(KONJUNGSI )
Kata sambung atau konjungsi
adalah kata tugas yang
menghubungkan dua satuan
bahasa yang sederajat : kata
dengan kata, frasa dengan frasa
atau klausa dengan klausa
(Depdikbud, 1988: 296)
Jika dilihat dari dari perilaku sintaksisnya dalam
kalimat, konjungsi dibagi menjadi .
1. Konjungsi koordinatif (di samping menghubungkan
klausa juga dapat menghubungkan kata)
Dan penanda hubungan penambahan
Serta penanda hubungan pendampingan
Atau penanda hubungan pemilihan
Tetapi penanda hubungan perlawanan
Melainkan penanda hubungan perlawanan
Padahal penanda hubungan pertentangan
Sedangkan penanda hubungan pertentangan
2. Konjungsi korelatif ( yang menghubungkan dua
kata , frasa atau klausa yang memiliki status yang
sama . Konjungsi korelatif ini sering dikenal
dengan pasangan kata dan para pemakai bahasa
sering mengacaukan penggunaan kedua pasangan
itu.
Baik ...... ,Maupun.....
Tidak hanya........ , tetapi juga.......
Bukan hanya....... ,melainkan.......
Demikian............ , sehingga........
Sedemikian rupa........, sehingga
Jangankan.......,... Pun.......
3. konjungsi subordinatif ( menghubungkan
dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak
memiliki status yang sama dan satu klausa itu
merupakan anak kalimat ).
konjungsi subordinatif waktu : sejak,
semenjak, sewaktu, ketika, sementara,
setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai
Konjungsi subordinatif syarat : jika, kalau,
jikalau, asal (kan), bila, manakala.
Konjungsi subordinatif pengadaian :
andaikan, seandainya, seumpamanya,
sekiranya
Konjungsi subordinatif tujuan : agar, supaya, biar.
Konjungsi subordinatif konsesif : biarpun,
meskipun, walau (pun) , sekalipun, sungguhpun,
kendati (pun).
Konjungsi subordinatif pembandingan : seakan-
akan, seolah-olah, seperti, ibarat
Konjungsi subordinatif sebab : sebab, karena,
oleh karena, oleh sebab
Konjungsi subordinatif hasil : sehingga, sampai-
sampai, maka(nya).
Konjungsi subordinatif alat : dengan, tanpa
Konjungsi subordinatif atributif : yang
Pejelasan : bahwa
4. Konjungsi antarkalimat ( menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat lainnya. Oleh karena itu,
konjungsi ini selalu dimulai dengan kalimat yang
baru dan tentu saja huruf pertamanya ditulis dengan
huruf kapital, lalu diikuti dengan tanda koma
sebagai pembatas antarunsur penghubung dan unsur
kalimat berikutnya.
Contoh konjungsi antarkalimat :
a. Biarpun demikian/begitu
b. Sekalipun demikian/begitu
c. Walaupun demikian
d. Meskipun demikian
e. Sungguhpun demikian
f. Dengan demikian
g. Bahwasannya
h. Kemudian
i. Sesudah itu
j. Bahkan
k. Oleh karena itu
l. Oleh sebab itu
5. Konjungsi antarparagraf
konjungsi yang menghubungkan satu paragraf
dengan paragraf lain contoh : adapun, akan
halnya, dalam pada itu
TERIMA
KASIH