“TIPE KALIMAT”
Disusun Oleh :
Kelompok II
ANNISAH
DISTI PUTRI
SAHRI ROMADHONA
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kalimat tunggal......................................................................................3
B. Kalimat majemuk...................................................................................3
C. Coordinating conjunctions.....................................................................5
D. Membaca teks........................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................16
B. Saran...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini
disebabkan karena dengan perantaraan kalimatlah seorang guru atau
dosen dapat menyampaikan maksud secara lengkap dan jelas. Satuan
bentuk bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada kalimat
adalah kata (mis.tidak ) dan frasa atau kelompok kata (mis. tidak tahu).
Kata dan frasa tidak dapat mengungkapkan suatu maksud secara
lengkap dan jelas, kecuali jika kata dan frasa itu sedang berperan
dalam kalimat minor atau merupakan jawaban sebuah pernyataan.
Untuk dapat berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu
sturuktur dasar suatu kalimat.
Kalimat ialah satuan gramatik yang di batasi oleh ada nya jeda
panjang yang di sertai nada akhir turun atau naik. Kalimat ditentukan
berdasarkan arti sebagai susunan kata-kata yang menyatakan sesuatu
maksud,perasaan,atau buah pikiran. Fungsi-fungsi unsur kalimat juga
ditentukan berdasarkan arti. Subjek dijelaskan sebagai hal atau sesuatu
yang menjadi pokok pembicaraan dan predikat dijelaskan sebagai
unsur kalimat yang membicarakan subjek. Objek dijelaskan sebagai
unsur kalimat yang menderita akibat tindakan yang tersebut pada
predikat, dan keterangan pada predikat. Hal ini berkaitan dengan
pembahasan tentang kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Kalimat juga merupakan satuan bahasa berupa kata atau
rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang
lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud
lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,
disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud
tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang
1
2
3
4
C. Coordinating conjunctions
Conjunction adalah kata atau kelompok kata yang berfungsi
menghubungkan dua kata, frasa (phrase), klausa (clause), atau
paragraf (paragraph). Kata ini merupakan satu dari delapan part of
speech bahasa Inggris.
conjunction terlebih dahulu. Conjunction adalah adalah kata
sambung atau hubung. Conjunction berfungsi untuk
menghubungkan kata, frasa, dan klausa agar kalimat menjadi
lebih mudah untuk dipahami dan enak dibaca. Contohnya, Martha
did not come to school today, for she was sick.
Conjunction terbagi tiga, dan salah satunya adalah
coordinate conjunction. coordinate conjunction adalah kata
penghubung yang digunakan untuk menghubungkan beberapa
kata, frasa, ataupun kalimat menjadi sebuah kesatuan guna
memberikan penekanan yang sama terhadap kata-kata, frasa,
maupun kalimat-kalimat tersebut.
6
Correlative Conjunction
Diana is as beautiful as her sister.
Kata hubung ini digunakan (Diana secantik saudaranya.)
berpasangan untuk Both Mirza and Vina are currently
menunjukkan hubungan antara dua taking English classes.
kata, phrase, atau clause. (Baik Mirza maupun Vina saat ini
sedang mengambil kelas bahasa
Contoh Conjunction:
Inggris.)
7
Contoh Conjunction:
D. Membaca teks
Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa. Membaca
merupakan kegiatan memahami teks bacaan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi dari teks yang kita baca.
Pada saat membaca, biasanya dalam teks bacaan yang kita baca
terkandung makna yang tersirat (makna yang tersembunyi) dan tersurat
(makna yang tertulis). Oleh karena itu, kita membaca secara intensif
untuk menemukan makna dan mencari ide/pokok permasalahan.
Membaca intensif juga berfungsi untuk mengetahui lebih banyak
tentang bacaan. Misalnya, tentang penulisannya atau permasalahan
yang dibacarakan mulai dari awal masalah sampai pemecahan
masalah atau akhir berita. Pahami isinya, jangan ada yang terlewatkan
Pengertian membaca menurut Kholid A. H dan Lilis S (1997: 140),
Membaca adalah mengemukakan atau membunyikan rangkaian
lambang – lambang bahan tulis yang dilihatnya dari huruf menjadi kata,
kemudian menjadi frasa, kalimat dan seterusnya.
Pengertian membaca menurut Tampubolon (1990: 5), membaca
adalah suatu cara untuk membina daya nalar. Dengan kebiasaan
membaca daya nalar siswa menjadi lebih terbina. Kita dapat membaca
tanpa menggerakkan mata atau tanpa menggerakkan telunjuk untuk
membaca.
Teks adalah suatu bentuk teks yang berisi langkah-langkah atau
tahapan tahapan yang harus dipenuhi dalam melakukan suatu kegiatan
agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan
secara teratur yang bisa membuat kegiatan yang dilakukan menjadi
9
c. Membaca Memindai
Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu
teknik membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi
tanpa membaca yang lain. Melainkan langsung pada masalah
yang diperlukan. Teknik membaca memindai, biasanya dilakukan
ketika mencari nomor telepon, mencari arti kata atau istilah di
kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia.
d. Membaca Intensif
Membaca intensif adalah teknik membaca yan dapat
diterapkan dalam upaya mencari informasi yang bersifat detail.
Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi
sebagai bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca
secara cermat. Membaca dengan cermat akan memperoleh
sebuah pokok persoalan atau perihal menarik dari suatu teks
bacaan untuk dijadikan bahan diskusi.
e. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang
dilakukan dengan cara tidak begitu detail. Kegiatan membaca
ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat
pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci.
Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat
atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah
utama yang dibicarakan. Membaca ekstensif dapat digunakan
ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah utama
sama. Kita dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang
memiliki masalah utama yang sama, meskipun pembahasan
detailnya berbeda.
3. FUNGSI MEMBACA
a. Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar
intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat adalah kumpulan kata yang memiliki pengertian lengkap
dan dibangun oleh kontruksi fungsional dan tidak tergantung pada
kontruksi gramatikal yang lebih besar atau Kalimat adalah satuan
bahasa yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan
maupun tulisan secara lengkap.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti
kalimat atau satu klausa. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki
satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau
lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan
melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di
dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
B. Saran
Sebaiknya kita memahami dengan seksama dan bena tentang
bahasa indnesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam
proses kegiatan belajar mengajar teradisi komunikasi yang baik dan
tepat penggunaan bahasanya antara pendidik dengan peserta didik.
15
DAFTAR PUSTAKA