Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN

EMOSI INDIVIDU
Dosen Pengampu : Khairunnisa Batubara, S.Pd., M.Hum.
ANGGOTA:

ANGEL SHILVYA PANJAITAN (4213331017)


DIVA ANGELICA A. BATUBARA (4213131063)
NAJMA ANDZAR RUMAYSA (4211131003)
Latar Belakang

Perkembangan anak secara umum yang dialami setiap individu


khususnya pada anak usia dini berpotensi mampu berkembang secara baik.
Anak-anak membutuhkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya,
perkembangan emosi anak ditandai dengan berbagai ekspresi. Anak lebih
mudah mengekspresikan emosinya melalui kondisi fisiknya dengan bebas
karena anak masih merasa kesulitan mengupkapkan perasaannya dengan
kata-kata. Anak akan mengutarakan perasaan senang dan tidak senang, suka
atau tidak suka, tanpa ada perasaan bersalah atau takut menyinggung
perasaan orang lain.
• Pengertian dan Emosi berasal dari bahasa latin movere, berarti
menggerakan atau bergerak, dari asal kata tersebut emosi
Pengelompokan dapat diartikan sebagai dorongan untuk bertindak.
Menurut Lazarus (1991), emosi adalah suatu keadaan
emosi yang kompleks pada diri organisme, yang meliputi
perubahan secara badaniah dalam bernapas, detak
jantung, perubahan kelenjar dan kondisi mental, seperti
keadaan menggembirakan yang ditandai dengan perasaan
yang kuat dan biasanya disertai dengan dorongan yang
mengacu pada suatu bentuk perilaku.
Menurut Sarlito Wirawan Sartono berpendapat bahwa
emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang
yang disertai warna afekti. Yang dimaksud warna efektif
ini adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada
saat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu
contohnya: gembira, sedih, takut dan lain-lain. Sedangkan
menurut Goleman Bahasa emosi merujuk pada suatu
perasaan atau pikiran.
• Pengelompokan emosi
Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu emosi
sensoris dan emosi kejiwaan(psikis).

A.Emosi Sensoris, yaitu emosi yang B.Emosi Psikis, yaitu emosi yang
mempunyai alasan – alasan
ditimbulkan oleh rangsangan dari
kejiwaan.
luar terhadap tubuh, seperti rasa
dingin, manis, sakit, lelah, kenyang
dan lapar
Yang termasuk emosi Psikis:
1) Perasaan Intelektual, yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan
ruang lingkup kebenaran. Contoh peraasaan ini yaitu :
a) Rasa yakin dan tidak yakin terhadap suatu hasil karya ilmiah
b) Rasa gembira karena mendapat suatu kebenaran
c) Rasa puas karena dapat menyelesaikan persoalan – persoalan ilmiah
yang harus dipecahkan

2) Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan


orang lain, baik bersifat perorangan maupun kelompok. Contohnya
seperti :
a) Rasa solidaritas
b) Persaudaraan (ukhuwah)
c) Simpati
d) Kasih sayang yaitu, dan sebagainya
3) Perasaan Susila, perasaan yang berhubungan dengan nilai – nilai
baik dan buruk atau etika (moral). Contohnya :
a) Rasa tanggung jawab (responsibility)
b) Rasa bersalah apabila melanggar norma
c) Rasa tentram dalam mentaati norma

4) Perasaan Keindahan (estetis), yaitu perasaan yang berkaitan erat


dengan keindahan dari sesuatu, baik bersifat kebendaan ataupun
kerohanian

5) Perasaan Ketuhanan, merupakan kelebihan manusia sebagai


makhluk tuhan, dianugrahi fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk
mengenal tuhannya. Dengan kata lain, manusia dianugerahi insting
religius (naluri beragama). Karena memiliki fitrah ini, maka manusia
di juluki sebagai “Homo Divinans” dan “Homo Religius” atau makluk
yang berke-tuhan-an atau makhluk beragama (Syamsu, 2008).
• Tingkat Perkembangan Emosi
Tiga reaksi emosi yang paling kuat adalah rasa marah, kaku, dan takut, yang terjadi akibat dari
peristiwa – peristiwa eksternal maupun proses tak langsung. . Reaksi tersebut dapat tercermin
dalam individu yang meningkatkan aktivitas kelenjar tertentu dan mengubah temperature tubuh.

Tingkat perkembangan emosi tidak terlepas dari tingkat kestabilan emosi seseorang yang meliputi :
1. Emosi stabil
Pada seseorang yang mempunyai emosi stabil mempunyai kecenderungan percaya diri, cermat, kukuh. Mereka selalu menjaga pikiran
walaupun dalam keadaan kritis, walau orang-orang di sekitarnya kehilangan kendali.
2. Emosi stabil rata-rata
Seseorang yang mempunyai derajat rata-rata tingkat emosional mempunyai kecenderungan emosi keseimbangan yang baik, sabar, tak
memihak, berkepala dingin. Mereka tidak kebal atas rasa khawatir dan terkadang menunjukkan emosi yang aneh, namun ini adalah
pengecualian daripada kebiasaan.
3. Emosi labil
Seseorang yang mempunyai emosi yang labil, tergesa-gesa, bernafsu, sentimental, mudah tergugah, khawatir dan bimbang. Mereka
mungkin agaknya tertekan oleh kehidupan, hal ini membuat mereka mudah terkena hal-hal negatif dan positif, sekaligus kerap
dipengaruhi oleh tragedi dan kesenangan serta tiak ada upaya untuk bereaksi mengatasi peristiwa-peristiwa tersebut dalam hidup.
• Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Emosi

