Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………… 1
Daftar Isi ………………………………………………………………….. 2
BAB 1 PENDAHULUAN .……………………………………………….. 3
A Latar Belakang ………………………………………………….. 3
2
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang terpenting. Dengan berbahasa,
manusia dapat berhubungan dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik secara
lisan maupun tulisan. Penggunaan bahasa yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan
merupakan tuntutan dalam berbahasa.
Pada kajian morfologi khususnya dalam klasifikasi kata kelas tertutup terdapat kelas kata
berupa konjungsi atau kata penghubung. Konjungsi digunakan untuk menghubungkan kata
dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Konjungsi
diperlukan agar kata, kalimat, maupun paragraf di dalam suatu karangan akan menjadi teratur.
Keteraturan itu sangat penting untuk memperlihatkan adanya suatu kepaduan diantara kata,
kalimat, maupun paragraf satu dengan yang lainnya. Untuk itu, akan dikaji lebih lanjut mengenai
konjungsi.
Penggunaan konjungsi harus berdasar pada kaidah-kaidah tertentu. Makna dari satuan-
satuan bahasa dalam suatu kalimat maupun paragraf akan lebih jelas jika menggunakan
konjungsi. Konteks kata, frasa, klausa, atau kalimat yang berbeda menggunakan kata
penghubung yang berbeda pula. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui penggunaan konjungsi
secara benar.
Berdasarkan latar belakang penulisan tersebut di atas, maka rumusan masalahnya sebagai
berikut:
3
2. Bagaimana aturan penggunaan konjungsi dalam bahasa Indonesia?
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan kedudukannya, konjungsi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu (1) konjungsi
koordinatif, (2) konjungsi korelatif, dan (3) konjungsi antarkalimat.
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang
kedudukannya sederajat atau setara. Konjungtor koordinatif menghubungkan dua unsur atau
lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang sama. Adapun yang termasuk konjungsi
koordinatif yaitu:
Mengenai konjungtor dan dan atau, orang kadang-kadang memakai kedua-duanya secara
bersamaan. Dalam hal ini cara menulisnya adalah dengan memakai garis miring di antara kedua
konjungtor tersebut: dan/atau.
Contoh: a. Rektor dan/atau pembantu rektor diminta hadir dalam acara tersebut.
b. Kami mengharapkan kehadiran ketua dan/atau wakil ketua kelas dalam rapat
OSIS yang akan diadakan besok.
5
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa
yang memiliki status yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh
salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan. Adapun yang termasuk konjungsi korelatif
yaitu:
1. Menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, yaitu
konjungsi biarpun demikian/begitu.
2. Menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya kemudian,
yaitu konjungsi sesudah itu
3. Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan
sebelumnya, yaitu konjungsi selain itu.
4. Mengacu ke kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, yaitu konjungsi sebaliknya.
6
B. Aturan Penggunaan Konjungsi
Adapun aturan-aturan penggunaan konjungsi atau kata penghubung, yaitu sebagai berikut:
Konjungsi dan untuk menyatakan ‘gabungan biasa’ digunakan di antara dua buah kata
benda, kata kerja, dan kata sifat yang tidak bertentangan. Kalau kedua kata sifat yang
digabungkan dengan kata penghubung dan itu sifatnya bertentangan, maka tidak mungkin
menduduki fungsi predikat, tetapi dapat menduduki fungsi subjek. Jika yang digabungkan lebih
dari dua buah satuan bahasa yang sederajat, maka kata penghubung dan hanya digunakan di
antara dua buah satuan bahasa yang terakhir.
Konjungsi dengan dengan fungsi untuk menyatakan ‘gabungan biasa’ dapat digunakan di
antara dua buah kata benda. Dalam hal ini tidak dianjurkan untuk menggunakan kata dengan ini.
di antara dua buah kata benda. Untuk hal ini sebaiknya kata serta diganti dengan kata dan.
Konjungsi atau dengan fungsi untuk menyatakan ‘memilih’ dapat digunakan di antara
dua buah kata benda atau frase benda, dua buah kata kerja, dua buah kata sifat yang berlawanan
maknanya, kata kerja atau kata sifat dengan bentuk ingkarnya, dua buah klausa dalam sebuah
kalimat majemuk setara. Kalau yang harus dipilih terdiri dari lebih dari dua unsur, maka kata
penghubung atau ditempatkan di antara kedua unsur yang terakhir.
7
buah kata sifat yang berkontras, dua buah klausa yang subjeknya merujuk pada identitas yang
tidak sama dengan predikatnya adalah dua buah kata sifat yang berlawanan. Dua buah klausa
yang klausa pertama berisi pernyataan dan klausa kedua berisi pengingkaran dengan kata tidak.
Kata penghubung tetapi jangan digunakan sebagai penghubung antarkalimat.
1. Dan
2. Serta
3. Dengan
4. Atau
5. Tetapi
- Ahmad ingin pergi ke rumah temannya, tetapi dilarang oleh ibunya.
- Baik Riski maupun Nasar keduanya adalah anak yang baik.
8
- Bukan hanya ayahnya yang tampan, melainkan juga ibunya cantik.
- Kami berkreasi sedemikian rupa indahnya sehingga tercipta karya yang sangat
membanggakan.
- Jangankan motor, mobil pun akan saya belikan jika saya punya uang.
- Dia hidup sebatang kara biarpun demikian dia tak pernah putus asa.
- Mencuci beras terlebih dahulu sesudah itu baru bisa dimasak.
- Gina adalah anak yang cerdas, selain itu dia baik hati kepada teman-temannya.
4. Sebaliknya
- Kami asyik bermain di pantai, sebaliknya dia hanya duduk termenung di bawah pohon.
5. Bahwasanya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konjungsi adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa agar kata, kalimat,
maupun paragraf di dalam suatu karangan akan menjadi teratur. Berdasarkan kedudukannya,
konjungsi dapat dibedakan menjadi empat yaitu Konjungtor koordinatif menggabungkan kata
atau klausa yang setara, kalimat yang dibentuk adalah kalimat majemuk setara; konjungtor
korelatif membentuk frasa atau kalimat, unsur frasa yang dibentuk memiliki status sintaktis yang
sama; konjungtor subordinatif membentuk anak kalimat, penggabungan anak kalimat dengan
induk kalimatnya menghasilkan kalimat majemuk bertingkat; dan konjungtor antarkalimat
merangkaikan dua kalimat, tetapi masing-masing merupakan kalimat sendiri-sendiri.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Dola, Abdullah. 2011. Linguistik Khusus Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung:
Refika Aditama.
Tim Redaksi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
11