Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN 2

PENGARUH HLB TERHADAP STABILITAS EMULSI

A. Tujuan
 Mengetahui Pengaruh HLB Terhadap Stabilitas Emulsi.
 Mengetahui Cara Pembuatan Emulsi
 Mengetahi Cara Evaluasi Sediaan Emulsi

B. Dasar Teori
Emulsi adalah sistem (sediaan) heterogen yang terdiri atas 2 cairan tidak
tercampur (secara konvensi dinyatakan sebagai minyak dan air), salah satunya
terdispersi sebagai tetesan halus secara uniform pada fasa lainnya. Emulsi yang
secara termodinamika tidak stabil akan kembali memisah menjadi fasa air dan
fasa minyak bila dipanaskan atau mengalami koalesensi tetesan, kecuali jika
secara kinetika distabilkan dengan komponen ketiga, yaitu agen pengemulsi. Fasa
yang berada dalam bentuk tetesan halus dinamakan fasa terdispersi atau fasa
internal, dan cairan di sekitar dikenal sebagai fasa kontinu atau fasa luar.
Sediaan berbentuk emulsi merupakan pendekatan yang efektif untuk
mengatasi banyak masalah dalam sistem penghantaran obat. Sediaan berbentuk
emulsi se tnenunjukkan manfaat dan keuntungan yang berbeda dari bentuk
sediaan lain melalui peningkatan ketersediaan hayati dan/atau mengurangi efek
samping yang merugikan. Di samping keuntungan dan manfaat sediaan
berbentuk emulsi tersebut bentuk sediaan emulsi tidak digunakan secara luas
untuk sediaan oral atau parenteral karena masalah yang sangat mendasar, yaitu
ketidakstabilan emulsi yang dapat menimbulkan masalah dalam profil pelepasan
obat dan masalah terkait toksisitas. Potensi pengembangan sediaan farmasi
berbentuk emulsi ini sudah dipertimbangkan sampai diperoleh sediaan berbentuk
emulsi yang stabil secara fisika dan kimia. Emulsi multipel jauh lebih sulit untuk
distabilkan dan di karakterisasi, walaupun sangat potensial untuk diaplikasikan
pada sistem penghantaran obat, dan sampai saat ini belum ada sediaan
emulsi multipel yang beredar dan dikomersi alkan.

C. Bahan
1. Paraffin liq
2. Tween 80
3. Span 80
4. Aquadest

D. Alat
1. Mortir+Stamper
2. Cawan uap
3. Beaker glass 250 ml
4. Gelas Ukur 100 ml
5. Alat uji viskositas
6. Piknometer
7. Alat Sentrifugasi
8. pH Meter Digital

E. Formulasi

R/ Parafin liq 10%


Tween 80 + Span 80 5g
Aquadest ad 100 ml
Formula I II III IV V
Parafin 10% 10% 10% 10% 10%
liquid
Tween 80 75 % 50% 25% 60% 35%
Span 80 25% 50% 75% 40% 65%
Aquadest Ad 100 ml Ad 100 ml Ad 100 ml Ad 100 ml Ad 100 ml

F. Penimbangan Bahan

Formula I II III IV V
Parafin
liquid
Tween 80
Span 80
Aquadest Ad 100 ml Ad 100 ml Ad 100 ml Ad 100 ml Ad 100 ml

G. Prosedur Kerja
1. Menimbang bahan yang dibutuhkan sesuai dengan Formulasi
2. Mengkalibrasi botol sesuai dengan kebutuhan Formulasi sediaan
3. Memasukan Parafin Liquid ditambah span 80 kedalam beaker glass (1),
panaskan diatas penangas air suhu 70° C sambil mengaduknya hingga
campuran homogen (fase minyak).
4. Masukan air yang sudah dipanaskan pada suhu 70° C kedalam beaker glass
(2), tambah tween 80. Kemudian mengaduknya hingga homogen (fase air).
5. Mencampurkan fase air ke dalam fase minyak sedikit demi sedikit sambil
mengaduknya hingga campuran homogen.
6. Masukan sediaan kedalam botol dan tambahkan aquades yang telah
dipanaskan sampai batas kalibrasi.
7. Melakukan uji evaluasi sediaan Emulsi.
H. Evaluasi sediaan emulsi
1. Uji bobot jenis
Bobot jenis diukur menggunakan piknometer pada suhu 25ºC
2. Uji pH
Dengan pH meter atau pH stik
3. Uji stabilitas
Uji stabilitas secara fisik meliputi bau, warna, homogenitas, pH dan viskositas
pada suhu 26-29ºC, temperature tinggi dan rendah
4. Uji sedimentasi
Sediaan dimasukkan kedalm gelas ukur 100mL sebanyak 50mL ,ditutup
dengan kertas aluminium foil, diamati sedimen yang terbentuk dan dengan
mengukur perbandingan tinggi endapan dengan tinggi larutan.
5. Uji redispersibilitas
Masukkan sediaan kedalam botol 100ml, sebanyak 100ml sediaan didiamkan
8 minggu, setelah 8 minggu dilakukan redispersi dengan cara membalikkan
botol dengan sudut 90º, kemudian catat jumlah pengocokan yang diperlukan
sehingga semua terdispersi dengan baik.
6. Uji sentrifugasi
Sediaan dimasukkan kedalam tabung sentrifugasi kemudian dilakukan
sentrifusi atau perputaran dengan kecepatan 3000rpm selama 30menit
7. Uji viskositas
Uji viskositas bisa menggunakan alat viskosimeter oswalt, brookfield
8. Uji tipe emulsi
Ada beberapa metode dalam menentukan tipe emulsi:
a. Metode warna
b. Metode pengenceran
c. Percobaan pencucian
d. Metode cincin
e. Pengukuran daya hantar listrik
I. Tabel Data Pengamatan

Jenis Prinsip Pengamat kesimpul


No Jumlah Syarat
evaluasi evaluasi an hasil an
Uji bobot jenis
1 Dihitung
mengunakan
Rumus

Keterangan:
c :bobot pikno
sampel
suspense
a : bobot pikno
meter kosong
b : bobot pikno
meter berisi air
a : bobot pikno
meter kosong
 : berat jenis
air dalam suhu
kosong (1
g/cm³)

*Bobot jenis
harus diatas 1
Gram/ml

2 Uji pH
3 Uji Stabilitas
Uji
4
sedimentasi

Uji
5
redispersibilita
s

6 Uji
sentrifugasi
Uji viskositas
7

Uji tipe emulsi


8.

Anda mungkin juga menyukai