Anda di halaman 1dari 31

SEMINAR AUDITING

Kasus 1.11 United States Surgical Corporation

NAMA DOSEN : Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., M .Si., Ak.CA

Oleh:
Kelompok 5
1. Putu Candrastuti Putri 1981621001
2. Putu Candra Krisnadayanti 1981621002
3. I Dewa Gde Agung Winata 1981621018
4. I Made Pradnyana Paradila 1981621021

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
UNITED STATES SURGICAL CORPORATION

1.1 SEJARAH PERUSAHAAN


Pada awal keberadaannya, USSC mendominasi industri bedah yang didirikan Hirsch
pada pertengahan tahun 1970. Pada tahun 1980, beberapa perusahaan melanggar batas pasar
penjualan dalam negeri dan luar negeri USSC .Pesaing utama USSC pada saat itu adalah
perusahaan yang dimiliki oleh Alan Blackman. Perusahaan Blackman menjual produknya
terutama di negara-negara asing namun ia juga berusaha memperluas penjualannya ke U.S.
secara signifikan. Hirsch menuduh bahwa Blackman, mantan teman dan rekannya telah
melanggar hak cipta USSC dengan merekayasa ulang produk perusahaan.
Pada awal 1980an, USSC memulai sebuah serangan balik yang aggresif untuk
mengusir gangguan Blackman ke dalam pasarnya. Pertama, USSC mengadopsi strategi
litigasi di seluruh dunia untuk bersaing dengan Blackman untuk memproduksi dan
memasarkan produknya yang bersaing. Kedua perusahaan memulai sebuah program
penelitian dan pengembangan yang besar untuk menciptakan lini produk baru yang secara
teknologi lebih unggul daripada yang diproduksi oleh Blackman. Masing-masing inisiatif ini
membutuhkan komitmen jutaan dolar dengan komitmen USSC yang mengancam keuntungan
perusahaan yang terus meningkat dan kemampuan Hirsch untuk meningkatkan modal
tambahan yang sangat dibutuhkan oleh USSC untuk membiayai pertumbuhannya yang cepat.
Hirsch mengatasi tantangan utama yang dihadapi perusahaannya. USSC
mempertahankan posisinya yang dominan dalam industri penjilidan bedah sambil terus
melaporkan rekor keuntungan dan penjualan setiap tahunnya. Ironisnya, mereka mencatat
keuntungan dan penjualan pada akhirnya menimbulkan masalah bagi perusahaan. Dengan
kecurigaan bahwa hasil operasi yang dilaporkan oleh USSC terlalu bagus untuk dijadikan
kenyataan, Securities and Exchange Commission (SEC) memulai penyelidikan atas urusan
keuangan perusahaan. Pada tahun 1983, SEC meratakan beberapa tuduhan pelanggaran
terhadap petugas kunci USSC. termasuk Leon Hirsch. Dalam waktu singkat, firma audit
USSC, Ernst & Whinney mengundurkan diri dan menarik kembali opini audit yang tidak
memenuhi syarat yang dikeluarkannya atas laporan keuangan perusahaan tahun 1980 dan
1981. Pada tahun 1985, SEC merilis sebuah laporan mengenai penyelidikan panjangnya
terhadap USSC. SEC memutuskan bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan berbagai

1
perangkat manipulatif untuk melebih-lebihkan pendapatannya dalam laporan keuangan tahun
1980 dan 1981. (Bukti 1 berisi neraca dan laporan pendapatan asli USSC untuk periode 1979
sampai 1981) Untuk menyelesaikan biaya SEC, pejabat USSC menandatangani sebuah
perjanjian dengan badan federal yang memaksa perusahaan tersebut untuk mengurangi laba
yang dilaporkan sebelumnya sebesar $ 26 juta. Selain itu, eksekutif senior USSC setuju untuk
kembali ke perusahaan bonus besar yang telah mereka bayar selama tahun 1980 dan 1981.
Hirsch sendiri melunasi lebih dari $ 300.000 kepada USSC. Setelah penandatanganan
perjanjian dengan SEC, Hirch melaporkan bahwa kritik terhadap keputusan perusahaan dan
manajemennya tidak layak dilakukan. Hirsch menyiratkan bahwa pertimbangan biaya
memotivasi dia untuk menerima sanksi SEC: "Pendapat kami bahwa penyelesaian (dengan
SEC) lebih baik daripada proses pengadilan yang panjang, mahal dan memakan waktu.

1.2 PRAKTEK AKUNTANSI DILANGGAR USSC


Biaya pembukuan yang diungkapkan dalam penyelidikan SEC dari USSC dibebankan
kepada perusahaan dengan beberapa akuntansi yang melanggar dan praktik pelaporan
keuangan. Titik fokus investigasi SEC adalah skema yang rumit yang eksekutif USSC
laksanakan untuk mengisi biaya produksi perolehan persediaan ke akuntansi aset jangka
panjang. Penyelidikan SEC juga mengungkapkan bahwa USSC mencatat pengiriman
persediaan untuk tenaga penjualan sebagai transaksi penjualan. Hingga pertengahan 1970-an,
USSC telah memasarkan produknya melalui jaringan dealer independen. Pada tahun 1980
dan 1981, manajemen USSC mulai secaa sengaja melakukan pengiriman berlebihan
persediaan ke kios penjualan. Seorang mantan manajer penjualan USSC kemudian bersaksi
tentang praktek ini. Menurut SEC, kebijakan USSC ini mengenali inventori pengiriman ke
staf penjualan sebagai transaksi penjualan yang terwujud yang meningkat keuntungan tahun
1980 dan 1981 sebelum pajak perusahaan dengan $ 1.150.000 dan $ 750.000, secara berturut-
turut.
Pada tahun 1980, perusahaan melakukan kapitalisasi kurang dari $ 1 juta dari
pengeluaran tersebut; tahun berikutnya, angka itu melonjak menjadi $ 5.800.000.
Penyelidikan SEC mengungkapkan bahwa sebagian besar dari litigasi pengeluaran tahun
1981berasal dari tuntutan hukum yang diajukan terhadap peradilan Australia untuk Alan
Blackman dan perusahaannya. Pada tahun 1981, USSC juga menyatakan beban penyusutan
aset tetap dengan sewenang-wenang untuk memperpanjang masa manfaatnya dan
menciptakan nilai sisa bagi mereka untuk pertama kalinya.
1.3 DUGAAN KELEMAHAN AUDIT
Penyelidikan SEC atas penemuan beberapa kelemahan dalam dugaan audit USSC
oleh Ernst & Whinney, khususnya 1981 audit tidak ditemukan. Faktor risiko penting yang
muncul selama audit USSC 1981 oleh Ernst & Whinney mungkin telah diabaikan karena
insentif yang kuat bagi perusahaan dalam mencapai target penjualan dan tujuan keuntungan.

“Pejabat eksekutif Surgical dapat mendapatkan bonus berkisar antara 15% sampai 75% dari
gaji pokok mereka, jika pertumbuhan pendapatan per saham berkisar antara 15% sampai 30%
dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, manajemen memiliki insentif pribadi yang kuat
untuk menjaga pendapatan per saham tetap tinggi.”

SEC juga menyatakan bahwa Ernst & Whinney gagal membuat penggunaan yang
tepat dari prosedur analitis selama tahap perencanaan dari audit tahun 1981. Ernst &
Whinney rupanya mengabaikan implikasi penting audit 1981 tentang beberapa perubahan
material dalam saldo akun USSC antara 31 Desember 1980 dan 31 Desember 1981.
Misalnya, saldo akun molds dan dies meningkat diatas dua kali lipat dari akhir tahun 1980
sampai akhir tahun 1981. Menurut SEC, "Peningkatan yang luar biasa besar ini seharusnya
membuat auditor memperhatikan dengan cermat sifat dan sumber penambahan, dan apakah
biaya tertentu diidentifikasi dengan benar dan dikapitalisasi berdasarkan GAAP.
Biaya penelitian dan pengembangan dan hak paten adalah dua akun USSC lainnya
yang saldonya berubah secara material dari tahun 1980 sampai 1981. USSC melaporkan
penurunan biaya penelitian dan pengembangan yang lebih besar dari 50 persen pada tahun
1981 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi meskipun USSC
melakukan promosi pengembangan produk besar-besaran selama tahun 1981. Catatan
akuntansi USSC untuk tahun 1981 juga mencerminkan peningkatan yang signifikan dalam
pengeluaran litigasi yang ditangguhkan dalam akun patennya. SEC menyatakan bahwa
perubahan besar yang luar biasa dalam saldo USSC antara tahun 1980 dan 1981 harus
menempatkan Ernst & Whinney pada peringatan bahwa the USSC 1981 Audit akan menilai
normal dari risiko yang terkait dengannya. Fokus audit sangat penting untuk ditingkatkan
karena efek agregat dari perubahan itu material untuk laporan keuangan Surgical tahun 1981
dan perubahan tersebut semuanya akan berdampak pada meningkatkan pendapatan.

