●
Kimia Analitik → 1. Kualitatif (Jumlah relatif komponen pada sampel.)
2. Kuantitatif (Kandungan/komponen apa yang terkandung dalam
sampel.)
● Tahap Analisis Kimia Baku (Strategi Analitik)
Sampel → Pemilihan Metode → Preparation/Perlakuan Awal → Penentuan →
Analisis → Hasil
● Kimia Analitik → 1. Klasik (Zaman ke zaman)
Memisahkan komponen pada sampel dengan cara
pengendapan, Ekstraksi, distilasi (Kualitatif)
Memakai metode gravimetri, titrimetri (Kuantitatif)
2. Instrumentasi (Baru)
Energi gelombang magnetik digunakan sebagai sumber energi
yang mengubah partikel materi.
● Ruang Lingkup Kimia Analitik
1. Analisis Kandungan → Menganalisis kandungan yang terdapat dalam sampel
(komposisi), Metode konvensional.
2. Analisis Struktur (Sangat bergantung pada instrumen modern, Elusidasi
strukturnya, sampel senyawa murni.) → a. Spektroskopi Inframerah
(Informasi gugus fungsi)
b. Spektroskopi Ultraviolet (Informasi
kehadiran senyawa organik)
c. RMI (Membantu analisis struktur
berdasarkan spektrum yang
dihasilkan.)
d. Spektroskopi massa (Informasi
andalan mengenai senyawa yang
diteliti)
3. Analisis Distribusi (Ilmu Bahan) → - Analisis permukaan bahan
- Informasi isi materi
- Sangat diperlukan dalam pembuatan
material modern
4. Analisis Proses → - Efektif & Efisien
- Kualitas proses yang baik
- faktor waktu
- Modifikasi metode
10-18
bias = μ - xt
μ = rata rata populasi dan konsentrasi analit dalam sampel yang mempunyai
konsentrasi sesungguhnya
3. Ketelitian
Ketelitian atau sensitivitas adalah metode analitik dan kemampuan instrumen
untuk membedakan konsentrasi analit yang mempunyai perbedaan sedikit.
Dua faktor yang membatasi ketelitian ini adalah kemiringan dari kurva
kalibrasi untuk metode yang dipilih dan ketepatan pengukuran atau
keberulangan (reproducibility) dari instrumen yang digunakan. Dari dua
metode yang dibandingkan tersebut, metode yang mempunyai kurva kalibrasi
lebih tajam menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi.
S = mc+Sbl
4. Limit deteksi
Limit deteksi sering didefinisikan sebagai konsentrasi atau berat minimum
yang dapat dideteksi dalam taraf yang meyakinkan. Limit deteksi tergantung
pada perbandingan dari besarnya sinyal analitik terhadap fluktuasi statistik
dari sinyal blanko. Limit deteksi akan ditemukan jika harga sinyal analitik
mendekati rata-rata dari sinyal blanko S. Sinyal analitik minimum yang dapat
dilihat, S, adalah jumlah dari rata-rata sinyal blanko ditambah kelipatan k dari
deviasi standar k.
5. Rentangan Konsentrasi
Gambar 2.2 menggambarkan rentangan yang dapat digunakan dalam suatu
metode analitik, di mana pengukuran kuantitatif dapat dilakukan degan baik
dari konsentrasi terendahnya (LOQ) sampai kepada konsentrasi di mana
kurva kalibrasi tidak lagi linear. Limit bawah dari pengukuran kuantitatif
biasanya dinyatakan setara dengan 10 kali simpangan baku jika konsentrasi
analit adalah 0 (10* S LI ) . Pada titik ini, simpangan baku relatif adalah
sekitar 10% dan akan turun jika konsentrasi diperbesar.
