d.
higroskopis
kelarutan
1 | SYRUP PARACETAMOL
BAB II
TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBAT
1. Farmakodinamik
Efek analgesik parasetamol dan fenasetin serupa dengan salisilat yaitu
menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduannya
menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek
sentral seperti saslisilat.
Efek anti-inflamasi sangat lemah, oleh karena itu parasetamol dan
fenasetin tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan
penghambat biosintesis PG yang lemah. Efek iritasi, erosi dan pendarahan
lambung tidak terlihat pada kedua obat ini, demikian juga gangguan pernapasan
dan keseimbangan asam basa.
2. Farmakokinetik
Parasetamol dan fenasetin diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran
cerna. Kosentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa
paruh plasma antara 1-3jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh. Dalam
plasma 25% parasetamol dan 30% fenasetin terikat protein plasma. Kedua obat
ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Sebagian asetaminofen (80%)
dikonjugasi dengan asam glukuronat dan sebagaian kecil lainnya dengan asam
sulfat. Selain itu kedua obat ini juga dapat mengalami hidroksilasi. Metabolit
hasil hidroksilasi ini dapat menimbulkan methemoglobinemia dan hemolisis
eritrosit. Kedua obat ini diekskrisikan melalui ginjal, sebagian kecil sebagai
paracetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjunggasi.
3. Indikasi
Di indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiertik,
telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik lainnya,
parasetamol sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karena kemungkinan
menimbulkan nefropati analgesik. Jika dosis terapi tidak memberi manfaat,
biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Karena hampir tidak mengiritasi
lambung, parasetamol sering dikombinasi dengan AINS untuk efek analgesik.
4. Efek Samping
Reaksi alergi terhadap derivat para-aminofenol jarang terjadi.
Manifestasinya berupa eritma atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa
demam dan lesi pada mukosa.
5. Dosis
- Dosis oral (dewasa)
: 0,5g-1g setiap 4-6jam
- Dosis oral (anak-anak)
: 1bln-3bln : 30mg-60mg, setiap 8jam
3bln-1thn : 60mg-120mg, setiap 4 jam
1thn-5thn : 120mg-250mg, setiap 4 jam
5thn-12thn : 250mg-500mg , setiap 4 jam
2 | SYRUP PARACETAMOL
BAB III
RANCANGAN FORMULA
1. Spesifikasi Bentuk Sediaan
Nama Produk
Bentuk Sediaan
Kadar Bahan Aktif
BJ
Viskositas
pH
Warna
Bau
Rasa
Kemasan
Expired Date
Frambozmol
Elixir
125 mg
1,0 1,3 g/ml
Air <sediaan
5,5-6,0
Merah
Frambos
Frambos
Botol 60 ml
2. Skema
Bahan Aktif
Paracetamol
Penyimpana
n
Media air
dan gula
Tertutup
rapat dan
tidak terkena
cahaya
Media
tumbuhnya
mikroba
gunakan
botol coklat
digunakan
pengawet
Nipagin
Stabil pH
5,3- 6,5
Terjadi
perugbahan
pH setelah
penambahan
bahan lain
gunakan
dapar fosfat
Kurang larut
air
di pelarut
lain
digunakan
propilen
glikol,
gliserin,
polietilen
glikol
sediaan oral,
bahan rasa
pahit, warna
tidak
acceptable
Terjadi cap
locking
digunakan
sorbitol
untuk anakanak
digunakan
pemanis
=sukrosa,
saccharin
Digunakan
flavor =
allura red,
frambozen
3 | SYRUP PARACETAMOL
: Acetaminofen (Paracetamol)
Alasan
: Hanya memiliki satu bentuk saja, memiliki efek
samping minimal
4. Bentuk Sediaan Terpilih
Sediaan terpilih
Alasan
: Elixir
6. Formula Sediaan
No
.
Bahan
Fungsi
Rentang
Kadar
(%)
1.
Paraceta
mol
Propilen
glikol
Gliserin
PEG 400
Sukrosa
Saccharin
Bahan aktif
Kadar
yang
digunaka
n (%)
125 mg
Pelarut
10 - 25
Pelarut
Pelarut
Pemanis
Pemanis
<50
2.
3.
4.
5.
6.
67
0,04 -
Jumlah
dalam
300 ml
10
Jumla
h
dalam
60 ml
1500
mg
6,23 g
40
10
5
0,075
36 g
6,84 g
3g
0,045
180 g
34,2 g
15 g
67,05 g
7,5 g
31,15 g
4 | SYRUP PARACETAMOL
7.
Na
Sorbitol
8.
Nipagin
Anti Cap
locking
Pengawet
9.
NaHPO
10
.
