Di Susun Oleh :
Mohamad Rafli
( 20190420025 )
PEMBIMBING :
dr. Heru Seno W, Sp.B-KBD
Kolelitiasis adalah material atau kristal tidak berbentuk yang terdapat dalam
kandung empedu.
Dua per tiga dari batu empedu adalah asimptomatis dimana pasien tidak
mempunyai keluhan dan yang berkembang menjadi nyeri kolik tahunan hanya 1-
4%.
Di Indonesia, kolelitiasis ditemukan secara kebetulan pada waktu dilakukan foto
polos abdomen, USG, atau saat operasi untuk tujuan yang lain.
Sedangkan kolesistitis adalah radang kandung empedu yang menyebabkan nyeri
duodenum.
CHOLELITIASIS
Definisi :
Klasifikasi :
BATU KOLESTEROL :
1. Soliter (single cholesterol stone) atau batu kolesterol tunggal
:
- Mengandung kristal kasar kekuning-kuningan
- Bentuknya bulat , diameter 4 cm, permukaan licin
- Tidak mengandung kalsium
2. Batu kolesterol campuran :
- Terbentuk bila ada infeksi sekunder pada kandung empedu
yang mengandung batu empedu kolesterol yang soliter.
3. Batu kolesterol ganda
- jarang ditemui dan bersifat radio transulen.
CHOLELITIASIS
BATU PIGMEN :
- Pigmen kalkuli mengandung pigmen empedu.
- Berganda, kecil, keras, amorf, bulat, berwarna hitam atau hijau tua.
Terdapat ± 10 % radioopaque.
BATU CAMPURAN :
- Paling banyak dijumpai (± 80 %).
- Terdiri atas kolesterol, pigmen empedu, berbagai garam kalsium dan
matriks protein.
- Biasanya berganda dan sedikit mengandung kalsium sehingga
bersifat radioopaque.
CHOLELITIASIS
CHOLELITIASIS
Epidemiologi :
Faktor Resiko :
CHOLELITIASIS
CHOLELITIASIS
Patofisiologi
Batu pada empedu tersebut ada yang tersusun dari pigmen dan ada
yang tersusun dari kolesterol.
Batu pigmen :
Terbentuk bila pigmen yang terkonjunggasi dalam empedu
mengadakan presipitasi (pengendapan).
a. Batu pigmen hitam :
- Banyak dijumpai pada pasien sirosis
- Gambaran radiologis hampir 50% terlihat sebagai gambaran
radioopak.
- Batu pigmen hitam biasanya mengkilat atau tumpul seperti aspal.
b. Batu pigmen coklat
- Terbentuk dalam
duktus biliaris yang
terinfeksi.
- Gambaran
radiologisnya biasanya
radiolusen.
- Mengandung lebih
banyak kolesterol.
- Garam asam lemak
merupakan komponen
penting dalam batu
pigmen coklat.
Batu kolesterol :
- Bertanggung jawab atas sebagian besar kasus batu empedu lainnya di
Amerika serikat.
- Getah empedu yang jenuh oleh kolesterol merupakan predisposisi
untuk timbulnya batu empedu.
- Tiga faktor utama pembentukan batu empedu yaitu :
1. Supersaturasi kolesterol
Dapat terjadi karena sekresi kolesterol bilier berlebihan.
2. Nukleasi kristal kolesterol
Nukleasi kristal kolesterol monohidrat penting dalam terbentukya
batu kolesterol. Protein yang berperan dalam nukleasi kolesterol adalah
musin, 1-acid glycoprotein, 1-antichymotripsin dan fosfolipase C.
3. Disfungsi kandung empedu
- Kontraksi kandung empedu yang kurang baik menyebabkan stasis
empedu.
- Merupakan resiko terbentuknya batu empedu Karena musin akan
terakumulasi seiring dengan lamanya cairan empedu tertampung dalam
kantong empedu.
Setelah terbentuknya batu empedu, perjalanan penyakit batu
empedu biasanya asimptomatik atau silent gall stones.
CHOLELITIASIS
Manifestasi Klinis
1. Asimtomatik
- Gejala yang timbul bisa disebabkan oleh penyakit pada kandung empedu itu sendiri
atau gejala yang terjadi akibat obstruksi pada lintasan empedu oleh batu empedu.
- Gangguan epigastrum, seperti rasa penuh, distensi abdomen, dan nyeri yang samar
pada kuadran kanan atas. Rasa Nyeri dan Kolik Bilier.
2. Ikterus
- Jarang terjadi dan biasanya terjadi pada obstruksi duktus koledokus. Sering disertai
rasa gatal pada kulit.