19-24
6. Selektivitas
berdasarkan metode analitik ialah ukuran di mana pengukuran tidak terpengaruhi
oleh komponen lain yang juga ada pada sampel. Jika konsentrasi analit suatu sampel (A)
akan diukur dengan adanya komponen lain (B&C), konsentrasi adalah Ca Cb Cc dan
sensitivitas kalibrasi masing masing adalah ma m b mc , sinyal total dari instrumen adalah
S = ma C a ,mb Cb ,m c Cc
rentang dari koefisien selektivitas adalah 0 sampai 1 jika mengandung banyak
pengotor. Jika pengotor malah menurunkan intensitas sinyal yang dicari sehingga bernilai
negatif. Contoh instrumen yang menggunakan bilangan koefisien selektivitas adalah
elektrode membran
Kekuatan rata-rata sinyal derau (N) adalah konstan dan tidak bergantung pada besar
sinyal sebenarnya (S). pengaruh derau pada pengukuran makin banyak jika sinyal yang
didapat banyak. sinyal yang banyak bergantung pada banyaknya sampel yang diukur.
Singkatnya, semakin banyak data yang diukur maka semakin banyak pengaruh derau pada
sinyal.
Besarnya derau dapat dilihat sebagai standar deviasi s, dari jumlah sinyal yang
diukur, dimana sinyal adalah rata rata x dari pengukuran, maka
Perkiraan standar derivasi dapat dilakukan dengan membagi lima selisih antara
sinyal maksimum dan minimum. Aturan umumnya jika harga S/N kurang dari 2 atau 3 maka
tidak akan terdeteksi karena besarnya hampir sama dengan derau, jika S/N kecil, hanya
beberapa puncak yang dapat dilihat.
Perbaikan Signal-to-Noise-ratio
Metode pertama yaitu dengan hardware menyangkut usaha menurunkan derau
dengan mengatur desain instrumen, seperti filter, pemutus arus, medan magnet, modulator,
dan detektor yang melemahkan sinyal analitik yang diperlukan.
Metode kedua dengan software menyangkut peranti lunak yang digunakan
berdasarkan pada algoritme digital yang dapat mengekstrak sinyal dari lingkungan berderau.
Perbaikan tidak perlu dilakukan jika sinyal yang diterima kuat dan jelas dibandingkan
deraunya karena ketepatan dan ketelitian tidak perlu diragukan lagi.
24-36
Gelombang elektromagnetik merupakan bentuk energi yang terpancar dan mempengaruhi
materi yang dilaluinya. Gelombang elektromagnetik ini ditemukan oleh Heinrich Herzt.
Energi ini mempunyai sifat gelombang maupun sifat partikel dan mempunyai aplikasinya
sendiri-sendiri.
Pada ruang hampa gelombang energi elektromagnetik merambat dengan kecepatan
konstan yaitu 2,99792 x 108 m/s. Jika radiasi elektromagnetik digambarkan dalam medan
magnet dan medan listrik yang tegak lurus sambil merambat maka interaksinya dengan
materi dapat dijelaskan dengan medan listrik yang berosilasi umumnya dalam bentuk
gelombang sinus, ada pucak dan ada lembah. Pada material yang mengandung banyak
partikel gelombang merambat lebih lambat dan diberi simbol v
у=Ae sin(2πvt + Φ)
y = besarnya medan listrik pada waktu t
Ae = amplitudo maksimum dari medan listrik
v= frekuensi
Φ = sudut fase dari medan listrik
Persamaan dari medan magnetnya dapat ditulis sebagai berikut :
M = Am sin(2πvt + Φ)
Beberapa parameter mendasar dari fungsi gelombang ini adalah :
1. Panjangnya gelombang adalah jarak antara puncak bukit dan dasar lembah
2. Periode adalah waktu yang ditempuh dari puncak sampai ke puncak lagi
3. Frekuensi adalah jumlah osilasi dari gelombang elektromagnetik/detik yang
bergantung pada sumber gelombangnya.