3
Menurut SEC, Ernst & Whinney membuat tiga kesalahan penting saat
mempertimbangkan pertanyaan apakah USSC harus diperbolehkan untuk mencatat
pengiriman investasi ke staf penjualannya sebagai transaksi penjualan yang valid. Pertama,
SEC menunjukkan bahwa Ernst & Whinney gagal untuk mengenali bahwa "penjualan"
persediaan untuk karyawan yang umumnya tidak sesuai dengan kesepakatan jangka panjang.
Karena potensi kecurangan angat besar ketika transaksi penjualan dilakukan antara
perusahaan dan karyawannya, anggapannya adalah bahwa tidak ada penjualan sebenarnya
yang terjadi. Kedua, SEC menyatakan bahwa pembelian kembali persediaan dari sejumlah
penjual pada tahun 1981 harus memberikan informasi yang sebernarnya kepada Ernst &
Whinney bahwa pengiriman persediaan kepada karyawan tersebut bukanlah transaksi
penjualan yang tidak sebenarnya. Kelalaian ini yang dilakukan oleh Ernst & Whinney
terutama permasalahan SEC sejak perusahaan diaudit tahun 1980 dan 1981 dengan jelas
mendokumentasikan terdapat pembelian kembali.
Akhirnya, SEC mengkritik Ernst & Whinney karena gagal menginvestigasi
pernyataan eksekutif bahwa USSC tidak berkewajiban untuk membeli kembali persediaan
dari karyawan yang mengundurkan diri atau diberhentikan. Program audit Ernst & Whinney
pada tahun 1981 mencakup sebuah prosedur untuk mendapatkan dan meninjau salinan
kontrak kerja yang ditandatangani oleh karyawan bagian penjualan USSC dan memasukkan
kontrak tersebut ke dalam file lembar kerja permanen. Meskipun program audit Ernst &
Whinney menunjukkan bahwa prosedur ini telah selesai, tidak ada bukti untuk efek ini pada
tahun 1981 oleh perusahaan. SEC memutuskan bahwa jika kontrak kerja telah diperoleh dan
ditinjau ulang, Ernst & Whinney akan mengetahui bahwa USSC tidak hanya memiliki
kebijakan untuk membeli kembali persediaan dari mantan karyawan namun memiliki
kewajiban kontrak untuk melakukannya.
SEC menghadapi kritik paling keras pada Ernst & Whinney atas kegagalan
perusahaan tersebut mencegah USSC untuk memanfaatkan sejumlah biaya produksi material
dalam akun molds dan dies. Selama beberapa bulan terakhir tahun 1980, USSC mulai secara
sistematis membebankan biaya produksi ke akun aset tidak lancar tersebut, yang
mengakibatkan penurunan nilai aset secara signifikan dan menurunkan harga pokok
penjualan. Para eksekutif perusahaan menggunakan beberapa metode untuk
menyembunyikan skema terlarang ini. Metode yang paling umum dilakukan adalah
menginstruksikan vendor perusahaan, yang melakukan sebagian besar hasil produksi untuk
produk-produk USSC, untuk menjelaskan biaya produksi generik sebagai pengeluaran yang
dapat dikapitalisasi pada faktur yang diajukan untuk pembayaran ke USSC.
Salah satu vendor utama USSC adalah Lacey Manufacturing Company, sebuah divisi
dari Barden Corporation - yang juga merupakan klien audit Ernst & Whinney. Pada akhir
1980, pejabat USSC menginstruksikan Barden Corporation untuk mulai menggunakan
ungkapan “tooling modifications” untuk menggambarkan pekerjaan yang dilakukan oleh
USSC oleh Lacey Manufacturing. Sebelumnya, faktur ini menggambarkan pengeluaran yang
dikeluarkan untuk USSC sebagai biaya produksi generik. Perubahan dalam deskripsi biaya
yang dikeluarkan sangat penting, karena semua biaya peralatan untuk produk baru atau yang
dirancang adalah pengeluaran yang dapat dikapitalisasi.

