Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Malang, 8 Oktober 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………… 1
Daftar Isi ………………………………………………………………….. 2
BAB 1 PENDAHULUAN .……………………………………………….. 3
A Latar Belakang ………………………………………………….. 3

B Rumusan Masalah ………………………………………………. 3

C Tujuan Pembahasan …………………………………………….. 4

BAB 2 PEMBAHASAN ..…………………………………………………5


A Jenis-jenis Konjungsi ……….………………………………….. 5
B Aturan Penggunaan Konjungsi ………………………………… 7
C Contoh-contoh Penggunaan Konjungsi …..……………………. 8
PENUTUP ...…………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang terpenting. Dengan berbahasa,
manusia dapat berhubungan dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik secara
lisan maupun tulisan. Penggunaan bahasa yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan
merupakan tuntutan dalam berbahasa.

Pada kajian morfologi khususnya dalam klasifikasi kata kelas tertutup terdapat kelas kata
berupa konjungsi atau kata penghubung. Konjungsi digunakan untuk menghubungkan kata
dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Konjungsi
diperlukan agar kata, kalimat, maupun paragraf di dalam suatu karangan akan menjadi teratur.
Keteraturan itu sangat penting untuk memperlihatkan adanya suatu kepaduan diantara kata,
kalimat, maupun paragraf satu dengan yang lainnya. Untuk itu, akan dikaji lebih lanjut mengenai
konjungsi.

Penggunaan konjungsi harus berdasar pada kaidah-kaidah tertentu. Makna dari satuan-
satuan bahasa dalam suatu kalimat maupun paragraf akan lebih jelas jika menggunakan
konjungsi. Konteks kata, frasa, klausa, atau kalimat yang berbeda menggunakan kata
penghubung yang berbeda pula. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui penggunaan konjungsi
secara benar.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan tersebut di atas, maka rumusan masalahnya sebagai
berikut:

1.      Bagaimana klasifikasi dari konjungsi dalam bahasa Indonesia?

3
2.      Bagaimana aturan penggunaan konjungsi dalam bahasa Indonesia?

3.      Bagaimana contoh dari masing-masing konjungsi dalam bahasa Indonesia?

C.    Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

pada penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1.      Mengetahui klasifikasi konjungsi dalam bahasa Indonesia.

2.      Memahami aturan penggunaan konjungsi dalam bahasa Indonesia.

3.      Mengetahui contoh dari masing-masing konjungsi dalam bahasa Indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Jenis-jenis Konjungsi

Berdasarkan kedudukannya, konjungsi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu (1) konjungsi
koordinatif, (2) konjungsi korelatif, dan (3) konjungsi antarkalimat.

1.      Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang
kedudukannya sederajat atau setara. Konjungtor koordinatif menghubungkan dua unsur atau
lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang sama. Adapun yang termasuk konjungsi
koordinatif yaitu:

1.      Dan penanda hubungan penambahan

2.      Serta penanda hubungan pendampingan

3.      Dengan penanda hubungan penjumlahan

4.      Atau penanda hubungan pemilihan

5.      Tetapi penanda hubungan perlawanan

Mengenai konjungtor dan dan atau, orang kadang-kadang memakai kedua-duanya secara
bersamaan. Dalam hal ini cara menulisnya adalah dengan memakai garis miring di antara kedua
konjungtor tersebut: dan/atau.

Contoh: a. Rektor dan/atau pembantu rektor diminta hadir dalam acara   tersebut.

b. Kami mengharapkan kehadiran ketua dan/atau wakil ketua kelas dalam rapat
OSIS yang akan diadakan besok.

2.   Konjungsi Korelatif

5
            Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa
yang memiliki status yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh
salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan. Adapun yang termasuk konjungsi korelatif
yaitu:

1.      baik … maupun …

2.      tidak hanya …, tetapi juga …

3.      bukan hanya …, melainkan juga …

4.      demikian … sehingga …

5.      sedemikian rupa … sehingga …

6.      jangankan …, … pun …

3.   Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan kalimat


yang satu dengan kalimat yang lain yang berada dalam satu paragraf. Oleh karena itu, konjungtor
macam itu selalu memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertamanya ditulis
dengan huruf kapital. Adapun yang termasuk konjungsi antarkalimat, yaitu:

1.      Menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, yaitu
konjungsi biarpun demikian/begitu.

2.      Menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya kemudian,
yaitu konjungsi sesudah itu

3.      Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan
sebelumnya, yaitu konjungsi selain itu.

4.      Mengacu ke kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, yaitu konjungsi sebaliknya.

5.      Menyatakan keadaan yang sebenarnya, yaitu konjungsi bahwasanya.

6
B.     Aturan Penggunaan Konjungsi

Adapun aturan-aturan penggunaan konjungsi atau kata penghubung, yaitu sebagai berikut:

1.      Konjungsi dan

Konjungsi dan untuk menyatakan ‘gabungan biasa’ digunakan di antara dua buah kata
benda, kata kerja, dan kata sifat yang tidak bertentangan. Kalau kedua kata sifat yang
digabungkan dengan kata penghubung dan itu sifatnya bertentangan, maka tidak mungkin
menduduki fungsi predikat, tetapi dapat menduduki fungsi subjek. Jika yang digabungkan lebih
dari dua buah satuan bahasa yang sederajat, maka kata penghubung dan hanya digunakan di
antara dua buah satuan bahasa yang terakhir.

