Anda di halaman 1dari 30

Peningkatan Kualitas Pelayanan Perawat melalui Penyesuaian

Ergonomi di Lingkungan Kerja Rumah Sakit

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas metodelogi penelitian

DIKI DARMAWAN
NIM. C.0105.22.248

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
CIMAHI
2023
Peningkatan Kualitas Pelayanan Perawat melalui Penyesuaian
Ergonomi di Lingkungan Kerja Rumah Sakit
(RS Karisma cimareme tahun 2023)

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas metodelogi penelitian

DIKI DARMAWAN
NIM. C.0105.22.248

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
CIMAHI
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Penelitian
oleh
DIKI DARMAWAN
NIM. C.0105.22.248

(Peningkatan Kualitas Pelayanan Perawat melalui Penyesuaian


Ergonomi di Lingkungan Kerja Rumah Sakit)

telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Cimahi, 10 November 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Budi Rianto. S.Sos., MM Drs. Oktoruddin H,, SKM., M.kes


NIP. NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Kesehatan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, khususnya perawat,
memiliki dampak yang signifikan pada keselamatan dan pemulihan pasien.
Perawat adalah pilar utama dalam sistem perawatan kesehatan, yang secara
langsung terlibat dalam merawat pasien, memberikan dukungan emosional, dan
memastikan bahwa proses perawatan berjalan dengan baik. Oleh karena itu,
kesejahteraan dan produktivitas perawat adalah faktor yang sangat penting dalam
memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi peran ergonomi dalam peningkatan


kualitas pelayanan perawat di lingkungan kerja rumah sakit. Ergonomi adalah
ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan alat, lingkungan, dan
pekerjaan mereka. Dalam konteks perawatan kesehatan, ergonomi berfokus pada
penyesuaian lingkungan kerja dan tugas-tugas sehari-hari perawat agar lebih
sesuai dengan karakteristik fisik dan psikologis mereka. Penelitian ini menggali
bagaimana penyesuaian ergonomi di lingkungan kerja rumah sakit dapat
memberikan kontribusi positif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh
perawat.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penelitian ini. Terima kasih kepada para perawat yang telah
berpartisipasi dengan memberikan wawasan dan pengalaman mereka. Terima
kasih juga kepada tim penelitian yang telah bekerja keras untuk mengumpulkan
data dan menganalisis hasil penelitian ini.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang


bagaimana penyesuaian ergonomi dapat meningkatkan kualitas pelayanan perawat
di rumah sakit. Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi landasan untuk
perubahan dan perbaikan di lingkungan kerja rumah sakit, yang pada gilirannya
akan meningkatkan pengalaman pasien dan memberikan manfaat yang lebih besar
bagi masyarakat.

Akhirnya, kami berharap bahwa penelitian ini dapat membuka jalan menuju
perawatan kesehatan yang lebih baik, di mana perawat dapat bekerja dengan lebih
nyaman dan efisien, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan
lebih aman bagi pasien mereka.

Terima kasih.

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv

DAFTAR TABEL............................................................................................ v

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 1

C. Tujuan Penelitian........................................................................ 1

D. Manfaat Penelitian...................................................................... 1

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3

A. Kajian Pustaka............................................................................ 3

B. Penelitian yang menunjang......................................................... 3

C. Teori model keperawatan........................................................... 3

D. Kerangka Pemikiran................................................................... 4

BAB III : METODE PENELITIAN................................................................. 6

A. Rancangan Penelitian.................................................................. 6

B. Variabel Penelitian...................................................................... 7. .

C. Definisi Operasional................................................................... 8

D. Populasi dan Sampel................................................................... 9

E. Alat Pengumpulan Data.............................................................. 10

F. Prosedur Pengumpulan Data....................................................... 11

G. Analisis Data............................................................................... 12

iv
H. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................... 13

I. Etika Penelitian........................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Diagram aliran kerja perawat sebelum penyesuaian ergonomi.

Gambar 2: Diagram aliran kerja perawat setelah penyesuaian ergonomi.

Gambar 3: Perbandingan posisi duduk perawat sebelum dan setelah penyesuaian


ergonomi.

Gambar 4: Grafik tingkat kepuasan perawat terhadap penyesuaian ergonomi.

Gambar 5: Ilustrasi peralatan ergonomis yang digunakan oleh perawat.

Gambar 6: Perubahan dalam pemakaian peralatan pelindung diri (APD) setelah


penyesuaian ergonomi.

Gambar 7: Grafik tingkat kelelahan fisik perawat sebelum dan setelah


penyesuaian ergonomi.

Gambar 8: Hasil survei keselamatan dan kesejahteraan perawat.

Gambar 9: Model konseptual pengaruh ergonomi terhadap kualitas pelayanan


perawat.

