TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
a. Batu Kolesterol
b. Batu Pigmen
Batu pigmen
hanya mengandung
20 % kolesterol.
Terdiri dari pigmen hitam
dan coklat. Batu pigmen
hitam ukurannya
kecil, rapuh, hitam da
kadang berspikula.
Batu ini dibentuk oleh supersaturasi dari calcium bilirubinat, karbonat dan
fosfat.Kebanyakan sekunder dari kelainan hemolitik seperti sperositosis
herediter, penyakit sickle sel dam sirosis hepatis. Kelebihan bilirubin
konyugasi pada penyakit hemolitik mengakibatkan juga terjadi peningkatan
bilirubin unkoyugasi yang akan mempresipitasi terbentuknya batu dengan
adanya calcium. Jepang merupakan Negara yang persentase batu pigmen
hitamnya lebih tinggi dari Negara Negara Eropa.
Batu pigmen coklat biasanya lembut, ukuran kurang dari 1 cm, terdiri
dari kolesterol dan kalsium palmitat dan biasanya muncul sebagai batu
primer duktus koledokus pada pasien di Negara barat dengan gangguan
motlitas bilier dan dihubungkan dengan infeksi bakteri. Bakteri E coli
mensekresi -glucuronidase yang menyebabkan hidrolisis enzim bilirubin
konyugasi glukoronida menghasilkan bilirubin bebas yang dengan kalsium
akan mempresipitasi terbentuknya batu.
CHOLELITHIASIS ASIMPTOMATIS
CHOLELITHIASIS SIMPTOMATIS
1. Kronik cholesistitis
+ 2/3 pasien dengan penyakit batu empedu mempunyai gejala
klinis adanya serangan nyeri yang berulang. Nyeri timbul karena batu
mengobstruksi duktus sistikus mengakibatkan terjadinya peningkatan
tekanan intra luminal.Mukosa pada mulanya masih normal atau
hipertropi tapi kemudian menjadi atropi dengan epitel menonjol
kedalam lapisan otot, yang mengakibatkan terjadinya bentuk yang
disebut sinus Rokitansky Aschoff.
Gejala klinis yang paling sering muncul adalah nyeri, nyeri dapat
konstan atau meningkat dalam jam pertama dan bertahan selama 1
5 jam. Nyeri biasanya terletak pada daerah epigastrium atau kuadran
kanan atas dan sering kali menyebar ke kanan atas belakang atau
diantara scapula. Nyeri biasanya muncul setelah makan makanan yang
berlemak, sering kali diikuti dengan mual muntah. Nyeri bersifat
episodic dimana pada saat serangan terasa sangat nyeri dan setelah
serangan pasien merasa lebih baik. Pada pemeriksaan klinis
ditemukan nyeri pada kuadran kanan atas pada saat serangan nyeri,
sementara ketika nyeri hilang pemeriksaan fisik tidak ditemukan apa
apa. Pemeriksaan laboratorium sel darah putih dan tes fungsi liver
biasanya normal
Diagnostik : USG ditemukan gambaran echogenik yang
mempunyai acustic shadow dan biasanya ditemukan adanya
penebalan dinding kandung empedu.
Diagnosis banding : Nyeri angina ( perlu pemeriksaan EKG untuk
menyingkirkannya),tumor gaster, ulkus peptikum, hiatal hernia, tumor
caecum dan colon ascenden mirip gejala nyeri postprandial karena
batu empedu.
Therapi: Laparoskopik kolesistektomi , dimana jika operasi harus
ditunda maka pasien diet rendah lemak dan tidak makan dalam porsi
yang besar.
2. Akut Cholesistitis
Cholesistitis akut disebabkan sekunder batu kandung empedu,
ditemukan pada 90% - 95% kasus. Acalculus Cholesistitis akut adalah
kondisi yang muncul pada pasien kritis atau pada pasien post operasi.
Patofisiolgi pasti masih belum diketahui namun salah satu hipotesa
mengatakan terjadinya acalculus Cholesistitis akut karena pasien post
operasi puasa lama dan mendapatkan TPN terbentuk sludge
( lumpur ) di kandung empedu dimana pada saat kandung empedu ini
kontraksi akumulasi lumpur ini akan menyebabkan obstruksi kandung
empedu. Batu pada kandung empedu menyebabkan obstruksi duktus
sistikus sehingga kandung empedu menjadi distensi, inflamasi dan
dindingnya mengalami oedem. Inflamasi yang terjadi masih belum
diketahui penyebabnya namun ditemukan adanya kontaminasi
sekunder bakteri pada lebih dari pasien cholesistitis akut. Pada
cholesistitis akut ditemukan adanya penebalan dinding kandung
empedu disertai kemerahan dan perdarahan subserosal . Seringkali
ditemukan cairan pericholesistikus. Pada kasus yang lebih berat dapat
terjadi iskemia dan nekrosis dinding kandung empedu. Sekitar 80%
pasien dengan kolesistitis akut memberikan riwayat anamnesa yang
mirip kolesistitis kronis tapi berbeda dengan yang kronis; nyerinya
tidak hilang timbul namun menetap tidak berkurang sampai beberapa
hari. Nyeri terdapat di epigastrium atau kuadran kanan atas yang
dapat menyebar ke bahu atau daerah interskapular, sering disertai
demam, sindrom dyspepsia hal ini karena proses inflamasi mengenai
peritoneum parietale. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri fokal
pada kuadran kanan atas , Murphys sign nyeri pada saat inspirasi
ddilakukan palpasi yang dalam pada daerah subcostal kanan yang
merupakan tanda khas dari cholesistitis akut.
A. Gejala inflamasi lokal : tanda Murphy, RUQ pain, nyeri tekan, rigiditas,
massa
DIAGNOSIS DEFINITIF
1. Satu gejala di A dan satu gejala di B (+)