Anda di halaman 1dari 4

KIMIA ANALITIK

A. Pengantar

Kimia analitik secara umum membahas metode untuk menentukan kan- dungan dan komposisi kimia
suatu bahan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif berhubungan dengan komponen-
komponen yang ada da- lam suatu sampel bahan, baik bahan alam maupun bahan sintesis, dan
secara kuantitatif berhubungan dengan jumlah relatif komponen-komponen tersebut dalam sampel.

Kimia analitik dapat digolongkan menjadi dua bagian besar, yakni analisis klasik atau analisis
konvensional dan analisis instrumental. Analisis klasik adalah hasil dari perkembangan ilmu kimia dan
reaksi-reaksi sepanjang zaman, sedangkan analisis instrumental adalah sumbangan dan aplikasi ilmu-
ilmu baru, terutama komputer, fisika, dan matematika untuk ilmu kimia. Kedua metode analisis ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, walaupun di zaman modern kecenderungan
untuk menggunakan metode analisis instrumentasi lebih meningkat.

Pada analisis konvensional, pusat perhatian para kimiawan adalah memisahkan komponen-
komponen yang dikehendaki (analit) dari sampel dengan cara pengendapan, ekstraksi, dan distilasi.
Senyawa-senyawa yang telah dipisahkan ini biasanya dimurnikan dan direaksikan dengan pereaksi
khususnya sehingga memberikan penanda khusus berupa sifat-sifat fisikanya, seperti warna, titik
lebur, titik didih, kelarutan dalam pelarut tertentu, bau, aktivitas optik, maupun indeks refraksinya.
Pada analisis kuantitatif dalam metode klasik, biasa digunakan pengukuran gravimetri atau titrimetri.

Analisis instrumental telah dimulai sejak tahun 30-an di mana pengukuran sifat-sifat fisika, seperti
daya hantar, potensial elektrode, serapan dan pancaran cahaya, perbandingan massa terhadap
muatan, dan fenomena- fenomena baru hasil temuan fisika modern mulai digunakan. Dengan
demikian, eksplorasi metode untuk meneliti secara kuantitatif macam-macam analit organik,
anorganik, serta biokimia adalah topik-topik baru ilmu kimia hingga saat ini. Kemudian dengan
berkembangnya teknik pemisahan dengan kromatografi, analisis instrumental berkembang jauh lebih
pesat dan kimiawan mulai meninggalkan metode-metode lama seperti ekstraksi dan distilasi serta
metode-metode klasik lainnya. Perkembangan metode analitik modern sejalan dengan
perkembangan di bidang elektronik, komputer, dan fisika.

Pada analisis kimia modern dengan menggunakan instrumentasi, energi gelombang elektromagnetik
sering digunakan sebagai sumber energi yang mengubah partikel materi. Di samping itu, masih ada
energi panas yang juga memberi perubahan secara mikro bagi partikel materi. Beberapa metode
analisis kimia juga menggunakan perubahan energi panas sebagai sumber informasinya. Metode
analisis modern lain seperti kromatografi, menggunakan perubahan sifat fisika, seperti kelarutan,
untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam bahan. Metode lain yang tidak kalah menarik adalah
spektroskopi massa. Spektroskopi massa menghasilkan spektrum, seperti luaran dari kebanyakan
metode analisis modern lainnya, yang didasarkan pada massa pecahan-pecahan molekulnya. Analisis
kimia berdasarkan sifat elektromagnetik dari komponen bahan juga menjadi perhatian para ahli
kimia analitik.

B. Ruang Lingkup Kimia Analitik

Beberapa ahli menggolongkan kimia analitik menjadi empat, sesuai de- ngan informasi yang digali
dan hasil yang diharapkan:

 Analisis kandungan
Analisis kandungan adalah tugas utama dari kimia analitik. Tujuan utama analisis ini adalah
menentukan unsur atau senyawa apa saja yang ada dalam sampel dan bagaimana
komposisinya dalam sampel.
 Analisis struktur
Analisis struktur adalah bagian dari kimia analitik yang sangat bergantung pada instrumentasi
modern. Analisis struktur pada dasarnya adalah elusidasi struktur senyawa yang merupakan
sampel. Sampel dalam hal ini harus merupakan senyawa murni dan tidak boleh berupa
campuran.
 Analisis distribusi
Analisis distribusi mengungkap sifat-sifat materi yang mempunyai bagian-bagian sangat
heterogen. Analisis distribusi makin sering disebut-sebut dalam ilmu bahan. Analisis
permukaan bahan (surface analysis) memberikan gambaran mengenai sifat permukaan
bahan yang diteliti.
 Analisis proses
Analisis proses sangat diperlukan di era industri kimia. Proses industri material harus efektif
dan efisien. Optimasi proses adalah istilah penting yang mengandalkan kualitas proses yang
baik. Informasi dari setiap langkah proses, urutan proses, dan pilihan modifikasi metode
untuk optimasi proses selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses.