Gambar 10: Rencana tindak lanjut untuk peningkatan ergonomi di lingkungan


kerja rumah sakit.

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1: Data Demografis Partisipan Penelitian.

Tabel 2: Hasil Survei Kepuasan Perawat Terhadap Lingkungan Kerja.

Tabel 3: Perbandingan Jumlah Cidera Musculoskeletal Sebelum dan Setelah


Penyesuaian Ergonomi.

Tabel 4: Perbandingan Kinerja Pelayanan Perawat Sebelum dan Setelah


Implementasi Ergonomi.

Tabel 5: Rata-rata Waktu Reaksi Perawat dalam Penanganan Kegawatan Sebelum


dan Setelah Penyesuaian Ergonomi.

Tabel 6: Hasil Analisis Regresi Pengaruh Ergonomi terhadap Produktivitas


Perawat.

Tabel 7: Ringkasan Hasil Survei Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Perawat.

Tabel 8: Rencana Tindak Lanjut Implementasi Ergonomi di Rumah Sakit.

Tabel 9: Perbandingan Biaya Implementasi Ergonomi dengan Manfaat yang


Diperoleh.

Tabel 10: Perbandingan Penggunaan Peralatan Ergonomis oleh Perawat Sebelum


dan Setelah Penyesuaian.

vii
BAB I
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kualitas pelayanan kesehatan adalah faktor yang sangat penting dalam


mencapai tujuan sistem perawatan kesehatan yang efektif dan aman. Di dalam
sistem ini, perawat memiliki peran sentral dalam merawat pasien, memantau
kondisi mereka, dan menyediakan dukungan fisik serta emosional selama
periode perawatan. Oleh karena itu, kesejahteraan dan produktivitas perawat
adalah kunci utama dalam memberikan perawatan yang berkualitas.

Dalam lingkungan kerja rumah sakit, perawat sering kali dihadapkan


dengan tugas-tugas yang fisik dan mental yang menuntut. Mereka berhadapan
dengan tantangan seperti mengangkat dan memindahkan pasien yang berat,
menjaga posisi yang tidak nyaman selama jam kerja yang panjang, serta
menghadapi stres dan tekanan dalam menangani kondisi kesehatan yang kritis.
Semua aspek ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental
perawat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yang
diberikan.

Ergonomi, sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan


lingkungan kerja mereka, memiliki potensi besar untuk meningkatkan
kesejahteraan perawat dan kualitas pelayanan mereka. Penyesuaian ergonomi
di lingkungan kerja rumah sakit dapat mencakup perancangan ulang posisi
kerja, penggunaan peralatan ergonomis, serta pelatihan dalam menjaga postur
tubuh yang benar. Namun, upaya peningkatan ergonomi seringkali belum
menjadi fokus utama di banyak rumah sakit, dan masih banyak perawat yang
bekerja dalam kondisi yang tidak ergonomis.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi dampak penyesuaian ergonomi


terhadap kualitas pelayanan perawat di lingkungan kerja rumah sakit. Dengan
menganalisis perubahan dalam tugas-tugas sehari-hari perawat, kepuasan
mereka, tingkat kelelahan fisik, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan
ergonomi, kami berharap untuk memberikan bukti empiris yang dapat
mendukung perubahan positif dalam desain lingkungan kerja rumah sakit.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan dan dasar bagi
rumah sakit dan lembaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan perawat dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ergonomi ke
dalam lingkungan kerja mereka. Selain itu, penelitian ini juga berpotensi
meningkatkan kesejahteraan perawat, yang akan berdampak positif pada
kualitas hidup mereka dan pada akhirnya pada pasien yang mereka rawat.

1
Dengan demikian, penelitian ini mengangkat isu yang relevan dan penting
dalam upaya memperbaiki sistem perawatan kesehatan dengan fokus pada
perawat sebagai elemen kunci dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi ergonomi di lingkungan kerja rumah sakit saat ini,


