Anda di halaman 1dari 19

JURNAL

“TIPE KALIMAT”

Dosen Pengampuh : LUQMAN HAKIM HAWASYI, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok II

ANNISAH
DISTI PUTRI
SAHRI ROMADHONA

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)


INSTITUT AGAMA ISLAM
NUSANTARA BATANG HARI
2022
KATA PENGANTAR

‫الرحِيم‬
َّ ‫ِالر ْح َم ِن‬
َّ ‫ــــــــــــــــم اﷲ‬
ِ ‫ِب ْس‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan


semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan kelancaran
beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada terhingga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillah berkat Rahmat dan ridha-Nya penulis dapat

menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “TIPE KALIMAT”.


makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok tahun
akademik 2022

Dalam penyusunan makalah ini Penulis mendapatkan bantuan


serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi penulis. Begitu pula makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun.

Muara Bulian, Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Kalimat tunggal......................................................................................3
B. Kalimat majemuk...................................................................................3
C. Coordinating conjunctions.....................................................................5
D. Membaca teks........................................................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................16
B. Saran...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini
disebabkan karena dengan perantaraan kalimatlah seorang guru atau
dosen dapat menyampaikan maksud secara lengkap dan jelas. Satuan
bentuk bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada kalimat
adalah kata (mis.tidak ) dan frasa atau kelompok kata (mis. tidak tahu).
Kata dan frasa tidak dapat mengungkapkan suatu maksud secara
lengkap dan jelas, kecuali jika kata dan frasa itu sedang berperan
dalam kalimat minor atau merupakan jawaban sebuah pernyataan.
Untuk dapat berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu
sturuktur dasar suatu kalimat.
Kalimat ialah satuan gramatik yang di batasi oleh ada nya jeda
panjang yang di sertai nada akhir turun atau naik. Kalimat ditentukan
berdasarkan arti sebagai susunan kata-kata yang menyatakan sesuatu
maksud,perasaan,atau buah pikiran. Fungsi-fungsi unsur kalimat juga
ditentukan berdasarkan arti. Subjek dijelaskan sebagai hal atau sesuatu
yang menjadi pokok pembicaraan dan predikat dijelaskan sebagai
unsur kalimat yang membicarakan subjek. Objek dijelaskan sebagai
unsur kalimat yang menderita akibat tindakan yang tersebut pada
predikat, dan keterangan pada predikat. Hal ini berkaitan dengan
pembahasan tentang kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Kalimat juga merupakan satuan bahasa berupa kata atau
rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang
lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud
lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,
disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud
tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang

1
2

bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan


tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya
kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki
sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua
unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya
sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
PEMBAHASAN
A. Kalimat tunggal
A single sentence is a sentence that consists of only one main
sentence or one clause.Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki
satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. A
single sentence is a simple basic sentence. Long sentences can be
returned to simple basic sentences and patterns of formation can also
be traced. Pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
1. Elements of a Single Sentence
The core of a sentence is formed by the subject, predicate, object
and complement.
2. Types of Single Sentences
 Nominal sentence
Nominal sentences are sentences where the predicate is a noun.
 Kalimat Verbal
Verbal sentences are sentences whose predicate is a verb.
 Ekspansi Kalimat Tunggal
The elements of a single sentence can be expanded. The
expansion of a single sentence can be done by:
B. Kalimat majemuk
Pengertian Kalimat Majemuk (Compund Sentence) Kalimat
majemuk dalam Bahasa Inggris (compound sentence) adalah kalimat
yang terdiri dari dua klausa independen, yang disebut dengan
istilah independent clause. Independent clause merupakan klausa yang
dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat dengan makna lengkap
tanpa membutuhkan penjelasan lagi.
Independent clause kemudian dapat digabungkan dalam kalimat
majemuk jika berkaitan satu sama lain. Misalnya seperti dalam contoh
berikut:

3
4

I want to lose my weight, but I can’t resist the temptation of


sweets (Aku mau ngurusin badan, tapi aku nggak bisa tahan godaan
makanan manis)
Contoh diatas merupakan kalimat majemuk (compound sentence)
yang terdiri dari dua independent clause. Independent clause yang
pertama adalah I want to lose my weight (aku mau ngurusin badan),
dan yang kedua adalah I can’t resist the temptation of sweets (aku
nggak bisa tahan godaan makanan manis).
Kedua independent clause ini dapat menjadi kalimat terpisah dan
berdiri sendiri. Kedudukan kedua klausa tersebut pun sama, tidak ada
yang menjadi klausa yang menjelaskan klausa lain (subordinate
clause). Kedua klausa ini kemudian dapat digabungkan menjadi kalimat
majemuk dengan kata sambung but (tapi).
Penghubung Kalimat Majemuk
Untuk menggabungkan dua independent clause dalam kalimat
majemuk, kita bisa menggunakan beberapa penghubung sesuai
dengan konteks kalimat. Penghubung yang dapat digunakan untuk
membentuk kalimat majemuk adalah:
 Tanda Koma (,)
Tanda koma dapat digunakan untuk penghubung
dua independent clause yang simpel agar menjadi kalimat majemuk.
Penggunaannya dapat dilihat pada contoh berikut:
My brother is sitting on the floor, I’m sitting on sofa (Kakakku
duduk diatas lantai, aku duduk di sofa) Pada contoh diatas, terdapat
dua independent clause yang dihubungkan menggunakan tanda
koma. Klausa pertama adalah my brother is sitting on the
floor (kakakku duduk diatas lantai), yang kedua adalah I’m sitting on
sofa (aku duduk diatas sofa).
Kedua klausa ini memiliki format yang sama yaitu present
tense, dan sudah memiliki makna utuh. Kedudukan keduanya pun
sama, tidak ada yang menjelaskan klausa lainnya. Dua klausa
5

independen ini kemudian menjadi kalimat majemuk dengan


penghubung tanda koma.
 Tanda Titik Koma (;)
Kalimat majemuk juga dapat dihubungkan dengan tanda titik
koma atau dikenal juga dengan sebutan semicolon. Penggunaannya
dapat dilihat dalam contoh berikut:
She likes to draw; she’s a member of art club (Dia suka
menggambar; dia adalah anggota klub seni)
Pada contoh diatas, tanda titik koma atau semicolon
menghubungkan dua independent clause yang berkaitan satu sama
lain. Klausa pertama ‘she likes to draw’ (dia suka menggambar)
memiliki hubungan dengan klausa kedua ‘she’s a member of art
club’ (dia adalah anggota seni). Karena ‘menggambar’ dan ‘klub seni’
adalah dua hal yang berhubungan satu sama lain.

C. Coordinating conjunctions
Conjunction adalah kata atau kelompok kata yang berfungsi
menghubungkan dua kata, frasa (phrase), klausa (clause), atau
paragraf (paragraph). Kata ini merupakan satu dari delapan part of
speech bahasa Inggris.
conjunction terlebih dahulu. Conjunction adalah adalah kata
sambung atau hubung. Conjunction berfungsi untuk
menghubungkan kata, frasa, dan klausa agar kalimat menjadi
lebih mudah untuk dipahami dan enak dibaca. Contohnya, Martha
did not come to school today, for she was sick.
Conjunction terbagi tiga, dan salah satunya adalah
coordinate conjunction. coordinate conjunction adalah kata
penghubung yang digunakan untuk menghubungkan beberapa
kata, frasa, ataupun kalimat menjadi sebuah kesatuan guna
memberikan penekanan yang sama terhadap kata-kata, frasa,
maupun kalimat-kalimat tersebut.
6

Coordinate conjunction menggabungkan kalimat-kalimat


yang memiliki kedudukan yang sama. Mereka dapat
menggabungkan dua kata kerja, dua kata benda, dua kata sifat,
dua frase, atau dua klausa.
Contohnya:
 I love running and swimming.
 They are laughing and crying simultaneously.
 She didn’t answer my call, nor did her friends when I called
them last night.

Macam dan Contoh Kalimat Conjunction


Adapun macam dan contoh kalimat conjunction antara lain
sebagai berikut.
Penjelasan Singkat Contoh Kalimat Conjunction
Coordinate Conjunction
Kata hubung ini digunakan untuk I love running and swimming.
menghubungkan dua konstruksi (Saya suka lari dan berenang.)
gramatikal yang sama yaitu: kata, She loves her job, but it doesn’t pay
phrase atau clause. enough money.
(Dia suka pekerjaannya tapi
Contoh Conjunction:
pekerjaannya tersebut tidak
for, and, nor, but, or, yet, so membayarnya cukup uang.)

Correlative Conjunction
Diana is as beautiful as her sister.
Kata hubung ini digunakan (Diana secantik saudaranya.)
berpasangan untuk Both Mirza and Vina are currently
menunjukkan hubungan antara dua taking English classes.
kata, phrase, atau clause. (Baik Mirza maupun Vina saat ini
sedang mengambil kelas bahasa
Contoh Conjunction:
Inggris.)
7

as… as, between… and…, both…


and…, either… or…, from… to…,
Subordinate Conjunction
Kata hubung ini digunakan untuk Nobody knows where she lives now.
membangun hubungan ide (Tak seorangpun tau dimana dia
antara dependent clause dengan tinggal sekarang.)
main clause.