4. Kecepatan adalah kecepatan cahaya saat merambat yang bergantung pada medium
dan frekuensi. Dapat ditulis sebagai V = υλ
5. Angka gelombang merupakan invers dari panjang gelombang dan satuan ini
digunakan dalam spektroskopi inframerah
Terdapat beberapa cara menggambarkan cahaya dalam satuan-satuan seperti dalam tabel
dengan I0 adalah intensitas dari sinar datang dan yang lain adalah intensitas
dari sinar yang dipantulkan.
37 - 45
e. Hamburan radiasi
Intensitas dari hamburan radiasi akan meningkat seiring dengan
meningkatnya ukuran partikel. jika mempunyai larutan, suspensi atau koloid,
hamburan cahaya sangat jelas terjadinya dan dapat terlihat dengan mata telanjang.
Hamburan raman selalu dikaitkan dengan spektroskopi inframerah karena
informasi yang didapat berhubungan dengan getaran molekuler seperti yang
dielaborasi dalam spektroskopi inframerah.
f. Serapan/adsorpsi radiasi
pada saat radiasi mengenai dan melewati media tembus pandang, baik
medium itu berupa padatan, cairan, dan gas, maka intensitas sejumlah cahayanya
akan berkurang karena proses serapan/adsorpsi. energi dari radiasi elektromagnetik
ini diambil oleh atom-atom atau molekul yang ada dalam medium untuk menaikan
energi atom dan molekul ke tingkat energi yang lebih tinggi. keadaan ini disebut
dengan keadaan tereksitasi dari molekul atau atom-atom dalam medium atau dalam
sampel. pada temperatur kamar semua bahan berada dalam energi terendahnya,
yang disebut keadaan dasar.
spektrum serapan adalah sebuah plot dari absorbansi (interaksi serapan)
sebagai fungsi dari panjang gelombang atau frekuensi.
pada relaksasi non radiatif, energi yang diserap akan diubah menjadi energi
panas dan energi kinetik yang akan menggerakkan molekul dan bertumbukan satu
sama lain. pada relaksasi radiatif energi dilepaskan kembali dalam bentuk pancaran
atau emisi radiasi dalam proses fluoresensi dan fosforesensi.
g. Absorpsi/penyerapan di medan magnet.
proses induksi digunakan untuk mengubah spin dari momen magnet dari inti
atom atau elektron dari unsur yang berada dalam medan magnet kuat.
h. Emisi radiasi
Ekstraksi terjadi dengan cara hantaman permukaan dengan elektron atau
partikel elementer lain dalam kecepatan tinggi dapat menyebabkan terjadinya emisi
radiasi. demikian jika materi dikenai bunga api dari arus listrik tegangan tinggi.
Spektrum yang dihasilkan dari emisi radiasi elektromagnetik bisa berupa
spektrum garis. Spektrum garis adalah emisi yang bisa dihasilkan dari atom - atom
dari fase gas. Jika spektrum emisi terdiri dari garis - garis rapat yang berdekatan satu
sama lain dan tidak dapat dipisahkan, dinamai spektrum pita atau spektrum kontinu.
spektrum dapat dihasilkan dari :
(a). Ekstraksi padatan atau cairan dimana atom - atom saling berdekatan dan sifat -
sifat individunya tidak dapat terpisahkan.
(b). Molekul kompleks yang mempunyai banyak kemungkinan transisi antar tingkat -
tingkat energi.
i. Emisi dari radiasi sinar-X
j. Fluoresensi dan Fosforesensi.
Fluoresensi dan Fosforesensi adalah dua proses emisi yang sangat penting
dalam kimia analitik. Eksitasi atom dan molekul terjadi pada waktu materi menyerap
energi.
Fluoresensi terdapat dua proses. Fluoresensi resonansi, frekuensi dari radiasi
yang diemisikan sama persis dengan frekuensi dari radiasi yang digunakan untuk
eksitasi. pada saat relaksasi terjadi emisi fluoresensi non-resonansi karena relaksasi
ke tingkat energi vibrasi yang terendah tingkat energi elektronik masing-masing
disebabkan oleh tumbukan antar molekul.
