Anda di halaman 1dari 24

APLIKASI TEORI PADA

REGULASI AKUNTANSI
Kelompok 2 :
1. Nugraheni Rahmadanti / 31888
2. Paulina Sinta Pradhanawati / 31891
3. Anggita Nirmala Anggraeni / 31902
TEORI REGULASI YANG RELEVAN DENGAN
AKUNTANSI DAN AUDIT
Teori dalam bab ini untuk menjelaskan bagaimana praktek dan
regulasi pelaporan keuangan dan audit. Ada 3 teori yang relevan, yaitu:

1. Theory of efficient markets (Teori efisiensi pasar)


2. Agency theory (Teori keagenan)
3. Theories of regulation (Teori regulasi)
Public interest theory
Regulatory capture theory
Private interest theory
1. THEORY OF EFFICIENT MARKETS

Teori ini menyatakan bahwa pasar memiliki kemampuan untuk


mencapai tingkat efisiensi optimal jika dilakukan tanpa ada
intervensi dari pemerintah.
Intervensi dari pemerintah tetap ada, bertujuan untuk membantu
pengembangan pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pendukung teori ini berpendapat jika informasi akuntansi
dibutuhkan pengguna, maka perusahaan harus menyediakan
dlm bentuk laporan keuangan.
2. AGENCY THEORY
Mempelajari interaksi antara principal (pemilik) dan agent
(penerima tugas).
Atkinson & Feltham menjelaskan bahwa permintaan informasi
pelayanan berkaitan dengan keinginan untuk memotivasi agen
& distribusi risiko secara efisien. Tujuan permintaan informasi:
pengambilan keputusan & mengurangi risiko ketidakpastian.
Ketidakpastian:
1. Ex ante (sebelum acara) ketidakpastian ada saat
keputusan sedang dibuat
2. Ex post (setelah acara) ketidakpastian ada setelah
keputusan telah dibuat dan hasil direalisasikan
3. THEORIES OF REGULATION
A. Public Interest Theory
Menekankan bahwa regulasi harus memperhatikan dan
melindungi kepentingan publik.
Kegagalan pasar potensial terjadi ketika ada kegagalan
dari salah satu kondisi diperlukan untuk operasi terbaik
pasar kompetitif. Kegagalan:
1. Kurangnya kompetisi (monopoli, oligopoli)
2. Hambatan masuk
3. Kesenjangan informasi antara penjual & pembeli
A. PUBLIC INTEREST THEORY (CONTINUE...)

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa pasar ekonomi


merupakan subjek dari serangkaian ketidaksempurnaan
pasar atau kegagalan transaksi yang jika dibiarkan akan
mendapatkan hasil yang tidak efisien dan tidak adil.
Teori ini juga didasarkan pada tiga asumsi yaitu
1. Kepentingan konsumen
2. Agen
3. Pemerintah
B. REGULATORY CAPTURE THEORY
Menjelaskan bagaimana regulator (aturan) dapat dikuasai
oleh industri/bisnis yang diawasinya, sehingga regulator
tidak memperhatikan kepentingan publik secara obyektif &
melindungi kepentingan publik dengan baik.
Teori ini terjadi jika entitas pengatur:
1. Mengontrol regulasi & badan pengawas
2. Berhasil mengkoordinasi kegiatan entitas terkait dengan
badan pengawas
3. Memastikan kinerja melalui badan pengawas
4. Entitas berhasil mengkooptasi regulator
C. Private Interest Theory
Teori ini muncul untuk menanggapi ketidakpuasan dengan
penjelasan yang tersedia oleh public interest & regulatory capture
theory.
Teori ini berasumsi bahwa kelompok akan dibentuk untuk melindungi
kepentingan ekonomi tertentu.
Akan ada kelompok yang memiliki pandangan berbeda dengan yg
lainnya dan kelompok lain yang akan melobi ke pemerintah untuk
memberikan perundang-undangan yang secara ekonomis
bermanfaat bagi mereka.
BAGAIMANA TEORI REGULASI DIGUNAKAN
DALAM PRAKTIK AKUNTANSI DAN AUDIT
1. Penerapan Public Interest Theory
Dalam teori ini, intervensi pemerintah ikut berperan
dalam regulasi pelaporan keuangan untuk menanggapi
kegagalan pasar & kepentingan umum.
Intervensi pemerintah dalam pengaturan standar
akuntansi ditunjukkan untuk memperbaiki kegagalan di
pasar untuk informasi akuntansi.
2. Penerapan Regulatory Capture Theory

Pada dasarnya profesi akuntansi membutuhkan pengesahan


standar akutansi yang bisa dicapai apabila standar
mempunyai kekuatan hukum yang didukung oleh legislatif.
Profesi akuntansi dapat berjalan dengan 2 hal, yaitu:
pengesahan standar akuntansi & menjaga kepentingan
ekonomisnya.
3. Penerapan Private Interest Theory