1.4 KRONOLOGI KETIDAKSEPAKATAN USSC-ERNST & WHINNEY


MENGENAI DUGAAN KAPITALISASI BIAYA PERALATAN
Selama bertahun-tahun, para pendidik akuntansi telah menyatakan bahwa
ketidakseimbangan kekuatan dalam hubungan auditor-klien mengganggu kualitas audit.
Ketidakseimbangan kekuatan ini menguntungkan klien, terutama karena eksekutif klien bisa
mempertahankan dan melakukan kompensasi auditor independen perusahaan mereka. Ketika
perselisihan teknis timbul selama audit, eksekutif klien dapat menggunakan pengaruh mereka
pada auditor untuk mempengaruhi konsesi penting mereka.
Contoh klasik dari konflik audit yang muncul selama audit 1981 Ernst & Whinney
dari USSC. Konflik ini berasal dari skema memasukkan biaya produksi untuk pembukuan
akuntansi aktiva tidak lancar.
27/1/1982 Tim audit Ernst & Whinney melengkapi pekerjaan lapangannya tentang
keterlibatan USSC.
2/2/1982 Paul Yamont, wakil presiden senior dan bendahara Barden Corporation, membuat
panggilan telepon yang tidak diminta kepada Willian Burke, mitra keterlibatan
audit Ernst & Whinney dalam audit Barden. Yammont memberi tahu Burke
bahwa akuntan Barden telah menemukan banyak pesanan pembelian USSC dan
faktur Barden yang sesuai yang tidak secara akurat menggambarkan pekerjaan
yang Lacey Manufacturing (sebuah divisi dari Barden Corporation) telah
berkinerja untuk USSC. Menurut Yamont, faktur dan pesanan pembelian ini, yang
berjumlah sekitar $ 1 juta, menunjukkan bahwa Lacey bekerja untuk USSC telah
melakukan modifikasi "perkakas". Sebenarnya, Lacey baru saja memulai dan
5
merakit produk untuk USSC. Burke segera mengunjungi Barden untuk
mendiskusikan masalah itu dengan Yamont.
3/2/1982 Ernst & Whinney menyetujui penerbitan siaran pers oleh manajemen
USSC yang melaporkan penjualan dan pendapatan perusahaan tersebut pada tahun
1981.
5/2/1982 Burke kembali mengunjungi Yamont untuk mendiskusikan faktur yang salah diberi
label.
8/2/1982 Dewan direksi Barden Corporation memilih untuk mempertahankan Erns &
Whinneyuntuk secara formal menyelidiki faktur yang salah diberi label.
10/2/1982 Burke menghubungi Norman Strauss, direktur akuntan regional dan mengaudit
wilayah New York di Ernst & Ehinney dan memberitahukan kepadanya tentang
kekhawatiran Yamont. Strauss segera memberi tahu Bruce Dixon, mitra Erns &
Whinney dalam obrolan di wilayah New York, tentang situasi Barden. Tak lama
kemudian, Dixon memanggil Hope dan menginstruksikannya untuk tidak
menandatangani audit USSC sampai tuduhan tagihan yang dipertanyakan telah
diinvestigasi sepenuhnya. Dixon juga menginformasikan Robert Neary, kepala
teknis utama Ernst & Whinney, tentang masalah ini.
13/2/1982 Burke mengirim manajer audit Ernst & Whinney ke Barden Corporation untuk
menyelidiki faktur dan pesanan pembelian yang bersangkutan.
15/2/1982 Burke bergabung dengan manajer audit Ernst & Whinney di Barden Corporation
untuk mengunjungi fasilitas manufaktur Lacey dan untuk mendiskusikan faktur
dan pesanan pembelian yang dipertanyakan dengan Robert More, general manager
Lacey. Lebih banyak memberi tahu Burke bahwa dengan penuh semua tagihan
yang ditagih ditinjau adalah untuk pekerjaan produksi generik yang dilakukan
untuk DK AS dan bukan untuk modifikasi perkakas.
18/2/1982 Burke bertemu dengan dewan direksi Barden dan melaporkan bahwa hasil
penyelidikan Erns & Whinney menunjukkan bahwa pesanan pembelian USSC dan
faktur Barden yang coresponding menyalahartikan sifat pekerjaan yang dilakukan
oleh Lacey Manufacturing untuk USSC. ketua dewan direksi Barden kemudian
melaporkan bahwa penyelidikan independen oleh firma hukum luar telah
menghasilkan kesimpulan yang sama. Para direktur Barden memilih untuk
mensyaratkan bahwa semua pekerjaan masa depan yang dilakukan untuk USSC
dijelaskan dengan benar dalam faktur yang diajukan untuk pembayaran ke
perusahaan.
20/2/1982 Hope dan Dixon tidak yakin bagaimana melanjutkan audit USSC, mengingat hasil
penyelidikan Burke. Karena masalah kerahasiaan, Hope tidak dapat mengangkat
masalah ini secara langsung dengan perwira ASSC. Perwira Barden khawatir
bahwa jika ASSC merasa bahwa Barden telah membawa masalah ini ke perhatian
Ernst & Whinney, USSC dapat menghentikan hubungannya dengan Barden.
Akhirnya, Hope dan Dixon memutuskan untuk mengirim surat konfirmasi kepada
Yamont dan More yang meminta mereka untuk memastikan bahwa biaya $ 1 juta
yang disengketakan tersebut untuk modifikasi perkakas.
25/2/1982 Yamont menghubungi Hope dan memberitahukan kepadanya bahwa dia tidak
dapat menandatangani surat konfirmasi karena dia mengetahui bahwa tuduhan
yang dipersengketakan tersebut bukan untuk modifikasi perkakas. menyusul
penolakan Yamont, dan selanjutnya, More untuk menandatangani surat
konfirmasi, pejabat Ernst & Whinney membahas masalah tersebut dengan
manajemen dari DK dan Barden AS. Akhirnya, eksekutif dari masing-masing
perusahaan setuju untuk mengizinkan auditor dari dua tim Erns & Whinney untuk
memiliki akses bersama terhadap catatan akuntansi perusahaan mereka.
3/3/1982 Hope bertemu dengan eksekutif puncak AS dan meminta mereka untuk
menghubungkan ketidakjelasan mereka. Berdiri dari biaya yang dikeluarkan oleh
Lacey Manufacturing atas nama USSC. Pejabat USSC menginformasikan Hope
bahwa pada awal tahun 1981, mereka telah menginstruksikan general manager
Lacey, untuk melakukan perubahan perkakas tertentu yang akan menghasilkan
peningkatan efisiensi dalam produksi produk-produk USSC. Para eksekutif
kemudian memberikan penjelasan yang terperinci dan membingungkan mengapa
modifikasi perkakas dibebankan pada basis per unit. Sebelumnya, perwakilan
Ernst & Whinney telah mencatat bahwa biaya yang disengketakan tersebut ditagih
berdasarkan jumlah unit produk yang diproduksi oleh Lacey Biaya intuitif yang
terkait dengan modifikasi perkakas seharusnya telah ditagih dalam satu jumlah
sekaligus atau dalam bentuk cicilan. Fakta bahwa biaya ditagih berdasarkan unit
menunjukkan bahwa mereka adalah biaya produksi. Hope meminta kontroler
ASSC untuk pesanan pembelian yang telah ditempatkan perusahaan dengan
kontraktor luar selain Barden Lacey)
7
Hope mencari bukti adanya biaya mislabel yang salah. Dalam berkas yang
diizinkan untuk diperiksa, dia menemukan biaya yang ditagih ke USSC yang
serupa dengan biaya modifikasi perkakas yang disengketakan yang diajukan ke DK
oleh Barden. Pejabat DK AS memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan atas nama
USSC oleh para vendor ini ternyata merupakan modifikasi perkakas.
2/25/1982Yamont menghubungi hope dan memberitahukan kepadanya bahwa dia tidak dapat
menandatangani surat konfirmasi karena dia mengetahui bahwa tuduhan yang
dipersengketakan bukan untuk modifikasi perkakas. Setelah penolakan Yamont
dan, selanjutnya untuk menandatangani surat konfirmasi pejabat Ernst & Whinney
membahas masalah tersebut dengan manajemen dari kedua USSC dan Barden.
Akhirnya para eksekutif dari masing-masing perusahaan setuju untuk mengizinkan
auditor dari dua tim ernst & Whinney untuk memiliki akses bersama terhadap
catatan akuntansi perusahaan mereka
3/3/1982  Hope bertemu dengan eksekutif puncak ASSC dan meminta mereka untuk
menghubungkan pemahaman mereka tentang biaya yang dikeluarkan oleh Lacey
Manufacturing atas nama USSC. Pejabat USSC menginformasikan Hope bahwa
pada awal tahun 1981, mereka telah menginstruksikan More, general manager
Lacey, untuk melakukan perubahan perkakas tertentu yang akan menghasilkan
peningkatan efisiensi dalam produksi produk USSC. Para eksekutif kemudian
memberikan penjelasan yang rumit dan membingungkan mengenai mengapa
modifikasi perkakas dibebankan pada basis per unit. (Sebelumnya, perwakilan
Ernst & Whinney telah mencatat bahwa biaya yang disengketakan tersebut
ditagihkan ke ASSC berdasarkan jumlah unit produk yang diproduksi oleh Lacey.
Secara intuitif, biaya yang terkait dengan modifikasi perkakas seharusnya ditagih
dalam satu jumlah sekaligus atau dalam bentuk cicilan. bahwa biaya yang ditagih
berdasarkan per unit menyarankan bahwa mereka adalah biaya produksi.) Harap
meminta pengendali USSC untuk pesanan pembelian yang telah ditempatkan
perusahaan dengan kontraktor luar selain Barden (Lacey). Hope sedang mencari
bukti adanya biaya mislabel yang sedikit. Dalam file yang diharapkan oleh Hope
untuk diperiksa, dia menemukan biaya yang ditagih ke ASSC yang serupa dengan
biaya modifikasi perkakas yang disengketakan yang diajukan ke USSC oleh
Barden.Pejabat ASSC memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan atas nama ASSC
oleh para vendor ini sebenarnya, untuk perkakas modificatio. 
3/5/1982 Hope dan Burke bertemu dengan eksekutif senior ASSC dan lebih banyak lagi
tentang Lacey Manufacturing. Lebih jauh lagi, Salah satu eksekutif ASSC sekali
lagi menjelaskan bahwa biaya yang disengketakan tersebut melibatkan perubahan
perkakas yang diminta oleh USSC pada awal 1981. Lebih banyak mengindikasikan
bahwa dia setuju dengan karakterisasi biaya. (Tentu saja, lebih banyak yang
sebelumnya berpendapat bahwa jumlah yang disengketakan adalah produksi,
bukan perkakas, biaya, lebih membenarkan perubahan pendapatnya dengan
menyatakan bahwa sebelumnya ia tidak berpikir meskipun perlu.
3/10/1982 Hope and Burke mengunjungi fasilitas Lacey Manufacturing untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang proses produksi perusahaan. Lebih banyak
diminta untuk bertindak sebagai panduan bagi mitra Ernst & Whinney dalam tur.
Sesaat sebelum tur dijadwalkan dimulai, seorang eksekutif senior tiba tiba-tiba di
Lacey dan meminta izin untuk menemani yang lainnya dalam tur. Selama tur,
Lebih banyak menjelaskan bahwa personel produksi mengenakan biaya untuk
pekerjaan perkakas atau pekerjaan produksi. Dia juga mencatat bahwa personil
sering secara tidak sengaja membebankan biaya perkakas ke pekerjaan produksi.
3/11/1982 Selama panggilan konferensi yang melibatkan Hope. Mitra teknis Burke atas ernst
& Whinney dan penasihat hukum internal dan eksternal firma cPA. Hope
menjelaskan prosedur audit tambahan yang dilakukan untuk menganalisis biaya
perkakas yang dipersengketakan. Dia kemudian melaporkan kesimpulannya bahwa
biaya yang disengketakan melibatkan modifikasi perkakas, bukan produksi
generik. Personel Ernst & Whinney lainnya setuju dengan Hope. 
3/14/1982 Untuk mendukung kesimpulan bahwa biaya yang disengketakan adalah untuk
modifikasi perkakas, Hope diinstruksikan untuk mendapatkan surat konfirmasi dari
Yamont of Barden Corporation mengenai efek tersebut. Saat diminta masuk surat
Yamont menolak, seperti yang dia lakukan pada akhir Februari. 
3/15/1982 Hope memutuskan untuk tidak menyelidiki lebih lanjut biaya perkakas yang
dipertanyakan yang dia temukan pada biaya pengerjaan 3 Maret yang dibebankan
kepada USSC oleh vendor selain Lacey Manufacturing. Mengenai barang-barang
ini, Hope membuat entri berikut di dalam buku kerja ASSC: Dibahas dengan (mitra

