PENDAHULUAN
1
I.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan influenza ?
2. Bagaimana cara memahami keluhan pasien dan memberikan informasi kepada pasien
tentang penyakit influenza serta membantu memilihkan obat ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang influenza.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Influenza
2.1.1 Pengertian Influenza
Influenza virus infection (flu) adalah penyakit saluran napas yang disebabkan oleh virus
dan merupakan salah satu penyakit menular yang paling umum. Penyakit ini menular melalui
udara yang terjadi dalam wabah musiman (biasanya terkonsentrasi di bulan kelembaban
tinggi) dan bermanifestasi sebagai penyakit demam akut dengan variabel derajat gejala
sistemik, mulai dari kelelahan ringan sampai kegagalan pernafasan dan kematian. Influenza
menyebabkan kerugian yang signifikan pada aktivitas manusia. Meskipun influenza adalah
penyakit ringan pada sebagian besar individu, penyakit ini dapat mengancam jiwa pada
manula atau penderita dengan sistem pertahanan tubuh yang lemah (Derlet, 2014).
Penyebab penyakit ini adalah virus influenza yang berasal dari famili
Orthomyxoviridae, virus RNA yang diselubungi kapsid heliks simetris. Virus ini
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu virus influenza tipe A, B dan C. Virus tipe Adapat
menginfeksi babi, burung dan kuda. Sedangkan virus yang dapat menginfeksi manusia adalah
virus tipe B dan C. Virus tipe C biasanya menyebabkan sakit ringan atau bahkan tanpa gejala,
sehingga jarang dibahas. Sedang tipe A dan B yang paling sering menimbulkan angka
kesakitan. Masing-masing virus ini memiliki banyak subtipe dan strain. Virus ini juga selalu
mengalami perubahan, yaitu mutasi, sehingga flu yang disebabkan oleh satu strain tidak
memiliki kekebalan yang penuh terhadap strain yang lain (Derlet, 2014).
Seseorang yang telah terinfeksi virus ini akan menular ke orang lain sejak 1 hari
sebelum timbul gejala sampai 5 hari setelah gejala timbul. Penularan dapat terjadi melalui :
a. Kontak dengan droplet kecil yang keluar dari bersin atau batuknya penderita,
b. Kontak dengan objek, seperti saputangan yang terkena cairan hidung atau tenggorok
penderita, dan
c. Kontak langsung, seperti berjabat tangan.
Influenza juga dapat ditularkan melalui air liur, cairan hidung, kotoran dan darah. Virus
flu dapat tetap menular selama sekitar satu minggu pada suhu tubuh manusia, lebih dari 30
hari pada 0°C, dan tanpa batas waktu pada suhu yang sangat rendah (seperti danau di timur
laut Siberia). Virus ini dengan mudah dilemahkan oleh desinfektan dan deterjen.
3
2.1.2 Patofisiologi Influenza
Infeksi virus yang menyebar melalui droplet pernapasan. Partikel virus mengikat sel -
sel epitel pernapasan yang kaya reseptor virus. Neuraminidase pada virus membantu proses
infeksi dengan melepaskan partikel virus yang telah terikat lendir pada permukaan sel epitel.
4
virus dewasa lepas dari sel dalam bola membran fosfolipid inang, memperoleh hemagglutinin
dan neuraminidase dengan membran ini mantel (7).Seperti sebelumnya, virus melekat pada
sel melalui hemaglutinin. Setelah merilis virus influenza baru, sel inang akan mati (Anonim,
2014) .
Ukuran virus sangatlah kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron. Dalam virus influenza terdapat material-material genetik yang berisi
informasi yang kemudian akan diduplikasi utnuk membentuk virus yang sama. Virus
memiliki lapisan pelindung protein yang akan melindungi material genetik di dalam virus,
saat virus berada dalam tubuh hewan atau manusia. Kemudian pada bagian luar sel terdapat
selubung yang membuat sel dapat menginfeksi sel dengan cara berikatan dengan lapisan luar
sel. Pada selubung virus terdapat spike-spike yang berfungsi untuk mengikat sel dengan
reseptor seperti kunci dan gembok, dan untuk melepaskan ikatan tersebut. Saat seseorang
yang bersin, bersin tersebut mengandung droplet yang berisi virus-virus influenza yang
kemudian akan terhirup oleh orang lain. Droplet tersebut akan masuk ke saluran pernafasan
kemudian akan mengalami kontak dengan reseptor pada membran lalu kemudian berikatan
menyebabkan virus masuk ke dalam sel. Virus tersebut kemudian melepaskan material-
material genetiknya yang akan masuk ke dalam nukleus untuk membentuk material-material
genetik yang baru. Di dalam sel ini, virus akan membentuk komponen-komponen virus yang
baru yang kemudian terjadi perakitan virus baru. Virus-virus baru yang terbentuk tersebut
akan kembali berikatan dengan reseptor yang selanjutnya akan terlepas dari reseptor, lalu
menginfeksi sel-sel lainnya (Nucleus medical media, 2013).
