satu
kelompok untuk mengidentifikasi data sebelum dan sesudah intervensi. Chi square
digunakan untuk membandingkan rata-rata dua set data (data sebelum dan sesudah) yang
saling berpasangan Data bersifat kategorik. Pedoman dalam menerima hipotesis: apabila
nilai p<0.05 maka Ha diterima. Artinya aromaterapi efektif dalam mengurangi mual dan
Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang efektifitas aromaterapi lemon
dalam mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama.
Berikut ini diuraikan data hasil penelitian tentang karakteristik ibu hamil trimester
pertama yang mengalami mual dan muntah yang diberikan aromaterapi lemon.
21 tahun sampai dengan 34 tahun. Berdasarkan usia kehamilannya sebagian besar di usia
berpendidikan sedang (SMA). Berdasarkan pekerjaannya sebagian besar ibu hamil bekerja.
Tabel 5.2. menunjukkan frekuensi mual dan muntah sebelum intervensi aromaterapi
Mual
Ringan 5 16,7
Bersdasarkan tabel 5.2 .bahwa mual pada pre-test paling dominan adalah mual
berat. Sedangkan muntah pada pre-test paling dominan adalah tingkat sedang.
Mual
Ringan 27 90
Sedang 3 10
Berat 0 0
Muntah
Ringan 28 93,3
Sedang 2 6,7
Berat 0 0
Berdasarkan tabel 5.3. bahwa mual pada post-test paling dominan adalah mual
Analisa bivariat dilakukan untuk melihat penurunan frekuensi mual dan muntah
sebelum dan sesudah intervensi. Analisa mual dan muntah sebelum dan sesudah intervensi
dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisa dapat dilihat pada table 5.4.
Variabel Frekuensi x df p
Sebelum Sesudah
Mual
Ringan 5 27 15,0 1 .000
Sedang 9 3
Berat 16 0
Muntah
Ringan 6 28 15,0 1 .000
Sedang 15 2
Berat 9 0
diberikan aromaterapi lemon. (p<0,05). Ini bermakna aromaterapi lemon efektif dalam
5.2. Pembahasan
Menurut Buckle (2014) terapi non-farmakologi dapat dilakukan untuk mengatasi mual
dan muntah pada kehamilan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang mngalami mual dan muntah sebelum
diberikan aromaterapi lemon paling dominan mengalami mual tingkat berat dengan
frekuensi mual sebanyak 11-15 kali. Sedangkan frekuensi muntah sebelum diberikan
aromaterapi lemon paling dominan tingkat sedang dengan frekuensi muntah sebanyak 4-6
kali.
Berdasarkan hasil penelitian paling dominan ibu hamil mengalami mual dan muntah
di usia 9 sampai 12 minggu. Hal ini dikarenakan kadarnya meningkat sejak hari implantasi
hingga mencapai puncaknya pada sekitar hari ke-60 sampai hari ke 70.Setelah itu,
konsentrasinya menurun secara bertahap sampai titik terendah dicapai pada sekitar hari ke-
Mual dan muntah merupakan hasil stimulus yang terjadi di otak. Penyebab mual dan
muntah ini tidak diketahui secara pasti, tetapi tampaknya berkaitan dengan tingginya kadar
hormone hCG. HormonhCG yang meningkat pada kehamilan diduga menjadi penyebab
mual dan muntah yang bekerja pada pusat muntah di otak yaitu medulla. Produksinya
sudah dimulai pada awal kehamilan, kira-kira pada hari implantasi. Setelah itu, kadar hCG
dalam plasma dan urin ibu meningkat sangat pesat (Chartier dkk., 1997: Cunningham, Gary
et al., 2005 ).
Selama kehamilan terjadi perubahan pada sistem gastrointestinal ibu hamil. Tingginya
menurun.
Muntah secara umum disebabkan oleh motilitas lambung yang abnormal, muntah tidak
ditimbulkan oleh peristaltic terbalik tetapi karena adanya gayayang mendorong keluar isi
lambung. Muntah juga dapat dipengaruhi oleh serabut aferen sistem gastrointestinal (Price,
minyak essensial atau minyak atsiri yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan
salah satunya mual dan muntah.Ketika aromaterapi lemon dihirup, molekul yang mudah
menguap (volatile)dari minyak tersebut dibawa oleh arus udara ke “atap” hidung di mana
silia-silia yang lembut muncul dari sel-sel reseptor. Ketika molekul-molekul itu menempel
molekul aroma yang terkandung di lemon menurunkan kadar hormone HCG, selanjutnya
sehingga mual dan muntah berkurang (Koensoemardiyah, 2009., Kia et al, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu hamil trimester pertama
didapatkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p<0.00. Hal ini
berarti mual dan muntah berkurang setelah pemberian aromaterapi lemon. Artinya
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh England
(2000) menyatakan bahwa satu atau dua tetesan minyak atsiri lemon dalam sebuah
pembakaran minyak atau sebuah pemakaian atau menyebarkan di kamar tidur membantu
untuk menenangkan dan meringankan mual dan muntah saat kehamilan. Penelitian ini juga
selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Smith et al (2013) bahwa dengan mencium
kesegaran lemon membantu mengurangi mual dan muntah pada kehamilan. Penelitian ini
juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kia, et al (2014) terbukti
Smith et al (2013) dan Kia, et al (2014) yang membuktikan aromaterapi lemon efektif
dalam mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama.Hal ini sesuai
dengan pernyataan Price (1997) bahwa lemon merupakan buah yang bisa mengurangi mual
dan muntah. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Smith et al (2013) bahwa dengan
mencium kesegaran lemon membantu mengurangi mual dan muntah pada kehamilan.