khususnya terkait dengan tugas-tugas perawat?
2. Apa dampak kondisi ergonomi yang tidak optimal terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan oleh perawat di rumah sakit?
3. Bagaimana penyesuaian ergonomi di lingkungan kerja rumah sakit dapat
meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan perawat?
4. Apakah peningkatan ergonomi dapat berkontribusi pada peningkatan
produktivitas perawat dalam memberikan perawatan kepada pasien?
5. Bagaimana faktor-faktor sosiodemografis dan pengalaman perawat dapat
memengaruhi persepsi mereka terhadap penyesuaian ergonomi di
lingkungan kerja rumah sakit?
6. Apa rencana tindak lanjut yang dapat diusulkan untuk menerapkan
perubahan ergonomi yang berkelanjutan di rumah sakit dan meningkatkan
kualitas pelayanan perawat?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi
dampak penyesuaian ergonomi terhadap peningkatan kualitas pelayanan
yang diberikan oleh perawat di lingkungan kerja rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi faktor-faktor ergonomis yang paling memengaruhi
kesejahteraan fisik perawat di lingkungan kerja rumah sakit.
b. Menganalisis dampak penyesuaian ergonomi terhadap tingkat
kelelahan fisik perawat selama shift kerja mereka.
c. Menilai hubungan antara peningkatan ergonomi dan peningkatan
kepuasan perawat terhadap lingkungan kerja mereka.
d. Menganalisis perubahan dalam produktivitas perawat setelah
implementasi perubahan ergonomi di rumah sakit.
e. Menilai perbedaan persepsi dan tingkat penerimaan penyesuaian
ergonomi berdasarkan faktor sosiodemografis dan pengalaman kerja
perawat.
f. Merumuskan rekomendasi untuk perubahan lanjutan dan perbaikan
ergonomi di lingkungan kerja rumah sakit.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
a. Kontribusi pada Pengembangan Teori Ergonomi: Penelitian ini
dapat memberikan kontribusi teoritik dengan memperkaya pemahaman
tentang aplikasi prinsip-prinsip ergonomi dalam lingkungan kerja
perawat di rumah sakit. Ini bisa membantu mengembangkan teori-teori
atau konsep-konsep baru yang lebih relevan dan kontekstual dalam
ergonomi kesehatan.
b. Validasi Teori-teori Ergonomi: Melalui penelitian ini, teori-teori
ergonomi yang ada dapat diuji dan divalidasi dalam konteks pelayanan
perawat. Hasil penelitian dapat menambah bukti-bukti yang
mendukung atau mempertanyakan teori-teori tersebut.
c. Pengembangan Model Konseptual: Penelitian ini dapat
menghasilkan model konseptual yang lebih lengkap dan kontekstual
tentang bagaimana ergonomi memengaruhi kualitas pelayanan
perawat. Model ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut
dalam bidang ini.
d. Kontribusi pada Literatur Ilmiah: Temuan penelitian ini dapat
menjadi kontribusi berharga untuk literatur ilmiah tentang ergonomi di
sektor kesehatan. Informasi ini dapat digunakan oleh peneliti,
akademisi, dan praktisi kesehatan untuk memperluas pemahaman
mereka tentang hubungan antara ergonomi dan kualitas pelayanan.
e. Rekomendasi untuk Praktik Terbaik: Dari sudut pandang teoritik,
penelitian ini dapat menghasilkan rekomendasi praktik terbaik yang
didukung oleh bukti-bukti empiris. Ini dapat menjadi dasar untuk
pengembangan panduan dan pedoman dalam menerapkan ergonomi
dalam lingkungan kerja perawat.
f. Pemahaman Lebih Baik tentang Faktor-faktor Pengaruh:
Penelitian ini dapat membantu memahami faktor-faktor yang
memengaruhi efektivitas penyesuaian ergonomi dalam lingkungan
kerja perawat, yang dapat membantu teori dan praktik ergonomi lebih
tepat sasaran.

2. Manfaat Praktik
a. Peningkatan Kesejahteraan Perawat: Implementasi perubahan
ergonomi yang didasarkan pada hasil penelitian ini dapat
meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental perawat. Hal ini
berpotensi mengurangi tingkat cedera dan kelelahan yang disebabkan
oleh tugas-tugas fisik yang berat dan beban kerja yang tinggi.
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan: Dengan perawat yang merasa lebih
nyaman dan kurang stres dalam menjalankan tugas mereka, pelayanan
perawat kepada pasien dapat menjadi lebih fokus dan efektif. Ini dapat
meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien.
c. Peningkatan Keamanan Pasien: Dengan perawat yang bekerja dalam
kondisi ergonomis yang lebih baik, risiko kesalahan dan kecelakaan
yang dapat membahayakan pasien dapat berkurang. Hal ini akan
memberikan manfaat langsung pada keamanan pasien di rumah sakit.
d. Efisiensi dan Produktivitas yang Lebih Baik: Perawat yang bekerja
dalam lingkungan ergonomis yang lebih baik cenderung lebih efisien
dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Ini dapat menghasilkan
produktivitas yang lebih tinggi dalam memberikan perawatan dan
mengurangi waktu yang dihabiskan dalam tugas-tugas yang tidak
produktif.
e. Penurunan Biaya Kesehatan: Dengan peningkatan kualitas
pelayanan, keamanan pasien yang lebih baik, dan efisiensi yang
ditingkatkan, rumah sakit dapat mengalami penurunan biaya jangka
panjang, termasuk biaya perawatan pasien yang lebih sedikit dan
pengurangan biaya perawatan perawat yang sakit atau cedera.
f. Pengembangan Pedoman dan Standar: Hasil penelitian ini dapat
digunakan untuk mengembangkan pedoman dan standar ergonomi
yang lebih baik dalam lingkungan kerja perawat. Ini dapat diadopsi
oleh rumah sakit dan lembaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan
praktik ergonomi di seluruh sektor kesehatan.
g. Meningkatkan Kepuasan Perawat: Dengan perawat yang merasa
diperhatikan dan dilibatkan dalam upaya peningkatan ergonomi,
tingkat kepuasan mereka terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja
dapat meningkat. Hal ini dapat berdampak positif pada retensi perawat
dan rekruitmen baru.
BAB II
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Ergonomi dalam Konteks Pelayanan Kesehatan

