Anda di halaman 1dari 2

Obat yang bersifat basa lemah, ekskresinya akan meningkat bila Ph urin dibuat asam dan

menurun bila pH urin dibuat basa. Contoh obat basa lemah antara lain kuinakrin, klorokuin,
nikotin, rokain, meperidin, kuinin, amfetamin imipramine, amitriptilin, dan antihistamin. Asaam
kuat, dengan pKa lebih kecil dari 2,5 dan basa kuat, dengan pKalebih besar dari 12, terionisasi
sempurna pada Ph urin sehingga sekresinya tidak terpengaruh oleh perubahan pH urin.

c. sekresi pengangkutan aktif pada tubulus ginjal

obat dapat bergerak dari plasma darah ke urin melalui membrane tubulus ginjal dengan
mekanisme pengangkutan aktif.

Contoh :

1.) Bentuk terionisasi obat yang bersifat asam, seperti asam salisilat, penisilin, probenesid,
diuretika turunan tiazida, asam aminohipurat, konjugat sulfat, konjugat asam glukuronat,
indometasin, klorpropamid, dan furosemide.
2.) Bentuk terionisasi obat yang bersifat basa, seperti morfin, kuinin, meperidin, prokain,
histamine, tiamin, dopamine dan turunan ammonium kuarterner.

Proses pengangkutan aktif obat di tubulus dapat memberi penjelasan mengapa antibiotika
turunan penisilin cepat diekskresikan dari tubuh. Kombinasi probenesid dengan penisilin akan
meningkatkan masa kerja penisilin karena probenesid dapat menghambat sekresi pengangkutan
aktif penisilin secara kompetitif sehingga ekskresi penisilin menurun, kadar penisilin dalam
darah tetap tinggi dan menimbulkan aktivitas lebih lanjut.

3. ekskresi obat melalui empedu

Obat dengan berat molekul lebih kecil dari 150 dan obat yang telah dimetabolisis menjadi
senyawa yang lebih polar, dapat diekskresikan dari hati, melewati empedu, menuju ke usus
dengan mekanisme pengangkutan aktif. Obat tersebut biasanya dalam bentuk terkonjugasi
dengan asam glukuronat, asam sulfat atau glisin. Diusus bentuk konjugat tersebut secara
langsung diekskresikan melalui tinja, atau dapat mengalami proses hidrolisis oleh enzim atau
bakteri usus menjadi senyawa yang bersifat non polar, sehingga diabsorpsi kembali ke plasma
darah, kembali ke hati, dimetabolisis, dikeluarkan lagi melalui empedu menuju ke usus,
demikian seterusnya sehingga merupakan suatu siklus, yang dinamakan siklus enterohepatik.
Sikllus ini menyebabkan masa kerja obat menjadi lebih panjang.

Contoh obat yang mengalami proses siklus enterohepatik antara lain adalah hormone estrogen,
indometasin, digitoksin, dan fenolfalin., sedang obat yang langsung diekskresikan melalui
empedu dengan mekanisme pengangkutan aktif antara lain adalah penisilin, rifampisin,
streptomisin, tetrasiklin, hormone steroid dan glikosida jantung.

Anda mungkin juga menyukai