Private Interest Theory memberikan pendekatan lain untuk


memahami perilaku suatu pihak dengan motivasi untuk
mempengaruhi regulasi pelaporan keuangan

Keterbatasan Private Interest Theory adalah tidak terdapat


hubungan mutual secara ekslusif (mutually exclusive) : suatu
kejadian yang diterangkan dengan satu teori mungkin bisa
diterangkan sama baiknya menggunakan teori yang lain
Penyusunan Standar Sebagai
Sebuah Proses Politik
Penyusunan standar merupakan sebuah proses politik karena dapat
mempengaruhi berbagai kelompok kepentingan yang mungkin saling
bertentangan, maka berbagai kelompok kepentingan berusaha
mempengaruhi penetapan regulasi.
Pembentukan badan penyusun standar independen untuk mencegah
salah satu pihak mendominasi proses penyusunan standar dan untuk
menghasilkan standar kualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan
pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan
Instrumen Keuangan
Pengadopsian IAS 39 Instrument Keuangan – pengakuan dan pengukuran, di
Eropa telah menjadi proses yang sangat dipolitisasi.
Saat pengumuman bahwa IAS akan dipakai di Eropa, banyak perusahaan
menyoroti IAS 39 Instrument Keuangan – pengakuan dan pengukuran dan
memberikan reaksi yang negatif. Hal ini disebabkan konsep pada IAS 39
termasuk pengakuan laba/rugi belum direalisasi tidak biasa digunakan di
beberapa negara.
Pihak yang menyusun laporan keuangan, terutama bank-bank negara
Perancis dan Jerman melobi untuk mencegah terjadinya pengadopsian IAS 39.
Bahkan Presiden Perancis mengirimkan surat kepada Ketua Komisi Eropa dan
menyatakan bahwa pengadopsian IASB akan menyebabkan konsekuensi yang
buruk bagi kestabilan finansial
Pada akhirnya Komite Regulasi Akuntansi Eropa mengesahkan semua standar
IASB, tetapi mengecualikan ketentuan tertentu yang terkandung dalam IAS 39.
Aset tidak berwujud
Pada saat australia mengadopsi IAS, dimana didalamnya terdapat IAS 38
- Intangible Asset, karena AASB belum menerbitkan standar spesifik
terkait aset tak berwujud, maka terdapat beberapa metode yang
dikembangkan untuk menilai aset tak berwujud dan perusahaan –
perusahaan di Australia menggunakan metode yang bervariasi.
Standar IAS 38 sangat berbeda dengan metode akuntansi aset tak
berwujud yang sudah digunakan oleh perusahaan-perusahaan di
Australia, dimana Internal intangible asset tidak dapat diakui dan
intangible asset tidak dapat direvaluasi tanpa adanya suatu pasar yang
aktif. Perusahaan–perusahaan di Australia bersama Federasi akuntan
mereka dan Pemerintah, mencoba meminta keringanan dari standard ini
namun ditolak oleh IASB.
Kerangka Pelaporan Keuangan

Terdapat perbedaan dalam kerangka peraturan untuk pelaporan


keuangan yang digunakan pada setiap negara, tetapi ada beberapa
unsur yang umum digunakan. Unsur-unsur tersebut adalah :

Statutory Requirements / Persyaratan Wajib


Corporate Governance / Tata Kelola Perusahaan
Auditors And Oversight / Auditor Dan Pengawasan
Independent Enforcement Bodies / Badan Pelaksana
Independen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
PERSYARATAN WAJIB
mengacu pada struktur, proses dan
memiliki peran sebagai pendorong
lembaga di dalam dan di sekitar
bagi direksi untuk membuat
organisasi yang membagi kekuasaan
laporan keuangan dan mengaudit dan pengendalian sumber daya di
laporan keuangan tersebut antara para anggota

AUDITOR DAN PENGAWASAN BADAN PELAKSANA INDEPENDEN

auditor memiliki peran penting berperan meningkatkan kepatuhan


dalam menjamin kualitas terhadap peraturan tentang pelaporan
keuangan, sebagaimana yang terdapat
informasi yang terkandung dalam
dalam hukum dan standar akuntansi.
laporan keuangan perusahaan
40

30

STRUKTUR KELEMBAGAAN
PENETAPAN STANDAR 20

AKUNTANSI DAN AUDIT 10

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
LATAR 1973
BELAKANG IASC didirikan di London akhir 1980-an
IASC mulai mengerjakan

Proyek Perbaikan, untuk
awal 1990-an meningkatkan kualitas IAS
IASC diadopsi di negara-
negara tanpa struktur
penetapan standar nasional,
seperti singapura dan papua
nugini dan indonesia 2000
Standar IASC direvisi dan
2001 disahkan oleh IOSCO
IASC bukan badan penyusun
standar independen, dan
mengalami restrukturisasi
Program Konvergensi IASB dan FASB