I will call you when I get home.


Contoh Conjunction:
(Saya akan menghubungimu ketika
after, although, before, if, otherwise, saya sampai di rumah.)
so that, when, where, while
Adverbial Conjunction / Conjunctive Adverb / Connecting Adverb
Kata hubung berfungsi pula sebagai
adverb. Sebagai kata hubung, kata
ini berfungsi untuk menghubungkan
dengan logis dua independent
clause, sedangkan sebagai
adverb, untuk menerangkan clause
kedua.

Contoh Conjunction:

also, however, rather, thus

kata sambung dalam bahasa inggris / Conjunction dibedakan


menjadi dua macam menurut fungisnya yaitu subordinating conjunction
dan coordinating conjunction.
Coordinating conjunction
8

Coordinating conjunction menghubungkan kalimat-kalimat


sederajat yaitu kalimat yang satu tidak bergantung pada kalimat
lainnya. Kalimat-kalimat yang sederajat dapat digabungkan dengan
empat cara yang berbeda dan ini menimbulkan empat jenis
coordinative conjunction yang berbeda juga

D. Membaca teks
Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa. Membaca
merupakan kegiatan memahami teks bacaan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi dari teks yang kita baca.
Pada saat membaca, biasanya dalam teks bacaan yang kita baca
terkandung makna yang tersirat (makna yang tersembunyi) dan tersurat
(makna yang tertulis). Oleh karena itu, kita membaca secara intensif
untuk menemukan makna dan mencari ide/pokok permasalahan.
Membaca intensif juga berfungsi untuk mengetahui lebih banyak
tentang bacaan. Misalnya, tentang penulisannya atau permasalahan
yang dibacarakan mulai dari awal masalah sampai pemecahan
masalah atau akhir berita. Pahami isinya, jangan ada yang terlewatkan
Pengertian membaca menurut Kholid A. H dan Lilis S (1997: 140),
Membaca adalah mengemukakan atau membunyikan rangkaian
lambang – lambang bahan tulis yang dilihatnya dari huruf menjadi kata,
kemudian menjadi frasa, kalimat dan seterusnya.
Pengertian membaca menurut Tampubolon (1990: 5), membaca
adalah suatu cara untuk membina daya nalar. Dengan kebiasaan
membaca daya nalar siswa menjadi lebih terbina. Kita dapat membaca
tanpa menggerakkan mata atau tanpa menggerakkan telunjuk untuk
membaca.  
Teks adalah suatu bentuk teks yang berisi langkah-langkah atau
tahapan tahapan yang harus dipenuhi dalam melakukan suatu kegiatan
agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan
secara teratur  yang bisa membuat kegiatan yang dilakukan menjadi
9

terhambat bahkan sampai gagal. Terdapat banyak kegiatan disekitar


kita yang harus dilakukan menurut prosedur.Jika kita tidak mengikuti
prosedur itu,tujuan yang diharapkan tidak tercapai dan kita dapat
dikatakan sebagai orang yang tidak mengetahui aturan. Tetapi langkah-
langkah tersebut tidak dapat di balik-balik. Namun, harus
berurutan .Teks prosedur juga dibagi menjadi teks prosedur sederhana
dan teks prosedur kompleks. Teks prosedur sederhana yaitu teks yang
berisi langkah-langkah yang singkat dan biasanya kurang dimengerti
oleh pembaca. Sedangkan teks prosedur kompleks adalah teks yang
berisi langkah-langkah yang lengkap dan terarah sehingga dapat
dengan mudah untuk dimengerti oleh si pembaca.
1. Tujuan Membaca
Kegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang tentu
memiliki tujuan tertentu. Namun pada dasarnya membaca memiliki
dua tujuan. Yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
membaca adalah untuk mencari dan mendapatkan informasi dari
sumber yang dibaca secara khusus Tarigan (2008:7)
mengemukakan bahwa membaca memiliki beberapa tujuan sebagai
berikut:
a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-
penemuan yang telah dilakukan oleh para penemu. Membaca
seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian atau
fakta (reading for details or facts).
b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal tersebut merupakan
topic yang baik atau menarik. Membaca seperti ini disebut
membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for mains
ideas).
c. Membaca untuk mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian
cerita. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengetahui
urutan atau susunan (reading for sequence or organization).
10

