Anda di halaman 1dari 27

ENDOKRINOLOGI

mempelajari mekanisme kerja dan


fungsi hormon.
Hormon : suatu zat organik (protein) yang
dihasilkan serta dilepaskan oleh kelenjar
khusus (buntu).
Fungsi: memacu fungsi organ-organ tubuh
tertentu.
Hormon (Sistem endokrin)
Endokrin: endo: dalam, krin:
cairan/getah. Berarti bahwa sekresi
kelenjar endokrin bersifat internal
artinya dikeluarkan ke dalam darah.

Kelenjar endokrin: organ yang


menghasilkan hormon, tidak memiliki
saluran, sehingga hormon dirembeskan
langsung ke pembuluh darah.
SIFAT UMUM HORMON
1. BM rendah, dpt larut dalam air/lemak.
2. Bekerja dlm jumlh
sangat sedikit, namun berefek besar.
3. Mengatur kec reaksi, tetapi tidak memulai
reaksi, bekerja sebagai katalisator organik.
4. Tidak menyediakan energi pada suatu reaksi.
5. Cepat hilang dari peredaran darah.
6.Kec sekresi hormon tidak seragam. Tergantung
kebutuhan mis. pertumbuhan, diferensiasi,
reproduksi dan adaptasi thd perubahan lingk.
PENGGOLONGAN

Berdasar senyawa pembentuknya:


 GolonganSteroid : Turunan dari kolestrerol
:androgen, estrogen dan adrenokortikoid.
 Golongan Eikosanoid : asam arachidonat.
 Golongan derivate Asam Amino: Katekolamin,
epinefrin dan tiroksin.
 GolonganPolipeptida/Protein: Insulin, Glukagon,
GH, TSH, oksitosin, vasopresin.
BERDASARKAN KELARUTANNYA

Hormon larut dalam lemak (hidrofobik):


hormongolongan steroid (estrogen,
progesteron, testosteron, glukokortikoid,
aldosteron) dan tironin (mis. tiroksin)
Hormon larut dalam air (Hidrofilik): insulin,
glukagon, adrenokortikotropik (ACTH),
gastrin dan katekolamin (mis: dopamin,
norepinefrin, epinefrin)
FAKTOR REGULASI

Terdapat 2 faktor regulasi:


1. faktor pelepas (releasing factor = RF) yang
menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan
hormon tertentu. Sebagai contoh adalah FSHRF
(faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH)
yang menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan
LH.
2. faktor penghambat (inhibiting factor = IF) yang
dapat menghentikan sekresi hormon tersebut.
Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar
pituitari/hipotalamus.
KELENJAR ENDOKRIN
1. Kelenjar hipotalamus = RF (Releasing Factor), IF
(Inhibiting Factor)
2. Kelenjar hipofisis (pituitaria) = RH (Releasing
Hormone)
3. Kelenjar tiroid (gondok) = Tiroksin, kalsitonin.
4. Kelenjar paratiroid = parathormon
5. Kelenjar adrenalis = ACTH, adrenalin, nor-adrenalin
6. Ovarium (indung telur) = estrogen, progesterone
7. Testis (buah pelir) = testoteron, sedikit estrogen
8. Pankreas = glukagon, insulin
9. Plasenta (ari-ari) = estradiol, progesterone,
relaksin, adrenokortikoid, somatotropin dan ACTH.
HIPOTALAMUS (HYPOTHALAMUS)

Dikenal sebagai pusat sistem


saraf otonom.
Produksi hormon: RF = releasing
factor (faktor pelepas) yaitu faktor
yang menyebabkan kelenjar
hormon mengsekresikan cairan
hormon.
HIPOFISA
 menghasilkan hormon pelepas
(releasing hormon = RH), yang berfungsi
merangsang organ penghasil hormon
untuk mensekresi getah hormon.
 Terdapat dua belahan hipofisa yi
bagian anterior (lobus anterior atau
Adenohipofisis) dan posterior ((lobus
posterior / neurohipofisis)
Hipofise anterior: menghasilkan:
▪ STH : somatotropic hormone (somatotropin) = Growth
hormone = GH = hormon pertumbuhan
▪ ACTH (adreno cortico throphic hormone)
▪ TSH (Thyroid Stimulating Hormone) = TTH : thyrotropic
hormone (thyrotropin).
▪ LTH : lactotropic hormone (lactotropin) = Prolaktin
▪ FSH (follicle stimulating hormone)
▪ LH (luteinizing hormone)

Hipofisis posterior.
▪ Vasopressin atau ADH (anti diuretik hormone)
▪ Oxitosin.
– Somatotropic Hormone (STH) = Growth
hormone (GH)
– Efek fisiologis:
- pembentukan protein: meningkatkan
pemasukan asam amino melalui membran
sel.
- Konservasi karbohidrat: meningkatkan
glukosa darah.
- Mobilisasi jaringan adipose/lemak untuk
energi.
- meningkatkan pertumbuhan rangka hewan.
- Meningkatkan nafsu makan
ADRENOCORTIKOTROPIN
(ADRENOCORTIKOTROPIC HORMONE =
ACTH),

mengatur sekresi hormon adrenokortikal.


Fungsi hormon adrenokortikal: mempengaruhi
metabolisme gula, protein dan lemak.
Thyroid Stimulating Hormon (TSH)

berfungsi mengatur sekresi tiroksin (T4) dan


trijodotironin (T3).
Lactotropic hormone (LTH) = Prolaktin

– meningkatkan perkembangan kelenjar susu


dan produksi susu.
Folikel Stimulating Hormon ( FSH).

– Dirangsang oleh gonadotropic releasing hormone


(GRH) dari hypothalamus. Berfungsi merangsang
pertumbuhan folikel ovarium dan sel sertoli
(sperma)
Luteinizing Hormon (LH) = ICSH
(Interstitial Cell Hormone)

– Berfungsi merangsang sel Leydig untuk


menghasilkan testosterone/androgen.
FSH dan LH mengatur pertumbuhan kelamin disebut
Gonadgonadotropic hormone (GRH).
Anti Deuritik Hormon (ADH).
Juga dikenal sebagai vasopresin, adalah
hormon peptida kecil yang mengatur retensi
air dalam tubuh.
Oxitosin
Efek fisiologi:
- Saat menyusui menyebabkan kontraksi
kantong susu
- Saat akan partus menyebabkan kontraksi
uterus.
- Dapat digunakan sebagai anti inflamasi
- Pada induk menyebabkan rasa senang dan
kasih sayang

Anda mungkin juga menyukai