3. Perubahan warna urin dan feses
- Warna urin berubah menjadi gelap, feses tampak kelabu/ pekat.
4. Defisiensi vitamin
- Obstruksi aliran empedu juga mempengaruhi absorbsi vitamin A, D, E, K yang larut
lemak.
CHOLELITIASIS
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium dilakukan pada darah, urin dan juga
feses.
2. Pemeriksaan sinar-X abdomen
3. Ultrasonografi (USG)
4. Kolesistografi
5. Endoscopic Retrograde Cholangiopnacreatography (ERCP)
6. Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC)
7. Computed Tomografi (CT)
8. Magnetic resonance imaging (MRI)
9. Pemeriksaan Pencitraan Radionuklida atau Koleskintografi
CHOLELITIASIS
Penatalaksanaan Cholelithiasis
Penatalaksanaan Bedah
Indikasi operasi pada cholelitiasis adalah :
1. Cholelitiasis dengan keluhan ( simtomatik cholelitiasis ) keluhan
dibagi menjadi dua :
- Karena infeksi
- Karena obstruksi
2. Cholelitiasis tanpa keluhan ( asimtomatik cholelitiasis ) indikasi
operasi yang asimtomatik :
- Batu tunggal lebih dari 1 cm
- Batu multiple
- Pasien batu empedu riwayat DM
- Pasein batu yang imunocompremise
Definisi
Klasifikasi Cholecystitis :
1. Chronic cholecystitis
- Pembengkakan dan iritasi dari kandung empedu yang menetap
pada waktu yang lama.
- Terjadi atrofi mukosa dan fibrosis dinding kandung empedu.
2. Acute cholecystitis
Peradangan tiba-tiba dari kandung empedu, terdapat empat bentuk
spesifik dari kolesistitis akut yaitu :
- Acalculous cholecystitis
- Xanthogranulomatous cholecystitis
- Emphysematous cholecystitis
- Torsion of the gallbladder
CHOLECYSTITIS
Etiologi
1. Infeksi
2. Menderita kolelitiasis (batu empedu)
3. Statis cairan empedu
4. Iskemia kandung empedu
5. Pembedahan (terjadi perubahan fungsi)
6. Pemasangan infus dalam waktu lama
7. Trauma abdomen
CHOLECYSTITIS
Patofisiologi
1. Kolesistitis akut
- Lebih dari 90% pasien kolesistitis akut mempunyai batu empedu.
- Faktor yang penting dalam patogenesis kolesistitis akut :
a. Obstruksi duktus sistikus dengan distensi
b. Cedera kimia dan / atau mekanik
c. Infeksi bakteri
2. Kolesistitis kronis
- Kolesistitis kronik ditandai oleh bukti perubahan peradangan
histologi dan makroskopi. Patogenesis kolesistitis kronik dianggap
berhubungan dengan iritasi mekanik dan kimia mukosa.
CHOLECYSTITIS
Manifestasi Klinis
1. Nyeri
2. Mual, muntah, perut terasa kembung
3. Ikterus (apabila batu empedu menghalangi saluran empedu).
4. Suhu badan tinggi (demam)
Pemeriksaan Diagnostik
1. Kolesistogram oral
2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
3. Koleskintigrafi radionuklida (Scan Tc – HIDA)
4. Pemeriksaan CT Scan abdomen
5. Pemeriksaan Laboratorium
CHOLECYSTITIS
Penatalaksanaan Cholecystitis
1. Terapi medis
Antiemetik sebagai penghilang rasa mual
2. Hospitalisasi
3. Bed rest
4. Penatalaksanaan diet
Diet rendah lemak, tinggi protein dan tinggi serat
5. Terapi pembedahan (kolesostektomi)
- Kolesistektomi Open
- Kolesistektomi Laparoskopi
CHOLECYSTITIS
Komplikasi
- Kolesistitis akut
Komplikasi penyakit batu empedu yang paling umum dan sering menyebebkan
kedaruratan abdomen, nyeri perut kanan atas yang tajam dan konstan.
- Kolesistitis kronis
Hidrop kandung empedu
Empiema kandung empedu
Fistel kolesistoenterik
Ileus batu empedu (gallstone ileus)
Prognosis
Tindakan bedah akut pada pasien usia tua (>75 tahun) mempunyai prognosis
yang jelek di samping kemungkinan banyak timbul komplikasi pasca bedah.
Cholelithiasis dengan Cholecystitis
Kantong empedu adalah organ kecil yang terletak di dekat pertengahan perut
daerah tubuh, fungsi utamanya adalah untuk menyimpan empedu yang berasal
dari hati.
akut dinding kandung empedu disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan
karena jenis batu yang terbentuk umumnya batu campuran. Sehingga tidak