Anda di halaman 1dari 11

Teori Akuntansi (Accounting Theory)

Mohammad Syafriel, SE,. MM,. Ak, CA

Session 3
Applying Theory to Accounting Regulation
Teori-teori Regulasi yang Relevan dengan Akuntansi dan Audit

• Para ahli teori pasar modal berpendapat bahwa para manajer memiliki banyak insentif untuk secara sukarela memberikan
informasi akuntansi kepada pihak-pihak di luar perusahaan, dan agar informasi tersebut diverifikasi oleh auditor
independen.
• Jadi, mengapa kita mengamati regulasi pelaporan keuangan melalui hukum perusahaan dan standar akuntansi?
• Mengapa sebagian besar negara memiliki persyaratan hukum untuk menghasilkan laporan keuangan yang telah diaudit?
• Ada beberapa teori yang relevan untuk memahami regulasi pelaporan keuangan (yaitu persiapan, audit, dan penyediaan
informasi akuntansi tentang suatu entitas).
• Teori-teori tersebut meliputi:
 teori pasar yang efisien
 teori keagenan
 teori regulasi - kepentingan publik, pengambilan regulasi dan kepentingan pribadi.
Teori yang Relevan
Efficient Market Theory, Agency Theory & Regulation Theory

Efficient Market Theory (Teori Pasar Efisien): Teori Pasar Efisien adalah sebuah teori dalam ekonomi dan keuangan yang
menyatakan bahwa harga saham di pasar keuangan mencerminkan semua informasi yang tersedia secara cepat dan akurat.
Dengan kata lain, menurut teori ini, tidak mungkin untuk menghasilkan keuntungan konsisten dengan melakukan analisis
saham atau perdagangan, karena semua informasi yang relevan sudah tercermin dalam harga saham saat ini.
Agency Theory (Teori Agensi): Teori Agensi adalah kerangka kerja dalam ekonomi dan manajemen yang membahas konflik
kepentingan antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan agen (manajer) yang dipekerjakan untuk mengelola
perusahaan. Teori ini mengasumsikan bahwa manajer memiliki informasi dan motivasi yang berbeda dengan pemegang
saham, sehingga dapat terjadi ketidakselarasan kepentingan. Untuk mengatasi masalah ini, kontrak dan insentif digunakan
untuk memotivasi manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
Teori Regulasi (Theory of Regulation) merujuk pada kerangka kerja konseptual yang digunakan untuk memahami dasar,
tujuan, dan efek dari regulasi pemerintah dalam berbagai konteks ekonomi dan sosial. Teori-regulasi membantu dalam
menjelaskan mengapa pemerintah membuat aturan dan kebijakan untuk mengatur perilaku individu, perusahaan, atau industri
tertentu, serta bagaimana pengaruh regulasi tersebut terhadap berbagai aspek masyarakat. Teori-regulasi melibatkan beberapa
pendekatan atau pandangan yang berbeda tentang peran dan dampak regulasi, termasuk Teori Kepentingan Publik, Teori
Penangkapan Regulasi, Teori Kepentingan Pribadi
Teori Regulasi
Public Interest Theory, Capture Regulation Theory & Private Interest Theory

