Anda di halaman 1dari 5

Praktikum 1

Judul praktikum : Uji Keasamaam Minyak


Hari/Tanggal : Selasa/28 Maret 2023
Nama Praktikan : Siti Alfira Sa’ada
NIM Praktikan : PO714203221041
Dosen Pembimbing : 1. Nuradi, S.Si., M.Kes
2. Zulfian Armah, S.Si., M.Si

A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui sifat asam basa minyak kelapa

B. Dasar Teori
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol, kedua istilah ini berarti
“triester (dari) gliserol”. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak bersifat pada
temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sebagian besar
gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan
cenderung berupa minyak. (Fessenden, 1982 )
Lemak di golongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada asam lemaknya. Adapun
penggolongannya adalah asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Lemak yang
mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan
rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak babi dan lemak sapi, kandungan asam
lemak jenuhnya lebih dominan. Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang
memiliki ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi,
dimana ikatan rangkap akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh. ( Salirawati
et al, 2007)
Minyak dan lemak termasuk lipid netral. Minyak dan lemak berperan sangat
penting dalam gizi kita yaitu sebagai sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A,
D, E dan K. Setiap gram lemak mengandung 2,25 kali dari jumlah kalori yang
dihasilkan oleh satu gram protein atau karbohidrat. Satu gram minyak atau lipid
dapat menghasilkan 9 kkal/gram, sedangkan karbohidrat dan protein hanya
menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati,
mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, asam linolenat
dan asam arkidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat
penumpukan kolesterol (Winarno dan Oktaviani, 2009).
Minyak murni umumnya bersifta netral, sedangkan minyak yang sudah tengik
bersifat asam. Hal ini disebabkan karena minyak mengalami hidrolisis dan oksidasi
menghasilkan, aldehida, keton, dan asam – asam lemak bebas. Proses ketengikan pada
lemak atau minyak dapat dipercepat oleh adanya : cahaya, kelembaban, pemanasan,
aksimikroba, dan katalis logam tertentu, seperti Fe, Ni, atau Mn. Sebaliknya, zat – zat
yang dapat menghambat terjadinya proses ketengikan disebut antioksidan, misalnya:
tokoferol(vitamin E), asam askorbat (vitamin C), polifenol, hidroquinon, dan flavonoid.
(Poedjiadi dan Supriyanti, 2009)

C. Alat dan Bahan


Bahan Alat
 Minyak Kelapa * Cawan Porselin/Porselin Tetes
 Minyak Tengik * Pipet Tetes
 Kertas Lakmus Merah dan Lakmus Biru

D. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk uji keasamaan minyak.
2. Meneteskan sedikit minyak kelapa pada cawan porselin/porselin tetes.
3. Menguji dengan kertas lakmus biru dan lakmus merah.
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus merah dan kertas lakmus
biru.
5. Mengulang percobaan dengan menggunakan minyak kelapa tengik.
E. Hasil Percobaan

Perubahan Warna Sifat


NO Zat Uji Lakmus Merah Lakmus Biru Asam/Basa
1. Minyak Kelapa Tetap Merah Tetap Biru Netral
2. Minyak Tengik Tetap Merah Merah Asam

Minyak kelapa minyak tengik

F. Pembahasan
Pada uji keasaman minyak ini, kita ingin mengetahui sifat asam basah dari minyak
kelapa. Pada percobaan kali ini, hasil yang diperoleh ialah minyak kelapa tidak
menunjukkan perubahan pada pengujian sifat asam-basa dengan menggunakan kertas
lakmus merah dan lakmus biru yang artinya minyak kelapa bersifat netral, sedangkan
hasil yang diperoleh pada pengujian sifat asam basah terhadap minyak tengik yaitu
lakmus merah tetap merah dan lakmus biru berubah menjadi merah yang menandakan
bahwa minyak tengik ini bersifat asam.
Seperti teori Poedjiadi dan Supriyanti yang menyatakan bahwa minyak murni
umumnya bersifat netral, sedangkan minyak yang sudah bekas bersifat asam. Hal ini
disebabkan karena minyak mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehida,
keton, dan asam lemak bebas. Proses pada lemak atau minyak dapat dipercepat oleh
adanya cahaya, kelembaban, pemanasan, aksi mikroba, dan katalis logam tertentu,
seperti Fe, Ni atau Mn. Sebaliknya zat-zat yang dapat menghambat terjadinya disebut
antioksidan misalnya tokoferol(vitamin E), asam askorbat (vitamin C), polifenol,
hidroquinon, dan flavonoid.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan bahwa minyak murni umumnya
bersifat netral, sedangkan minyak yang sudah tengik bersifat asam. Hal ini disebabkan
minyak mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehida, keton, dan asam-
asam lemak bebas yang dibuktikan dengan kertas lakmus.
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden. 1982. Kimia Organik II, edisi ketiga. Jakarta; Erlangga

Salirawati et al. 2007. Belajar Kimia Menarik. Jakarta; Gramedia

Winarno dan Oktaviani. 2009. Analisa Bahan Pangan dan Pertanian. Yogyakarta:
PAU Pangan dan Gizi UGM

Poedjiadi dan Supriyanti, 2009. Dasar-Dasar Biokimia, edisi pertama. Depok :


Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai