Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Gerhana Syayidsyam

Kelas : D
NPM : 214301131
Dosen : Dr.Mas Putra Zenno J,S.H.,M.H.
Mata Kuliah : Delik – Delik Khusus

Perbandingan Tindak Pidana Kesusilaan Dalam KUHP Lama dan KUHP Nasional
Kejahatan Kesusilaan diatur dalam :
a.Diatur dalam pasal 281-303 bis dalam kuhp lama
b.Diatur dalam pasal 406 – 427 KUHP nasional dan dibagi kebeberapa bagian dan secara jelas
Sanksi pidana pada pasal 281-282 kuhp lama dan pasal 406 kuhp nasional tentang tindak
pidana asusila didepan umum
a.Pasal 281 ancama pidananya paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak
lima ratus ribu rupiah
Unsurnya : dengan segaja ,dan terbuka melanggar asusila
b.Pasal 282 KUHP lama
Unsurnya : Barangsiapa ,mempertunjukkan ,menyiarkan,dimuka umum ,tulisan,gambar
,isinya melanggar kesusilaan ,tanpa diminta ,menawarkan
Ancaman pidananya :
Pasal 282 KUHP Lama
-Ayat (1) diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda
paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.
-Ayat (2) diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.
-Ayat (3) diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana
denda paling banyak tujuh puluh lima ribu rupiah (Kalau yang bersalah melakukan kejahatan
tersebut dalam ayat pertama sebagai pencarian atau kebiasaan,)
Pasal 406 KUHP Nasional
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1(satu) tahun atau pidana denda paling banyak
kategori II ,setiap orang yang :
a.Melanggar kesusilaan dimuka umum
b.Melanggar kesusilaan dimuka orang yang hadir tanpa kemauan orang yang hadir tersebut
Unsurnya : Melanggar kesusilaan, dimuka umum, tanpa kemauan orang
Perbandingan pasal dalam KUHP Lama dan KUHP Nasional tentang tindak pidana
perbuatan cabul :
Pasal 294 KUHP :
1) Barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, tirinya, anak angkatnya, anak di
bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau dengan orang yang belum dewasa yang
pemeliharaannya, pendidikan atau penjagaannya diannya yang belum dewasa, diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
(2) Diancam dengan pidana yang sama:
pejabat yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang karena jabatan adalah
bawahannya, atau dengan orang yang penjagaannya dipercayakan atau diserahkan kepadanya,
pengurus, dokter, guru, pegawai, pengawas atau pesuruh dalam penjara, tempat pekerjaan
negara, tempat pen- didikan, rumah piatu, rumah sakit, rumah sakit jiwa atau lembaga sosial,
yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang dimasukkan ke dalamnya.
Pasal 294 ayat (1) KUHP mengatur mengenai perbuatan cabul terhadap anak,
Sedangkan Pasal 294 ayat (2) KUHP mengatur mengenai perbuatan cabul di lingkungan kerja
(dilakukan oleh pegawai negari dan orang dalam satu lingkungan kerja/institusi).
Unsur-Unsur Pidana dalam Pasal 294 ayat (2) ke-2 KUHP :
-Barang siapa
-Melakukan perbuatan cabul terhadap orang (dewasa atau belum dewasa) yang dimasukkan ke
dalamnya (satu lingkungan kerja/ institusi);
-Pelaku tindak pidananya adalah pengurus, dokter, guru, pegawai, pengawas atau pesuruh
dalam penjara, orang yang berada pada tempat pekerjaan negara, tempat pendidikan, rumah
piatu, rumah sakit, rumah sakit jiwa atau lembaga sosial.
Dalam KUHP Nasional tindak pidana perbuatan cabul termasuk kedalam tindak pidana
kesusilaan bagian lima tentang perbuatan cabul yang terbagi menjadi 2 paragraf.
Paragraf 1 tentang Pencabulan pasal 414 – 418 kuhp nasional dan Paragraf 2 tentang
Memudahkan Pencabulan dan Persetubuhan pasal 419 – 423 kuhp nasional .
Paragraf 1 :
Pasal 414
(1) Setiap Orang yang melakukan perbuatan cabul terhadap orang lain yang berbeda atau sama
jenis kelaminnya
a. di depan umum, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) Bulan
atau pidana denda paling banyak kategori III
b. secara paksa dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 9 (sembilan) tahun; atau
c. yang dipublikasikan sebagai muatan Pornografi, dipidana dengan pidana penjara paling lama
9 (sembilan) tahun.
(2) Setiap Orang dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan memaksa orang lain untuk
melakukan perbuatan cabul terhadap dirinya, dipidana dengan pidana penjara paling lama 9
(sembilan) tahun.
Pasal 415
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) tahun, Setiap Orang yang:
a. melakukan perbuatan cabul dengan seseorang yang diketahui orang tersebut pingsan atau
tidak berdaya; atau
b. melakukan perbuatan cabul dengan seseorang yang diketahui atau patut diduga Anak.
Pasal 416
(l) Jika salah satu Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 414 dan Pasal 415
mengakibatkan Luka Berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun.