9
audit lainnya) pada tanggal. 3/15/82.Meskipun penjelasannya tidak lengkap,
jumlahnya tidak penting.
3/16/1982 Lebih banyak tanda-tanda surat konfirmasi Ernst & Whinney mengenai biaya
modifikasi perkakas yang ditolak Yamont untuk menandatangani tanda-tanda 
3/17/1982 Hope opini Ernert & Whinney tentang pengecualian keuangan USSC pada 1981,
yang dikeluarkan segera setelahnya.

Investigasi SEC terhadap laporan keuangan tahun 1997 dari USSC dan audit Ernst &
Whinney tentang laporan keuangan tersebut mengungkapkan bahwa Hope dan auditor Ernst
& Whinney lainnya telah dibohongi secara ekstensif oleh personil USSC. Perintah pembelian
dan faktur pembelian yang salah laris yang ditemukan Ernst & Whinney adalah elemen dari
skema penipuan yang diterapkan oleh manajemen USSC untuk membuat pengeluaran
produksi tampaknya merupakan biaya perkakas yang dapat dikapitalisasi. Rupanya skema
tersebut berasal pada tahun 1980 ketika eksekutif USSC mencoba memaksa beberapa vendor
untuk mengambil kembali sejumlah besar persediaan yang telah dianggap usang oleh
perubahan teknologi. Ketika para vendor menolak, eksekutif USSC merancang sebuah
"kompromi Para eksekutif akan meningkatkan jumlah pesanan pembelian di masa depan
untuk pekerjaan produksi agar sesuai dengan biaya persediaan usang dan kemudian
menunjukkan dalam pesanan pembelian bahwa jumlah ini adalah untuk modifikasi perkakas
daripada untuk biaya produksi Eksekutif USSC juga menginstruksikan vendor tersebut untuk
menjelaskan jumlah ini pada faktur berikutnya sebagai biaya untuk modifikasi perkakas.
Perjanjian ini mewajibkan USSC untuk membayar persediaan usang, namun perusahaan
memperoleh keuntungan karena biaya persediaan itu tidak dibebankan segera namun
dikapitalisasi dalam cetakan dan akun mati dan disusutkan selama beberapa tahun. Meskipun
penyelidikan SEC mengungkapkan bahwa pejabat AS telah berulang kali berbohong kepada
Michael Hope, agen federal tersebut masih mengecam mitra audit tersebut. SEC memutuskan
bahwa Ernst & Whinney and Hope pada khususnya, memiliki cukup kesempatan untuk
menemukan dan seharusnya menemukan, bahwa eksekutif ASSC salah mengartikan kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan mereka. 
Auditor gagal merancang prosedur audit yang tepat, menguji asersi kritis,
menyelesaikan konflik material dalam bukti audit, dan mendamaikan dengan bukti lain yang
seharusnya mereka kenali adalah representasi klien yang tidak masuk akal, yang melanggar
GAAS. Sebagian besar bukti yang tersedia bagi auditor sangat tidak sesuai dengan posisi
klien mereka sehingga auditor harus menyadari bahwa tagihan (yang diperselisihkan) tidak
dapat dikenali dengan benar sebagai perkakas dan bahwa pernyataan Surgical itu salah dan
tidak dibuat dengan itikad baik.

11
JAWABAN KASUS
1. Identifikasi prosedur audit yang mungkin dapat digunakan Ernst & Whinney
selama mengaudit USSC pada tahun 1981 untuk mendeteksi laporan yang
overstatement terkait akun aktiva sewa guna usaha yang merupakan hasil dari
proses akuntansi asset retirement yang tidak tepat.
Jawaban:
Berikut tes prosedur audit yang dapat dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi
adanya overstatement terkait akun aktiva sewa guna usaha pada laporan keuangan yang
disebabkan oleh sistem akuntansi yang tidak tepat dalam penarikan asset, sebagai berikut:
a. Melakukan peninjauan terkait kebijakan untuk meniadakan aset modal.
b. Melakukan peninjauan terkait kebijakan otorisasi untuk pembuangan aset modal.
c. Melakukan peninjauan terkait kebijakan untuk pelaporan item yang sudah habis masa
manfaatnya atau umur ekonomisnya. Selain itu diperlukan untuk membuat catatan
keuntungan atau kerugian jika asset tersebut dijual.
Prosedur ini dapat dilakukan dengan metode sampel, yakni dengan memilih sejumlah
aset modal dari catatan aktiva tetap dan melakukan pengujian berikut:
- Melakukan penilaian apakah aset tersebut benar dibeli dan apakah hal tersebut
dilakukan pencatatan secara tepat waktu.
- Melakukan penetapan apakah catatan aset tersebut benar dihapus dari buku
besar, misalkan terjadi penjualan pada asset tersebut dan tetap tercatat pada
daftar aset jika aset tersebut masih digunakan dan memiliki masa manfaat.
- Melakukan pemeriksaan apakah perusahaan mengakui keuntungan atau
kerugian pada penjualan aset, serta apakah telah dilaporkan tepat waktu dan
pencatatan yang benar.
d. Memastikan bahwa terdapat karyawan yang ditugaskan khusus untuk menangani
pencatatan asset dan melakukan perhitungan depresiasinya, sehingga apa yang tertera
pada laporan dapat dipercaya.
Prosedur tersebut diatas sesuai dengan SA 520 mengenai prosedur analitis.

2. Tahun 1981, USSC melakukan perpanjangan masa manfaat beberapa aset tetapnya
dan nilai-nilai sisa yang digunakan untuk sebagian besar dari asset-aset yang sama
ini. Apakah perubahan ini dibenarkan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang
telah diterima umum? Apabila perubahan ini memiliki pengaruh material pada
kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi USSC, bagaimana seharusnya perubahan
ini diungkapkan pada laporan keuangan perusahaan? Bagaimana perubahan ini
akan mempengaruhi opini audit tahun 1981 dari Ernst & Whinney?
Jawaban:
Sifat dinamis yang cenderung dimiliki dalam penaksiran akuntansi, dimana perubahan
penaksiran untuk nilai - nilai aset yang bernilai guna dalam akuntansi umumnya
diperbolehkan saat sudah tersedianya informasi yang paling baru yang dapat
mencerminkan data dan perkiraan yang lebih akurat. Dalam hal ini USSC dengan sengaja
telah melakukan penyusutan atas biaya pada beberapa aset tetap yaitu dengan
memperpanjang umur ekonomis serta memberi penaksiran nilai guna berlebi dalam
periode pertama. Hal ini tentu tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima
umum. Dari informasi yang tersedia auditor berperan dalam membantu manajemn untuk
dapat memenuhi syarat pelaporannya. Dalam hal ini terkait dengan SA 540 mengenai
audit atas estimasi akuntansi, termasuk estiumasi akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan
yang bersangkutan. Selain itu terkait pula dengan SA 700 tentang perumusan suatu opini
dan pelaporan atas laporan keuangan.