5
akan mereda setelah 2 atau 3 hari. Namun, kadang-kadang demam berlangsung sampai 5 hari.
Batuk, lemah, berkeringat, dan kelelahan dapat bertahan selama beberapa hari atau kadang-
kadang minggu (Urban, 2009).
6
5. Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering ditenggorokan
mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam.
6. Istirahat yang lebih banyak untuk memulihkan daya tahan tubuh.
7. Meningkatkan gizi makanan. Makanan dengan kalori dan protein yang tinggi akan
menambah daya tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung
vitamin.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya influenza,
yaitu :
1. Melakukan vaksinasi flu secara rutin tiap tahun. Mencuci tangan adalah cara terbaik
dalam mencegah infeksi flu biasa.
2. Makan secara benar dan tidur secara teratur.
3. Berolahraga secara teratur.
4. Menghindari zat-zat atau benda-benda yang menyebabkan alergi (rinitis alergi).
7
o Cara Membuat : Dicuci bersih, lalu direbus bahan-bahan tersebut dengan 600 cc air
hingga tersisa 300 cc, disaring, ditambahkan madu atau gula batu.
o Cara Memakai : Airnya diminum 2-3 kali, setiap kali minum 100-150 cc (Herti dan
Lusi, 2004).
8
2.5 Pengobatan Dengan Obat-Obat Sintetik
Tidak ada terapi spesifik untuk influenza. Pengobatannya bersifat simptomatis karena
pada dasarnya influenza adalah penyakit yang self-limiting (bisa sembuh sendiri). Obat
penurun panas, dekongestan dan pengencer dahak, antialergi dapat diberikan bila gejala
sangat mengganggu.
Dekongestan
Dekongestan mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat dekongestan oral antara
lain : Fenilpropanolamin, Fenilefrin, Pseudoefedrin dan Efedrin.
a. Kegunaan obat
Mengurangi hidung tersumbat.
b. Hal yang harus diperhatikan
Hati-hati pada penderita diabet juvenil karena dapat meningkatkan kadar gula darah,
penderita tiroid, hipertensi, gangguan jantung dan penderita yang menggunakan antidepresi.
Mintalah saran dokter atau Apoteker.
c. Kontraindikasi
Obat tidak boleh digunakan pada penderita insomnia (sulit tidur), pusing, tremor, aritmia
dan penderita yang menggunakan MAO (mono aminoksidase) inhibitor.
d. Efek samping
o Menaikkan tekanan darah
o Aritmia terutama pada penderita penyakit jantung dan pembuluh darah.
e. Aturan pemakaian
Fenilpropanolamina
o Dewasa : maksimal 15 mg per takaran 3-4 kali sehari
o Anak : usia 6-12 tahun maksimal 7,5 mg per takaran 3-4 kali sehari
Fenilefrin
o Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari
o Anak : usia 6 – 12 tahun : 5 mg, 3 kali sehari
Pseudoefedrin
o Dewasa : 60 mg, 3 – 4 kali sehari
o Anak : usia 2-5 tahun : 15 mg, 3 - 4 kali sehari
usia 6-12 tahun : 30 mg, 3 - 4 kali sehari
Efedrin
o Dewasa : 25 – 30 mg, setiap 3 – 4 jam
o Anak : sehari 3 mg/kg berat badan, dibagi dalam 4 – 6 dosis yang sama
9
Dekongestan Topikal (oksimetazolin)
a. Hal yang harus diperhatikan
o Hindari dosis melebihi yang dianjurkan
o Hati-hati sewaktu meneteskan ke hidung
o Dosis tepat dan masuknya ke lubang hidung harus tepat,
o Jangan mengalir keluar atau tertahan,
o Tidak boleh digunakan lebih dari 7-10 hari,
o Segera minum setelah menggunakan obat, karena air dapat mengencerkan obat yang
tertelan,
o Ujung botol obat dibilas dengan air panas setiap kali dipakai,
o Penggunaan obat pada pagi dan menjelang tidur malam dan tidak boleh digunakan
lebih dari 2 kali dalam 24 jam.
o Obat tidak boleh digunakan untuk anak berumur dibawah 6 tahun, karena efek
samping yang timbul lebih parah, dan juga pada ibu hamil muda.
b. Efek samping
Merusak mukosa hidung karena hidung tersumbat makin parah, rasa terbakar, kering, bersin,
sakit kepala, sukar tidur, berdebar.