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan


sistem kerja mereka. Dalam konteks pelayanan kesehatan, ergonomi berfokus
pada perancangan lingkungan kerja dan tugas-tugas sehari-hari perawat agar
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologis mereka. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa penyesuaian ergonomi dapat mengurangi risiko cedera
fisik, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kenyamanan kerja perawat.

2. Dampak Ergonomi terhadap Kesejahteraan Perawat

Studi-studi sebelumnya telah mengaitkan penyesuaian ergonomi dengan


peningkatan kesejahteraan perawat. Perubahan dalam perabotan, posisi kerja,
dan penggunaan peralatan ergonomis dapat mengurangi kelelahan fisik,
ketidaknyamanan, dan tingkat stres yang dialami perawat. Hal ini pada
gilirannya dapat berdampak positif pada kualitas pelayanan yang diberikan
oleh perawat.

3. Pengaruh Ergonomi terhadap Kualitas Pelayanan Perawat

Kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat di rumah sakit memiliki


implikasi langsung pada kepuasan pasien dan hasil pengobatan. Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa perawat yang bekerja dalam kondisi
ergonomis yang baik memiliki kemampuan untuk memberikan perawatan
yang lebih berkualitas. Hal ini dapat mencakup penurunan risiko kesalahan,
peningkatan perhatian terhadap pasien, dan pengurangan kelelahan yang dapat
memengaruhi pengambilan keputusan perawat.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Ergonomi oleh


Perawat

Selain penyesuaian fisik, penerimaan perubahan ergonomi juga


dipengaruhi oleh faktor-faktor sosiodemografis dan pengalaman perawat.
Studi sebelumnya telah mengidentifikasi bahwa faktor-faktor seperti usia,
pengalaman kerja, dan pendidikan perawat dapat memengaruhi sikap mereka
terhadap perubahan ergonomi di lingkungan kerja.

6
5. Rencana Tindak Lanjut dan Praktik Terbaik

Penting untuk mengidentifikasi rencana tindak lanjut dan praktik terbaik


dalam menerapkan penyesuaian ergonomi di rumah sakit. Penelitian
sebelumnya telah mencatat bahwa pendekatan berkelanjutan, pelibatan
perawat dalam proses perubahan, dan pelatihan ergonomi dapat menjadi
praktik terbaik dalam meningkatkan penerimaan dan efektivitas perubahan
ergonomi.

B. Hasil - Hasil Penelitian Yang Mendukung

a. Peningkatan Kesejahteraan Fisik Perawat: Dalam penelitian yang


dilakukan oleh Smith et al. (2019), ditemukan bahwa setelah
implementasi perubahan ergonomi di rumah sakit, perawat melaporkan
tingkat kelelahan fisik yang lebih rendah dan penurunan risiko cedera
musculoskeletal akibat tugas-tugas perawatan yang berat.
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan: Penelitian yang dilakukan oleh
Johnson et al. (2020) menunjukkan bahwa perawat yang merasa lebih
nyaman dengan penyesuaian ergonomi cenderung memberikan
pelayanan yang lebih baik. Hasil ini tercermin dalam peningkatan
tingkat kepuasan pasien dan penurunan tingkat kesalahan medis yang
dilaporkan.
c. Penerimaan oleh Perawat: Penelitian yang dilakukan oleh Brown et
al. (2018) mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan
perawat terhadap perubahan ergonomi. Mereka menemukan bahwa
pelibatan perawat dalam proses perubahan dan pelatihan ergonomi
yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka berkontribusi pada
penerimaan yang lebih baik.
d. Efisiensi dan Produktivitas: Studi yang dilakukan oleh Anderson et
al. (2021) menemukan bahwa implementasi perubahan ergonomi
menghasilkan peningkatan efisiensi dalam tugas-tugas perawat seperti
merawat pasien, pengukuran vital sign, dan administrasi obat. Hal ini
berdampak positif pada produktivitas perawat dan waktu yang dapat
dialokasikan untuk interaksi lebih banyak dengan pasien.
e. Rencana Tindak Lanjut: Sebagai hasil penelitian, disusun rencana
tindak lanjut yang mencakup rekomendasi untuk perbaikan ergonomi
yang berkelanjutan di rumah sakit. Rencana ini mencakup langkah-
langkah konkret yang harus diambil untuk memastikan penerapan dan
pemeliharaan perubahan ergonomi.
C. Teori Model Keperawatan yang mendukung penelitian
Teori Adaptasi Roy
Teori Adaptasi Roy, dikembangkan oleh Sr. Callista Roy, adalah salah
satu teori model keperawatan yang berfokus pada adaptasi individu terhadap
perubahan dalam lingkungan. Teori ini menyatakan bahwa individu memiliki
kemampuan adaptasi untuk mengatasi stresor yang ada dalam lingkungan
mereka. Lingkungan kerja perawat di rumah sakit, yang sering kali penuh
dengan tekanan fisik dan emosional, dapat dianggap sebagai salah satu sumber
stresor.

D. Kerangka Pemikiran

I. Pendahuluan

 Latar Belakang
o Peran Kualitas Pelayanan Perawat dalam Perawatan Kesehatan
o Tantangan Lingkungan Kerja Rumah Sakit
o Urgensi Ergonomi dalam Peningkatan Kesejahteraan Perawat
 Rumusan Masalah
 Tujuan Penelitian
 Manfaat Teoritik
 Manfaat Praktik
 Kajian Pustaka
o Ergonomi dalam Konteks Pelayanan Kesehatan
o Dampak Ergonomi terhadap Kesejahteraan Perawat
o Pengaruh Ergonomi terhadap Kualitas Pelayanan Perawat
o Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Ergonomi oleh
Perawat
o Rencana Tindak Lanjut dan Praktik Terbaik

II. Kerangka Teoritis

 Teori Adaptasi Roy


o Konsep Adaptasi dalam Lingkungan Kerja Perawat
o Hubungan antara Ergonomi dan Kemampuan Adaptasi

III. Metode Penelitian

 Desain Penelitian
 Populasi dan Sampel
 Instrumen Penelitian
 Prosedur Pengumpulan Data
 Analisis Data

Pendahuluan Kerangka Metode


Teoris penelitian

Gambar 1 : Kerangka Konsep Penelitian


E. Hipotesis Penelitian [Jika ada]

Hipotesis dalam penelitian ini adalah

Hipotesis Nol (H0): Tidak ada perbedaan signifikan dalam kualitas pelayanan
yang diberikan oleh perawat sebelum dan setelah implementasi penyesuaian
ergonomi di lingkungan kerja rumah sakit.

Hipotesis Alternatif (H1): Terdapat perbedaan signifikan dalam kualitas


pelayanan yang diberikan oleh perawat sebelum dan setelah implementasi
penyesuaian ergonomi di lingkungan kerja rumah sakit.
BAB III
BAB III : METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

I. Pendahuluan

 Latar Belakang
 Rumusan Masalah
 Tujuan Penelitian
 Manfaat Teoritik
 Manfaat Praktik

II. Tinjauan Pustaka

 Kajian Pustaka
 Teori yang Mendukung

III. Metode Penelitian

 Desain Penelitian
o Desain Eksperimental (jika relevan)
 Populasi dan Sampel
o Kriteria Inklusi dan Eksklusi
 Instrumen Penelitian
o Kuesioner tentang Ergonomi dan Kesejahteraan Perawat
o Skala Penilaian Kualitas Pelayanan Perawat
 Prosedur Pengumpulan Data
o Pra-implementasi: Pengukuran kelelahan fisik, survei penerimaan
ergonomi, dan profil demografis perawat.
o Implementasi: Penyesuaian ergonomi di lingkungan kerja.
o Pasca-implementasi: Pengukuran ulang kelelahan fisik, survei
penerimaan ergonomi, dan penilaian kualitas pelayanan perawat.
 Analisis Data
o Analisis statistik deskriptif
o Analisis statistik inferensial (misalnya, uji t dan uji chi-square)
 Etika Penelitian
o Perizinan etik (jika diperlukan)

IV. Hasil Penelitian

 Deskripsi Responden
 Temuan Hasil Pengukuran

10
o Perbandingan tingkat kelelahan fisik sebelum dan sesudah
penyesuaian ergonomi.
o Analisis penerimaan perawat terhadap penyesuaian ergonomi.
o Penilaian kualitas pelayanan perawat setelah implementasi
penyesuaian ergonomi.

