Pendahuluan
Penelitian GT memberikan peneliti suatu kemampuan untuk menurunkan teori dalam
konteks data yang dikumpulkan dan dinalisis melalui suatu proses penelitian (Strauss &
Corbin, 1990). Mengarah pada praktik riset dimana data sampling, analisis data dan
pengembangan teori tidak dilihat berbeda dan terpisah, tetapi sebagai langkah yang
berbeda harus diulang sampai menggambarkan dan menjelaskan fenomena yang diteliti.
(Ayu and Budiasih, 2013) Hal yang paling membedakan grounded theory dari banyak
metode riset kualitatif lainnya adalah bahwa hal itu secara eksplisit muncul, dimana metode
grounded theory tidak menguji hipotesis, namun menetapkan untuk menemukan teori yang
bagaimana untuk situasi riset seperti itu. Dalam hal ini adalah seperti tindakan riset yang
bertujuan untuk memahami situasi riset dan akhirnya untuk menemukan teori implisit dalam
data (Strauss dan Corbin, 1990). Tujuan lain dari metode grounded theory adalah untuk
menemukan perhatian utama para peneliti dan bagaimana mereka terus mencoba untuk
menyelesaikan risetnya (Strauss dan Corbin, 1990)
Teori
Grounded theory yang secara teknik bersifat induktif yang dikembangkan secara ilmiah
ditemukan pada tahun 1967 oleh Barney G. Glaser dan Anselm L. Strauss dengan
diterbitkannya buku berjudul “The Discovery of Grounded Theory”. Grounded research
diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1970-an, dengan diselenggarakannya pelatihan riset
ilmu sosial bagi ilmuwan Indonesia pertama kali di Surabaya, kemudian di Ujung Pandang,
dan Banda Aceh. Pengembangan awal grounded research adalah dalam bidang sosiologi.
Istilah grounded (diperkenalkan oleh Glaser dan Strauss) mengacu pada kondisi bahwa teori
yang dikembangkan atau riset tersembunyi, atau disebut berakar pada data dari mana teori
tersebut.
Grounded theory merupakan suatu metode riset yang berupaya untuk mengembangkan
teori tersembunyi di balik data dimana data ini dikumpulkan dan dianalisis secara sistematis
(Martin dan Turner, 1986). Grounded theory menurut Martin dan Turner (1986) adalah “an
inductive, theory discovery methodology that allows the researcher to develop a theoretical
account of the general features of a topic while simultaneously grounding the account in
empirical observations of data”, yang kira-kira artinya sebuah penemuan teori metodologi
induktif yang memungkinkan peneliti untuk mengembangkan kajian teoritis yang umum dari
suatu topik sekaligus sebagai landasan kajian pada pengamatan data empiris. Sedangkan
Muhadjir (2002) mengatakannya dengan sebutan Teori Berdasarkan Data. Sebagai sebuah
metode, grounded theory menjelaskan hubungan ini yang dikembangkan dari studi kasus
untuk menjelaskan perbedaan yang muncul dalam menghasilkan teori berdasarkan data
yang ada.
Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang prosedur
penemuan yang dilakukan tidak menggunakan prosedur statistik atau kuantifikasi.Dalam hal
ini penelitian kualitatif adalah penelitian tentang kehidupan seseorang, cerita, perilaku, dan
juga tentang fungsi organisasi, gerakan sosial atau hubungan timbal balik.
Contoh : Rumusan masalah :“Bagaimana pengalaman ibu merawat anak autis dalam
memasuki masa remaja ?”
Tinjauan pustaka :Konsep keluarga
a. Dukungan sistem keluarga dan sistem sosia
b. Beban keluarga merawat anak autis
Konsep remaja
- Perkembangan remaja penyandang auti
Pola Asuh
-. Peran orang tua
Konsep autisme
Axial coding (Pengkodean terporos) merupakan penjelajahan data tahap kedua. Jika
selama open coding peneliti memfokuskan pada data aktual dan menerapkan label
kode untuk tema-tema tertentu, maka pada tahap ini hubungan diantara tema-tema
yang ada tidak lagi terlalu diperhatikan, namun yang dilakukan pada tahap elaborasi
konsep konsep yang direpresentasikan oleh tema.
Pada tahap ini peneliti menanyakan mengenai sebab dan konsekuensi, kondisi dan
interaksi, strategi-strategi dan proses-proses serta mencari kategori-kategori atau
konsep-konsep yang dapat dikelompokkan dalam satu kelompok tertentu atau
cluster tertentu.
Contoh pada fenonema celebrity worship, dimana apa yang mempengauhi kecintaan
seseorang pada selebritis.
Jalan Pengodean
Cerita Kategori ini
cerita selektif
Kesimpulan
Grouded theory bersifat induktif (1967). Pengembangan awal grounded research diawali
pada bidang sosiologi. Grounded sendiri lebih mengacu pada kondisi bahwa teori yang
dikembangkan atau riset tersembunyi. Pendekatan grounded theory adalah metodologi
umum analisis melalui pengumpulan data sistematis diterapkan melalui serangkaian metode
untuk menghasilkan sebuah teori induktif tentang area substansif. Teori ini dimulai dar kajian
empirir yang didasarkan pada data yang diperoleh menuju ke teori konsepsual. Grounded
theory yakni suatu metode riset bertujuan untuk mengembangkan teori tersembunyi di balik
data yang dikumpulkan dan dianalisis secara sistematis. Pengambilan data survey
menggunakan kuesioner dengan pertanyaan yang terstruktur. Sedangkan pengambilan data
grounded theory menggunakan wawancara dengan pertanyaan yang tidak terstruktur yakni
melalui interview (unstructured interview)
DAFTAR PUSTAKA
Prastyo, C. A. (2021). Apa itu Coding dalam pengolahan Data Kualitatif?
https://tourism.binus.ac.id/2021/12/28/apa-itu-coding-dalam-pengolahan-data-kualitatif /.
Diakses Pada Tanggal 06 November 2022
Ayu, I. G. and Budiasih, N. (2013) ‘Metode Grounded Theory Dalam Riset Kualitatif’, Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 9(1), pp. 19–27.