Fosforesensi adalah gejala yang mirip dengan fluoresensi tetapi gejalanya
berlangsung lebih lama. waktu paruh yang didapat lebih lama. gejala ini terjadi jika
molekul yang tereksitasi akan mengalami relaksasi ke sebuah tingkat energi
metastabil.
46-56
C. Penutup
Radiasi elektromagnetik akan berinteraksi dengan matero yang dikenainya. Interaksi
tersebut terbagi menjadi beberapa tipe sesuai dengan sifat instrinsik materinya. Dengan
demikian, sifat kimia dan fisika dapat diketahui melalui interaksi yang ditimbulkan.
Spektroskopi
A. Pengantar
Spektroskopis adalah metode analisis yang mempunyai banyak terminologi untuk
menjelaskan konsep-konsep spesifik dalam ruang lingkupnya.Terminologi ini diciptakan
dan digunakan di awal perkembangan metode ini oleh para ahli pencetusnya.
B. Terminologi Umum dalam Spektroskopi
Pada prinsipnya spektroskopi melibatkan sumber energi yang ditransmisikan oleh
sumber sinar melalui sampel dan interaksinya dengan sampel dapat dicatat oleh
detektor yang berada di belakangnya dalam bentuk yang bisa dibaca oleh perangkat
lunak komputer. Ada beberapa terminologi yang sering digunakan dalam metode
spektroskopi absorpsi, salah satunya adalah transmitans.
Transmitans dapat didefinisikan sebagai perbandingan dari energi sinar yang
diteruskan setelah melewati sampel terhadap harga awalnya, seperti persamaan
𝑃
T= 𝑃0
Absorpsi didefinisikan sebagai invers logaritma dari transmitans yang sering
digunakan untuk menyatakan kuantitas serapan.
𝑃
A=-Log 10 T = 𝑃0
Absorptivitas molar adalah absorbansi yang proporsional terhadap panjang larutan.
Besaran ini sangat bergantung pada karakter kimia. Hubungan antara absorptivitas
molar, panjang larutan, dan konsentrasi dirumuskan dalam Hukum Beer.
A = abc
Pada aplikasinya, keuntungan dari spektroskopi salah satunya adalah tidak perlu
pemisahan dahulu dalam analisis campuran, karena setiap senyawa mempunyai kurva
serapan dengan panjang gelombang maksimal sendiri.
C. Keterbatasan Hukum Beer
Hukum Beer memiliki kelemahan karena bergantung pada kemampuan alat untuk
menghasilkan absorbansi. Keterbatasan pertama karena Hukum Beer hanya dapat
berlaku di larutan encer. Sifat kimia larutan dengan harga absorptivitas molar
masing-masing juga memengaruhi pengukuran. Larutan yang terlalu pekat akan
memberikan efek refraksi pada sinar datang dan hal ini akan memengaruhi absorbansi
yang terbaca.
Keterbatasan lain adalah sumber sinar yang kurang stabil akan menyulitkan
pengukuran konsentrasi oleh detektor, sehingga pengukuran serapan akan berbeda dari
sesungguhnya.
D. Instrumentasi Umum
Ada beberapa perbedaan desain pada instrumentasi spektroskopi yang tergantung
pada tipe-tipe prosesnya. Desain pertama, spektroskopi emisi mempunyai desain
sampel yang diradiasi oleh sumber energi. Desain kedua, sumber energi akan
memancarkan sinar yang harus dilewatkan monokromator atau selektor panjang
gelombang sebelum mengenai sampel. Desain ketiga, sampel diradiasi oleh sumber
energi, kemudian sinar baru hasil emisinya akan dilewatkan detektor yang akan
mengukur panjang gelombang dan intensitasnya.
D. Penutup
Spektroskopi adalah metode analitik yang didasarkan pada perubahan energi oleh
interaksi cahaya atau energi yang diberikan dengan molekul-molekul dalam sampel.