3. Siapkan laporan keuangan umum untuk USSC untuk periode 1979-1.981.


Hitunglah rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas utama untuk
1980 dan 1981. Dengan memperhatikan data ini, identifikasi sebagai item berisiko
tinggi untuk laporan keuangan audit USSC tahun 1981.
Jawaban:
Jenis Rasio Proksi 1981 1980 1979
Likuiditas Curent ratio 5,37 4,48 2,92
Solvabilitas Debt to equity 0,52 0,55 0,68
ratio
Aktivitas Total assets 0,54 0,72 0,86
turn over
Profitabilitas ROI 0,06 0,07 0,07

Item yang berisiko tinggi untuk laporan keuangan audit USSC tahun 1981 adalah
rasio aktivitas total assets turn over yang rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,

13
padahal pada tahun ini penjualan meningkat. Untuk item yang lain dirasa masih stabil dan
memperlihatkan hasil yang baik.
Sebaiknya auditor menggunakan perhitungan rasio ini sebagai salah satu bentuk
perencanaan dan identifikasi risiko sesuai dengan SA 300 tentang perencanaan dana SA
315 tentang SA 315 yakni Pengidentifikasian dan Penilaian Resiko Kesalahan Penyajian
Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya. Dengan rasio tersebut
auditor dapat menentukan fokus pemeriksaan.

4. Faktor apa yang dapat memengaruhi ketidakseimbangan hubungan antara klien


dengan auditor sehingga dapat menguntungkan klien? Diskusikan pengukuran
yang dapat digunakan untuk meminimalisasi konsekuensi negatif dari
ketidakseimbangan ini.
JAWABAN:
Faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan hubungan klien-auditor sehingga
menguntungkan klien adalah:
1) Persaingan antar akuntan publik
Terjadinya persaingan antar KAP yang semakin ketat merupakan salah satu faktor
yang mendorong KAP untuk melakukan penurunan fee (lowballing). Audit fee yang
kecil dapat mendorong akuntan publik kurang independen dalam memberikan opini
atas laporan keuangan klien karena waktu dan biaya yang terbatas. Ketika terjadi
praktek lowballing maka manajer akan menerima perikatan dengan KAP dengan
harapan bahwa auditor akan mengungkapkan nilai aset yang lebih tinggi sehingga
dipercaya oleh investor. Lowballing mendorong auditor membuat opini yang
memberikan keuntungan bagi klien pada awal periode dan kondisi ini digunakan
auditor untuk memperoleh pendapatan dengan harapan klien akan melakukan
perikatan audit pada periode selanjutnya.
2) Pemberian jasa konsultasi manajemen kepada klien
Apabila auditor telah melakukan penugasan audit terhadap klien tertentu, ada
baiknya tidak menjadi konsultan terhadap klien bersangkutan, karena dikhawatirkan
akan mengurangi independensi sebagai auditor sehingga dapat menguntungkan klien
tersebut.

3) Lamanya hubungan antara KAP dengan klien (audit tenure)


Lamanya waktu auditor melakukan pekerjaan audit secara berturut-turut terhadap
suatu klien (audit tenure) dapat merusak independensi auditor karena masa perikatan
yang panjang dapat memupuk kedekatan antara manajemen dan auditor.

Langkah-langkah yang bisa ditempuh profesi itu untuk meminimalkan akibat-


akibat negatif ini adalah:
1) Akuntan Publik dibatasi hanya boleh melakukan audit laporan keuangan historis
perusahaan selama 5 tahun buku berturut-turut.
2) Dibentuknya komite independen dari komite audit yang bertujuan untuk
melakukan pengawasan dan menengahi perbedaan pendapat dalam kaitannya
dengan hal-hal terkait audit.
3) Auditor tetap memegang teguh sikap profesionalisme yang dimiliki dengan tetap
berpedoman pada SPAP.
5. Berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan untuk USSC oleh Barden,
identifikasi: (a) bukti audit yang telah dikumpulkan oleh Hope untuk
mendukung klaim USSC bahwa biaya-biaya tersebut diperuntukkan bagi
modifikasi-modifikasi peralatan dan (b) bukti audit yang mendukung
pandangan bahwa biaya-biaya tersebut adalah biaya-biaya produksi umum.
Standar audit apa yang biasanya digunakan sebagai kriteria evaluasi kunci yang
harus dipertimbangkan auditor ketika menlai bukti audit? Berdasarkan kriteria
tersebut, apakah anda percaya Hope bisa dibenarkan dalam memutuskan
bahwa biaya-biaya tersebut digunakan untuk modifikasi-modifikasi peralatan?
Mengapa?
Jawab:
a. Bukti audit yang telah dikumpulkan oleh Hope untuk mendukung klaim USSC
bahwa biaya-biaya tersebut diperuntukkan bagi modifikasi-modifikasi peralatan
adalah berupa pesanan pembelian yang tidak berlabel, faktur-faktur terkait
transaksi USSC dengan vendor utamanya yaitu Lacey Manufacturing Company
yang mendeskripsikan bahwa biaya-biaya produksi umum sebagai biaya-biaya
yang dapat dikapitalisasikan.

15
b. Bukti audit yang mendukung pandangan bahwa biaya-biaya tersebut adalah
biaya-biaya produksi umum yaitu diketahui bahwa USSC membeli pesanan dan
faktur pesananya tersebut tidak menyajikan dengan benar sifat pekerjaan yang
dilakukan Lacey Manufacturing untuk USSC seperti: 1) penagihan biaya
modifikasi yang dihitung per unit, padahal apabila benar pekerjaan tersebut
adalah modifikasi peralatan seharusnya biaya ditagih secara utuh, dan 2) pada
faktur dinyatakan bahwa pekerjaan Lacey Manufacturing Company adalah
memodifikasi peralatan namun kenyataannya justru memproduksi produk.
c. Standar audit yang terkait dengan bukti audit adalah SA 500, dan kriteria yang
digunakan untuk menilai kompetensi bukti audit adalah relevansi, sumber
informasi, timeliness, dan objektivitas.
d. Menurut pendapat kami, Hope tidak dibenarkan dalam memutuskan bahwa
biaya-biaya tersebut digunakan untuk modifikasi-modifikasi peralatan, karena
adanya ketidaksesuaian keterangan pada faktur yang menyatakan bahwa adanya
transaksi modifikasi peralatan, sedangkan pada kenyataannya adalah produksi
dan perakitan produk. Hal tersebut ternyata benar bahwa pesanan pembelian yang
tidak berlabel dan faktur-faktur yang diungkap oleh Ernst & Whinney merupakan
bagian dari skema curang yang telah dibuat oleh manajemen USSC untuk
membuat biaya produksi tampak sebagai biaya peralatan yang bisa dikapitalisasi.
6. Menurut pendapat anda, apakah Hope puas melakukan investigasi mengenai
kemungkinan biaya tentang tool tambahan yang dibayar dan dicatat USSC ? Jika
tidak, tahapan tambahan apa yang harus diambil untuk menyelidiki kemungkinan
tersebut? 
Jawab:
Hope merasa tidak puas mengenai investigasi biaya perkakas tambahan yang dibayar
dan dicatat USSC maka dari itu Hope hendaknya melakukan tahapan tambahan untuk
menyelidiki hal tersebut dengan prosedur audit tambahan untuk mendapat keyakinan
yang memadai dalam mengaudit USSC. Prosedur audit tambahan misalnya:
a. Memeriksa dokumen-dokumen pendukung, seperti faktur, cek/giro dan surat
perjanjian yang dibatalkan, dan membandingkannya dengan catatan akuntansi.
b. Mengonfirmasi informasi signifikan yang berkaitan dengan unsur pelanggaran
kepada pihak luar atau pihak perantara seperti bank dan penasihat hukum.
c. Menentukan apakah otorisasi semestinya telah diperoleh atas transaksi yang
berkaitan dengan unsur tindakan pelanggaran hukum.
d. Mempertimbangkan apakah transaksi atau kejadian lain serupa mungkin juga telah
terjadi, dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasinya
Dalam hal ini terkait dengan Standar Audit (SA) Nomor 240 tentang Tanggung
Jawab Auditor Terkait Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan dan
Standar Audit (SA) Nomor 315 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan
penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya
7. Jika KAP mempunyai dua klien audit yang melakukan transaksi bisnis satu sama
lain, bolehkah tim audit tersebut diijinkan untuk membagi informasi mengenai
klien mereka?
Jawaban:
Tim audit tersebut diijinkan untuk membagi informasi mengenai klien mereka dengan
catatan informasi tersebut digunakan untuk melakukan penyelesaikan pekerjaan audit
atau untuk kepentingan internal KAP saja tidak didiskusikan secara eksternal ke
perusahan karena hal tersebut merupakan etika seorang auditor untuk merahasiakan
kondisi keuangan perusahaan klien kecuali perusahaan tersebut go public yang sudah
terdaftar di Bursa Efek. Berbagi informasi yang dapat dilakukan misalnya mengenai
konfirmasi jumlah utang piutang pada kedua perusahaan karena melakukan transaksi
bisnis satu sama lain atau dengan kata lain di cross check pada kedua perusahaan.
Dalam hal ini terkait dengan Standar Audit (SA) 260 tentang Komunikasi dengan Pihak
yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola dan Standar Audit (SA) Nomor 300 tentang
Perencanaan Audit atas Laporan Keuangan.