b. Aturan pemakaian
o Dewasa dan Anak > 6 tahun 2-3 tetes/semprot oksimetazolin 0,005% setiap lubang
hidung,
o Anakusia 2-5 tahun 2-3 tetes/semprot oksimetazolin 0,025% setiap lubang hidung
Beberapa contoh sediaan obat untuk pengobatan sendiri (swamedikasi) penyakit Influenza :
1. Bodrexin Pilek Alergi
Komposisi : Per 5 ml Pseudoephedrin HCl 7,5 mg, Chlorpheniramin maleate 0,5 mg
Indikasi : Meredakan rhinitis alergi, bersin-bersin, dan hidung tersumbat
Dosis : Anak 6-12 tahun 2 sdt, 2-5 tahun 1 sdt. Diberikan 3 kali sehari
Kontraindikasi : Peka terhadap obat simptomimetik lain, hipertensi berat, dan terapi
bersama dengan MAOI.
Efek samping : Gangguan GI, gangguan psikomotorik, takikardia, aritmia, palpitasi,
retensi urin, sakit kepala, insomnia, eksitasi, tremor, kesulitan berkemih, mengantuk.
Interaksi Obat : MAOI
Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas
Produsen : PT Tempo Scan Pacific
10
2. Decolgen FX
Komposisi : Acetaminophen 650 mg, Pseudoephedrin HCl 30 mg, Chlorpheniramin
maleat 2 mg
Indikasi : Flu disertai sakit kepala berat dan meringankan gejala flu lainnya seperti
demam , hidung tersumbat, serta bersin.
Dosis : Dewasa 1 kapl Anak 6-12 tahun ½ kapl. Diberikan 3 kali sehari.
Golongan Obat : Obat Bebas
Produsen : PT Medifarma Lab
3. Mixagrip
Komposisi : Per kapl Paracetamol 500mg, Chlorpeniramin maleat 2mg,
Phenylpropanolamin HCL 25mg.
Indikasi : Pilek, flu, batuk, demam, nyeri
Dosis : Dewasa 1-2 kapl Anak ½-1 kapl.3-4 kali sehari
Kontraindikasi : Hipertiroid, hipertensi, peny koroner, nefropati,terapi MAOI
Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering, serang seperti epilepsi (dosis
besar), ruam kulit.
Interaksi Obat : Antihistamin dapat berpotensiasi dengan depresan SSP lainnya. Efek
diperpanjang oleh MAOI, Penggunaan
Paracetamol jangka panjang dapat berpotensi sebagai antikoagulan oral.
Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas
Produsen : PT Dankos Farma
4. Neozep Forte
Komposisi : Phenylpropanolamin HCl 15 mg, Paracetamol 250 mg, Salicylamid 150
mg, Chlorpheniramin maleat 2 mg, Ascorbic acid 25 mg
Indikasi : Flu, rhinitis alergi
Dosis : Dewasa 1 tablet 3-4 kali sehari Anak > 6 tahun ½ dosis dewasa
Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas
Produsen : PT Medifarma Lab
5. Procold Tablet
Komposisi : Asetaminophen 500 mg, Pseudoephendrin HCl 30 mg, Chlorpheniramin
maleat 2 mg
Indikasi : Meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan
bersin-bersin
11
Dosis : Dewasa 1 kapl Anak ½ kapl. Diberikan 3 kali sehari
Kontraindikasi : Terapi MAOI, usia lanjut
Efek Samping : Gangguan GI, gangguan psikomotor, takikardia, kerusakan hati,
palpitasi, retensi urin, mulut kering.
Interaksi Obat : Penggunaan bersama antidepresan tipe penghambat MAO dapat
menyebabkan krisis hipertensi
Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas
Produsen : PT Kalbe Farma
6. Bisolvon Flu syrup 60 ml
Komposisi : Bromhexin HCl 4 mg, Paracetamol 150 mg, Chlorpheniramin maleat 2
mg, Phenylephrin HCl 5 mg
Indikasi : Meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan
bersin-bersin yang disertai batuk.
Dosis : Dewasa dan anak > 12 tahun 10 ml, Anak 6-12 tahun 5 ml. Diberikan 3
kali sehari
Kontraindikasi : Gangguan fungsi hati, gangguan fungsi jantung, Diabetes Melitus.
Efek samping : Mengantuk, gangguan pencernaan, sakit kepala, insomnia, eksitasi,
tremor, takikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, sulit berkemih. Reaksi alergi,
termasuk ruam kulit, urtikaria, bronkospasme.
Interaksi Obat : MAOI, antibiotik (amoksisilin, sefuroksim, eritromisin, doksisiklin),
CaCl2, kanamisin sulfat, noradrenalin, Na pentobarbital,meglumin adipidon, Anastesi
lokal butakain
Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas
Produsen : PT Boehringer Ingelheim
7. Panadol Cold & Flu
Komposisi : Paracetamol 500 mg, Pseudoephedrin HCl 30 mg, Dextrometorphan HBr
15 mg.