Jika salah satu Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 414 dan Pasal 415
mengakibatkan matinya orang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun.
Pasal 417
Setiap Orang yang memberi atau berjanji akan memberi hadiah wibawa yang timbul dari
hubungan keadaan atau dengan penyesatan menggerakkan orang yang diketahui atau patut
diduga Anak, untuk melakukan perbuatan cabul atau membiarkan terhadap dirinya dilakukan
perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) tahun.
Pasal 418
(1) Setiap Orang yang melakukan percabulan dengan Anak kandung, Anak tirinya, Anak
angkatnya, atau Anak di bawah pengawasannya yang dipercayakan padanya untuk diasuh atau
dididik, dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun.
(21 Dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun:
a. Pejabat yang melakukan percabulan dengan bawahannya atau dengan orang yang
dipercayakan atau diserahkan padanya untuk dijaga
b. dokter, guru, pegawai, pengurus, atau petugas pada lembaga pemasyarakatan, lembaga
negara, tempat latihan karya, rumah pendidikan, rumah yatim dan/atau piatu, rumah sakit jiwa,
atau panti sosial yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang dimasukkan ke lembaga,
rumah, atau panti tersebut.
Paragraf 2
Memudahkan Percabulan dan Persetubuhan
Pasal 419
(1) Setiap Orang yang menghubungkan atau memudahkan orang lain berbuat cabul atau
bersetubuh dengan orang yang diketahui atau patut diduga Anak, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun.
(2) Jika Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap Anak kandung,
Anak tiri, Anak angkat, atau Anak di bawah pengawasannya yang dipercayakan padanya untuk
diasuh, dipidana dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) tahun.
Pasal 420
Setiap Orang yang menghubungkan atau memudahkan orang lain melakukan perbuatan cabul,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun.
Pasal 421
Jika Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 419 atau Pasal 420 dilakukan sebagai
kebiasaan atau untuk menarik keuntungan sebagai mata pencaharian pidananya dapat ditambah
l/3 (satu per tiga).
Pasal 422
(1) Setiap Orang yang menggerakkan, membawa, menempatkan, atau menyerahkan Anak
kepada orang lain untuk melakukan percabulan, pelacuran, atau perbuatan melanggar
kesusilaan lainnya, dipidana dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) tahun.
(2) Jika Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menjanjikan
Anak memperoleh pekerjaan atau janji lainnya, dipidana dengan pidana penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun.
Pasa1 423
Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 414 sampai dengan Pasal 422 merupakan
tindak pidana kekerasan seksual.
Unsur pasal 414-418 KUHP Nasional
Setiap Orang,melakukan perbuatan cabul ,berbeda atau sama jenis kelaminnya,secara paksa
dipublikasikan sebagai muatan Pornografi
Unsur pasal 419-423 KUHP Nasional
Setiap Orang ,menghubungkan atau memudahkan orang lain ,berbuat cabul atau bersetubuh
,diketahui atau patut diduga Anak, menggerakkan, membawa, menempatkan, atau
menyerahkan Anak untuk melakukan percabulan, pelacuran, atau perbuatan melanggar
kesusilaan.
Simpulan
Perubahan tindak pidana kesusilaan dalam KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)
lama dan kuhp nasional yaitu Tindak pidana kesusilaan dalam KUHP lama termasuk ke dalam
bab yang mengatur tentang Kejahatan Kesusilaan (Bab XIV). Beberapa pasal terkait kesusilaan
di antaranya Pasal 281 tentang melanggar kesusilaan di tempat umum, Pasal 282 tentang hal
hal yang menujukkan,tulisan atau gambar yang isinya melanggar kesusilaan dimuka umum,
dan Pasal 294 tentang pencabulan. Sedangkan dalam KUHP Nasional mengubah beberapa
ketentuan terhadap tindak pidana kesusilaan. Dalam KUHP Nasional, tindak pidana Kesusilaan
diatur dalam (Bab XV) tentang Kesusilaan. Beberapa perubahan penting dalam KUHP
Nasional terkait Tindak Pidana Kesusilaan yaitu :
a.Pembaruan ketentuan persetubuhan dengan anak di bawah umur: KUHP Nasional
menambahkan pasal yang secara tegas melarang persetubuhan dengan anak di bawah umur.
Ketentuan ini memberikan perlindungan lebih kuat kepada anak-anak dari tindak pidana
kesusilaan
b.Peningkatan sanksi pidana: KUHP Nasional meningkatkan sanksi pidana untuk tindak pidana
kesusilaaan. Sanksi yang lebih berat diberlakukan terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap
anak, pelaku pemerkosaan, dan pelaku tindak pidana kesusilaan lainnya.
Perubahan dalam KUHP Nasional bertujuan untuk memperkuat perlindungan hukum bagi
korban kejahatan kesusilaan, memberikan sanksi yang lebih tegas terhadap pelaku dan
mengikuti perkembangan dan tantangan zaman terhadap kejahatan seksual.

Anda mungkin juga menyukai