Meilani
PENDAHULUAN
Merupakan keadaan hilangnya secara selektif
satu atau lebih fungsi sel tubulus.
gangguan metabolisme asam basa dalam tubuh yang ditandai dengan kondisi
asidosis metabolik hiperkloremik yang disebabkan oleh penurunan ekskresi ion hidrogen
(H+) dan /atau peningkatan ekskresi ion bikarbonat (HCO3) pada tubulus ginjal
Asidosis metabolik kronis batu ginjal, PGK, gagal ginjal, penyakit tulang, gagal
tumbuh
Spanyol (2006) 35 kasus / 1000 anak, 50 kasus dalam 45 juta orang bersifat herediter
Tambunan T, Suarta IK. Asidosis Tubular Renal pada Anak. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 331-38
Etiologi ATR tipe 1
Primer Sekunder
Autoimun (SLE, sindrom
Genetik autosomal
resesif sjogren, hepatitis autoimun,
sirosis bilier, tiroiditi)
Genetik autosomal
dominan Obat-obatan (amfoterisin B)
Racun (toluene)
Sindrom dysproteinemia
Multiple myeloma
Hipergamaglobulinemia
Cryoglobulinemia
Penyakit amyloid
Tambunan T, Suarta IK. Asidosis Tubular Renal pada Anak. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 331-38
Etiologi ATR tipe 2
Primer Sekunder
Tambunan T, Suarta IK. Asidosis Tubular Renal pada Anak. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 331-38
Etiologi ATR tipe 4
Defisiensi
Hyper aldosteronisme Resistensi terhadap Nefropati interstitial
mineralokortikoid Obat-obatan
sekunder mineralokortikoid kronik
primer
Primary
Adison disease Nefropati diabetic pseudohypoaldoster Uropati obstruktif ACE inhibitor
Congenital adrenal onisme
SLE Nefritis interstitial Heparin
hyperplasia (CAH)
Nefropati akibat Nefropati akibat
Spironolakton
infeksi HIV analgesik
Trietoprim
Cyclospotin A
Tambunan T, Suarta IK. Asidosis Tubular Renal pada Anak. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 331-38
Patofisiologi
Ekskresi ion HCO3 ↑ pada usus (diare), penyakit ginjal ↓ kadar basa (HCO3)
Ion HCO3 direabsorbsi pada tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distal dan
korteks ductus collectivus
Ion H+ direabsorbsi pada tubulus distal dan bagian medulla ductus collectivus
Tambunan T, Suarta IK. Asidosis Tubular Renal pada Anak. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 331-38
Klasifikasi
ATR tipe 1 • Kegagalan ekskresi ion H+
• Reabsorbsi HCO3 normal
(distal) • Gangguan pertumbuhan, hiperkalsuria, hipositraturia, hypokalemia berat
Tambunan T, Suarta IK. Asidosis Tubular Renal pada Anak. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 331-38
Gejala klinis
Hipokalemia atau
Asidosis metabolik
hyperkalemia kronis
• Anoreksia • Kelemahan otot
• Rasa haus berlebihan • Konstipasi
• Muntah, • Gangguan fingsi otot
• Gagal tumbuh jantung
• Poliuria
• Hiperkalsiuria
Tambunan T, Suarta IK. Asidosis Tubular Renal pada Anak. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 331-38
Diagnosis
Tingkat keasaman (pH) Tingkat keasaman (pH)
Anion gap urin
dan anion gap darah urin
Fraksi ekskresi
penyaringan
Perbedaan tekana
bicarbonate/excreted Uji pengasaman
parsial CO2 (pCO2)
fraction of filtered
bicarbonate
Tambunan T, Suarta IK. Asidosis Tubular Renal pada Anak. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 331-38
Tatalaksana
Pemberian sediaan alkali berupa bikarbonat atau sitrat dengan target kadar
bikarbonat serum 22meq/L
Tambunan T, Suarta IK. Asidosis Tubular Renal pada Anak. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H,
editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 331-38
Prognosis
Trihono PP, Puspitasari HA. Sindrom Fanconi. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H, editors. Buku Ajar
Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 348-54
Etiologi
Primer Sekunder
Kelainan metabolic bawaan (sindrom
Genetik autosomal resesif lowe, galaktosemia, fruktosemia,
tirosienamia, penyakit Wilson)
Genetik autosomal dominan Multipel myeloma
Transplantasi ginjal
Tumor
Obat-obatan
Trihono PP, Puspitasari HA. Sindrom Fanconi. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H, editors. Buku Ajar
Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 348-54
Patofisiologi
Gangguan pada
fungsi karier
yang
mentranspor
substansi
menyebrangi
membran luminal
Disfungsi
umum sel
Gangguan pada
metabolism
tubulus
energi seluler
proksimal dan
sindrom
fanconi renal
Kehilangan
Asidosis Gangguan
natrium dan
tubular renal pertumbuhan
kalium
Poliuria,
polidipsi dan Proteinuria Hiperkalsiuria
dehidrasi
Trihono PP, Puspitasari HA. Sindrom Fanconi. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H, editors. Buku Ajar
Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 348-54
Tatalaksana
Identifikasi etiologi
HCT 1-3mg/kgBB/hari
Fosfat 1-3gram/hari
Penyakit Wilson menimbulkan kelainan neurologi dan psikiatri, hepatitis kronik aktif,
krisis hemolitik akut
Trihono PP, Puspitasari HA. Sindrom Fanconi. In: Rahmadi D, Sekarwana N, Hilmanto D, Garna H, editors. Buku Ajar
Nefrologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2017. p. 348-54
Rickets Hipofosfatemia
pendahuluan
• Keadaan pertumbuhan tulang abnormal sebagai akibat
difisiensi vitamin D atau gangguan keseimbangan kadar
Rickets kalsium dan fosfat plasma
• Jarang dilaporkan
Rickets • Penyakit ginjal herediter, diturunkan secara X-linked
hipofosfatemia
Utari A, Pulungan AB, Batubara JR. Vitamin D. In: Batubara JR, Tridjaja A, Pulungan AB, editors. Buku Ajar
Endokrinologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2018. p. 472-75
Gitelman syndrome
Pendahuluan
Hipokalemia,
alkalosis metabolic
hipocalsemia
\
Terapi
PROGNOSIS
● Prognosis Gitelman syndrome umumnya baik, kecuali pada beberapa pasen dengan risiko
aritmia.