REVIEW ARTIKEL INTERNASIONAL


Nama : I Made Pradnyana Paradila
17
Nim : 1981621021
Judul : A Hidden Risk of Auditor Industry Specialization: Evidence from the
Financial Crisis
Penulis : Cory Cassell, Emily Hunt, Gans Narayanamoorthy, dan Stephen P. Rowe
Sumber : Review of Accounting Studies

1. Latar Belakang
Penelitian yang luas dalam akuntansi menunjukkan bahwa auditor yang
diklasifikasikan sebagai spesialis industri memberikan audit dengan kualitas yang lebih
tinggi. Kesimpulan tentang manfaat spesialisasi industri auditor umumnya didasarkan pada
analisis yang menggunakan pengumpulan sampel dalam jumlah besar, di mana manfaat rata-
rata diukur dari waktu ke waktu. Namun, peneliti menggunakan argumen teoritis dan bukti
dari literatur keuangan untuk mengidentifikasi situasi di mana spesialisasi industri auditor
dapat merusak hasil audit.
Penelitian ini menyelidiki kinerja auditor spesialis selama periode risiko tinggi.
Dalam lingkungan yang stabil, spesialis industri harus dapat menerapkan pengalaman dan
pengetahuan unik mereka dengan cara yang menghasilkan hasil audit yang lebih baik.
Namun, selama periode peningkatan risiko spesifik industri, spesialis dari industri yang
terkena dampak dapat berjuang untuk mengamankan dan mengalokasikan sumber daya yang
cukup untuk mengurangi risiko yang meningkat di industri yang terkena dampak. Sebaliknya,
auditor non-spesialis memiliki portofolio klien yang kurang terkonsentrasi di industri yang
terpengaruh, menunjukkan bahwa mereka harus lebih mampu mengamankan dan
mengalokasikan sumber daya internal untuk klien di industri yang terpengaruh.
Peneliti dalam penelitian ini menyelidiki efek dari krisis keuangan pada audit klien
dari industri perbankan. Krisis keuangan dan industri perbankan memberikan latar yang ideal
untuk penyelidikan karena (1) krisis keuangan mempengaruhi hampir semua bank dalam
industri, (2) risiko nasabah bank meningkat relatif terhadap klien lain selama krisis keuangan,
(3) industri perbankan mewakili eksposur risiko yang signifikan untuk banyak kantor audit,
(4) variasi cross-sectional yang signifikan ada di kantor audit dalam eksposur mereka ke
industri perbankan, dan (5) audit bank memerlukan pengetahuan khusus, menunjukkan
bahwa mereka dapat mengambil manfaat dari keahlian industri auditor. Peneliti berpendapat
bahwa krisis keuangan meningkatkan risiko klien perbankan dan pengawasan regulasi dan
pasar yang dihadapi oleh auditor eksternal bank.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi situasi di mana spesialisasi
industri auditor dapat merusak hasil audit. Peneliti memperkirakan bahwa selama periode
peningkatan risiko spesifik industri, auditor spesialis dari industri yang terpengaruh dapat
berjuang untuk mengamankan dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk
mengurangi risiko yang meningkat. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki portofolio
klien yang terkonsentrasi di industri yang terpengaruh.

3. Tinjauan Literature
3.1 Spesialisasi Industri Auditor
Balsam et al. (2003) dan Krishnan (2003) menemukan bahwa klien auditor yang
merupakan spesialis industri nasional melaporkan akrual abnormal yang lebih kecil. Reichelt
dan Wang (2010) menemukan bahwa kualitas audit lebih tinggi untuk perusahaan audit yang
diklasifikasikan sebagai spesialis industri kota dan nasional. Krishnan (2005) menemukan
bahwa klien auditor spesialis melaporkan pendapatan yang mencerminkan pengakuan berita
buruk yang lebih tepat waktu daripada klien auditor non-spesialis. Taylor (2010) menemukan
bahwa untuk akun yang sangat spesifik untuk industri perbankan, auditor spesialis bank lebih
percaya diri dalam penilaian risiko inheren mereka daripada auditor lain.

3.2 Diversifikasi Industri Auditor


Beberapa penelitian sebelumnya berpendapat bahwa perusahaan melakukan
diversifikasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Diversifikasi dikaitkan dengan
peningkatan kinerja perusahaan karena memungkinkan perusahaan mengalokasikan sumber
daya dengan lebih baik dan mengelola risiko. Diversifikasi dapat bermanfaat ketika sumber
daya dapat ditransfer dengan mudah di seluruh area, seandainya risiko atau peluang
signifikan muncul. Pandya dan Rao (1998) dan Rumelt (1982) menyatakan bahwa terdapat
hubungan positif antara diversifikasi perusahaan dengan nilai perusahaan. Lang dan Stulz
(1994) menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara diversifikasi perusahaan dengan
nilai perusahaan.

3.3 Risiko Audit dan Alokasi Sumber Daya


19
Bell et al. (2008) menyatakan bahwa auditor mengalokasikan sumber daya yang lebih
banyak dan lebih baik (yaitu jam personel) untuk klien dengan risiko lebih tinggi. Penelitian
lain telah mendokumentasikan serangkaian respons terhadap peningkatan risiko termasuk
menyesuaikan rencana audit dan biaya audit (Pratt dan Stice, 1994; Simunic dan Stein, 1996),
meningkatkan tingkat skeptisisme profesional (Payne dan Ramsay, 2005), meningkatkan
penerbitan modifikasi pendapat (Krishnan dan Krishnan, 1996), dan mengundurkan diri dari
klien (Krishnan et al., 2013).

3.4 Mengaudit Risiko di Industri Perbankan dan Krisis Keuangan

Bajaj dan Creswell (2008) menunjukkan bahwa auditor bank menanggapi krisis
keuangan sesuai dengan standar audit saat ini dengan menyesuaikan rencana audit dalam
menanggapi risiko yang meningkat. Doogar et al. (2015) menggunakan biaya audit sebagai
proxy untuk perhatian auditor dan menemukan bahwa perhatian auditor selama menjelang
krisis keuangan bergeser sejalan dengan berbagai sumber risiko audit.

3.5 Tekanan Beban Kerja Auditor

Bills et al. (2015) mendokumentasikan penurunan kualitas audit yang konsisten


dengan kendala sumber daya ketika perusahaan audit mengalami pertumbuhan substansial di
tingkat kantor. Coram et al. (2004) menemukan bahwa auditor terlibat dalam tindakan
pengurangan kualitas sebagai respon strategis terhadap tekanan waktu. Lopez dan Peters
(2012) menemukan bahwa akrual abnormal lebih besar dan perusahaan lebih cenderung
memenuhi atau mengalahkan tolok ukur pendapatan untuk audit yang diselesaikan selama
musim sibuk audit.

4. Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
H1 : Manfaat spesialisasi industri auditor perbankan untuk hasil audit klien bank
dikurangi selama krisis keuangan, dibandingkan dengan periode sebelum krisis.
5. Metodologi Penelitian
5.1 Variabel Penelitian

Peneliti melakukan pengujian dengan menggunakan tiga hasil audit yang dapat
diamati yang mencakup kualitas dan ketepatan waktu audit. Peneliti menggunakan salah saji
laporan keuangan untuk mewakili audit yang berkualitas rendah, serta menggunakan
penundaan opini audit dan keterlambatan pengajuan untuk mewakili ketepatan waktu audit.
5.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan dari tahun 2004 hingga 2009
dengan data yang diperlukan dalam Compustat dan Audit Analytics. Sampel dibatasi untuk
klien dalam industri perbankan, diklasifikasikan sebagai kode SIC 60 hingga 62 yang
meliputi lembaga penyimpanan, lembaga nondepositori, dan broker keamanan dan
komoditas. Peneliti juga membatasi sampel untuk bank domestik dengan auditor domestik.
Peneliti mengecualikan perusahaan audit dengan kurang dari 10 klien publik. Sampel akhir
dari penelitian terdiri dari 3.199 amatan.

