TINJAUAN PUSTAKA
Nordiawan (2014: 4)[2] Organisasi Sektor Publik adalah sebuah entitas ekonomi
11
12
organisasi atau entitas public seperti pemerintah, LSM, dan lain-lain yang
swasta. Dari beberapa pengertian Akuntansi Sektor Publik tersebut maka dapat
Indonesia.
standar akuntansi.
2.4 Anggaran
satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran
dengan lainnya agar anggaran yang dikelola oleh pemerintah efektif dan
efisien.
pemerintah tersebut.
tetapi lebih merupakan alat politik (political tool). Oleh karena itu,
pemerintah.
Measurement Tool)
(Public Sphere)
lain yang tak terorganisasi akan dengan mudah dan tidak berdaya
masa mendatang.
bawahan.
berikut:
digunakan.
b. Incremental Budget
program.
berbasis nol atau mulai dari nol. ZBB tidak menjadikan anggaran
24
e. Performance Budget
b. Incremental Budgeting
terkait dalam suatu system sebagai kesatuan yang bulat dan tidak
e. Perfomance Budgeting
pembangunan.
26
public.
tahun sebelumnya.
2.5 Belanja
(2011: 356).[10]
a. Belanja Pegawai
c. Belanja Modal
dan/atau aset lainnya atau menambah nilai aset tetap dan/atau aset
bunga.
e. Belanja Subsidi
masyarakat.
f. Belanja Hibah
ke daerah.
h. Belanja Lain-Lain
a. Belanja Operasi
1) Belanja Pegawai
2) Belanja Barang
3) Belanja Bunga
4) Belanja Subsidi
5) Belanja Hibah
b. Belanja Modal
1) Belanja Tanah
(2008: 7)[14] Belanja pemerintah pusat menurut jenis adalah belanja pemerintah
social, dan belanja lain-lain. Dari jenis jenis belanja diatas maka dapat
disimpulkan bahwa jenis jenis belanja antara lain Belanja Operasi dan Belanja
Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja Gedung dan Bangunan, Belanja jalan,
yang berisi tentang informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan
dari suatu entitas yang dibandingkan dengan anggaran ketiga pos tersebut. Melalui
laporan realisasi anggaran dapat diketahui prediksi tentang sumber daya ekonomi yang
akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah serta resiko
ketidakpastian atas sumber daya ekonomi tersebut. Selain itu laporan realisasi
anggaran juga memberikan informasi tentang indikasi apakah sumber daya ekonomi,
pendapatan dan belanja selama tahun anggaran. Laporan yang disampaikan dapat
dilihat pada lembar muka laporan keuangan. Untuk laporan keuangan periode
sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh
a. Pendapatan-LRA;
b. Belanja;
c. Transfer;
d. Surplus/defisit-LRA;
e. Pembiayaan;
dapat disimpulkan bahwa Laporan Realisasi anggaran adalah laporan yang berisi
tentang informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan dari suatu
entitas kemudian dibandingkan dengan ketiga akun tersebut. Unsur-unsur LRA antara
2.7 Efisiensi
apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan
antara input dan output dimana barang dan jasa yang dibeli oleh organisasi
digunakan untuk mencapai output tertentu. Atau dengan kata lain efisiensi
output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input terendah untuk
dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. Dari pengertian
Efisiensi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa efisiensi adalah pencapaian output
yang maksimum dengan input yang serendah-rendahnya dalam suatu organisasi sektor
publik.
2.8 Efektivitas
hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan
dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka
perbandingan antara hasil yang diharapkan (target) dengan hasil yang sesungguhnya
dicapai. Hasil atau target yang diharapkan merupakan outcome sedangkan hasil yang
dicapai merupakan output. Dari definisi Efektivitas tersebut maka dapat diambil
satu periode anggaran dengan realisasi anggaran pada akhir periode anggaran.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penulis Judul dan Hasil Kesimpulan
Tahun
Rikiyanah Analisis Rasio Efisiensi Belanja Rasio Efisiensi Belanja pada
Efisiensi Pengadilan Negeri Slawi tahun 2014-2016 berada
Laporan Kabupaten Tegal pada diantara 90-100%, maka hal
Realisasi tahun 2014 sebesar ini mengindikasikan Kinerja
Anggaran 99,07% dan pada tahun Keuangan Belanja Pengadilan
Belanja 2015 mengalami Negeri Slawi Kabupaten
(LRAB) Pada penurunan pada Rasio Tegal yang sudah efisien
Pengadilan Efisiensi Belanja karena telah mengikuti
37
dinyatakan kurang
efektif.
2. Rasio Efisiensi
belanja Periode tahun
2013 sampai tahun
2015 pada kantor
Pertahanan Tegal
Cenderung menurun.
Nilai rasio efisiensi
belanja dari tahun
2013 sampai dengan
2015 dinyatakan
telah efisien.
Imanuel Analisis Tingkat Efektivitas Kesimpulan dari penelitian ini
Pangkey Efektivitas Anggaran Belanja Pada yaitu: Dalam periode
dan dan Efisiensi Dinas Kebudayaan dan anggaran belanja 2010-2014
Sherly Anggaran Pariwisata Provinsi untuk efektivitas penggunaan
Pinatik Belanja Pada Sulawesi Utara anggaran belanja langsung
Dinas dinyatatan tidak efektif. keseluruhannya tidak efektif
Kebudayaan Kemudian tingkat karena dari setiap program
dan efisiensi anggaran dan anggaran yang
Pariwisata belanja pada Dinas direncanakan, banyak
Provinsi Kebudayaan dan program yang terealisasi tapi
Sulawesi Pariwisata Provinsi tidak sesuai anggaran yang
Utara (2015) Sulawesi Utara juga direncanakan dan ada juga
dinyatakan tidak efisien. program yang tidak
terealisasi. Sementara untuk
tingkat efisiensi anggaran
belanja tidak langsung dari
periode 2010-2014 tidak
efisien, karena keseluruhan
dari anggaran belanja tidak
langsung tidak dapat
mencapai atau bahkan
melampaui anggaran yang
direncanakan.
Ariel Analisis Selama periode Kegiatan yang telah
Sharon Efektifitas anggaran tahun 2008 – dianggarkan, sudah
Sumenge dan Efisiensi 2012 Tingkat Efektivitas dilaksanakan secara efektif.
Pelaksanaan Anggaran Belanja Pada Badan Perencanaan
Anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Belanja Pembangunan Daerah (Bappeda)
Badan (Bappeda) Minahasa Minahasa Selatan menilai,
Perencanaan Selatan dinyatakan ketika kegiatan yang
Pembangunan cukup efektif sedangkan diprogramkan sudah
pada tahun 2008-2017 terealisasi dan sesuai dengan
39