Introduction
Grounded theory mengacu pada metodologi dan hasil akhir dari proses penelitian.
Metodologi grounded theory terdiri dari prosedur-prosedur untuk menyusun teori tingkat menengah dan
didukung oleh data empiris.
Penelitian grounded theory dimaksudkan untuk menghasilkan atau menemukan teori, skema analitik abstrak
dari suatu proses (atau tindakan atau interaksi).
Page | 1
pengkodean terbuka (disebut fenomena int), dan kemudian kembali ke data dan membuat kategori di
sekitar fenomena inti ini.
Pendekatan Konstruktivis Charmaz (2005, 2006)
Grounded theory konstruktivis, menurut Charmaz (2006), terletak tepat di dalam pendekatan interpretatif
untuk penelitian kualitatif dengan pedoman yang fleksibel, fokus pada teori yang dikembangkan yang
bergantung pada pandangan peneliti, belajar tentang pengalaman dalam embedded, jaringan
tersembunyi, situasi, dan hubungan, dan membuat hierarki kekuasaan, komunikasi, dan peluang yang
terlihat.
Page | 2
2. Setelah awalnya mengeksplorasi isu-isu ini, peneliti kemudian kembali ke peserta dan mengajukan
pertanyaan yang lebih rinci yang membantu membentuk fase pengkodean aksial.
3. Analisis hasil data dalam tahap. Dalam pengkodean terbuka, peneliti membentuk kategori informasi
tentang fenomena yang sedang dipelajari dengan segmentasi informasi.
4. Dalam pengkodean aksial, peneliti merakit data dengan cara baru setelah pengkodean terbuka.
5. Dalam pengkodean selektif, peneliti dapat menulis 'alur cerita' yang menghubungkan kategori-
kategori, atau proposisi atau hipotesis dapat ditentukan bahwa hubungan diprediksi negara.
6. Peneliti dapat mengembangkan dan memvisualisasikan secara visual matriks bersyarat yang
menjelaskan kondisi sosial, historis, dan ekonomi yang mempengaruhi fenomena utama.
7. Hasil dari proses pengumpulan dan analisis data ini adalah teori tingkat substantif, yang ditulis oleh
seorang peneliti yang dekat dengan masalah atau populasi orang tertentu
Page | 3
REVIEW ARTIKEL
1) AREA OF INTEREST
Pada penelitian ini mengadopsi perspektif kritis dalam mencari bukti terkait model yang berhubungan dengan
TQM, yang dikembangkan pada awal berdirinya organisasi besar dalam konteks UKM.
2) PHENOMENA
Prinsip-prinsip manajemen kualitas total (TQM) dan balanced scorecard (BS) diterapkan di bidang lain, seperti
sektor publik dan usaha kecil hingga menengah (UKM). Namun penelitian mendalam mengenai pengaplikasian
model TQM pada perusahaan kecil menengaj masih kurang.
Page | 4
3) THEORETICAL FOUNDATION
Telah ada proliferasi kerangka TQM dalam literatur. Ada banyak model kualitas yang berhubungan dengan
hampir seluruh genre yang yang telah dikembangkan dalam organisasi besar (Wilkes dan Dale, 1998),
misalnya bisnis keunggulan model yang balance scorecard, ISO 9000, Investor di People, perbaikan proses
bisnis, dll hanya dua model akan dipertimbangkan dalam pembahasan karena keterbatasan ruang, yaitu model
bisnis keunggulan dan model BS
4) METHODOLOGY
Metode penelitian yang dipilih adalah teori induksi menggunakan studi kasus (Eisenhardt, 1989). Dalam
pendekatan ini teori atau model dikembangkan di seluruh studi empiris dalam pendekatan ground (Glaser dan
Stauss, 1967) daripada menggunakan pengujian hipotesis..
6) FINDINGS
UKM Kesulitan ketika mencoba menyesuaikan bisnis mereka dengan empat kuadran model yang
dikembangkan untuk perusahaan besar. BS dipandang memiliki pendekatan yang lebih efektif dan langsung.
BS digunakan untuk mendorong perubahan organisasi untuk beralih dari fungsional murni menjadi pendekatan
pelanggan yang lebih baik. BS mampu mengatasi kelemahan UKM pada pelatihan dan pengembangan
karyawan. Pengaruh manajemen yang terpusat menjadi keuntungan dalam peneraoan BS pada UKM. BS
dianggap membantu memfokuskan upaya UKM dalam menjaga proses dari langkah-langkah mereka selaras
dengan strategi bisnis mereka..
Page | 5
7) CONCLUSIONS
Berdasarkan temuan itu ditemukan bahwa model kualitas, yaitu BS yang dikembangkan dalam organisasi
besar memiliki sejumlah masalah ketika diterapkan pada UKM. Model ditemukan untuk memperkenalkan
tingkat mekanisasi dan tidak fleksibel yang sulit diterima oleh UKM pada saat perubahan pasar yang
bergejolak yang menuntu kelincahan yang meningkat. Model meningkatkan ketelitian pengukuran dan
hubungan antara strategi dan proses operasional.
8) RECOMMENDATIONS
Model ground ini dapat digunakan lebih lanjut dan dikembangkan dalam tiga cara. Pertama, studi grounded
lebih lanjut, yang melibatkan UKM yang telah menerapkan model kualitas yang dikembangkan dalam
oirganisasi besar, dapat dilakukan untuk memeriksa ruang lingkup kategori dan faktor. Kedua, model ini adalah
titik awal yang berguna untuk pengujian hipotesiis menggunakan Teknik kuantitatif untuk memeriksa korelasi
antara kategori dan faktor. Ketiga, UKM yang menerapkan model kualitas dapat menggunakan model ini
sebagai panduan untuk mengoptimalkan efektivitas implementasi perubahan.
9) FURTHER RESEARCHES.
Model membumi ini dapat lebih digunakan dan dikembangkan dalam tiga cara. Pertama, studi membumi lanjut,
melibatkan UKM yang telah diterapkan model kualitas yang dikembangkan dalam organisasi besar, dapat
dilakukan untuk memeriksa ruang lingkup kategori dan faktor.
Page | 6