5.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah regresi Ordinary
Least Square (OLS). Penelitian ini juga melakukan pengujian tambahan dengan melakukan
analisis cross-sectional.

6. Hasil Penelitian
a. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien BANK_SPEC negatif dan signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa selama periode sebelum krisis, hasil audit meningkat
seiring dengan meningkatnya spesialisasi industri auditor perbankan.
b. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien interaksi (BANK_SPEC x CRISIS)
positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat spesialisasi industri
perbankan dikurangi selama krisis.
7. Kesimpulan

Hasil penelitian ini mendukung H1 yang menunjukkan bahwa manfaat spesialisasi


industri auditor perbankan untuk hasil audit dikurangi selama krisis keuangan dibandingkan
dengan periode sebelum krisis. Peneliti menunjukkan bahwa selama krisis keuangan,
spesialisasi industri perbankan merugikan hasil audit (dalam hal timbulnya salah saji dan
keterlambatan opini audit) atau tidak memiliki manfaat yang terdeteksi secara statistik (dalam
hal keterlambatan pengajuan). Hasil penelitian memberikan bukti kuat yang menunjukkan
bahwa meskipun spesialisasi industri auditor dikaitkan dengan hasil audit yang meningkat
selama periode yang relatif stabil, auditor spesialis (dan klien mereka) mengalami risiko yang
signifikan selama krisis.

21
8. Keterbatasan Penelitian

Hasil audit yang diamati selama krisis tunggal menyebabkan hasil penelitian tidak
dapat mengeneralisasi krisis dengan besaran yang berbeda atau krisis yang terutama
memengaruhi industri lain. Selain itu, hasil penelitian tidak menunjukkan bahwa spesialisasi
industri auditor rata-rata merugikan. Hasil penelitian hanya dapat menunjukkan bahwa
spesialisasi industri auditor dapat merugikan dalam keadaan tertentu.

REVIEW ARTIKEL INTERNASIONAL


Nama : I Dewa Gde Agung Winata
Nim : 1981621018
Judul : Auditor fees and audit quality
Penulis : Rani Hoitash, Ariel Markelevich dan Charles A. Barragato
Sumber : Managerial Auditing Journal Vol. 22 No. 8, 2007. pp. 761-786
1. Fenomena/Latar Belakang Masalah
Hubungan antara independensi auditor dan kemampuan auditor untuk melakukan
audit berkualitas tinggi telah banyak diperdebatkan oleh regulator, legislator, keuangan
pernyataan pengguna dan peneliti. Sebagian besar diskusi ini dipicu oleh drama
perubahan pasar untuk jasa akuntansi selama tahun 1990-an, serta kekhawatiran bahwa
auditor cenderung menerapkan GAAP sejauh mereka menerima biaya yang besar dari
klien audit mereka.
Biaya yang dibayarkan kepada auditor dapat mempengaruhi kualitas audit dalam
dua cara: biaya besar yang dibayarkan kepada auditor dapat meningkatkan upaya yang
dilakukan oleh auditor, sehingga dapat meningkatkan kualitas audit. Alternatifnya,
biaya besar dibayarkan kepada auditor, terutama yang terkait layanan non-audit,
membuat auditor lebih bergantung secara ekonomi pada klien mereka. Seperti itu
ketergantungan keuangan dapat menyebabkan suatu hubungan dimana auditor menjadi
enggan melakukannya membuat pertanyaan yang sesuai selama audit karena takut
kehilangan biaya yang sangat menguntungkan. Sebaliknya, potensi kegagalan audit
membebankan biaya ekonomi yang signifikan pada auditor.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang sebelumnya, penulis mengidentifikasi
masalah yang diangkat dalam peneltian ini adalah:
1) Bagaimana hubungan antara biaya yang dibayarkan kepada auditor dan kualitas
audit ?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menguji hubungan antara biaya
yang dibayarkan kepada auditor dan kualitas audit
4. Kajian Empiris
Penelitian terdahulu yang menjadi refrensi dari penelitian ini adalah:
1) Frankel dkk. (2002) menemukan hubungan positif antara biaya non-audit dan
kemungkinan melaporkan kejutan pendapatan kecil, besarnya akrual diskresioner
dan besaran peningkatan pendapatan dan akrual penurun pendapatan.

23
2) Ashbaugh dkk. (2003) tidak menemukan hubungan antara total biaya perusahaan
dan akrual saat ini diskresioner, atau hubungan apa pun antara pendapatan
peningkatan-akrual dan biaya klien.
3) Chung dan Kallapur (2003) menemukan tidak ada asosiasi antara beberapa metrik
biaya audit dan estimasi diskresioner mereka akrual.
4) DeFond dkk. (2002) memprediksi biaya abnormal dan rasio non-audit terhadap
total biaya.
5) Larcker dan Richardson (2004) juga memperkirakan total biaya yang diharapkan
dan biaya non-audit. Mereka menggunakan analisis campuran kelas laten dan tidak
menemukan indikasi ikatan ekonomi.
6) Reynolds dkk. (2004) meneliti temuan yang diperoleh oleh Frankel et al. (2002)
dan mengamati itu temuan ini didorong oleh perusahaan dengan pertumbuhan
tinggi berukuran kecil hingga menengah.

5. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menyusun ukuran profitabilitas auditor digunakan sebagai proxy
untuk independensi auditor. Metodologi didasarkan pada gagasan bahwa auditor
independensi dipengaruhi oleh upaya dan biaya yang disesuaikan dengan risiko,
daripada tingkat pendapatan yang diterima klien. Karena, risiko dan usaha tidak dapat
diamati, penelitian ini menggunakan proxy berdasarkan ukuran klien, kompleksitas dan
risiko untuk memperkirakan biaya abnormal. Biaya abnormal diperoleh dengan
menggunakan model estimasi biaya yang ditarik dari literatur sebelumnya. Penelitian
ini menggunakan dua metrik untuk menilai kualitas audit - deviasi standar dari residu
dari regresi yang berkaitan dengan akrual saat ini dengan arus kas dan nilai absolut dari
akrual diskresioner yang disesuaikan dengan kinerja.

6. Deskripsi Sampel dan Definisi Variabel


Deskripsi sampel dan definisi variable Sampel awal terdiri dari 21.522 observasi
untuk perusahaan yang melaporkan audit dan data fee non-audit untuk tahun fiskal
2000-2003. Data ini diperoleh dari Standard Basis Data Biaya Audit & Poor. Peneliti
menghapus 4.305 observasi perusahaan keuangan dan 3.357 pengamatan yang
kekurangan data yang diperlukan untuk memperkirakan model peneliti, meninggalkan
13.860 observasi. Kumpulan data akhir terdiri dari 13.860 observasi (2.476;
4.016;3,949; 3.419 observasi pada tahun 2000-2003, masing-masing). Peneliti
mendefinisikan total biaya sebagai jumlah dari semua biaya yang dibayarkan kepada
auditor. Biaya ini nanti dibagi menjadi dua kategori: biaya audit dan biaya non-audit.

7. Hasil dan Kesimpulan Penelitian


Dalam studi ini, peneliti memberikan gambaran tentang biaya yang dibayarkan
kepada auditor selama periode tersebut 2000-2003 dan hubungannya dengan kualitas
audit. Jangka waktu ini khusus bunga karena fee yang dibayarkan kepada auditor
selama periode ini terjadi di tengah-tengah sweeping perubahan dalam bisnis, peraturan
dan lingkungan profesional yang dihadapi oleh auditor. Peneliti mempelajari biaya
yang dibayarkan kepada auditor dalam konteks profitabilitas auditor yang lebih baik
menangkap hubungan antara kualitas audit dan independensi auditor. Menggunakan
ukuran klien dan perkiraan biaya yang diharapkan dibayarkan kepada auditor sebagai
proxy untuk risiko auditor yang tidak dapat diobservasi dan upaya, peneliti
menemukan hubungan positif yang signifikan secara statistik antara total biaya dan dua
ukuran kualitas audit - deviasi standar residual dari regresi menghubungkan akrual saat
ini dengan arus kas (FLOSAQ) dan nilai absolut akrual diskresioner yang disesuaikan
dengan kinerja (ABSREDCA) sepanjang tahun (2000-2003). Peneliti juga melakukan
pengujian serupa pada kategori terpisah dari audit dan biaya non-audit dan temukan
hubungan positif, tetapi signifikan secara tidak konsisten dengan peneliti dua metrik
kualitas audit. Secara keseluruhan, hasil peneliti konsisten dengan ikatan ekonomi
daripada masalah reputasi auditor.

