Anda di halaman 1dari 5

BAB V

HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti membahas hasil dari penelitian yang telah dilakukan
di tempat penelitian yang terdiri dari data demografi, analisis univariat dan
analisis bivariat yang dipresentasikan dalam bentuk tabel. Penelitian ini dilakukan
di Kelurahan Aertembaga Dua Kota Bitung pada tanggal

5.1 Hasil Analisis Karakteristik Demografi Responden


Pada tabel 5.1 akan menjelaskan tentang karakteristik dari data
demografi responden yang meliputi usia dan tingkat pendidikan remaja.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuesnsi Karakteristik Responden di
Kelurahan Aertembaga Dua Kota Bitung (n=30)
Karakteristik Frekuensi (n=30) Persentase (%)
Usia
12-16 Tahun 30 100

Tingkat Pendidikan
SMP 18 60.0
SMK 12 40.0

Total 30 100

Sumber: Data Primer 2022

Berdasarkan data analisis pada tabel 5.1 didapatkan hasil dalam kategori
usia remaja memiliki usia 12-16 tahun dengan jumlah 30 responden (100%),
sedangkan untuk kategori tingkat pendidikan remaja paling banyak berpendidikan
SMP dengan jumlah 18 responden (60.0%) dan berpendidikan SMK berjumlah 12
responden (40.0%).

5.2 Hasil Analisis Univariat


Pada hasil analisis univariat ini membahas tentang tingkat pengetahuan
dan sikap remaja sebelum dan sesudah diberikan edukasi kesehatan tentang
bahaya rokok di Kelurahan Aertembaga Dua Kota Bitung dengan jumlah
responden sebanyak 30 responden.
Tabel 5.2.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan remaja
sebelum dan sesudah diberikan edukasi kesehatan tentang bahaya rokok
di Kelurahan Aertembaga Dua Kota Bitung (n=30).
Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan Remaja Total (%)
Pre-Test Post-Test
n % n %
Pengetahuan Baik 1 3.3 13 43.3 14 46.7
Pengetahuan Cukup 29 96.7 17 56.7 46 153.3
Total 30 100 30 100 60 100
Sumber: Data Primer 2022

Berdasarkan tabel 5.2.1 distribusi frekuensi responden yang memiliki


pengetahuan baik sebelum diberikan edukasi kesehatan tentang bahaya rokok
sebanyak 1 responden (3.3%) dan yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 29
responden (96.7). sedangkan frekuensi responden yang memiliki pengetahuan
baik sesudah diberikan edukasi kesehatan tentang bahaya rokok bertambah
menjadi 13 responden (43.3%) dan yang memiliki pengetahuan cukup mengalami
penurunan menjadi 17 responden (56.7).

Tabel 5.2.2 Distribusi Frekuensi Sikap remaja sebelum dan


sesudah diberikan edukasi kesehatan tentang bahaya rokok di
Kelurahan Aertembaga Dua Kota Bitung (n=30).
Sikap Remaja
Sikap Pre-Test Post-Test Total (%)
n % n %
Pengetahuan Baik - - 2 6.7 2 6.7
Pengetahuan Cukup 19 63.3 28 93.3 47 156.7
Pengetahuan Kurang 11 36.7 - - 11 36.7
Total 30 100 30 100 60 100
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 5.2.2 distribusi frekuensi responden yang memiliki
sikap kurang sebelum diberikan edukasi kesehatan tentang bahaya rokok sebanyak
11 responden (36.7%) dan yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 19
responden (63.3%). Sedangkan frekuensi responden sesudah diberikan edukasi
kesehatan tentang bahaya rokok yang memiliki pengetahuan cukup mengalami
penambahan menjadi 28 responden (93.3%) serta sesudah diberikan edukasi
kesehatan mengalami perubahan sikap pada remaja yaitu memiliki sikap baik
dengan jumlah 2 responden (6.7)%.

