2. Hak Asasi Manusia (HAM) tidak absolut dan hal ini sering dilupakan orang, yaitu :
= c. Hak bahwa setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain
4. Tokoh-tokoh Islam dan Wapres Moch. Hatta, merumuskan bersama sila pertama
Pancasila menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, sesuai yg tertulis pada
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, dengan pertimbangan “Persatuan dan
Kesatuan” bangsa, sebagai suatu keputusan dan kesepakatan Bangsa Indonesia
yang sudah final adalah , kecuali : ( Semua yang tercantum dalam pilihan ganda
turut berperan)
a.Teuku Muhammad Hasan
b.Ki Bagus Hadikusumo
c.Mr.Kasman Singodimedjo
d.Wahid Hasyim
5. Lima krisis Dunia yang juga berpengaruh terhadap penyelenggaraan NKRI antara
lain, kecuali :
b. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
7. Ciri penting Negara Hukum “The Rule of Law” (Inggris) adalah, kecuali :
b. Asas Legalitas
8. Sesuai dengan pasal 30 ayat 3 UUD 1945 perubahan keempat, tugas TNI adalah,
kecuali :
d. Menegakkan hukum
9. MPR menurut UUD 1945 hasil amandemen 2002 hanya mempunyai wewenang,
kecuali : a. Memberikan mandat kepada Presiden terpilih
10. Pemahaman bangsa secara esensial ditentukan oleh kriteria tertentu, kecuali :
d. Kepentingan daerah menjadi prioritas
11. Sistem ekonomi kerakyatan harus menghindarkan hal-hal sebagai berikut, kecuali :
d. Meningkatkan peran koperasi sebagai sokoguru perekonomian Negara
13. Dana perimbangan sebagai sumber pendanaan daerah dari APBN meliputi, kecuali
: c. Dana Subsidi Pusat (DSP)
14. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 hasil amandemen terdiri atas :
: d. Pembukaan, pasal-pasal, aturan peralihan dan aturan tambahan
17. Sembilan Program Presiden dan Wakil Presiden Jokowi – Amin disebut “Nawa
Cita”, digagas untuk mewujudkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang,
kecuali : c. Bersandar pada bantuan luar negeri
19. Asas pemanfaatan sumber kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat dengan
berhasil guna dalam rangka mencapai taraf hidup yang sejajar dengan bangsa lain
yang lebih maju antara lain, kecuali :
b. Minimal
20. Indikator memiliki kemampuan awal bela negara ditunjukkannya dengan adanya
sikap, kecuali :
d. Orientasi hidupnya pada paham “hedonisme”
II.Soal Uraian ;
1. Apa landasan atas dasar politik luar negeri NKRI dan apa artinya politik luar negeri “
Bebas Aktif “ ? , Jelaskan.
: Pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif berdasar atas hukum dasar, yaitu
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional yang tidak lepas dari tujuan
nasional bangsa Indonesia sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 alinea keempat.
Politik luar negeri dibutuhkan setiap negara di dunia untuk membangun hubungan
dengan negara lain. Politik luar negeri turut dilaksanakan oleh Indonesia sejak negara ini
resmi berdiri. Politik luar negeri sendiri merupakan seperangkat kebijakan yang diterapkan
oleh suatu negara dalam hubungan dengan negara lain dengan maksud mencapai tujuan
negara maupun kepentingan negara yang bersangkutan. Menurut buku "Sejarah
Indonesia" yang diterbitkan Kemendikbud, landasan utama politik luar negeri Indonesia
adalah dasar negara yaitu Pancasila.
Dalam menjalankan kegiatan politik dengan negara-negara lain di kancah
internasional, Indonesia menganut paham politik "bebas aktif." Dalam pasal 3 UU Nomor
37 tahun 1999, bebas aktif artinya adalah Indonesia bebas menentukan sikap dan
kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional serta tidak mengikatkan diri secara a
priori pada kekuatan dunia mana pun. Secara bersamaan, Indonesia juga turut aktif
berpartisipasi dalam menyelesaikan konflik, sengketa, serta permasalahan dunia lainnya
sebagai tujuan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
b. Sebutkan konsep / istilah Garis – garis Besar Haluan Negara (GBHN), sejak masa
Orde Lama sampai dengan Orde Reformasi
:haluan negara memang ada tetapi tidak lagi dalam bentuk Garis-garis Besar haluan
Negara (GBHN) yang disusun dan ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR) dalam amandemen UUD 1945.