11
.
0,25
15 30
g
13,41 0,3 g
g
60 mg 0,225 g
15
0,1
Dapar
0,15
0,2
-
NaHPO
Dapar
Framboz
essence
Flavor
1,055
g
0,079
g
q.s
5,275 g
0,75 g
q.s
7. Bahan Tambahan
Pelarut
Bahan
Aquades
(FI IV:112)
Alkohol
(HPE:18)
Propilen
glikol
(HPE:625)
Pemerian
Cairan
jernih, tidak
berbau,
tidak
berasa
Cairan tidak
berwarna,
jernih,
mudah
menguap,
mudah
bergerak,
bau khas,
rasa panas
Jernih,
kental,
tidak
berbau,
tidak
berwarna,
sedikit
pedas
Kelarutan
-
ADI
-
Ket.lain
BJ=1
Mudah larut
dalam air,
kloroform,
hampir
semua
larutan
organik
BJ = 0,811
g/cm pada
suhu 20C
Dapat larut
dalam
aseton,
kloroform,
etanol, 95%,
gliserin, air,
tidak
tercampur
dengan
minyak dan
mineral
25
mg/kgBB
BJ: 1,308
Konsentrasi
untuk
solven
pada
larutan oral
10-25%
5 | SYRUP PARACETAMOL
Polyethylen
glikol
(HPE:545)
PEG 200
600 berupa
cairan, PEG
100 dan
diatas 1000
berupa
padatan
Gliserin
(HPE:301)
Jernih, tidak
berbau,
tidak
berwarna,
kental,
higroskopis,
manis 0,6x
sukrosa
Semua PEG
larut dalam
air ,PEG cair
larut dalam
acetone,
alcohols,
benzene,
glycerin, and
glycols. PEG
padat larut
dalam
acetone,
dichlorometh
ane, ethanol
(95%),
Dapat
dicampur
dengan air,
metanol dan
alkohol
10 mg/kg
BB
BJ:1.11
1.14 g/cm3
at 25C
untuk PEG
cair;
1.151.21
g/cm3 at
25C untuk
PEG padat
1,0 1,5
g/BB
BJ= 1,26
g/cm pada
suhu 20C
Rentang
pemakaian
sebagai
pelarut
organik
untuk
formulasi
parenteral
< 50
Bahan pelarut terpilih: Propilen glikol, Polyethylen glikol, dan gliserin
Alasan:
1. Gliserin:
o Kelarutan gliserin 1: 40 ml. lebih mudah larut di bandingkan
dengan air.
o Bentuk bahannya cairan kental, meningkatkan viskositas
sediaan
2. Propilen glycol
o Kelarutan PCT 1: 9 ml. lebih mudah larut.
6 | SYRUP PARACETAMOL
Pemanis:
Bahan
Saccharin
Na
(HPE:638)
Pemerian
Serbuk
berwarna
putih, tidak
berbau,
manis,
manisnya
300x manis
sukrosa
Kelarutan
ADI
Larut
2,5 mg/kg
dalam:
BB
Ethanol 1 :
102
Ethanol
(95%) 1 : 50
Propylene
glycol 1 :
3.5
Propan-2-ol:
praktis
tidak larut
Air 1 : 1.2
Ket.lain
Rentang
yang
digunakan
sebagai
sirup oral
0,04-0,25%
Sukrosa
(HPE:745)
Kristal tidak
berwarna,
putih, tidak
berbau,
manis,
Ethanol
1:400
Ethanol
(95%) 1:170
Propan-2-ol
1:400
Air 1 : 0.5
1 : 0.2 pada
100 C
Rentang
yang
digunakan
sebagai
pemanis
67%
Gliserin
(HPE: 301)
Jernih, tidak
berbau,
tidak
berwarna,
kental,
higroskopis,
manis 0,6x
sukrosa
Dapat
dicampur
dengan air,
metanol
dan alkohol
1,0 1,5
g/BB
BJ= 1,26
g/cm pada
suhu 20C
Rentang
pemakaian
sebagai
pemanis
pada elixir
<20%
7 | SYRUP PARACETAMOL
Pengawet
Bahan
Nipagin
(metil
parabean)
(HPE:467)
Pemerian
Kristal tidak
berwarna,
atau serbuk
kristal
berwarna
putih, tidak
berbau, rasa
sedikit
membakar
Kelarutan
Etanol 1:2
Etanol 95%
1:3
Etanol 50%
1:6
Eter 1:10
Gliserin
1:60
ADI
10
mg/kgBB
Ket.lain
Rentang
pemakaian
sebagai
pengawet
0,15-0,2%
Natrium
benzoat
(HPE:662)
Granul
putih,/kristal
in, berwarna
putih, tidak
berbau/berb
au lemah,
rasa sedikit
membakar
Kristal putih,
tidak
berbau,
tidak berasa
Etanol 95%
1:75
Etanol 90%
1:50
Air 1: 1,8
Air 100C
1:1
5 mg/kg BB
Rentang
penggunaa
n untuk
pengawet
0,02 0,5 %
Sangat
larut dalam
aceton,
eter.