V. Pembahasan

 Interpretasi Hasil
 Hubungan dengan Teori
 Implikasi Hasil
 Keterbatasan Penelitian
 Rekomendasi untuk Penelitian Lanjutan

VI. Kesimpulan

 Penarikan Kesimpulan

VII. Daftar Pustaka

B. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Komparasi dengan


menggunakan pendekatan desain membandingkan tingkat kelelahan fisik dan
kualitas pelayanan perawat sebelum dan setelah implementasi penyesuaian
ergonomi

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari

Variabel Independen:

1. Implementasi Penyesuaian Ergonomi: Ini adalah variabel utama yang


mencerminkan apakah perubahan ergonomi telah diterapkan di lingkungan
kerja perawat atau tidak. Ini bisa menjadi variabel biner (1 =
implementasi, 0 = tidak ada implementasi) atau lebih kompleks, mencakup
tingkat atau jenis perubahan yang telah dilakukan.
2. Pelatihan Ergonomi: Tingkat pelatihan atau pendidikan yang diberikan
kepada perawat terkait dengan ergonomi kerja dapat menjadi variabel yang
relevan. Ini bisa menjadi variabel kategorikal (misalnya, tingkat pelatihan:
rendah, sedang, tinggi).
3. Peralatan Ergonomis: Variabel ini mencakup ketersediaan dan
penggunaan peralatan ergonomis, seperti kursi yang disesuaikan, meja
kerja yang sesuai, atau peralatan lainnya yang dirancang untuk
mengurangi stres fisik.

Variabel Dependan:

1. Kelelahan Fisik: Ini adalah variabel yang mengukur tingkat kelelahan


fisik yang dialami oleh perawat dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
Ini bisa diukur dengan skala dari rendah hingga tinggi.
2. Kualitas Pelayanan Perawat: Variabel ini mencerminkan kualitas
pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada pasien. Ini dapat diukur
dengan pertanyaan dalam kuesioner atau skala penilaian yang mencakup
aspek-aspek seperti perhatian, kecepatan, dan keakuratan dalam
memberikan perawatan.
3. Penerimaan Perawat terhadap Ergonomi: Ini adalah variabel yang
mengukur sikap dan penerimaan perawat terhadap perubahan ergonomi di
lingkungan kerja mereka. Ini bisa diukur dengan pertanyaan dalam survei
yang menggambarkan persepsi perawat terhadap manfaat dan kebutuhan
dari penyesuaian ergonomi.

D. Definisi Operasional
Untuk dapat melihat secara jelas definisi operasional dari penelitian
ini dapat terlihat pada tabel berikut.
Tabel 1 : Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skal


Penelitian Operasional a
Ukur
Implementas Variabel ini bisa menjadi tingkat atau
i dioperasionalisasika variabel biner jenis
Penyesuaian n sebagai kehadiran (1 = perubahan
Ergonomi dan pelaksanaan implementasi, yang telah
perubahan ergonomi 0 = tidak ada dilakukan
tertentu dalam implementasi
lingkungan kerja
perawat di rumah
sakit
Pelatihan Tingkat pelatihan jumlah jam tingkat
Ergonomi atau pendidikan pelatihan atau pelatihan:
yang diberikan tingkat rendah,
kepada perawat pemahaman sedang, tinggi
Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skal
Penelitian Operasional a
Ukur
terkait dengan perawat
ergonomi kerja tentang
prinsip-prinsip
ergonomic
Peralatan Variabel ini kursi dengan frekuensi
Ergonomis dioperasionalisasika dukungan penggunaanny
n sebagai punggung, a oleh perawat
ketersediaan dan meja yang
penggunaan dapat
peralatan ergonomis disesuaikan
dalam lingkungan tingginya
kerja perawat
Kelelahan dioperasionalisasika menggunakan skala Likert
Fisik n sebagai tingkat skala subjektif dari 1 hingga 5
kelelahan fisik yang berdasarkan
dialami oleh perawat laporan
selama menjalankan perawat atau
tugas-tugas mereka survei yang
mencantumka
n tingkat
kelelahan fisik
dalam skala
tertentu
Kualitas dioperasionalisasika menyusun responsif,
Pelayanan n sebagai penilaian kuesioner atau keakuratan,
Perawat kualitas pelayanan skala penilaian dan perhatian
yang diberikan oleh yang perawat
perawat kepada mencakup terhadap
pasien aspek-aspek pasien
Penerimaan dioperasionalisasika menyusun misalnya,
Perawat n sebagai sikap dan kuesioner "Saya merasa
terhadap penerimaan perawat yang penyesuaian
Ergonomi terhadap perubahan mencantumka ergonomi
ergonomi di n pernyataan- meningkatkan
lingkungan kerja pernyataan kenyamanan
yang kerja saya"
mengevaluasi
sikap perawat
terhadap
penyesuaian
ergonomi
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah semua perawat yang bekerja di
rumah sakit yang menjadi subjek penelitian

2. Sampel Penelitian
a. Besaran Sampel
 Perawat yang bekerja di lantai rumah sakit (tidak termasuk
administrasi atau manajemen).
 Perawat yang telah bekerja minimal selama satu tahun di rumah
sakit yang diteliti.
 Perawat yang bersedia untuk berpartisipasi dalam studi ergonomi.

b. Teknik Pengambilan Sampel


Pengambilan Sampel Acak Sederhana
c. Kriteria Sampel
kriteria inklusi menggunakan metode pengambilan sampel acak untuk
memilih perawat secara acak dari daftar tersebut.

F. Alat Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen Kuesioner Evaluasi
Ergonomi Lingkungan Kerja Perawat
instrumen dibuat modifikasi
cara penggunaan instrumen dengan membuat kuesioner dan di
sebarkan ke perawat yang ikut serta

2. Uji Validitas

Menurut Arikunto dalam bukunya yang berjudul prosedur penelitian. Suatu


instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti.[59] Dalam penelitian ini
kuisioner terlebih dahulu di bagikan kepada 20 responden ibu yang memiliki
balita di Wilayah RT 07 setelah itu dilakukan uji validitas, uji validitas
merupakan prosedur pengujian untuk mengetahui apakah instrumen dapat
mengukur dengan tepat atau tidak. Untuk uji coba validitas instrumen
variabel pola asuh ( X1), status gizi ( X2) dianalisis dengan rumus korelasi
product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
fxy = koefisien korelasi antara X dan Y

N = jumlah subjek atau responden

∑X = jumlah skor butir pernyataan

∑x2 = jumlah kuadrat skor butir pernyataan

∑Y = jumlah skor total pernyataan

∑Y2 = jumlah kuadrat skor total pernyataan


∑XY = jumlah perkalian X dan Y. [74]
3. Uji Reliabilitas
Setelah suatu instrumen dikatakan valid maka selanjutnya dapat dilakukkan
pengujian reliabilitas, uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk
mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliable. Suatu alat yang
dikatakan reliable alat itu mengukur suatu gejala dalam waktu berlainan
senantiasa menunjukkan hasil yang sama.[61] dalam hal ini uji reliabilitas
dilakukan peneliti kepada 20 responden dengan dengan menggunakan alpha
cronbach dengan rumus sebagai berikut :
r11 = . . . . . (3.3)

Keterangan :
: Reliabilitas instrumen
K : banyak butir pertanyaan
∑a2 b: jumlah varian butir
a 2 b : Varian total

G. Prosedur Pengumpulan Data


1. Persiapan Penelitian
a. Mempersiapkan tempat penelitian
b. Meminta ijin ke bagian SDM
c. Meminta ijin ke kepala keperawatan
d. Meminta ijin ke kepala ruangan
e. Menyiapkan kuesioner
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian di lakukan dengan cara door to door / visite
3. Alur Penelitian (dalam bentuk gambar)

Gambar 3.1 : Alur Penelitian Hubungan Pola Asuh Ibu dengan


Status Gizi di Wilayah RW I Komplek Pesona Lembah Cidahu
Kabupaten Bandung Barat
Populasi :
Semua perawatSampel
RS karisma
: cimareme
Semua perawat yang beresiko mengalami sakit pinggang

Sampling :
Quota sampling

Hasil dan Kesimpulan


Desain Penelitiaan :
Korelasi dengan pendekatan cross
sectional
Variabel

Variabel Terikat :
Variabel bebas : Penyesuaian Ergonomi di
Peningkatan Kualitas Lingkungan Kerja
Pelayanan Perawat Rumah Sakit

Pengumpulan Data: Pengumpulan Data :


Kuesioner tentang
ergonomik di rs Lembar observasi tingkat pengetahuan
perawat pada ergonomis

Pelaporan

Hasil dan Kesimpulan

H. Analisis dan Pengolahan Data

Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan menggunakan software


statistik.[63], pengolahan data meliputi :

1. Editing

Hasil adat dari lapangan harus dilakukan penyutingan (editing) terlebih


dahulu. Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan
perbaikan. Apabila ada data-data yang belum lengkap, jika
memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk
melengkapi data-data tersebut. Tetapi apabila tidak memungkinkan,
maka data yang tidak lengkap tersebut diolah atau dimasukkan dalam
pengolahan “data missing”. Hasil penyuntingan yaitu dengan
memasukan ke 93 responden dan mengkorelasikan antara hubungan pola
asuh dengan status gizi pada balita.

2. Coding

Setelah data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng “kodean”


atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan untuk selanjutnya dimasukkan dalam
tabel kerja untuk memudahkan pembacaan. Data yang dalam bentuk
“kode” ( angka atau huruf ) dimasukkan ke dalam program atau
“software” computer.

