A. Beberapa istilah yang terdapat di dalam hukum pidana antara lain adalah
bahwa istilah hukum pidana itu sendiri bukan lah asli dalam bahasa Indonesia.
Istilah Hukum Pidana diambil dari Bahasa Belanda yaitu Straafrecht yang
Hukum Pidana, yang selanjutnya dalam bahasa Inggris dikenal dalam istilah
Criminal law,
Bahasa Indonesia, yang menurut pendapat para ahli hukum pidana seperti
oleh Roeslan Saleh yang menerjemahkan dengan istilah Perbuatan Pidana, yang
Tindak Pidana, seperti Tindak Pidana Narkotika, Tindak Pidana Korupsi, Tindak
Pidana Perlindungan Anak, Tindak Pidana Lingkungan, Tindak Pidana
1. Perbuatan yang dilarang dan tidak boleh dilakukan dan kepada barangsiapa
2. Menentukan kapan dan dalam hal apa pada seseorang yang telah melanggar
pertanggungjawaban pidana)
nyata nyata melanggar dan diduga melakukan suatu perbuatan pidana (criminal
diikuti oleh para ahli hukum pidana terutama dalam pengertian hukum pidana
jawaban pidana ini sangat penting dan dianut oleh KUHP Indonesia, yang
dalam keadaan gangguan kejiwaan yang berat (gila), atau pelakunya adalah
subjek hukum. Karena yang dimaksud dengan subjek hukum itu adalah mampu
perbuatannya.
Subjek hukum itu sendiri adalah seimbangnya antara hak dan kewajiban yang di
miliki oleh Pelaku tindak pidana, apabila hanya ada salah satu saja maka seperti
hanya ada haknya saja atau sebaliknya hanya ada kewajibannya saja maka pada
Pelaku tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan atas perbuatan apa yang
pelaku lakukan.
Subjek hukum ini terdiri dari personlijke (perorangan) terdiri dari orang
perorangan dan rechtpersoon (badan hukum) terdiri dari badan badan hukum
berupa yayasan, perseroan terbatas, dan pemerintah daerah, pemerintah pusat,
Moeljatno ini oleh para ahli pidana disebutkan bahwa Moeljatno menganut sifat
dualistis dalam hukum pidana. Sifat Dualistis dalam hukum pidana ini juga
terlihat dan terdapat KUHP Indonesia dalam beberapa pasalnya seperti Pasal 44
Alasan Pemaaf adalah suatu alasan dalam hukum pidana berupa adanya
pemaafan bagi pelaku tindak pidana, dikarena ada sesuatu keadaan yang tidak
normal dalam diri Pelaku seperti kegoncangan jiwa yang sangat hebat atau gila,
Alasan Pembenar ini adalah suatu alasan yang terdapat pada perbuatan pelaku
pelaku juga tidak dapat dipidana dengan suatu alasan hukum yang dibenarkan
oleh suatu aturan atau oleh undang-undang, seperti perbuatan pidana bagi
disertai ancaman pidana apabila ada pelanggaran, timbul hak Negara untuk
bagian dari hukum positif. Hukum Positif adalah hukum yang berlaku pada
suatu waktu tertentu dan pada suatu negara tertentu sehingga dapat diartikan
mengandung keharusan keharusan, yang merupak produk dari negara atau dari
para instansi penegak hukum baik itu lembaga kepolisian, lembaga kejaksaan,
Apabila terjadi pelanggaran terhadap hukum positif tersebut maka timbul hak
Kejaksaan dalam hal penuntutan, oleh Badan Peradilan dalam hal penjatuhan
dari hukum positif yang berlaku disuatu Negara dan memperhatikan waktu,
tempat, dan bagian penduduk yang memuat dasar-dasar dan ketentuan-
penduduk, hal ini didasarkan pada waktu terjadinya tindak pidana dalam
pemberatan dalam hukm pidana, seperti yang diatur dalam Pasal 362 KUHP
penjara, berbeda dengan Pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian pada
malam hari dengan ancaman hukum 7 tahun penjara. Yang artinya lebih berat
ancaman pidana mencuri pada malam hari daripada mencuri pada siang hari,
berwenang dalam menangani tindak pidana yang terjadi, baik itu tempat
yang berwarga Negara Asing, hal ini sesuai dengan Pasal 2 KUHPidana
bagi setiap orang yang berada di wilayah Indonesia, jadi baik bagian dari
hukum pidana itu adalah untuk keadilan, yaitu tujuannya adil bagi sikorban dan
juga tujuannya adil bagi sipelaku. Adil bagi si korban apabila sipelaku di hukum
harus diperlakukan adil. Oleh karena nya adil bagi Pelaku apabila si pelaku di
terhadap si korban, hal ini dikenal asas hukum yang diberlakukan bagi si Pelaku
adalah asas hukum Geen Straaf Zonder schuld, artinya tiada pidana tanpa
C. Rangkuman/Ringkasan.
Istilah Hukum Pidana adalah alih bahasa dari Straafrecht (Belanda), dan
Tindak Pidana Korupsi Tindak Pidana Narkotika, Tindak Pidana Ekonomi, dll.
Sedangkan Defenisi Hukum Pidana itu sendiri antara lain apa yang
ikut mewarnai defenisi hukum pidana di Indonesia, dan masih banyak lagi
defenisi hukum pidana menurut para ahli hukum pidana yang lainnya.
D. Suggested Reading;
Moeljatno: Asas-Asas Hukum Pidana, Satochid Kartanegara,
Hukum Pidana, Bagian II, EY Kanter dan Sianturi, Hukum Pidana dan Pidana Militer.
E. Latihan.
Kartanegara
Sianturi?
hukum pidana?
referensinya ?
F. Istilah.