5.3 Hasil Analisis Bivariat


Dalam melakukan analisis pengaruh edukasi kesehatan bahaya rokok
terhadap pengetahuan dan sikap remaja digunakan uji Wilcoxon. Namun
sebelumnya digunakan uji normalitas data denga menggunakan uji normalitas
Saphiro-Wilk. Jika data berdistribusi normal maka akan menggunakan uji Chi-
Square, namun jika data tidak berdistribusi normal akan menggunakan uji
Wilcoxon.

Tabel 5.3.1 Hasil Uji Normalitas Tingkat Pengetahuan Remaja


(n=30)
Variabel Statistic df p-Value
Pre Pengetahuan
Remaja Tentang .946 30 .131
Rokok

Post Pengetahuan
Remaja Tentang .928 30 .043
Rokok
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel diatas hasil uji normalitas menggunakan uji Saphiro-
Wilk dapat dilihat bahwa pre tingkat pengetahuan remaja tentang rokok memiliki
nilai p-value 0,131 dan post tingkat pengetahuan remaja tentang rokok memiliki
nilai p-value 0,043 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak
berdistribusi normal karena lebih kecil dari 0,05 sehingga peneliti menggunakan
uji Wilcoxon.
Tabel 5.3.2 Hasil Uji Normalitas Sikap Remaja (n=30)
Variabel Statistic df p-Value
Pre Sikap Remaja .962 30 .343
Tentang Rokok

Post Sikap Remaja .935 30 .069


Tentang Rokok
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel diatas hasil uji normalitas menggunakan uji Saphiro-
Wilk dapat dilihat bahwa pre sikap remaja tentang rokok memiliki nilai p-value
0,343 dan post sikap remaja tentang rokok memiliki nilai p-value 0,069 sehingga
dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal karena lebih
kecil dari 0,05 sehingga peneliti menggunakan uji Wilcoxon.

Tabel 5.3.3 Pengaruh Edukasi Kesehatan Bahaya Merokok


Terhadap Pengetahuan Remaja di Kelurahan Aertembaga Dua Kota Bitung
(n=30)
Variabel N Mean Z P-value
Pengetahuan Pre-Test 30
-3.464 0.001
Pengetahuan Post-Test 30

Sumber: Data Primer, 2022


Berdasarkan tabel 5.3.3 penelitian ini dilakukan pada 30 responden, hasil
pre-test pengetahuan remaja yaitu diperoleh nilai mean 19.50, sedangkan
pengetahuan remaja pada post-test diperoleh nilai mean 29.77. Hal ini dapat
dilihat terdapat peningkatan nilai mean pengetahuan remaja pre-test dan post-test .
Hasil dari uji Wilcoxon di dapatkan nilai p value 0.001 atau (< 0,05) yang artinya
Ho ditolak, dengan demikian Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh edukasi kesehatan bahaya rokok terhadap tingkat pengetahuan remaja di
Kelurahan Aertembaga Dua Kota Bitung.

Tabel 5.3.4 Pengaruh Edukasi Kesehatan Bahaya Merokok Terhadap


Sikap Remaja di Kelurahan Aertembaga Dua Kota Bitung (n=30)
Variabel N Mean Std.Deviasi Z P-value
Pengetahuan Pre-Test 30
-3.606 0.001
Pengetahuan Post-Test 30

Sumber: Data Primer, 2022


Berdasarkan tabel 5.3.4 penelitian ini dilakukan pada 30 responden, hasil
pre-test sikap remaja yaitu diperoleh nilai mean 19.50, sedangkan sikap remaja
pada post-test diperoleh nilai mean 29.77. Hal ini dapat dilihat terdapat
peningkatan nilai mean sikap remaja pre-test dan post-test . Hasil dari uji
Wilcoxon di dapatkan nilai p value 0.001 atau (< 0,05) yang artinya Ho ditolak,
dengan demikian Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
edukasi kesehatan bahaya rokok terhadap sikap remaja di Kelurahan Aertembaga
Dua Kota Bitung.

Anda mungkin juga menyukai