Dapat dilihat dari kepemimpinan Indonesia dibawah Presiden Soekarno pada
masa Orde Lama dan kepemimpinan Presiden Soeharto di era Orde Baru. Kedua,
dengan tambahan peran DPR dari kondisi keanggotaan “overlapping” (antara MPR
dengan DPR) menyebabkan hubungan antara parlemen dalam hal ini DPR dengan
Presiden menjadi tidak seimbang. Bahkan, akibat situasi itu terjadi peristiwa dua kali
kejatuhan presiden karena dipecat oleh MPR, yaitu Presiden Soekarno dan
Presiden Abdurrahman Wahid.
Semestinya, dalam praktik perencanaan pembangunan, di Orde Reformasi
berlaku apa yang disebut sebagai tata cara perencanaan pembangunan atau dalam
penyusunan RPJM yang menjadi acuan bagi daerah. Tetapi dalam praktiknya, tidak
ada sinergi bahkan ada kesan tidak linear dengan beberapa kasus bahkan terjadi
kontradiksi. Dalam konteks ini, polemik antara haluan negara dan GBHN bermuara
terhadap sistem presidensial yang langsung dipilih oleh rakyat di satu sisi
menumbuhkan demokrasi, di sisi lain menghilangkan kewenangan MPR, juga
menimbulkan terjadinya divided government (pemerintahan yang terbelah), karena
agenda pembangunan pemerintah pusat belum tentu menjadi agenda
pembangunan pemerintah daerah.
Pada dasarnya, model Haluan Negara melalui GBHN seperti di masa Orde
Baru berkuasa yang ditetapkan selama 25 tahun, tentu saja tidak sejalan dengan
hasil Amandemen UUD 1945 dan dengan Sistem Pemerintahan Presidensial, sebab
salah satu prinsipnya, Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh
rakyat sehingga bertanggungjawab kepada rakyat bukan lagi kepada MPR.
4. Sejak Orde Lama sampai dengan Orde Reformasi, mengapa pelanggaran HAM
sering terjadi dilakukan, baik oleh Regim Pemerintah yang sedang berperan
maupun oleh komponen bangsa lainnya ? Jelaskan.!
: Usai Orde Baru berakhir, rezim pemerintahan berganti ke masa Reformasi, sejak
1998 sampai sekarang. Dalam era Reformasi, penerapan Pancasila pun
disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pada masa Reformasi, Pancasila
masih ada dalam pendidikan sekolah melalui pengajaran di kelas, meski tak
seketat era Orde Baru.
Faktor penyebab pelanggaran HAM kian banyak terjadi karena lemahnya
sistem hukum. Jika pemerintah tidak menegakkan aturan dengan tegas, maka
pelaku pelanggaran HAM tak akan pernah jera. Bahkan mungkin tega melakukan
tindakan pidana lagi dan lagi, menimbulkan korban yang semakin banyak.
5. Salah satu nilai dasar Bela Negara adalah “ Rela berkorban untuk bangsa dan
negara “, bagaimana implementasinya, secara konkrit Jelaskan pendapat
mahasiswa !
:Rela berkorban untuk bangsa dan negara. Bersedia mengorbankan waktu,
tenaga, pikiran dan harta benda untuk kepentingan umum sehingga pada saatnya
nanti siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan bangsa dan negara.
Indikator rela berkorban bagi bangsa dan negara meliputi:
1) bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa
dan negara;
2) siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman;
3) memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan negara;
4) memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya;
5) mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan/atau golongan.
6. Salah satu konsensus dasar bangsa Indonesia, adalah Dasar Negara Pancasila .
Bagaimana pandangan mahasiswa, tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia masih mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang majemuk dan
heterogen dari berbagai suku,agama, ras dan etnik ?
: Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat beragam. Mulai dari suku,
budaya, ras, bahasa, agama. Saat ini Indonesia memiliki 17 ribu pulau dengan
269 juta penduduk, dan 714 suku, serta 1100 bahasa. Karena keberagaman
tersebut Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat kaya. Dengan kekayaan
yang kita miliki sebagai warga Indonesia ini sepatutnya kita turut bangga. Namun
dengan adanya keberagaman yang berarti banyaknya perbedaan yang otomatis
akan membuat berbagai macam konflik.
Maka dari itu kita sebagai warga Indonesia ini harus menjaga serta mencintai
keberagaman yang kita miliki ini sehingga tidak terjadi perpecahan diantara warga
Indonesia. Maka dari itu diciptakanlah suatu pedoman hidup yang disebut juga
dengan ideologi negara, yaitu pancasila. Pancasila merupakan ideologi negara
Indonesia yang dapat menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia ini menjadi
satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung lima nilai penting
sebagai pedoman bangsa Indonesia.
-- Selamat Bekerja --