d. Membaca untuk mengetahui serta menemukan mengapa para


tokoh merasakan. Membaca seperti ini disebut membaca untuk
menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inferensi).
e. Membaca untuk mengetahui dan menemukan apa-apa yang tidak
bisa atau tidak wajar mengenai seorang tokoh. Membaca seperti
ini disebut membaca untuk mengelompokkan (reading for
classify).
f. Membaca untuk mencari atau menemukan apakah tokoh berhasil
atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu. Membaca seperti ini
disebut membaca untuk menilai (reading tu evaluate).
g. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah.
Membaca seperti ini disebut membaca untuk membandingkan
atau mempertentangkan (reading for compare or contrasts).
2. JENIS-JENIS MEMBACA
a. Membaca cepat
Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu
cara belajar efektif. Membaca cepat merupakan teknik membaca
dengan memindahkan padangan mata secara cepat, kata demi
kata, frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca
cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan
cepat.
b. Membaca Sekilas 
Membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika
membaca koran atau bacaan-bacaan ringan lainnya. Teknik
membaca ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menemukan
infromasi yang diperlukan. Ketika membaca koran, tidak semua
informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-hal yang dianggap
penting sudah mewakili informasi yang ingin diketahui.
Membaca sekilas adalah teknik membaca yang dilakukan
sekilas pada bagian-bagian teks, terutama judul, daftar isi, kata
pengantar. indeks atau hal umum lainnya.
11

c. Membaca Memindai
Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu
teknik membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi
tanpa membaca yang lain. Melainkan langsung pada masalah
yang diperlukan. Teknik membaca memindai, biasanya dilakukan
ketika mencari nomor telepon, mencari arti kata atau istilah di
kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia.
d. Membaca Intensif
Membaca intensif adalah teknik membaca yan dapat
diterapkan dalam upaya mencari informasi yang bersifat detail.
Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi
sebagai bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca
secara cermat. Membaca dengan cermat akan memperoleh
sebuah pokok persoalan atau perihal menarik dari suatu teks
bacaan untuk dijadikan bahan diskusi.
e. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang
dilakukan dengan cara tidak begitu detail. Kegiatan membaca
ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat
pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci.
Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat
atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah
utama yang dibicarakan. Membaca ekstensif dapat digunakan
ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah utama
sama. Kita dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang
memiliki masalah utama yang sama, meskipun pembahasan
detailnya berbeda. 
3. FUNGSI MEMBACA
a. Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar
intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-
12

buku pelajaran, karya-karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi,


tesis, disertasi, dll. (Amir, 1996:4)
b. Fungsi Pemacu Kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri
kita untuk berkarya, didukung oleh keluasan wawasan dan
pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah, bacaan sastra, dan
lain-lain.
c. Fungsi Praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh
pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal: teknik memotret,
teknik memelihara ikan lele, resep membuat minuman dan
makanan, cara merawat tanaman, dll.
d. Fungsi Religiou
Membaca dapat digunakan untuk membina dan
meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan mendekatkan diri
kepada Tuhan.
e. Fungsi Informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita
dapatkan. Contoh: dengan membaca majalah dan Koran dapat
kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita
perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
f. Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati,
mengadakan tamasya yang mengasyikkan. Contoh: bacaan-
bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel karya sastra
g. Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempunyai fungsi social yang tinggi
manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan
demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat
dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap,
13

berbuat dan berpikir. Contoh: pembacaan berita, karya sastra,


pengumuman
h. Fungsi Pembunuh Sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar
merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang. Contoh: membaca
majalah, surat kabar, dll. (Amir, 1996:5).
14

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kalimat adalah kumpulan kata yang memiliki pengertian lengkap
dan dibangun oleh kontruksi fungsional dan tidak tergantung pada
kontruksi gramatikal yang lebih besar atau Kalimat adalah satuan
bahasa yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan
maupun tulisan secara lengkap.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti
kalimat atau satu klausa. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki
satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau
lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan
melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di
dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
B. Saran
Sebaiknya kita memahami dengan seksama dan bena tentang
bahasa indnesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam
proses kegiatan belajar mengajar teradisi komunikasi yang baik dan
tepat penggunaan bahasanya antara pendidik dengan peserta didik.
15

DAFTAR PUSTAKA

Emalia Iragiliati Lukman.Headlight An Extensive Exposure to English


Learning for SMA Students. Penerbit: Erlangga,(Jakarta: Erlangga),
2004.
Simanjuntak, Herpinus.Bahasa Inggris Sistem 52M jilid 2. (Jakarta:
Visipro), 2005.
Simanjuntak,Herpinus. Bahasa Inggris Sistem 52M Jilid 3.(Bekasi: Kesaint
Blanc), 2008

Anda mungkin juga menyukai