8. Keterbatasan Penelitian
1) Pertama, peneliti menggunakan akrual ke membangun ukuran kualitas penghasilan
kita. Menggunakan akrual mungkin merupakan proxy yang berisik untuk
kebijaksanaan manajemen atas pendapatan. Meskipun peneliti telah berusaha
untuk mengontrol file efek perbedaan kinerja pada akrual, hubungan apa pun yang
peneliti temukan antara auditor biaya dan akrual abnormal bisa jadi merupakan
hasil dari kesalahan pengukuran daripada arefleksi perilaku manajemen.
2) Kedua, sampel peneliti mencakup jangka waktu yang digunakan dengan menyapu
bisnis dan perubahan peraturan dan yang mengharuskan perusahaan publik untuk

25
informasi laporan sendiri tentang biaya auditor (yang klasifikasinya melibatkan
subjektif penilaian).
3) Ketiga, peneliti memasukkan biaya abnormal (total, audit dan non-audit) di
peneliti analisis empiris untuk menangani masalah yang terkait dengan kepentingan
dan biaya klien komposisi. Padahal peneliti menghitung biaya abnormal
menggunakan model prediksi biaya itu tampaknya ditentukan dengan baik,
peneliti tidak dapat mengesampingkan kemungkinan tingkat yang tidak diketahui
model salah saji, dan variabel yang dihilangkan, pada hasil peneliti.
4) Terakhir, bisa dibayangkan hasil peneliti didorong oleh ketidakmampuan analisis
empiris peneliti untuk menangkap secara memadai dampak dari risiko yang tidak
dapat diobservasi. Padahal peneliti berusaha menjajaki kemungkinan ini
menggunakan berbagai alternatif, hasil peneliti secara kualitatif tetap tidak
berubah. Jadi, peneliti menunda penyelidikan lebih lanjut tentang batasan ini untuk
penelitian di masa mendatang.

9. Orisinalitas
Orisinalitas / Nilai - Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hasilnya
ambigu, makalah ini menemukan hubungan positif yang signifikan secara statistik
antara beberapa ukuran biaya total (itu menggunakan biaya yang disesuaikan dan tidak
normal) dan dua metrik kualitas akrual di semua tahun (2000-2003), konsisten dengan
ikatan ekonomi menjadi penentu perilaku auditor daripada auditor masalah reputasi.

REVIEW ARTIKEL NASIONAL


Nama : Putu Candrastuti Putri
Nim : 1981621001
Judul : Pengaruh Audit Operasional dan Pengendalian Internal Terhadap Kinerja
Karyawan
Penulis : Ida Ayu Dewi Prayogi Manuaba, Ketut Muliartha RM
Sumber : E-Jurnal Akuntansi, Vol.28.1.Juli (2019)

1. Fenomena/Latar Belakang Masalah


Perkembangan dunia bisnis saat ini yang semakin pesat menuntut suatu
perusahaan untuk secara efektif dan efisien dalam mengelola usahanya sehingga
tercipta suatu keunggulan kompetitif. Diperlukan adanya suatu sistem pengawasan yang
baik di dalam sebuah perusahaan. Pertumbuhan ekonomi dan dunia bisnis yang mulai
menampakkan hasil positif sekarang ini haruslah dihadapi dengan kesiapan untuk
perubahan dan keberhasilan dalam proses perubahan itu sendiri menuntut kemampuan
dalam mengadopsi nilai-nilai pengetahuan dan praktek-praktek bisnis baru yang
berporos pada good corporate governance. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh audit operasional dan pengendalian internal terhadap kinerja karyawan.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa perhotelan Ayodya Resort Bali.
Fenomena yang terjadi berdasarkan wawancara yang diperoleh dari Director of
Finance pada Ayodya Resort Bali ditemukan rekomendasi hasil audit yang masih belum
ditindak lanjuti pada bagian yang memiliki peranan penting bagi terciptanya kualitas
pelayanan yang baik bagi konsumen seperti pada bagian operasi dan pemasaran
rekomendasi hasil audit yang belum ditindak lanjuti yaitu belum maksimalnya target
pemasaran ke wisatawan eropa. Penurunan kinerja perusahaan ini tercermin dari
penurunan kinerja karyawan pada bagian marketing pada periode September s/d
Desember 2017. Bagian organisasi dan sumber daya manusia rekomendasi hasil audit
yang belum ditindak lanjuti yaitu masih kurangnya perekrutan karyawan yang bisa
berbahasa cina dan perlu meningkatkan pelatihan karyawan bahasa cina dan pelatihan
karyawan terkait keselamatan kerja. Bagian food and beverage rekomendasi hasil audit
yang belum ditindak lanjuti yaitu sedikitnya karyawan yang melayani tamu yang bisa
berbahasa cina.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang sebelumnya, penulis mengidentifikasi
masalah yang diangkat dalam peneltian ini adalah:
27
1) Apakah audit operasional berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
2) Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan?

3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh audit operasional
dan pengendalian internal terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan jasa perhotelan Ayodya Resort Bali.

4. Landasan Teori
Dalam penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behavior, dimana theory of
planned behavior telah muncul sebagai salah satu dari kerangka kerja yang paling
berpengaruh dan konsep yang populer pada penelitian di bidang kemanusiaan. Bagian-
bagian di dalam TPB seperti sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol keperilakuan
ditentukan melalui keyakinan-keyakinan utama. Determinan suatu perilaku merupakan
hasil dari penilaian keyakinan – keyakinan dari individu, baik sebagai secara positif
maupun negatif.

5. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H1: Audit operasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
H2: Pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

6. Metodologi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian
dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
penginapan hotel Ayodya Resort Bali, Nusa Dua, Badung, Bali, Indonesia. Populasi
yang ditentukan penulis adalah berasal dari delapan departemen yang ada di Ayodya
Resort Bali yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu; departemen accounting,
departemen human resource, departemen sales and marketing, departemen
engineering, departemen front office, departemen food and beverage, departemen
housekeeping, dan departemen security serta auditor internal Ayodya Resort Bali yang
keseluruhannya berjumlah 50 orang dan merupakan karyawan dari kalangan manajer
level menengah (middle manager).
7. Variabel Penelitian
1) Variabel independen adalah audit operasional dan pengendalian internal
2) Variabel dependen adalah kinerja karyawan

8. Hasil dan Kesimpulan Penelitian


Audit operasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada hotel
Ayodya Resort Bali. Dengan dilaksanakannya audit operasional berupa kegiatan
pemeriksaan, pengevaluasian, penelaahan, dan pendeteksian, maka akan ditentukan
hambatan dan ketidakefektivan yang kemudian akan dicari dan dipikirkan cara-cara
untuk mengantisipasi dan menanggulangi hal-hal tersebut. Sehingga pada akhirnya
keefektivan kinerja karyawan akan tercapai dan lebih lanjut lagi tujuan perusahaan
dapat terlaksana dengan baik. Pengendalian internal berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan pada hotel Ayodya Resort Bali. Adanya pengendalian internal dapat
mengurangi kemungkinan kesalahan ataupun tindakan yang tidak sesuai dengan aturan
yang dilakukan oleh karyawan. Dengan pengendalian internal yang baik maka kinerja
karyawan dalam suatu perusahaan akan memperoleh dampak positif juga bagi
kelangsungan perusahaannya..
Berdasarkan kesimpulan maka saran yang dapat disampaikan bagi Ayodya
Resort Bali diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan lagi penerapan audit
operasional dalam hotel guna menemukan peluang dalam menekan pemborosan serta
efisiensi biaya, merekomendasikan perbaikan kebijakan, prosedur, dan struktur
organisasi hotel. Satuan pengawas internal dalam hotel diharapkan lebih meningkatkan
usahanya untuk mengendalikan terjadinya risiko dalam kegiatan operasional hotel.
Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti obyek lain yang berhubungan
dengan penerapan audit operasional dan pengendalian internal pada hotel, karena dalam
penelitian ini masih ada data outlier dan jawaban setiap pernyataan belum seluruhnya
tepat.

29
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai