Anda di halaman 1dari 16

Resume Ch.

3
Menerapkan Teori
Peraturan Akuntansi
By: Mustofa
Teori yang relevan dengan akuntansi
dan audit
Theory of efficient markets
Penawaran dan permintaan keep market efficient
Market untuk data akuntansi tidak cukup
Free rider
Byk ketidaksetujuan (akuntan, firma, user)
Pemeintah harus intervensi
Agency theory
-Manager (tujuan kepengurusan/manajemen)
-Shareholder/creditor (tujuan pengambilan keputusan)
-Mekanisme pasar tidak efisien mengurangi tidak efisien dan tidak adil
Theories of regulation : public interest theory, regulatory capture thory, private
interest theory
Public Interest Theory

Peraturan Pemerintah dibutuhkan market failure hilang kompetisi, larang masuk,


informasi tidak simetri, barang publik

Intervensi:
Memperoleh suara, campur tangan kepentingan grup, sbg perantara netral
Regulatory capture theory

Mendominasi untuk kepentingan regulator


Badan Akuntansi Profesional dibutuhkan untuk mengontrol pengaturan standar akuntansi
Private Interest Theory

Pemerintah bukan arbiter independen sell power to achieve re-election or increase their
wealth
Standard Setting as a Political
Process

Pengaturan standar dipandang sebagai proses politik karena berpotensi secara


signifikan mempengaruhi kesejahteraan berbagai kelompok kepentingan.
Pemerintah di banyak negara telah menyiapkan pembuat standar independen dalam
upaya untuk menghasilkan standar kualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan
pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan.
contoh kasus dimana lobi politik menginterfensi proses penetapan dan pada akhirnya
dikeluarkan oleh dewan:
Elemen framework

Statutory requirement
Corporate governance
Auditor & oversight
Indepent enforcement bodies
Statutory Requirements
(Persyaratan Perundang-
Undangan)
Persyaratan hukum di perusahaan, memiliki peran sebagai insentif untuk
menghasilkan laporan keuangan yang akan diaudit. Pada satu sisi, hukum atau
peraturan dalam perusahaan memberikan mandat persyaratan yang mendasar yang
berhubungan dengan laporan apa yang harus dipersiapkan serta kapan penyiapan
laporan tersebut. Selain itu, dimungkinkan adanya persyaratan lain yang berhubungan
dengan informasi yang harus dicantumkan.
Persyaratan tambahan untuk laporan keuangan berasal dari standar akuntansi yang
spesifik dan dalam beberapa jurisdiksi, standar-standar tersebut mempunyai kekuatan
hukum.
Hukum perpajakan
Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan)

Praktik tata kelola perusahaan mengacu pada struktur, proses dan institusi di dalam
dan di sekitar organisasi yang membagi kekuasaan dan kontrol sumber daya di antara
para partisipan.
sebuah kerangka peraturan dapat berisi pedoman tambahan untuk tata kelola
perusahaan dan aturan yang muncul dari sektor swasta yang dengan sukarela
memberikan rekomendasi dan aturan pencatatan di bursa saham.
Pedoman tata kelola perusahaan dapat menjadi rekomendasi praktik yang baik bagi
direktur dalam mengadopsi mekanisme perusahaan yang tepat dan sesuai dengan
kondisi masing-masing perusahaan.
Auditors And Oversight
(Auditor Dan Pengawasan)
Auditor memiliki peran penting dalam menjamin kualitas informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan perusahaan. Kualifikasi tertentu, pengalaman, serta memiliki izin untuk
melakukan audit merupakan persyaratan dasar yang dibutuhkan seorang auditor.
Selain itu, auditor harus memiliki komitmen terhadap kode etik dan harus rela menanggung
sanksi apabila melanggar peraturan. Kebanyakan bentuk dari peraturan tersebut adalah self-
imposed karena seorang profesional setuju mengikuti keseluruhan peraturan untuk menjaga
keistimewaan posisi dan melindungi hak mereka untuk melakukan praktik sebagai seorang
profesional.
Lingkup tanggung jawab untuk pengawasan auditor melalui badan hukum yang menyediakan
regulasi dirasa lebih independen dibandingkan dengan melakukan self-regulation.
Pilihan melalui peraturan hukum dibandingkan self-regulation dapat mencerminkan
perbedaan ekonomi atau politik dalam mengelola pasar modal.
Independent Enforcement
Bodies (Badan Pelaksana
Independen)
Badan pelaksana independen adalah bagian dari keseluruhan sistem dalam
melaksanakan persyaratan pelaporan keuangan.
Badan pelaksana independen berperan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
tentang pelaporan keuangan, sebagaimana yang terdapat dalam hukum dan standar
akuntansi.
Badan Pelaksana independen merupakan perpanjangan dari pengajuan pengawasan
yang merupakan dasar dari kerangka peraturan.
Pendirian badan pelaksana independen berkaitan dengan adopsi IFRS tahun 2005
karena dibutuhkan pengaplikasian IFRS secara komprehensif dan konsisten untuk
mencapai tujuan dari adopsi IFRS tersebut.
Struktur Kelembagaan Untuk
Menetapkan Standar
Akuntansi Dan Audit