Hurlock (1991) dan Lazarus (1991), menyatakan bahwa perkembangan emosi pada anak
dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu:

2. Faktor lingkungan belajar.


1. Maturation atau kematangan Faktor lingkungan dalam proses belajar,
Hurlock (1991), memandang pentingnya faktor berpengaruh besar untuk perkembangan emosi,
kematangan pada masa kanak-kanak terkait dengan terutama lingkungan yang berada paling dekat
masa krisis perkembangan (critical period), yaitu saat- dengan anak khususnya ibu atau pengasuh anak.
saat ketika anak siap menerima sesuatu dari Thompson dan Lagatutta (2006), menyatakan
luar.Kematangan yang telah dicapai dapat bahwa perkembangan emosi anak usia dini sangat
dioptimalkan dengan pemberian rangsangan yang dipengaruhi oleh pengalaman dan hubungan
tepat (patmododewo, 1993). Contoh dalam keluarga dalam setiap hari, anak belajar emosi baik
perkembangan emosi, pengendalian pola reaksi penyebab maupun konsekuensinya.
emosi yang diinginkan perlu diberikan kepada anak
guna menggantikan pola emosi yang tidak diinginkan,
sebagai tindakan preventif.
Hurlock (1991), mengungkapkan proses belajar yang menunjang perkembangan emosi terdiri
dari beberapa, yaitu:

a) Belajar dengan cara meniru (learning by imitation).


b) Belajar dengan mempersamakan diri (learning by identification).
c) Belajar melalui pengkondisian (conditioning).

d) Pelatihan (training).
e) Belajar dengan coba-coba.
• Kondisi yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Reaksi emosional akan mucul dengan adanya


1. Kondisi yang Mempengaruhi Emosi 2. Kondisi yang Menunjang Timbulnya
Dominan Emosionalitas Yang Meninggi
a) Kondisi kesehatan
1) Kondisi fisik
b) Suasana rumah
2) Kondisi psikologis
c) Cara mendidik anak
3) Kondisi lingkungan
d) Hubungan dengan para anggota keluarga
e) Hubungan dengan teman sebaya
f) Perlindungan yang berlebih-
lebihan
g) Aspirasi orang tua
h)Bimbingan
• Pengaruh Emosi terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu
pengaruh emosi terhadap perilaku individu:
a. Memperkuat semangat
b. Melemahkan
semangat
c. Menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar
d. Terganggu penyesuaian
sosial
e. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan
mempengaruhi sikapnya dikemudian hari
f.
Jenis emosi Perubahan fisik
1. Terpesona 1. Reaksi elektris pada kulit
2. Marah 2. Peredaraan darah bertambah cepat
3. Terkejut 3. Denyut jantung bertambah cepat
4. Kecewa 4. Bernafas panjang
5. Sakit / marah 5. Pupil mata bertambah besar
6. Takut / tegang 6. Air liur mongering
7. Takut 7. Berdiri bulu roma
8. Tegang 8. Otot – otot menegang atau bergetar
• Fungsi Emosi dan Ciri Khas Emosi pada Anak

Fungsi dan peranan emosi pada Ciri khas emosi pada anak:
perkembangan anak yang dimaksud
a. Emosi yang kuat
adalah :
a. Merupakan bentuk komunikasi. b. Emosi seringkali tampak
b. Emosi berperan dalam mempengaruhi
kepribadian dan penyesuaian diri anak c. Emosi bersifat sementara
dengan lingkungan sosialnya. d. Reaksi mencerminkan individualitas
c. Emosi dapat mempengaruhi iklim e. Emosi berubah kekuatannya
psikologis lingkungan.
f. Emosi dapat diketahui melalui
d. Tingkah laku yang sama dan ditampilkan
gejala perilaku
secara berulang dapat menjadi satu
kebiasaan.
e. Ketegangan emosi yang di miliki anak
dapat menghambat aktivitas motorik dan
mental anak (Resa, 2010).
• Perkembangan Emosi pada Anak Usia Sekolah

Perkembangan emosi pada anak melalui beberapa


fase yaitu
a. Pada bayi hingga 18 bulan
b. 18 bulan sampai 3 tahun
c. Usia antara 3 sampai 5 tahun
d. Usia antara 5 sampai 12 tahun
Kesimpulan

Emosi yang berasal dari bahasa latin movere, berarti menggerakan atau bergerak, dari
asal kata tersebut emosi dapat diartikan sebagai dorongan untuk bertindak. Emosi
merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan
psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi dapat berupa
perasaan amarah, ketakutan, kebahagiaan, cinta, rasa terkejut, dan rasa sedih. Emosi
adalah perasaan yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu interaksi
yang dipengaruhi oleh lingkungan.
Masa anak adalah masa yang sangat rentan terhadap hal-hal negatif yang dapat
mengganggu perkembangan individu. Jika tugas-tugas perkembangan pada masa anak
tidak dapat dipenuhi oleh individu, maka pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya,
individu akan mengalami masalah. Kunci untuk mengatasinya adalah dengan
mengenalkan anak akan perasaannya maupun ekspresi perasaannya sedini mungkin
Thank you!
Are there any questions?

Anda mungkin juga menyukai