• Public Interest Theory (Teori Kepentingan Publik): Teori Kepentingan Publik menyatakan bahwa regulasi pemerintah
ada untuk melindungi dan mempromosikan kepentingan umum atau kesejahteraan masyarakat. Menurut teori ini,
pemerintah mengambil tindakan regulasi untuk mengatasi ketidaksempurnaan pasar, seperti monopoli, asimetri informasi,
atau eksternalitas negatif. Tujuan utama dari regulasi dalam teori ini adalah untuk memastikan bahwa pasar berfungsi
dengan baik dan menguntungkan masyarakat luas. Pemerintah dianggap sebagai pengawas yang berusaha memastikan
distribusi kekayaan yang adil dan perlindungan konsumen.
• Capture Regulation Theory (Teori Penangkapan Regulasi): Teori Penangkapan Regulasi menganggap bahwa regulasi
pemerintah cenderung "ditangkap" oleh kelompok-kelompok kepentingan khusus, seperti industri atau korporasi besar.
Dalam hal ini, regulasi yang seharusnya dibuat untuk kepentingan publik seringkali dipengaruhi atau diarahkan oleh
kelompok-kelompok ini untuk menguntungkan kepentingan mereka sendiri. Biasanya, kelompok-kelompok kepentingan ini
memiliki akses yang lebih besar ke politik, dan mereka dapat menggunakan kampanye lobbi, sumbangan politik, atau
pengaruh politik lainnya untuk mempengaruhi proses pembuatan kebijakan..
• Private Interest Theory (Teori Kepentingan Pribadi): Teori Kepentingan Pribadi menekankan bahwa regulasi dapat
melayani kepentingan pribadi atau perusahaan-individu atau kelompok yang terlibat dalam industri yang diatur. Teori ini
tidak melihat regulasi sebagai cara untuk mencapai kesejahteraan umum atau melindungi masyarakat, melainkan sebagai
alat untuk memajukan kepentingan ekonomi atau politik pihak-pihak tertentu.
How Theorles of Regulation Apply to Accounting and Auditing Practice
Public Interest Theory, Capture Regulation Theory & Private Interest Theory

• Penerapan Teori Kepentingan Publik (Public Interest Theory):


• Penerapan dalam Standar Akuntansi: Teori Kepentingan Publik mengedepankan perlindungan kepentingan umum. Dalam
praktik akuntansi, hal ini tercermin dalam pengembangan standar akuntansi yang dirancang untuk memastikan informasi
keuangan yang akurat dan transparan. Standar ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan
eksternal, seperti investor, kreditur, dan pemerintah.
• Penerapan dalam Audit: Dalam praktik audit, auditor bertanggung jawab untuk memberikan jaminan independen tentang
kewajaran laporan keuangan. Penerapan Teori Kepentingan Publik mengharuskan auditor untuk mengutamakan kepentingan
publik dengan memastikan bahwa laporan keuangan tidak mengandung kesalahan materi dan bahwa entitas yang diaudit
mematuhi standar akuntansi yang relevan.
• Penerapan Teori Penangkapan Regulasi (Capture Theory):
• Penerapan dalam Standar Akuntansi: Teori Penangkapan Regulasi dapat diterapkan dalam proses pembuatan standar
akuntansi ketika kelompok kepentingan tertentu, seperti industri besar atau perusahaan-perusahaan tertentu, berhasil
mempengaruhi pembentukan standar. Ini bisa mengarah pada pengurangan transparansi atau kelemahan standar yang
dirancang untuk melindungi kepentingan umum.
• Penerapan dalam Audit: Dalam audit, risiko penangkapan regulasi bisa muncul jika auditor atau firma audit mengalami
tekanan atau pengaruh dari klien mereka untuk tidak melaporkan temuan audit yang negatif atau masalah yang ada. Oleh
karena itu, penting bagi badan pengawas dan regulasi, seperti PCAOB di AS, untuk mengawasi dan memastikan independensi
dan integritas auditor.
How Theorles of Regulation Apply to Accounting and Auditing Practice
Public Interest Theory, Capture Regulation Theory & Private Interest Theory

• Penerapan Teori Kepentingan Pribadi (Private Interest Theory):