Program konvergensi membutuhkan FASB dan IASB untuk


mengidentifikasi perbedaan antara standar masing-masing,
untuk ditinjau solusi yang tersedia dan mengadopsi
perlakuan yang lebih baik. Dalam praktiknya, konvergensi
adalah proses yang rumit. Beberapa perbedaan muncul
karena perbedaan mendasar antara kedua perangkat
standar tersebut. US GAAP telah digambarkan sebagai
standar berbasis aturan sementara IAS bertujuan untuk
berbasis prinsip.
STANDAR AKUNTANSI UNTUK
SEKTOR PUBLIK

IASB menetapkan standar untuk sektor


swasta. Standar yang berbeda dapat
diterapkan pada sektor publik, mengingat
entitas sektor publik mungkin memiliki
tujuan dan sasaran yang berbeda serta
pemangku kepentingan yang berbeda
dibandingkan dengan entitas sektor
swasta. Di Indonesia, Standar Akuntansi
Sektor Publik yang digunakan adalah
Standar Akuntansi Pemerintah yang
ditetapkan dengan PP No. 71 Tahun 2010.
STANDAR AUDIT
INTERNASIONAL

Meskipun standar audit sekarang ditetapkan oleh badan pemerintah,


fokus awal lebih pada penulisan ulang standar untuk memungkinkan
mereka dimasukkan ke dalam undang-undang daripada mengubah
isinya. Standar Internasional tentang Audit (ISA) dikembangkan oleh
Dewan Standar Audit dan Penjaminan Internasional (IAASB). Di
Australia, Auditing and Assurance Standards Board (AUASB) menulis
ulang set standar profesional sebelumnya dan diarahkan untuk
menggunakan ISA sebagai dasar untuk mengembangkan standar
baru Australia, dengan amandemen yang diperlukan.

CONTOH KASUS DARI TEORI REGULASI


Salah satu contoh kasus teori regulasi dalam akuntansi adalah kasus Enron. Enron adalah
perusahaan energi terkemuka yang terbukti melakukan praktik akuntansi yang tidak etis dan
tidak sah. Perusahaan ini menggunakan entitas yang tidak terdaftar dan transaksi yang
tidak sah untuk menyembunyikan kerugian dan memperkayakan diri sendiri.
Kasus ini menunjukkan pentingnya regulasi dan pengawasan dalam akuntansi untuk
memastikan bahwa perusahaan melakukan praktik akuntansi yang adil dan transparan.
Dalam hal ini, regulator seperti Securities and Exchange Commission (SEC) dan Public
Company Accounting Oversight Board (PCAOB) memainkan peran penting dalam
memastikan bahwa perusahaan memenuhi standar akuntansi yang berlaku dan
melaporkan informasi keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.
Kasus Enron juga menunjukkan bahwa regulasi dan pengawasan yang kuat diperlukan
untuk mencegah praktik akuntansi yang tidak etis dan tidak sah, dan memastikan bahwa
perusahaan melaporkan informasi keuangan yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan. Ini penting untuk memastikan kepercayaan publik dalam pasar
modal dan memastikan bahwa investor membuat keputusan yang informatif dan bijaksana
CONTOH KASUS DARI TEORI REGULASI
Salah satu contoh kasus teori regulasi dalam pajak adalah kasus Apple Inc. Pada tahun 2016,
Apple Inc. dikritik karena melakukan praktik pajak yang tidak etis dengan menggunakan
offshore shell companies untuk mengurangi pajak yang harus dibayarkan. Dalam hal ini,
Apple Inc. menempatkan sejumlah besar laba perusahaan di Ireland, negara dengan tarif
pajak yang lebih rendah, untuk menghindari pajak yang lebih tinggi di negara-negara lain.
Kasus ini menunjukkan pentingnya regulasi dan pengawasan dalam pajak untuk
memastikan bahwa perusahaan membayar pajak yang adil dan sesuai dengan hukum
pajak yang berlaku. Dalam hal ini, regulator seperti Internal Revenue Service (IRS) dan
otoritas pajak negara memainkan peran penting dalam memastikan bahwa perusahaan
memenuhi kewajiban pajak yang berlaku dan membayar pajak yang sesuai dengan laba
yang diperoleh.
Kasus Apple Inc. juga menunjukkan bahwa regulasi dan pengawasan yang kuat diperlukan
untuk mencegah praktik pajak yang tidak etis dan tidak sah, dan memastikan bahwa
perusahaan membayar pajak yang adil dan sesuai dengan hukum pajak yang berlaku. Ini
penting untuk memastikan bahwa sumber daya publik digunakan secara adil dan efisien
dan memastikan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan celah dalam hukum pajak untuk
mengurangi pajak yang harus dibayarkan.
Thank
you!!

Anda mungkin juga menyukai