Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas
PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
1945
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Landasan Ideal dan Konstitusional
Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah Landasan Ideal dan Konstitusional Politik Luar
Negeri Indonesia Bebas Aktif ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Landasan Ideal dan Konstitusional Politik Luar Negeri
Indonesia Bebas Aktif ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
Landasan Ideal dan Konstitusional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Ideal Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif....................
B. Landasan Konstitusional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif.....
C. Landasan Operasional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif.........
1. Landasan Operasional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
pada Masa Orde Lama.......................................................................
2. Landasan Operasional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
pada Masa Demokrasi Terpimpin......................................................
3. Landasan Operasional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
pada Masa Orde Baru.........................................................................
4. Landasan Operasional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
pada Masa Reformasi.........................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanggal 2 September 1948 Mohammad Hatta dalam berpidato
dalam sidang BP KNIP. Bagian dari pidato tersebut berbunyi:
“... pendirian yang harus kita ambil ialah supaya kita jangan menjadi objek
dalam pertarungan politik internasional, melainkan kita harus menjadi subjek
yang menentukan sikap kita sendiri, berhak memperjuangkan tujuan kita
sendiri, yaitu Indonesia merdeka seluruhnya ....”
Pidato tersebut secara substansial merupakan pemikiran awal yang
kemudian menjadi cikal bakal kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas
aktif. Pada 2 September 1948, sebagai Wakil Presiden merangkap Perdana
Menteri dan Menteri Pertahanan Mohammad Hatta memberikan keterangan
kepada Badan Pekerja KNIP tentang kedudukan politik Negara Indonesia saat
itu RI menghadapi berbagai kesulitan yang tidak sedikit. Perundingan dengan
Belanda yang dimediasi oleh Komisi Tiga Negara dari PBB terputus. Dari
dalam negeri oposisi dari aksi Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang dipimpin
oleh Muso menghebat.
Untuk menangkis serangan-serangan yang ditujukan kepada
pemerintah RI, diadakan sidang BP KNIP. Mengenai pertentangan antara
Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam perang dingin di masa itu, fraksi FDR
PKI dalam Badan Pekerja mendesak supaya RI memilih pihak Uni Soviet.
Terkait desakan tersebut, Hatta menyatakan bahwa politik RI tidak memilih
pro ini atau pro itu, melainkan memilih jalan sendiri untuk mencapai
kemerdekaan. Sejak keterangan Hatta tersebut politik luar negeri RI disebut
politik bebas dan aktif. Bebas artinya menentukan jalan sendiri, tidak
terpengaruh oleh pihak manapun juga dan aktif artinya menuju perdamaian
dunia dan bersahabat dengan segala bangsa.
Dalam situasi dunia yang terbelah dalam dua blok, Amerika Serikat
dan Uni Soviet, yang saling berusaha memasukkan negara-negara yang baru
merdeka pasca Perang Dunia Kedua ke dalam bloknya masing-masing,
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Kewirausahaan Landasan Ideal dan
Konstitusional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa landasan ideal politik luar negeri Indonesia bebas aktif?
2. Apa landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia bebas aktif?
3. Apa landasan operasional politik luar negeri Indonesia bebas aktif?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Landasan Ideal dan
Konstitusional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui landasan ideal politik luar negeri Indonesia bebas aktif.
2. Untuk mengetahui landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia
bebas aktif.
3. Untuk mengetahui landasan operasional politik luar negeri Indonesia
bebas aktif.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
memunculkan dalam TAP MPR tahun 1973 di atas. selain itu, sosok
politik luar negeri Indonesia juga lebih difokuskan pada upaya
pembangunan bidang ekonomi dan peningkatan kerja sama dengan dunia
internasional.
Selanjutnya TAP MPR RI Nomor IV/MPR/1978, pelaksanaan
politik luar negeri Indonesia juga telah diperluas, yaitu ditujukan untuk
kepentingan pembangunan di segala bidang. Realitas ini berbeda dengan
TAP-TAP MPR sebelumnya, yang pada umumnya hanya mencakup satu
aspek pembangunan saja, yaitu bidang ekonomi. Pada TAP MPR RI
Nomor II/MPR/1983, sasaran politik luar negeri Indonesia dijelaskan
secara lebih spesifik dan rinci. Perubahan ini menandakan bahwa
Indonesia sudah mulai mengikuti dinamika politik internasional yang
berkembang saat itu.
4. Landasan Operasional Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif pada
Masa Reformasi
Pasca-Orde Baru atau dikenal dengan periode Reformasi yang
dimulai dari masa pemerintahan B.J. Habibie sampai pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono secara substantif landasan operasional politik luar
negeri Indonesia dapat dilihat melalui: ketetapan MPR Nomor
IV/MPR/1999 tanggal 19 Oktober 1999 tentang garis-garis besar haluan
negara dalam rangka mewujudkan tujuan nasional periode 1999-2004.
GBHN ini menekankan pada faktor-faktor yang melatarbelakangi
terjadinya krisis ekonomi dan krisis nasional pada 1997, yang kemudian
dapat mengancam integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di antaranya adanya ketidakseimbangan dalam kehidupan sosial,
politik, dan ekonomi yang demokratis dan berkeadilan. Oleh karena itu,
GBHN juga menekankan perlunya upaya reformasi di berbagai bidang,
khususnya memberantas segala bentuk penyelewengan seperti korupsi,
kolusi, dan nepotisme serta kejahatan ekonomi dan penyalahgunaan
kekuasaan. Selanjutnya ketetapan ini juga menetapkan sasaran-sasaran
yang harus dicapai dalam pelaksanaan politik dan hubungan luar negeri,
yaitu:
8
A. Kesimpulan
Politik luar negeri suatu negara lahir ketika negara itu sudah
dinyatakan sebagai suatu negara yang berdaulat. Setiap entitas negara yang
berdaulat memiliki kebijakan yang mengatur hubungannya dengan dunia
internasional, baik berupa negara maupun komunitas internasional lainnya.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari politik luar negeri yang dijalankan
negara dan merupakan pencerminan dari kepentingan nasionalnya. Indonesia
sebagai sebuah negara berdaulat juga menjalankan politik luar negeri yang
senantiasa berkembang disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri dan
perubahan situasi internasional.
Tujuan politik luar negeri bebas aktif adalah untuk mengabdi kepada
tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 alinea keempat yang menyatakan: “Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial ....” Kemudian agar prinsip bebas aktif dapat
dioperasionalisasikan dalam politik luar negeri Indonesia, maka setiap periode
pemerintahan menetapkan landasan operasional politik luar negeri Indonesia
yang senantiasa berubah sesuai dengan kepentingan nasional..
B. Saran
Mempelajari sejarah Indonesia dalam panggung dunia merupakan hal
yang sangat penting agar kita bisa mengetahui faktor-faktor yang
melatarbelakangi lahirnya kebijakan politik luar negeri bebas aktif serta
implementasi atau penerapannya sejak proklamasi kemerdekaan RI tahun
1945 hingga masa Reformasi.
9
DAFTAR PUSTAKA