• Penerapan dalam Standar Akuntansi: Teori Kepentingan Pribadi mencerminkan upaya kelompok kepentingan
tertentu untuk mempengaruhi regulasi agar sesuai dengan kepentingan mereka sendiri. Dalam praktik akuntansi, hal ini
bisa terjadi ketika perusahaan atau kelompok industri berusaha untuk membentuk standar akuntansi yang
menguntungkan mereka secara finansial, bahkan jika itu tidak selalu mencerminkan kenyataan ekonomi.
• Penerapan dalam Audit: Pada tingkat audit, penerapan Teori Kepentingan Pribadi dapat terlihat jika auditor atau
firma audit memprioritaskan kepentingan finansial atau hubungan bisnis dengan klien mereka di atas integritas dan
independensi audit.
• Dalam praktiknya, pengaruh ketiga teori ini dapat berinteraksi dan menciptakan kompleksitas dalam regulasi akuntansi dan
audit. Oleh karena itu, pengawasan dan pemantauan yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa regulasi tetap berfokus
pada perlindungan kepentingan publik dan menjaga integritas pelaporan keuangan serta audit. Hal ini akan membantu
menjaga kepercayaan pemangku kepentingan dalam praktik akuntansi dan audit.
• Penetapan standar sebagai proses politik mengakui bahwa pengembangan dan penerapan standar bukanlah semata-mata
kegiatan teknis, melainkan dipengaruhi oleh dinamika politik, perebutan kekuasaan, dan kepentingan yang saling bersaing.
Badan-badan penetapan standar yang efektif bertujuan untuk menyeimbangkan berbagai pengaruh tersebut untuk
menciptakan standar yang melayani kepentingan terbaik bagi publik, investor, dan ekonomi yang lebih luas.
The Regulatory Framework For Financial Reporting

• Persyaratan Statutori (Statutory Requirements):


• Hukum dan Peraturan: Persyaratan statutori merujuk pada hukum dan peraturan yang diundangkan oleh pemerintah
untuk mengatur pelaporan keuangan. Regulasi ini dapat bervariasi dari satu negara ke negara lain, tetapi umumnya
mencakup persyaratan terkait standar akuntansi, pengungkapan keuangan, dan persiapan serta penyajian laporan
keuangan.
• Otoritas Pengawas Sekuritas: Di banyak negara, otoritas pengawas sekuritas mengawasi persyaratan statutori terkait
pelaporan keuangan. Mereka menegakkan aturan yang harus diikuti oleh perusahaan yang terdaftar di bursa saham.
Contohnya, di Amerika Serikat, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) memainkan peran sentral dalam mengatur
pelaporan keuangan oleh perusahaan publik.
• Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance):
• Dewan Direksi: Tata kelola perusahaan merujuk pada sistem aturan, praktik, dan proses yang digunakan untuk
mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Komponen penting dari tata kelola perusahaan adalah dewan direksi.
Dewan bertanggung jawab untuk mengawasi pelaporan keuangan perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan
mematuhi standar akuntansi dan regulasi yang relevan.
• Komite Audit: Banyak perusahaan membentuk komite audit dalam dewan direksi mereka. Komite ini bertanggung
jawab untuk mengawasi proses pelaporan keuangan, memilih auditor eksternal, dan memastikan independensi dan
efektivitas audit.
The Regulatory Framework For Financial Reporting

• Auditor dan Pengawasan (Auditors and Oversight):


• Auditor Eksternal: Auditor eksternal adalah firma akuntansi independen yang disewa untuk meninjau laporan
keuangan sebuah perusahaan dan menyatakan pendapat mereka tentang akurasi dan kewajaran laporan tersebut.
Auditor memainkan peran penting dalam memberikan jaminan kepada investor dan pemangku kepentingan lainnya
tentang keandalan informasi keuangan.
• Pengawasan Auditor: Banyak negara memiliki badan regulasi atau lembaga yang bertugas mengawasi auditor
eksternal. Badan pengawas ini memastikan bahwa firma audit menjaga standar profesional yang tinggi dan
independensi. Contohnya, di Amerika Serikat, Dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik (Public Company
Accounting Oversight Board - PCAOB) mengawasi auditor eksternal perusahaan publik.
• Badan Penegak Independen (Independent Enforcement Bodies):
• Otoritas Penegakan Pelaporan Keuangan: Badan penegak independen bertanggung jawab untuk menyelidiki dan
menegakkan kepatuhan terhadap regulasi pelaporan keuangan. Mereka memiliki otoritas untuk menyelidiki
pelanggaran keuangan, penipuan, dan pelanggaran terhadap standar akuntansi.
• Hukuman dan Sanksi: Badan ini memiliki kekuatan untuk memberlakukan hukuman dan sanksi terhadap perusahaan
dan individu yang terbukti bersalah melakukan pelanggaran pelaporan keuangan. Tingkat keparahan hukuman dapat
bervariasi tergantung pada sifat dan sejauh mana pelanggaran tersebut.
The Institutional Structure for Setting Accounting and Auditing Standards

