EKSIPIEN/PEMBAW/NON-
zat Aktif Obat
Indra Gunawan
Definisi Eksipiens
Dalam buku Handbook of Pharmaceutical Excipients,
eksipien atau bahan penolong didefinisikan sebagai zat
tambahan yang digunakan untuk merubah zat aktif
menjadi bentuk sediaan farmasi yang sesuai untuk
digunakan pada pasien. The International
Pharmaceutical Excipients Council (IPEC) mendefinisikan
Pharmaceutical excipients sebagai substansi selain obat
atau prodrug yang telah dievaluasi keamanannya dan
dimaksudkan untuk sistem penghantaran obat untuk
berbagai tujuan berikut
Untuk membantu selama proses pembuatan
Melindungi, mendukung dan meningkatkan stabilitas dan
bioavailabilitas
Membantu dalam identifikasi produk
Meningkatkan keamanan dan efektifitas produk selama
distribusi dan penggunaa
► Beberapa kriterial umum yang esensial
untuk eksipien yaitu: netral secara
fisiologis, stabil secara fisika dan kimia,
memenuhi peraturan perundangan, tidak
mempengaruhi bioavailabilitas obat,
bebas dari mikroba patogen dan tersedia
dalam jumlah yang cukup dan murah.
► Eksipien mempunyai peranan atau fungsi
yang sangat penting dalam formulasi
tablet. Hal ini karena tidak ada satupun
zat aktif yang dapat langsung dikempa
menjadi tablet tanpa membutuhkan
eksipien.
Eksipien dalam sediaan tablet dapat
diklasifikasikan berdasarkan peranannya
dalam produksi tablet. Pertama adalah
eksipien yang berperan dalam membantu
proses pengempaan (berpengaruh pada
fluiditas dan kompaktibilitas) massa yaitu:
bahan pengisi-pengencer, pengikat, glidan
dan lubrikan.
► Grup yang kedua adalah eksipien yang
membantu memperbaiki karakter sifat fisik
tablet, yaitu bahan: penghancur, pewarna,
serta pembasah dan surface-active agents.
Tablet yang diperuntukkan untuk hancur
dan memberi rasa dimulut juga
membutuhkan bahan pemanis dan flavors.
Tablet yang dimodifikasi pelepasanya
(controlled or modified-release tablets),
membutuhkan polimer, malam, atau material
yang lain yang dapat menghambat pelepasan
obatnya. Sementara itu, tablet salut
membutuhkan material penyalut untuk
melindungi/menutupi inti (core) untuk
berbagai tujuan penyalutan.
Dalam tulisan singkat ini hanya akan
membahas beberapa macam eksipien
yang umumnya ditambahkan dalam
produksi sediaan tablet regular (bukan
tablet khusus)
FILLERS/DILUENTS/
BAHAN PENGISI
Bahan pengisi dibutuhkan untuk membuat bulk
(menambah bobot sehingga memiliki bobot yang
sesuai untuk dikempa), memperbaiki kompresibilitas
dan sifat alir bahan aktif yang sulit dikempa serta
untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat
dikempa langsung. Bahan pengisi dapat dibagi
berdasarkan katagori: material organik (karbohidrat
dan modifikasi karbohidrat), material anorganik
(kalsium fosfat dan lainnya), serta co-processed
diluents. Jumlah bahan pengisi yang dibutuhkan
bervariasi, berkisar 5-80% dari bobot tablet
(tergantung jumlah zat aktif dan bobot tablet yang
diinginkan). Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat
tablet (campuran massa yang akan ditablet) secara
keseluruhan ditentukan oleh sifat bahan pengisi.
• Walaupun eksipien bukan merupakan zat
aktif, eksipien sangat penting untuk
kesuksesan produksi sediaan yang dapat
diterima. IPEC (The International
Pharmaceutical Excipients Council)
membagi eksipien untuk sediaan padat
dalam 13 katagori umum berdasarkan
fungsinya yaitu: pengikat, penghancur,
pengisi, lubrikan, glidan, pembantu
pengempaan, pewarna, pemanis,
pengawet, zat pensuspensi/pendispersi,
material penyalut, pemberi rasa, dan tinta
untuk printing.
Tabel I. Macam-macam bahan pengisi tablet
Pengisi
Larutan bahan pengikat
Sukrosa Lactosa Dektrosa Mannitol
Gelatin 10% 200 290 500 560
Glukosa 50% 300 325 500 585
Metilselulosa 2 % (400 cps) 290 400 835 570
Air 300 400 660 750
Akasia 10% 220 400 685 675
Musilagoamili 10% 285 460 660 810
Alkohol 50% 460 700 1000 1000
PVP dalam air 10% 260 340 470 525
PVP dalam alcohol 10% 780 650 825 900
Sorbitol dalam air 10% 280 440 750 655
Pada pembuatan tablet dengan metode granulasi kering
dan kempa langsung, bahan pengikat ditambahkan
dalam bentuk kering.
Tabel V. Jenis-jenis bahan pengikat yang umum
digunakan pada kempa langsung
Kelas
Bahan Pengikat
Avicel (PH 101) Mikrokristalinselulosa
SMCC (50) Silicified Mikrokristalinselulosa
UNI-PURE(DW) Amilum pregelatin partial
UNI-PURE (LD) Amilum densitas rendah
DC Lactose DC laktosa anhydrous
DI TAB DC-Calsium fosfat dihidrat
dibasa
Tabel VI. Karakteristik bahan pengikat untuk kempa
langsung (DC/Direct compression)
Amilum 5-20
Amilum 1500 5-15
Avicel (mikrokristalin selulosa) 5-10
Solka floc 5-15
Asam alginat 5-10
Explotab (sodium starch glycolate) 2-8
Gom guar 2-8
Policlar AT (Crosslinked PVP) 0,5-5
Amberlite IPR 88 0,5-5
Metilselulosa, CMC, HPMC. 5-10
BAHAN PELICIN
Bahan pelicin mempunyai 3 fungsi, yaitu:
1. Lubricants
Lubrikan adalah bahan yang berfungsi untuk
mengurangi friksi antara permukaan dinding/tepi
tablet dengan dinding die selama kompresi dan
ejeksi. Lubrikan ditambahkan pada
pencampuran akhir/final mixing, sebelum proses
pengempaan. Lubrikan dapat diklasifikasikan
berdasarkan kelarutannya dalam air yaitu larut
dalam air dan tidak larut dalam air.
Pertimbangan pemilihan lubrikan tergantung
pada cara pemakaian, tipe tablet, sifat
disintegrasi dan disolusi yang dinginkan, sifat
fisika-kimia serbuk/granul dan biaya.
Tabel VIII. Macam-macam lubrikan yang biasa digunakan pada sediaan tablet
Boric acid 1
Sodium benzoate, Sodium oleate, Sodium acetate 5
Sodium Lauryl sulfate (SLS) 1-5
Magnesium lauryl sulfate (MLS) 1-5
2. Glidants
Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk
menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang
akan dikempa, sehingga massa tersebut dapat
mengisi die dalam jumlah yang seragam.
Amilum adalah glidan yang paling populer
karena disamping dapat berfunsi sebagai glidan
juga sebagai disintegran dengan konsentrasi
sampai 10%. Talk lebih baik sebagai glidan
dibandingkan amilum, tetapi dapat menurunkan
disintegrasi dan disolusi tablet. Pada tabel IX
terlihat beberapa tipe glidan yang biasa
digunakan.
Tabel IX. Tipe dan jumlah lubrikan yang biasanya digunakan