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kia, et al
atsiri yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan salah satunya mual dan
muncul dari sel-sel reseptor. Ketika molekul-molekul itu menempel pada rambut-rambut
perlambatan pengosongan lambung dan menormalkan motilitas usus, sehingga mual dan
6.1.Kesimpulan
mual tingkat ringan 27 responden (90%) dengan frekuensi mual 1-5 kali.
3. Aromaterapi lemon efektif dalam mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester pertama.
6.2.Saran
1. Pendidikan Keperawatan
mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama. Oleh karena itu, penelitian ini dapat
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau data tambahan serta sebagai
evidence based pada pengembanagan penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang
sama.
3. Praktek keperawatan
Hasil penelitian dapat dijadikan salah satu cara efektif nonfarmakologi untuk
Penebar Swadaya.
2. Buckle, J., Ryan, K., Chin, B. Koren (2014). Clinical Aromatherapy for
4. Ebrahimi, N., Maltepe, C., Bournissen, F. G., Koren, G. (2009). Nausea and
6. Kia, P.Y., Safajou, F., Shahnazi, M., Nazemiyeh, H. (2014). The effect of Lemon
8. Cunningham F.Gary et al., (2012). Obstetri Williams. (ed 21) vol.1. Jakarta:EGC.
C.Scott). Jakarta:EGC.
12. Polit D., F. & Beck, C., T. (2012). Nursing Research: Generating and Assesing
Evidance for Nursing Practice. (9th edition). Prepress Vendor. Aptara, Inc.
13. Widiastuti, Ira (2011)s. Sukses Agribisnis Minyak Atsiri. Ari (Editor). Yogyakarta:
14. Sari, R. (2014). Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kenyamanan, Mual
dan Muntah Akibat Kemoterapi pada Pasien Kanker Anak di RSUP. H.Adam
15. Stoppard, Mirriam (2008). Buku Pintar Kehamilan Minggu per Minggu. PT. Mitra
media.
“Efektifitas Aromaterapi Lemon dalam Mengurangi Mual dan Muntah pada Ibu
Hamil Trimester Pertama”
Oleh:
Medan, 2016
Peneliti Responden
LAMPIRAN 2
Tanggal :
Waktu :
√) angka
Isilah 3 pertanyaan ini di bawah ini dengan menceklist ( yang menunjukkan
tingkat keparahan mual dan muntah dengan menggunakan 24-PUQE Scale. keparahan
mual dan muntah ini diisi oleh ibu ketika peneliti melakukan kunjungan untuk melakukan
pengumpulan data.
Jumlah
PUQE-24 Score:
a. mual
b. Muntah
1. Ringan:1-3 kali
2. Sedang : 4-6 kali
3. Berat : ≥7 kali
Tujuan : Tindakan pemberian aromaterapi lemon ini ditujukan untuk ibu hamil trimester
pertama yang mengalami mual dan muntah guna mengurangi mual dan muntah.
Tahap Persiapan :
Persiapan responden :
2. Ibu dalam kedaan sadar, tidak mengkonsumsi obat-obatan anti mual dan muntah,
3. Ibu dapat bernafas dengan baik dan tanpa menggunakan alat bantu nafas
4. Peneliti meminta alamat rumah dan nomor telepon atau nomor handphone untuk
Persiapan lingkungan :
bahaya.
Prosedur Tindakan :
3. Peneliti meminta ibu mengisi kuesioner (pre test) hari pertama yang berisi tentang
data demografi dan pertanyaan tentang mual dan muntah dalam sehari
6. Peneliti meminta ibu untuk tetap rileks dengan posisi duduk atau berbaring
7. Peneliti mendekatkan tissue yang sudah diberikan aromaterapi lemon tadi ± 3cm
8. Peneliti meminta ibu untuk menarik nafas dalamdan minta ibu menghirup aroma
9. Peneliti memberikan aromaterapi lemon pada hari kedua setiap kali ibu mengalami
10. Peneliti memberikan aromaterapi lemon pada hari ketiga setiap kali ibu mengalai
Tahap Penutup
1. Peneliti meminta ibu mengisi kuesioner (post test) hari keempat yang berisi tentang
data demografi dan pertanyaan tentang mual dan muntah dalam sehari
TAKSASI DANA
1. Persiapan Proposal
2. Pengumpulan Data
- Transportasi Rp 200.000,
- Penjilidan Rp 100.000,
Jumlah Rp 1.920.000,
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
pretestfrekuensimual
1 5 10.0 -5.0
2 9 10.0 -1.0
3 16 10.0 6.0
Total 30
postestfrekuensimul
1 27 15.0 12.0
2 3 15.0 -12.0
Total 30
Test Statistics
pretestfrekuensi postestfrekuensi
mual muntah
a b
Chi-Square 6.200 19.200
Df 2 1
a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 10.0.
b. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 15.0.
1 5 10.0 -5.0
2 9 10.0 -1.0
3 16 10.0 6.0
Total 30
Test Statistics
pretestfrekuensi posttestfrekuensi
mual mual
Df 2 1
a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 10.0.
b. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 15.0.
1 6 10.0 -4.0
2 15 10.0 5.0
3 9 10.0 -1.0
Total 30
Posttestfrekuensimuntah
1 28 15.0 13.0
2 2 15.0 -13.0
Total 30
Test Statistics
pretestfrekuensi posttestfrekuensi
muntah muntah
df 2 1
ampiran 10