C. Penutup

Kimia analitik telah berkembang pesat menjadi bidang besar multidisipliner. Pada perkembangannya,
analisis kandungan seperti yang biasa dilakukan para ahli kimia telah menjadi analisis "konvensional"
yang mempunyai syarat jumlah bahan yang cukup untuk dianalisis. Reaksi kimia menjadi kunci
keberhasilan analisis. Di lain pihak, sampel dalam jumlah sedikit dapat dianalisis sampai pada
penentuan strukturnya dengan bantuan instrumentasi modern. Kimia analitik berkembang meluas ke
analisis distribusi untuk sampel yang dirancang tidak homogen dan analisis proses yang sangat
memperhatikan parameter waktu dalam proses analisisnya.

METODE-METODE INSTRUMENTASI DALAM KIMIA ANALITIK MODERN

A. Pengantar

Pada perkembangannya, kimia analitik modern dibantu instrumentasi mengalami perkembangan


sangat pesat. Beberapa klasifikasi metode anali- sis instrumentasi sering dilakukan berdasarkan tipe
sinyal analitiknya.

.....

B. Dasar-Dasar Instrumentasi

Pada umumnya, kerja instrumentasi terpenting terletak pada konversi data analitik yang biasanya
tidak dapat dibaca langsung dengan mata ke da- lam bentuk yang dapat dianalisis. Instrumentasi
analitik adalah jembatan an- tara ilmuwan dan objek yang sedang diteliti. Komponen dasar dari
instrumen analitik dapat dilihat pada gambar berikut. Termasuk dalam instrumentasi adalah
penghasil signal, detektor, processor, dan tampilan (display).

......
 Sumber energi
Penghasil sinyal biasanya memberikan cerminan mengenai ada tidaknya analit pada sampel
dan banyaknya sinyal tersebut proporsional terhadap konsentrasi analit. Pada eksperimen
emisi atom, penghasil sinyal adalah ion atau atom itu sendiri yang memancarkan cahaya
setelah diberi energi dari sumber energi. Pada pH meter, sumber sinyal adalah ion H yang
dideteksi. Sumber energi dari spektrofotometer biasanya terdiri dari lampu yang sinarnya
dilewatkan melalui monokromator dan masih dilewatkan ke dalam celah sempit sebelum
dikenakan kepada sampel.
 Detektor (transducer input)
Transducer adalah alat yang mengonversi suatu energi (atau signal) menjadi bentuk lain.
Misalnya thermocouple mengonversi sinyal panas yang di- pancarkan menjadi potensial
listrik. Contoh transducer lain adalah photocell yang mengonversi cahaya menjadi arus listrik,
dan masih banyak lagi. Trans- ducer yang bekerja pada sinyal kimia disebut detektor
(detector). Kebanyakan detektor mengubah sinyal analitik kimia menjadi tegangan listrik atau
arus listrik yang akan dikuatkan (diamplifikasi) menjadi display digital.
 Pemroses sinyal/signal processor
Pemroses signal mengubah sinyal dari detektor supaya bisa dibaca pada display. Pemrosesan
yang paling umum adalah modifikasi dengan memper- besar sinyal dengan mengalikan
dengan konstanta lebih dari satu. Amplifikasi dengan film fotografi biasanya membuat sinyal
dengan sangat signifikan.
 Peralatan pembacaan (readout devices)
Peralatan yang digunakan biasanya adalah transducer yang mengubah sinyal yang telah
diproses menjadi sesuatu yang bisa dibaca manusia, seperti meteran skala atau grafik dari
pointer, angka-angka dari display digital, bercak terang pada pelat foto, dan lain-lain.

C. Karakteristik Kinerja Instrumen

Selain ciri khas instrumen yang harus diperhitungkan dalam memilih metode (yaitu kecepatan,
kenyamanan, kemampuan yang diperlukan oleh operator, harga dan ketersediaan instrumen, serta
harga sekali uji per sampel), ada beberapa karakter yang diperlukan untuk mendeskripsikan data
hasil analisis dengan instrumen yang bersangkutan.

Kriteria kinerja instrumen analitik ditentukan oleh beberapa besaran seperti yang tampak di tabel
berikut ini:

....

D. Penutup

Kimia analitik modern tidak dapat terlepas dari instrumentasi. Walaupun secara garis besar proses
analisis kimia konvensional dan modern tidak jauh berbeda, pekerjaan analisis sendiri mempunyai
sifat-sifat yang tidak sama. Analisis modern bekerja dibantu oleh instrumentasi. Dengan demikian,
dunia analisis kimia modern sarat dengan pembahasan mengenai instrumentasi dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan pencapaian hasil maksimal dengan mengoptimalkan kerja instrumen.
Pekerjaan instrumentasi tidak dapat dilepaskan dari komputer dan data. Sinyal yang diperoleh dalam
eksperimen dengan instrumentasi harus diubah dan diproses sebelum ditampilkan dan disimpan
dalam basis data. Dengan de- mikian, pekerjaan analisis modern juga lengkap dengan pembahasan
tentang komputer dan cara memanipulasi data sampai didapat informasi yang diingin- kan.
Terminologi kimia analitik juga diwarnai dengan tambahan terminologi dari komputer dan instrumen
itu sendiri. Demikian pula parameter-parameter kimia dan fisika diwarnai dengan terminologi
mengenai instrumen.

Anda mungkin juga menyukai