Indikasi : Meredakan gejala hidung tersumbat, batuk yang tidak berdahak, dan demam
menyertai influenza
Dosis : Dewasa 1 kapl tiap 4-6 jam. Maks. 8 kapl/25jam. Tidak untuk anak <12
tahun.
Kontraindikasi : Peka terhadap obat simptomimetik lain, hipertensi berat dan
gangguan fungsi hati, terapi bersama dengan MAOI.
12
Efek samping : Kadang-kadang takikardia, dispepsia, mual, kemerahan pada kulit,
depresi pernafasan dan SSP, mengantuk, konstipasi, pusing.
8. Afrin
Komposisi : Oxymetazoline HCl
Indikasi : Pengobatan hidung tersumbat, pengobatan dan pencegahan infeksi telinga
tengah.
Dosis : Semprot hidung Dewasa dan anak > 6tahun 2-3 semprot 2 kali sehar, Tetes
hidung 2-3 tetes 2 kali sehari
Kontraindikasi : Hipersensitiv, hipertiroidisme, hipertensi, penyakit jantung, anak < 6
tahun
Efek samping : Rasa terbakar pada hidung/tenggorokan, iritasi lokal, mual, sakit
kepala, mukosa hidung kering. Kongesti nasal (penggunaan jangka lama)Apnu dan
kolaps tiba-tiba pada bayi
Interaksi Obat : MAOI, antihipertensi
Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas
Produsen : PT Schering-Plough
9. Paratusin sirup
Komposisi : Noscapine 10 mg, Chlorpheniramin maleat 2 mg, glyceril guaiacolat 25
mg, Paracetamol 125 mg, succus liquid 125 mg, Pseudoephedrin HCl 7,5 mg..
Indikasi : Flu dengan gejala demam, sakit kepala, pilek, bersin, batuk dan pegal linu.
Dosis : Anak 6-12 tahun 5-10 ml, 1-6 tahun 2,5-5 ml, <1 tahun 2,5 ml. Diberikan 3-
4 kali sehari.
Kontraindikasi : Hipertiroid, hipertensi, terapi dengan MAOI, nefropati
Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering, ruam kulit, kejang epileptiform
(dosis besar).
Interaksi Obat : Antihistamin dapat berpotensiasi dengan depresan SSP lainnya. Efek
diperpanjang oleh MAOI, Penggunaan Paracetamol jangka panjang dapat berpotensi
sebagai antikoagulan oral.
Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas
Produsen : PT Prafa
13
10. Fludexin sirup
Komposisi : Paracetamol 120 mg, Dextrometorphan HBr 3,5 mg, Chlorpheniramin
maleat 0,5 mg, Phenyleprin HCl 1,75 mg.
Indikasi : Flu, pilek, batuk, rhinitis alergi, sinusitis
Dosis : Anak 6-12 tahun 1-2 tsp, 3-6 tahun ½-1 tsp, <3tahun ½ tsp. Diberikan 3-4
kali sehari
Kontraindikasi : gangguan fungsi hati dan ginjal.
Efek samping : Gangguan GI, banyak keringat, rasa haus,mulut kering, palpitasi,
tremor.
Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas
Produsen : PT Dexa Medica
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Penyebab terjadinya influenza disebabkan oleh infeksi virus.
2. Tindakan agar tidak terkena influenza adalah dengan menjaga kebersihan diri terutama
kebersihan tangan.
3. Swamedikasi/terapi farmakologi influenza bersifat simptomatis karena pada dasarnya
influenza adalah penyakit yang self-limiting (bisa sembuh sendiri).
4. Beberapa contoh sediaan obat untuk pengobatan sendiri (swamedikasi) penyakit
Influenza :
o Bodrexin Pilek Alergi
o Decolgen FX
o Mixagrip
o Neozep Forte
o Procold Tablet
o Bisolvon Flu syrup 60 ml
o Panadol Cold & Flu
o Afrin
o Paratusin sirup
o Fludexin sirup
5. Sediaan Obat Tradisional yang Beredar di Pasaran
o Jamu Pilek
o Jamu Sekalor
o Jamu Batuk Flu
6. Bahan Obat Tradisional untuk pengobatan Influenza
Resep 1
o Bahan : 1 bagian bawang putih, 1 bagian bawang merah, 1 bagian jahe.
o Cara membuat : Kupas, cuci, kemudian seduh bahan-bahan tersebut. Tutup selama 15
menit, sisihkan jahenya, makan bawang merah dan bawang putih, kemudian minum
airnya (Yuliarti, 2008)
15
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia . Edisi Keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Hal. 649.
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di
Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Yuliarti, ID. 2008. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu Dengan perilaku pemberian asi
eksklusif. Tesis tidak dipublikasikan, Surakarta : UNS.
16