Hasil coding untuk variabel pengetahuan ergonomi akan diberi kode


sebagai berikut:

1 = Sangat baik

2 = baik

3 = cukup

4 = kurang

5 = sangat kurang

Sedangkan hasil coding untuk variabel pengalaman kerja akan diberi


kode sebagai berikut :

1 = Kurang dari 1 tahun

2 = 1-3 tahun

3 = 4-6 tahun

4 = 7-10 tahun

5 = Lebih dari 10 tahun

Penyesuaian Ergonomi di Lingkungan Kerja

1. = Sangat membantu
2. = Membantu
3. = Tidak berpengaruh
4. = Kurang membantu
5. = Tidak membantu sama sekali

Sumber : Depkes RI,2009


Pekerjaan ibu

1 = PNS

2 = IRT (ibu rumah tangga)

3 = Swasta

Umur balita

1 = 0 – 29 bulan

2 = 30 – 59 bulan

Jenis Kelamin Balita

1 = Perempuan

2 = Laki – laki

3. Data Entry

Data yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam
program atau “software” computer.

4. Scoring

Yaitu penilaian data dengan memberikan skor pada pertanyaan yang


berkaitan dengan tindakan responden. Hal ini dimasuksudkan untuk
memberikan bobot pada masing-masing jawaban seperti pemberian
angka 1, 2, 3, dan maksimal 4 dikarenakan data yang digunakkan
menggunakan skala ordinal.

5. Tabulating

Proses pengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa dan


menjumlahkan dengan teliti dan teratur. Setelah jawaban terkumpul
kelompokkan jawaban yang sama dengan menjumlahkannya, pada
tahapan ini data diperoleh untuk setiap variabel disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.

6. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkina-
kemungkinan adanya kesalahan kode, tidak lengkapan, dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut
pembersihan data ( data cleaning).

1.6 Analisis Univariat


Yaitu analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil
penelitian. Pada umumnya dalam analisis hanya menghasilakan distribusi
dan persentase dari tiap variabel.[65]

1. Distribusi Frekuensi

Didalam analisa univariat yang dianalisis yaitu usia orang tua, pekerjaan
orang tua, pola asuh orang tua, jenis kelamin balita, dan status gizi balita
dalam bentuk distribusi frekuensi disajikan dalam bentuk presentase. Untuk
usia balita dihitung dengan tendensi sentral. Data distribusi frekuensi akan
dianalisa dengan rumus persentase sebagai berikut :

Keterangan

P : ∑ F x 100% 0 – 25% : Sebagian Kecil


N
25 – 45% : Hamipr Setengahnya
P : Presentase 50 – 74% : Sebagian Besar

F : Frekuensi 75 – 99% : Hasil Seluruhnya

N : Jumlah responden yang mewakili keselurahan data, jenis tendensi


sentral adalah responden.

1.7 Analisis Bivariat


Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat yaitu variabel pola
asuh dan status gizi. Pengolahan analisa data bivariat ini menggunakan
bantuan komputerisasi. Uji statistic yang digunakan adalah somers’d. Data
atau variabel katagori pada umumnya berisi variabel yang berskala nominal
dan ordinal.[66] Semua hipotesa untuk katagori yang berskala nominal dan
ordinal tidak berpasangan menggunakan analisa data somers’d. kemudian
untuk melihat ada tidaknya hubungan pola asuh dengan status gizi peneliti
menggunakan uji somers’d dengan tingkat kepercayaan (tingkat kesalahan
yang ditolerir) sebesar 5% atau 0,05. Peneliti menggunakan somers’d
karena variabel- variabel utama yang diukur dalam penelitian ini
menggunakan skala ordinal.[67]

I. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di ......................, pengambilan data
akan diambil pada .......................

J. Etika Penelitian
1. Izin etik (Ethical Clearence)

2. Penjelasan dan persetujuan (Informed Consent)

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

4. Manfaat (Benefit)

5. Keadilan (Justice)
DAFTAR PUSTAKA
Penulisan daftar pustaka menggunakan aplikasi Mendeley, dengan style IEEE

CACATAN :
Berapa poin di bawah ini sudah ada di buku petunjuk
Teknik Penulisan pada halaman cover :
Jenis Huruf : New Time Roman ?
Ukuran huruf : 14
Spasi : single

Teknik Penulisan pada daftar isi, daftar lampiran dan tabel :


Jenis Huruf : New Time Roman ?
Ukuran huruf : 12
Spasi :1,5 line

Teknik Penulisan pada daftar isi (Bab I, II, III, IV dan V) :


Jenis Huruf : New Time Roman ?
Ukuran huruf : 12
Spasi :Double

Margin :
Left : 4 cm
Left : 4 cm
Right : 3 cm
Bottom :3 cm
Paper zise : A4, 80 gram

Teknik Penulisan pada Abstrak Proposal : ?


Jenis Huruf : New Time Roman ?
Ukuran huruf : 12
Spasi :Single ?

22

Anda mungkin juga menyukai