Anda di halaman 1dari 10

PENDEKATAN

GROUNDED THEORY

Pendekatan Grounded Theory Reflektif


Sumber: Lowe (1995), Pigeon & Henwood (1976) dan Dey (1999)

KAEDAH ANALISIS
GROUNDED THEORY

Mengumpul
data

Transkrip
data

Develop
Initial

Saturate
Categories

Theoritica
l
Interation

Axial
Coding

Theoritica
l
Sampling

Defining
Categories

Groundin
g The
Theory

Filling in
Gaps

GROUNDED THEORY

KAEDAH ANALISIS
GROUNDED THEORY

Mengumpul Data

Kaedah pemerhatian dan temuduga

Transkrip Data

Data dicatat untuk memudahkan analisis

Develop Initial

Open Coding (Ketegorikan data)

Saturate Categories

Satukan kategori yang sama

Defining Categories

Mendefinisikan setiap kategori

KAEDAH ANALISIS
GROUNDED THEORY

Theoritical Sampling

Pengujian terhadap kategori yang dibentuk

Axial Coding

Hubungkaitkan satu kategori dengan satu


kategori lain dan uji semula data yang ada

Theoritical Interation

Kategori utama dihubungkan dengan sub


kategori yang ada

Grounding The Theory

Filling in Gaps

Membuat kesimpulan berdasarkan


penelitian yang telah dibuat

topik

Bahagian yang kurang disempurnakan dengan


data-data tambahan

KESIMPULAN
GROUNDED THEORY

Theory merupakan satu diantara


pendekatan yang biasa digunakan dalamkajian
kualitatif

Grounded

Kejayaan

penyelidikan kualitatifbanyak
ditentukan pada pemilihan teknik atau kaedah
yang representatif dengan keadaan lapangan
melalui data yang berjaya dikumpulkan
Grounded Theory selalu menghasilkan sebuah
teori baru melalui data-data yang diperolehi
setelah membuat penelitian dan analisis

Kelebihan
Kelebihan
1. Probabilitas kesalahan pengukuran dapat dikurangi.
Hal ini karena konsep merupakan cermin dari data yang
diobservasi secara empiris.
2. Peneliti mengikuti prosedur analisis sistematik
dalam sebagian besar pendekatan. Grounded theory lebih
terstruktur dalam prosese pengumpulan data dan
analisisnya, disbanding model riset kualitatif lain. meski
strateginya sama ( misalnya analisis tematik terhadap
transkip wawancara, observasi dan dokumen tertulis )
3. Peneliti tidak semata-mata bertujuan untuk
menguraikan atau menjelaskan, tetapi juga
mengonseptualisasikan dan berupaya keras untuk
menghasilkan dan mengembangkan teori.

Kelemahan
1.Penggunaan metode grounded theory terlalu
memakan waktu yang lama.
Hal ini dikarenakan adanya tuntutan
metodologinya yang mengharuskan
para
peneliti untuk bersikap sangat
teliti, dan rajin.
2. Proses yang terlalu
kompleks dan
mengelirukan
mempraktikkannya, kecuali dalam kondisi
yang longgar, tidak kaku, tidak terlalu
dispesifikasi.

Dari beberapa penjelasan pada Slide sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya:
grounded theory adalah suatu yang bersifat konseptual atau teori sebagai hasil pemikiran
induktif dari data yang dihasilkan dalam penelitian mengenai suatu fenomena. Atau suatu
teori yang dibangun dari data suatu fenomena dan dianalisis secara induktif, bukan hasil
pengujian teori yang telah ada.
Ciri-ciri diantarnya:
Grounded theory dibangun dari data tentang suatu fenomena
Penyusunan teori tersebut dilakukan dengan analisis data secara induktif
Agar penyusunan teori menghasilkan teori yang benar disamping harus dipenuhi 4 (empat)
kriteria yaitu: cocok, dipahami, berlaku umum, pengawasan, juga diperlukan dimilikinya
kepekaan teoretik (theoretical sensitivity) dari si peneliti.
Peneliti mempunyai wawasan yang luas
Prinsip-prinsip grounded theory meliputi: Perumusan masalah, deteksi fenomena,
penurunan teori, pengembangan teori, penilaian teori, dan grounded theory yang
direkonstruksi.
Menurut Creswell pengumpulan data dalam studi grounded theory merupakan proses
zigzag, keluar lapangan untuk memperoleh informasi, menganalisis data, dan seterusnya.
Partisipan yang diwawancarai dipilih secara teoritis dalam theoritical sampling- untuk
membentu peneliti membentuk teori yang paling baik
Proses analisis data dalam grounded theory meliputi: pengodean terbuka (open coding),
pengodean poros (axial coding), pengodean selektif (selective coding), dan proposition.

RUJUKAN

Charmaz, K. 2000. Grounded theory: Objectivist and constructivist methods. In


N.K. Denzin & Y.S. Lincoln (Eds.). Handbook of qualitative research (2nd ed., pp.
509535). CA: Sage Publications.

Dey, I. 1999. Grounding Grounded Theory. San Diego: Academic Press.

Glaser, Barney G. & Strauss, Anselm L. 1967. The Discovery of Grounded Theory:
Strategies for Qualitative Research. Chicago: Aldine Publishing Company.

Lowe, A. 1995. The basic social processes of entrepreneurial innovation ',


International journal of entrepreneurial behaviour and research. 1(2). pp. 54-76.

Martin, P.Y. & Turner, B.A. 1986. Grounded theory and organizational research. The
journal of applied behavioral science. 22(2). pp. 141-157.

Payne & Sheila. 2007. Grounded Theory (Lyons & Coyle. Analysing Qualitative
Data in Psychology). London: SAGE Publications.

Pigeon, N. & Henwood, K. 1996 Grounded theory: practical implementation in


T.E. Richardson, (Ed.) Handbook of Qualitative Research Methods for Psychology
and the Social Sciences. United Kingdom: British Psych. Soc. pp. 86-101

Putu
Sudira.
2009.
Studi
mandiri
Grounded
Theory.
http://staff.uny.ac.id/ sites/default/files /131655274/GROUNDED%20THEORY.pdf

Grounded Theory merupakan satu diantara


pendekatan yang biasa digunakan
dalamkajian kualitatif
Kejayaan penyelidikan kualitatifbanyak
ditentukan pada pemilihan teknik atau
kaedah yang representatif dengan keadaan
lapangan melalui data yang berjaya
dikumpulkan
Grounded Theory selalu menghasilkan
sebuah teori baru melalui data-data yang
diperolehi setelah membuat penelitian dan
analisis

Anda mungkin juga menyukai