Etanol 1:
1,1
Gliserin
1:2500
Air: 1:2500
Minyak ikan
1:70
10
mg/kgBB
Rentang
penggunaa
n untuk
pengawet
0,01 0,2%
Nipasol
(propil
parabean)
(HPE:629)
8 | SYRUP PARACETAMOL
Dapar
Bahan
Sodium
phospat,
dibasic
(HPE: 693)
Sodium
phospat,
monobasic
(HPE: 696)
Pemerian
Putih, aatau
hampir
putih,
kristal tidal
berbau
Tidak
berbau,
tidak
berwarna
atau putih,
kristal agak
deliquecent
,
Kelarutan
Larut
dalam air,
agak larut
dalam
etanol
Air 1:1
Agak larut
dalam
etanol
ADI
100 mmol
of phospat
daily
Ket.lain
pKa1 = 2.15
pKa2 = 7.20
pKa3 = 12.38
pada suhu
25C
pH 4,5
NaH2PO4
119.98
NaH2PO4_H2
O 137.99
NaH2PO4_2H
2O 156.01
Pemerian
Tidak berbau,
putih atau
hampir tidak
berwarna,
kristal,
higroskopik
Kelarutan
Ethanol (95%)
1:25
Ether Praktis
tidak larut
Methanol:
agak larut
Air 1:0.5
ADI
>20 g/ hari
Ket.lain
Rentang yang
digunakan
untuk cap
locking 1530%
Pemanis
9 | SYRUP PARACETAMOL
10 | SYRUP PARACETAMOL
BAB IV
RANCANGAN EVALUASI
1. Prosedur Evaluasi
a. organoleptis
- bau
- rasa
- warna
- larutan jernih
b. penetapan kadar elixir paracetamol (Farmakope Indonesia ed III hal.
-
38)
timbang seksama 1,5 gram paracetamo, tambahkan 100 ml air dan 20 ml
c. pH
amblillah pH meter
bilas elektroda dengan aqua dest
keringkan elektroda dengan kain lensa atau tissu
kalibrasi elektroada dengan larutan pH standart
bilas elektroda dengan aquadest, lalu keringkan
ukur larutan sampel 50 ml, masukan ke dalam beker glass
celupkan elektroda kedalam larutan sampel 50 ml
baca pH yang berbaca pada alat
d. bobot jenis
bersihkan piknometer hingga tidak ada bekas air
panaskan piknometer selama sejam pada suu 1000 C, masukan kedalam
2.
e. viskositas
cuci alat viskotester dengan aqua dest dan keringkan
masukan sampel 100 ml pada wadah
pasang pedal pengaduk pada reator viskotester
pastikan jarum tepat pada angka nol
tekan tombol pemutar
lihat skala yang terbaca pada saat pedal mulai berputar.
11 | SYRUP PARACETAMOL
BAB V
HASIL
1. Formula Terpilih
No.
Bahan
1. Paracetamol
2. Propilen
glikol
3. Gliserin
Fungsi
Rentang Kadar
Kadar
yang
(%)
digunak
an (%)
Jumlah
dalam
60 ml
Bahan
aktif
Pelarut
125 mg
10 - 25
10
1500
mg
6,23 g
Pelarut
<50
40
36 g
10
6,84 g
4. PEG 400
Pelarut
5. Sukrosa
Pemanis
67
3g
6. Saccharin Na
Pemanis
0,075
7. Sorbitol
0,15
0,2
-
0,1
0,045
g
13,41
g
60 mg
9. NaHPO
Anti Cap
locking
Pengawe
t
Dapar
0,04 0,25
15 30
10. NaHPO
Dapar
11. Framboz
essence
Flavor
8. Nipagin
15
1,055
g
0,079
g
q.s
Jumla
h
dala
m
300
ml
7,5 g
31,15
g
180 g
34,2
g
15 g
67,05
g
0,3 g
0,225
g
5,275
g
0,75
g
q.s
Catatan :
1,0 ml = 24 tetes
Ph Awal skala kecil = 5,4
Ph setelah di Adjust = 6,01
Ph Skala besar = 6,03
Dengan penambahan 25 tetes ( NA 2HPO4) = 1,04 ml
12 | SYRUP PARACETAMOL
2. Evaluasi
EVALUASI
HASIL
EVALUASI
1. Organoleptis
Bau :
Rasa :
Warna
:
Frambos
Sedikit manis
merah muda
2.