Struktur institusi ini memiliki peran penting dalam menetapkan standar yang relevan, akurat, dan konsisten dalam akuntansi
dan audit, yang sangat penting untuk memahami dan mengevaluasi kinerja perusahaan dan entitas sektor publik serta
mengamankan kepercayaan pemangku kepentingan.
Program Konvergensi IASB (International Accounting Standards Board) dan FASB (Financial Accounting Standards
Board):
• IASB: IASB adalah badan internasional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan International Financial Reporting
Standards (IFRS), yang merupakan seperangkat standar akuntansi yang diakui secara internasional. IFRS digunakan oleh
ribuan perusahaan publik di seluruh dunia untuk menyusun laporan keuangan mereka.
• FASB: FASB adalah badan yang mengatur standar akuntansi di Amerika Serikat dan mengembangkan Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP) AS. GAAP digunakan oleh perusahaan-perusahaan di AS untuk pelaporan keuangan
mereka.
• Program Konvergensi: Program Konvergensi IASB dan FASB adalah upaya untuk mengharmonisasikan IFRS dan GAAP.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keselarasan antara dua set standar ini agar lebih mudah bagi perusahaan multinasional
dan investor untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan di seluruh dunia. Meskipun program ini
menghasilkan banyak kesamaan, ada juga perbedaan penting yang tetap ada antara IFRS dan GAAP.
The Institutional Structure for Setting Accounting and Auditing Standards

• Standar Akuntansi untuk Sektor Publik:


• Standar Akuntansi untuk Sektor Publik adalah seperangkat standar yang digunakan untuk laporan keuangan entitas
sektor publik, seperti pemerintah, lembaga-lembaga publik, dan organisasi nirlaba yang menerima dana publik. Di
berbagai negara, ada lembaga yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menetapkan standar akuntansi
untuk sektor publik.
• Di Amerika Serikat, Governmental Accounting Standards Board (GASB) bertanggung jawab untuk mengembangkan
standar akuntansi untuk pemerintah daerah dan entitas sektor publik lainnya.
• Standar-standar ini membantu memastikan transparansi, akuntabilitas, dan pelaporan yang akurat dalam pengelolaan
dana publik.
• Standar Audit Internasional:
• Standar Audit Internasional (International Standards on Auditing - ISA) adalah seperangkat standar yang digunakan
oleh auditor untuk mengatur pelaksanaan audit laporan keuangan. ISA dikembangkan oleh International Auditing and
Assurance Standards Board (IAASB), yang merupakan badan independen yang berada di bawah naungan International
Federation of Accountants (IFAC).
• ISA dirancang untuk memastikan bahwa audit dilakukan dengan tingkat kualitas dan konsistensi yang tinggi di seluruh
dunia. Mereka membantu memastikan bahwa laporan keuangan yang diaudit dapat diandalkan dan memberikan
informasi yang akurat kepada pemangku kepentingan, seperti pemegang saham dan investor.
Tugas

• Tugas Individu (Home-work):


1. Explore dan buat bahan makalah terkait dengan dengan Praktek Teori Akuntansi di Indonesia). Makalah sekurngnya
membahas mengenai:
Pendahuluan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, IAPI)
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Standar Audit (SA)
Penutup
2. Tugas individu dipertimbangkan sebagai Kuis 1

Anda mungkin juga menyukai