Istilah
Hukum pidana Belanda memakai istilah “strafbaar feit”, dan “delict” yang berasal dari kata
“delictum” dalam bahasa Latin.
⁃ Utrecht: peristiwa pidana.
⁃ Moeljatno : perbuatan pidana;
⁃ A.Z. Abidin: perbuatan kriminal.
⁃ Ada pula yang cenderung memakai istilah Delik.
⁃ Tindak pidana, banyak dipakai dan menjadi istilah perundang-udangan.
Delik penganiayaan adalah tindakan atau perbuatan yang menimbulkan rasa sakit bagi
orang yg dianiaya, yang mana tindakan tersebut bertentangan dengan UU.
Menurut hukum Pidana penganiayaan Pasal 354 KUHP: Barang siapa sengaja melukai
berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara
paling lama delapan tahun. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian. yang bersalah
diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun.
Jenis Delik Penganiayaan beserta dasar hukum :
1. Delik Penganiayaan Biasa (Pasal 351 KUHP)
2. Delik Penganiayaan Ringan (Pasal 352 KUHP)
3. Delik Penganiayaan Berencana (Pasal 353 KUHP)
4. Delik Penganiayaan Berat (Pasal 354 dan 355 KUHP)
Kata kehormatan dalam delik penghinaan diartikan sebagai nama baik atau harga diri.
Dari pemaknaan yang diberikan oleh KBBI jelas bahwa perbuatan pencemaran nama baik,
berarti rangkaiaan perbuatan yang menimbulkan rusaknya harga diri, kotornya harga diri atau
nama baik seseorang, dan perbuatan itu dilakukan dengan melawan hukum atau bertentangan
dengan etika. Sedangkan di delik kesusilaan adalah tata nilai yang baik (adab) yang
disetujui atau diakui oleh masyarakat, tata nilai ini hidup dan dipertahankan oleh seluruh
anggota masyarakat.
Menghina adalah menyerang kehormatan dan nama baik seseorang, sehingga akibat
perbuatan tersebut seseorang menjadi malu, hilang martabat atau hilang harga dirinya.
Bentuk-bentuk Tindak Pidana Penghinaan:
1. Pencemaran nama baik (Pasal 310 ayat (1) KUHP).
2. Pencemaran tertulis ( Pasal 310 ayat (2) KUHP);
3. Fitnah (Pasal 311 ayat (1) KUHP),
4. Penghinaan Ringan (Pasal 315 KUHP);
5. Pengaduan Fitnah (Pasal 317 ayat (1) KUHP));
6. Menimbulkan Prasangka Palsu (Pasal 318 ayat 1) KUHP);
7. Penghinaan Menganai Orang yang Sudah Meninggal (Pasal 320 – 321 KUHP)
Seseorang dapat dihukum atas penghinaan ketika penghinaan itu harus dilakukan dengan
cara “menuduh seseorang telah melakukan perbuatan tertentu” dengan maksud agar tuduhan
itu tersiar (diketahui oleh orang banyak). Perbuatan yang dituduhkan itu tidak perlu suatu
perbuatan yang boleh dihukum seperti mencuri, menggelapkan, berzina dan sebagainya,
cukup dengan perbuatan biasa, sudah tentu suatu perbuatan yang memalukan.