3.
4.
- 6,03
- 5,80
3,5 dPAs
1.23 g /ml
pH
sebelum penyimpanan
sesudah penyimpanan
Viskositas
BJ
Bobot Picno kosong
= 32,93 g
A. Penimbangan 1
1) Bobot piknometer + aquadest
57.59 g
2) Bobot piknometer + larutan uji
:
:
63.68 g
3) Bobot larutan
: 30.75 g
B. Penimbangan 2
1) Bobot piknometer + aquadest
: 57.59
g
2) Bobot piknometer + larutan uji
63,55 g
3) Bobot larutan
30.62 g
C. Penimbangan 3
1) Bobot piknometer + aquadest
BJ
: 57.59
g
2) Bobot piknometer + larutan uji
63,29 g
3) Bobot larutan
30.36 g
30.75+30.62+30.36
=
3
= 30.57 g
13 | SYRUP PARACETAMOL
30.57
=1.23 g/ml
24.842
: 57,59
aquadest
: 24,66 g
3) Volume piknometer
:24.842 ml
BJ air =
( C A )
B
24,66 g
24, 842 ml
= 0,993 g/ml
14 | SYRUP PARACETAMOL
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada percobaan dibuat sedian eliksir dengan bahan aktif
adalah Paracetamol. Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang
mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung selain obat,
juga zat tambahan sepert gula atau zat pemanis lainnya, zat warna,
zat wewangi, zat pengawet, dan digunakan sebagai obat dalam.
Faktor utama pemilihan penggunaan obat bentuk sediaan cair
khususnya larutan ini yaitu lebih mudah ditelan dibandingkan
dengan bentuk sediaan padat. Disamping itu, juga memberikan efek
yang lebih cepat karena obat cepat di absorbsi tanpa mengalami
proses disintegrasi dan pelarutan karena sudah berada dalam
bentuk larutan. Pada percobaan ini dilakukan evauasi yakni
perhitungan BJ, Viskositas dan perhitungan pH. Viskositas atau
kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan
hambatan untuk mengalir. Untuk menentukan kekentalan, suhu zat
uji yang diukur harus dikendalikan dengan tepat, karena perubahan
suhu yang kecil dapat menyebabkan perubahan kekentalan yang
berarti untuk pengukuran sediaan farmasi. Viskositas yang diperoleh
dari kelompok kami adalah 3,5 yang mana dengan viskositas
tersebut, sirup paracetamol masih dapat dituang. Dimana mudah
dituang adalah salah satu parameter kualitas sirup yang berkaitan
dengan viskositas.
Parasetamol bekerja secara optimal pada pH 6. Dapar yang terpilih
adalah pH fosfat yang memilki pKa2 dengan harga yang mendekati pH 6.
Pada pengukuran pH, pada sebelum penyimpanan didapat pH sebesar
6,03 sedangkan setelah dilakukan penyimpanan didapat pH sebesar 5,80.
Penurunan pH ini dikarenakan adanya air yang dapat mempengaruhi pH
dan stabilitas dari obat tersebut, yang mana dapat berfungsi sebagai
penstabil pH dan stabilitas parasetamol tersebut. Air yang digunakan
adalah air bebas CO2 karena adanya CO2 dapat melepaskan H+ sehingga
15 | SYRUP PARACETAMOL
kecilnya.
Hasil
organoleptisnya
berwarna
merah,
beraroma
16 | SYRUP PARACETAMOL
BAB VII
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa formula diatas sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan, yang mana ditunjukkan dari hasil evaluasi yang baik. pH setalah
penyimpanan adalah 5,80, pH tersebut masuk dalam rentang pH spesifikasi,
viskositas baik (3,5), BJ masuk spesifikasi pula.
2. Saran
a. Pada praktikum selanjutnya diharapkan praktikan dapat lebih teliti.
b. Praktikan harus mampu mengantisipasi adanya kegagalan dalam
proses produksi sehingga dapat memberikan solusi terbaik untuk
menyelesaikannya.
17 | SYRUP PARACETAMOL
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Anonim.1979. Farmakope Indonesia Edisi III Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Kibbe, A. H. 2000. Handbook of Pharmaceuticals Excipients.
London-United Kingdom: Pharmaceutical Press
Reynolds, J.E.F. 1982. Martindale The Extra Pharmacopeia, 36
Edition. London: The Pharmaceutical Press.
18 | SYRUP PARACETAMOL
LAMPIRAN
19 | SYRUP PARACETAMOL