Complications
● Following are some of the rare but
significant complications that could
potentially occur in patients with
Gitelman syndrome:
• Seizures
• Tetany
• Ventricular tachycardia
• Rhabdomyolysis
• Blurred vision
• Pseudotumor cerebri
BARTTER
SYNDROME
DEFINISI
Sindrom Bartter jarang terjadi dan perkiraan kejadiannya bervariasi dari satu
negara ke negara lain. Di Kosta Rika, kejadian sindrom Bartter sekitar 1,2
per 100.000 kelahiran hidup. Di Kuwait, prevalensi berkisar 1,7 kasus per
100.000 orang. Di Swedia, frekuensi kejadian dihitung sebesar 1,2 kasus per
juta penduduk.
● Sindrom Bartter tipe IV adalah jenis sindrom Bartter neonatal yang terkait
dengan tuli sensorineural dan telah terbukti disebabkan oleh mutasi pada
gen BSND.
Sindrom Bartter Terjadinya gangguan pada tubulus ginjal di mana ginjal tidak dapat
menyerap klorida di Lengkung Henle (TALH) atau di Tubulus Distal (DCT), tergantung pada
mutasinya.
Klorida diserap secara pasif di sepanjang sebagian besar tubulus proksimal tetapi diangkut
secara aktif dalam Lengkung Henle (TALH) dan Tubulus Distal DCT.
Konrad M. et. al. Diagnosis and management of Bartter syndrome. Kidney International. 2020
DIAGNOSIS
Konrad M. et. al. Diagnosis and management of Bartter syndrome. Kidney International. 2020
MANIFESTASI KLINIS
Konrad M. et. al. Diagnosis and management of Bartter syndrome. Kidney International. 2020
MANIFESTASI KLINIS
Polihidramnion biasanya berkembang antara minggu ke-20 dan ke-30 kehamilan. Waktu dan
tingkat keparahan bervariasi tergantung pada cacat genetik yang mendasarinya.
Polihidramnion biasanya terdeteksi lebih awal pada Sindrom Bartter Tipe 4 dan Sindrom
Bartter Tipe 5 dibandingkan pada Sindrom Bartter Tipe 1 dan Sindrom Bartter Tipe 2.
Sebagian besar pasien dengan Sindrom Bartter Tipe 3 didiagnosis setelah usia 1 tahun.
Pasien biasanya datang dengan malaise, berat badan yang buruk, atau poliuria dengan
polidipsia. Lebih sedikit gejala yang berhubungan dengan dehidrasi.
Konrad M. et. al. Diagnosis and management of Bartter syndrome. Kidney International. 2020
MANIFESTASI KLINIS
Pasien dengan Sindrom Bartter Tipe 3 dan Sindrom Bartter Tipe 4 cenderung memiliki
kadar kalium plasma terendah dan alkalosis hipokloremik yang paling menonjol.
Konrad M. et. al. Diagnosis and management of Bartter syndrome. Kidney International. 2020
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pengukuran konsentrasi
Cl urin, yang biasanya Pengukuran ekskresi Ca
di > 40 mmol/L pada urin, yang biasanya
pasien BS, yang sangat normal atau
ekskresi Cl-nya sama meningkat pada pasien
dengan asupan Cl BS.
makanan.
Thabet M. et. al. Clinical and laboratory study of infants and children with Bartter syndrome attending Alexandria University Children’s Hospital (10 years experience). Alexandria Journal of Pediatrics 2017
TATALAKSANA
Prenatal therapy
Konrad M. et. al. Diagnosis and management of Bartter syndrome. Kidney International. 2020
TATALAKSANA
Postnatal therapy
Konrad M. et. al. Diagnosis and management of Bartter syndrome. Kidney International. 2020
Konrad M. et. al. Diagnosis and management of Bartter syndrome. Kidney International. 2020
PROGNOSIS
Aritmia Significant
Sensorineural jantung dan decrease in
Gagal ginjal
deafness kematian bone mineral
mendadak density