2.      Konjungsi dengan

Konjungsi dengan dengan fungsi untuk menyatakan ‘gabungan biasa’ dapat digunakan di
antara dua buah kata benda. Dalam hal ini tidak dianjurkan untuk menggunakan kata dengan ini.

3.      Konjungsi serta

Konjungsi serta dengan fungsi untuk menyatakan ‘gabungan biasa’ digunakan

di antara dua buah kata benda. Untuk hal ini sebaiknya kata serta diganti dengan kata dan.

4.      Konjungsi atau

Konjungsi atau dengan fungsi untuk menyatakan ‘memilih’ dapat digunakan di antara
dua buah kata benda atau frase benda, dua buah kata kerja, dua buah kata sifat yang berlawanan
maknanya, kata kerja atau kata sifat dengan bentuk ingkarnya, dua buah klausa dalam sebuah
kalimat majemuk setara. Kalau yang harus dipilih terdiri dari lebih dari dua unsur, maka kata
penghubung atau ditempatkan di antara kedua unsur yang terakhir.

5.      Konjungsi tetapi

Konjungsi tetapi dengan fungsi untuk menyatakan ‘menggabungkan mempertentangkan’


digunakan di antara dua buah kata sifat yang berkontras di dalam sebuah kalimat, dua buah
klausa yang subjeknya merujuk pada identitas yang sama sedangkan predikatnya adalah dua

7
buah kata sifat yang berkontras, dua buah klausa yang subjeknya merujuk pada identitas yang
tidak sama dengan predikatnya adalah dua buah kata sifat yang berlawanan. Dua buah klausa
yang klausa pertama berisi pernyataan dan klausa kedua berisi pengingkaran dengan kata tidak.
Kata penghubung tetapi jangan digunakan sebagai penghubung antarkalimat.

C.    Contoh-contoh penggunaan konjungsi

Adapun contoh-contoh kalimat yang menggunakan konjungsi, yaitu:

1.      Konjungsi Koordinatif

1.      Dan

-          Ayah dan ibu pergi ke Jakarta.

2.      Serta 

-          Kami menyanyi serta menari di atas panggung.

3.      Dengan

-          Ibu dengan nenek belum pulang dari pasar.

4.      Atau 

-           Saya bingung harus pergi atau menunggu saja.

5.      Tetapi 

-           Ahmad ingin pergi ke rumah temannya, tetapi dilarang oleh ibunya.

2.      Konjungsi Korelatif

1.      baik … maupun …

-          Baik Riski maupun Nasar keduanya adalah anak yang baik.

2.      tidak hanya …, tetapi juga …

-          Wirda tidak hanya cantik, tetapi juga baik hati.

3.      bukan hanya …, melainkan juga …

8
-          Bukan hanya ayahnya yang tampan, melainkan juga ibunya cantik.

4.      demikian … sehingga …

-          Ia berlari demikian cepat, sehingga menjadi juara.

5.      sedemikian rupa … sehingga …

-          Kami berkreasi sedemikian rupa indahnya sehingga tercipta karya yang sangat
membanggakan.

6.      jangankan …, … pun …

-          Jangankan motor, mobil pun akan saya belikan jika saya punya uang.

3.   Konjungsi Antarkalimat

1.      Biarpun demikian/begitu

-          Dia hidup sebatang kara biarpun demikian dia tak pernah putus asa.

2.      Sesudah itu

-          Mencuci beras terlebih dahulu sesudah itu baru bisa dimasak.

3.      Selain itu

-          Gina adalah anak yang cerdas, selain itu dia baik hati kepada teman-temannya.

4.      Sebaliknya

-          Kami asyik bermain di pantai, sebaliknya dia hanya duduk termenung di bawah pohon.

5.      Bahwasanya.

-          Mereka sengaja merahasiakan bahwasanya ibu sedang sakit.

9
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Konjungsi adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa agar kata, kalimat,
maupun paragraf di dalam suatu karangan  akan menjadi teratur. Berdasarkan kedudukannya,
konjungsi dapat dibedakan menjadi empat yaitu Konjungtor koordinatif menggabungkan kata
atau klausa yang setara, kalimat yang dibentuk adalah kalimat majemuk setara; konjungtor
korelatif membentuk frasa atau kalimat, unsur frasa yang dibentuk memiliki status sintaktis yang
sama; konjungtor subordinatif membentuk anak kalimat, penggabungan anak kalimat dengan
induk kalimatnya menghasilkan kalimat majemuk bertingkat; dan konjungtor antarkalimat
merangkaikan dua kalimat, tetapi masing-masing merupakan kalimat sendiri-sendiri.

Berdasarkan letaknya, konjungsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu konjungsi


intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan bahasa dalam suatu kalimat;
dan konjungsi ekstrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat dengan kalimat,
paragraf dengan paragraf, atau dunia di luar bahasa dengan suatu wacana.

B.     Saran

Sebuah materi yang esensial diperlukan pemahaman khusus, jadi diharapkan


keseriusannya dalam materi ini dan rajin melatih diri untuk mempelajarinya agar dapat
memahaminya. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dola, Abdullah. 2011. Linguistik Khusus Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung:
Refika Aditama.

Tim Redaksi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

11

Anda mungkin juga menyukai