Latar Belakang
Program Konvergensi IASB dan FASB
Standar Akuntansi Sektor Publik
Standar Audit Internasional
Latar Belakang

Perkembangan awal standar akuntansi dimulai ketika dibentuknya International Accounting Standards Committee
(IASC) di London pada tahun 1973. Komite ini berisikan perwakilan dari badan akuntansi profesional dari sembilan negara,
yaitu Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris-Irlandia, Amerika Serikat, dan Jerman Barat.
Sasarannya adalah untuk mengembangkan standar akuntansi sektor swasta yang cocok untuk digunakan di negara-
negara seluruh dunia. Sebelum tahun 2005, International Accounting Standards (IAS) berpengaruh di banyak negara.
IASC dibentuk oleh negara-negara yang memiliki praktik dan pendekatan standar akuntansi yang berbeda, Awalnya IAS
seringkali memperbolehkan adanya pemilihan suatu kebijakan akuntansi untuk memuat preferensi dari berbagai negara
anggota.
Selama akhir tahun 1980-an, IASC mulai mengerjakan Improvement Project untuk meningkatkan kualitas IAS dan
menghilangkan banyak perlakuan opsional.
Pada tahun 2001, IASC direstrukturisasi karena dianggap tidak independen, sehingga dibentuk International Accounting
Standards Board (IASB). IASB ini merupakan badan pembuat standar yang independen dan strukturnya berdasarkan
Financial Accounting Standards Board (FASB).
Sejak tahun 2002 dengan adanya keputusan European Commission (EC) untuk mengadopsi standar IASB pada tahun
2005. EC mengumumkan kepada seluruh perusahaan publik di negara-negara anggota Uni Eropa untuk menyiapkan akun
konsolidasian berdasarkan standar IASB.
Program Konvergensi IASB
dan FASB

Pada tahun 2002, dibentuk program konvergensi IASB/FASB yang diberi nama
Norwalk Agreement.
Program konvergensi tersebut mengharuskan FASB dan IASB untuk mengidentifikasi
perbedaan antar standar, untuk meninjau solusi apa saja yang tersedia dan untuk
mengadopsi perlakuan yang lebih baik.
Dalam praktiknya, proses konvergensi ini sangat rumit. Beberapa perbedaan muncul
karena terdapat perbedaan-perbedaan mendasar antara kedua standar.
US GAAP dikenal sebagai standar yang berdasarkan aturan (rule-based standards),
sedangkan IAS merupakan standar yang berdasarkan prinsip (principle-based
standards).
Standar Akuntansi Sektor Publik

IASB menetapkan standar untuk sektor swasta. Standar yang berbeda mungkin saja
diterapkan di sektor pemerintahan karena organisasi pemerintahan memiliki tujuan
dan stakeholder yang berbeda dengan perusahaan swasta.
Setiap negara harus menentukan sejauh mana standar IASB dapat digunakan oleh
entitas sektor publik.
Standar Audit Internasional

Menurut sejarahnya, audit bersifat self-regulated, artinya tidak ada standar


internasional yang baku untuk digunakan.
Pada abad ke -19, Companies Act terjadi di Inggris dan mengharuskan audit dilakukan.
Di Amerika Serikat, American Institute of Accountants menetapkan standar audit
untuk pertama kalinya pada tahun 1939.
Kegagalan pasar tampaknya telah digunakan sebagai pembenaran untuk intervensi
pemerintah dalam penyusunan standar audit di Amerika Serikat. Hal tersebut
melahirkan sebuah pakta yang disebut Sarbanes-Oxley Act pada tahun 2002.

Anda mungkin juga menyukai