KISTA KOLEDOKUS
KOLELITIASIS
DEFINISI
kolelitiasis
adalah batu yang terbentuk di dalam kandung
empedu atau di dalam saluran empedu atau pada
keduanya, yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur
yang membentuk material seperti batu.
Patofisiologi
Supersaturasi cairan
Konsentrasi Peradangan pada
empedu oleh Pembentukan batu
kolesterol meningkat kantong empedu
kolesterol
Diagnosis
Anamnesis
Simptomatik
Kolik bilier: nyeri pada epigastrium, kuadran kanan atas atau
prekordium
Ikterus
Non Bedah
Ursodeoxycholic acid (UDCA)
Extracorporeal Shock-Wave Lithotripsy (ESWL)
Bedah
Laparoscopic Cholecystectomy
KOLELITIASIS
KOLELITIASIS
𝖣 Epidemiologi
Kolelitiasis merupakan penyakit langka
pada anak
prevalensi antara 0,13 dan 0,22%.
dengan
Kolelitiasis meningkat seiring bertambah usia
𝖣 Faktor Risiko
aspartate
aminotransferase, alanine aminotransferase, -glutamyl transferase)
𝖣 ultrasonografi (US), minimal 2 dari kriteria berikut: (1) Peningkatan
ketebalan dinding kandung empedu (> 3,5 mm); (2) cairan perikolesistik;
(3) adanya endapan membran mukosa; dan (4) distensi kandung empedu
KOLESISTITIS
𝖣 Tatalaksana
𝖣 Frekuensi pendekatan bedah umumnya jauh lebih rendah
pada anak deng
𝖣 Manajemen terapeutik AAC pada anak-anak saat ini
sebagian
besar konservatifan ACC dibandingkan orang dewasa
𝖣 Anak-anak harus menerima terapi penghilang rasa sakit
yang
19
efektif melalui obat antiinflamasi nonsteroid, sementara opiat
harus dihindari.
𝖣 Terapi antibiotik hampir selalu direkomendasikan dan
harus
mencakup antibiotik terhadap mikroorganisme gram negatif dan
KISTA KOLEDOKUS
Definisi
Kista duktus koledokus adalah dilatasi kistik dari saluran empedu baik
intrahepatik maupun ekstrahepatik.
Epidemiologi
Tipe I: Tipe ini merupakan tipe yang tersering (80-90%). Tipe ini mencangkup
dilatasi fusiform atau sacular dari duktus koledokus dengan melibatkan sebagian
hingga seluruh duktus.
Tipe I A: Berbentuk sacular dan melibatkan seluruh dari duktus ekstrahepatik.
Tipe I B: Berbentuk sacular dan melibatkan sebagian segmen dari duktus billiaris.
Tipe I C: Berbentuk fusiform dan melibatkan sebagian besar hingga seluruhnya
dari duktus ekstra hepatik
Klasifikasi
Tipe II: Tampak seperti divertikulum yang menonjol pada dinding duktus
koledokus, sedangkan duktus billiaris intrahepatik dan ektrahepatik normal.
Tipe III: Dikenal sebagai choledochocele. Biasanya terdapat intraduodenal tetapi
terkadang dapat muncul pada bagian intra hepatik dari traktus biliaris. Sebaliknya,
sistem duktus normal dan duktus koledokus biasanya memasuki choledochocele
ke dalam dinding dari duodenum.
Klasifikasi
Tipe IV: untuk tipe IVA terjadi dilatasi multipel dari duktus intra dan ekstrahepatik
sedangkan untuk tipe IV B hanya melibatkan duktus ekstrahepatik saja.
Tipe V (Caroli disease): multipel dilatasi dari duktus intrahepatik.
Manifestasi Klinis
Pada bayi, dengan rentang usia 1 sampai 3 bulan, gejala yang muncul adalah
obstruktif jaundice, feses yang akholis, dan hepatomegali. Kadang-kadang disertai
juga dengan fibrosis hati.
Pada anak yang lebih besar, gejalanya dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu
massa pada perut kanan atas dengan jaundice intermittent karena obstruksi
biliaris.
Pada kelompok umur ini, classic triad berupa nyeri perut, terabanya massa, dan
jaundice.
Diagnosis
Pemeriksaan Radiologi
Computed tomography (CT) cholangiography, dahulu digunakan sebagai alat penunjang dalam
menegakkan diagnosis dari kistaduktus koledokus, saat ini digantikan oleh pemeriksaan yang
lebih akurat.
Ultrasonografi merupakan pemeriksaan penunjang awal yang terpilih dandapat menggambarkan
ukuran, bentuk, duktus proksimal, pembuluh darah dan bnetuk dari hepar. Komplikasi seperti
kolelitiasis, hipertensi portal dan biliary ascites dapat pula terlihat.
Diagnosis
Eksisi kista merupakan terapi definitif yang terpilih untuk kista duktus koledokus.
Roux-en-Y cyst jejunostomy telah dikembangkan sebagai alternatif dari
cytduodenostomy untuk menghindari terjadinya reflux isi dari duodenum ke
dalam percabangan traktus billiaris
Komplikasi
Dari beberapa literatur disebutkan dapat terjadi komplikasi pasca eksisi kista baik
awal maupun lanjut seperti cholangitis, pembentukan batu, striktur anatomosis,
pancreatitis, disfungsi hepar dan keganasan.
Pankreatitis akut merupakan komplikasi yang terjadi pada 20% kasus.
Prognosis