”Apa yang terjadi ini seperti Puncak Konflik Pada bagian ini terjadi
pengulangan atas apa yang percakapan tentang peristiwa
pernah terjadi pada masa masa lalu yang juga berkaitan
silam. Sehari menjelang dengan kerajaan-kerajaan
perang besar yang terjadi besar yang mengalami suatu
antara Tumapel di bawah peristiwa besar yang pada
kendali Ken Arok melawan awalnya ditandai dengan
Kediri di bawah Kertajaya, kejadian-kejadian aneh di
terjadi keganjilan seperti ini. Istana sebagai suatu pertanda
Kabut tebal dan badai hal besar akan terjadi.
melintas di malam saat langit Sehingga hal yang terjadi di
sedang berhias kemukus, masa lalu tersebut dikaitkan
seolah menjadi pertanda dengan yang terjadi pada
khusus akan adanya perang kejadian yang terjadi di
yang meminta banyak kerajaan Majapahit oleh
korban,” berkata Ki tokoh.
Wongso Banar.
”Bukan hanya perang atas
Tumapel dan Kediri,”
tambah Ki Dipo Rumi,
”tetapi juga di malam
menjelang kehancuran
Singasari yang digempur
Jayakatwang, kabut tebal
menyergap kotaraja Singasari
dengan amat pekatnya.
Ditandai kemunculan angin
deras, pertempuran yang
sangat berdarah terjadi di
kotaraja Singasari.
Kertanegara yang tidak
dikelilingi prajuritnya karena
dikirim ke Pamalayu
digempur Jayakatwang.
Kertanegara pralaya.”
Gejala alam seperti itu Ki
Dipo Rumi dan Wongso
Banar memercayainya.
Wirahandaka atau juga
dipanggil Wirandaka
akhirnya tak bisa menahan
rasa penasarannya.
”Apakah bisa dipastikan,
dengan demikian besok akan
terjadi peristiwa besar?
Peristiwa apakah itu? Besok
negeri ini akan diserbu
negara lain atau bagaimana?”
Ki Wongso Banar dan Dipo
Rumi saling pandang.
”Apa yang kita bicarakan ini
hanyalah ilmu titen,
Wirandaka,” balas Dipo
Rumi. ”Bahwa dahulu kala
ada beberapa perang besar
yang meminta banyak korban
nyawa, umumnya ditandai
munculnya lintang kemukus.
Setelah beberapa hari bintang
yang memiliki ekor menyala
benderang itu menampakkan
diri, pertanda munculnya
kabut dengan pusingan angin
itu makin mempertegas bakal
hadirnya peristiwa itu. Jika
kau bertanya akan terjadi
peristiwa apakah besok, aku
sama sekali tidak memiliki
kemampuan untuk mengintip
hari esok.” Wirandaka
termangu penasaran, ”Kalau
ternyata besok tidak terjadi
apa-apa?”
Wiro Banar memandang
Wirandaka dengan tajam.
”Aku yakin besok akan
terjadi sesuatu yang luar
biasa.”
”Ya,” Ki Dipo Rumi
meyakinkan, ”aku juga yakin
besok akan terjadi sesuatu.