Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Dewa Ayu Ahadhita

NIM : 1904551054
Kelas : X2 (Reguler Sore)
TINDAK PIDANA TERTENTU DALAM KUHP

Soal :

Membuat kajian perbedaan dari Pasal 284-288 KUHP, UU KDRT, dan RUU KUHP

Perbandingan :

Pasal 284 KUHP

 Dalam pasal ini mengatur mengenai perzinahan yang dalam ayat 1 nya menyebutkan
adanya ancaman pidana penjara paling lama sembilan (9) bulan bagi pria ataupun wanita
yang telah menikah yang melakukan zinah.
 Dalam UU KDRT tidak diatur mengenai perzinahan, dalam UU ini lebih mengatur pada
pemerkosaan di luar perkawinan sehingga pemerkosaan di dalam perkawinan masih perlu
diatur lebih lanjut
 Dalam RUU KUHP tercantum bahwa delik perzinahaan yang diperluas dari Pasal 284
KUHP terdapat dalam Pasal 417 yang menyatakan pidana penjara ditambah. Jika dalam
KUHP maksimal penjara 9 bulan dalam RUU KUHP menjadi 12 bulan.

Pasal 285 KUHP

 Dalam pasal ini mengatur tentang pemerkosaan yakni dengan memaksa seorang wanita
untuk bersetubuh di luar perkawinan diancam karena melakukan perkosaan, dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.
 Dalam UU KDRT pemerkosaan menurut Pasal 5 merupakan salah satu bentuk kekerasan
dalam rumah tangga. Dimana kekerasan seksual yang dimaksud yakni hubungan seksual
yang dilakukan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang yang menetap
atau tinggal dalam lingkup rumah tangga tersebut.
 Dalam RUU KUHP pemerkosaan terdapat dalam Pasal 497 ayat (1). Perbedaanya dengan
Pasal 285 KUHP terdapat dalam subyeknya, didalam Pasal 285 KUHP menggunakan
kata “wanita” sedangkan dalam Pasal 497 RUU KUHP menggunakan kata “seseorang”.
Namun ancaman pidananya masih sama yakni dua belas tahun penjara.

Pasal 286 KUHP

 Dalam pasal ini mengatur mengenai barangsiapa bersetubuh dengan serang wanita yang
bukan istrinya, padahal diketahuinya bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan atau tidak
berdaya, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
 Dalam RUU KUHP diatur dalam Pasal 497 ayat (2) bagian C yang berbunyi
persetubuhan dengan seseorang, padahal diketahui bahwa orang lain tersebut dalam
keadaan pingsan atau tidak berdaya.

Pasal 287 KUHP

 Dalam pasal ini mengatur mengenai barangsiapa bersetubuh dengan srang wanita yang
bukan istrinya, padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa umur
wanita itu belum lima belas tahun, atau kalau umumya tidak jelas, bahwa belum
waktunya untuk dikawinkan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
 Dalam RUU KUHP diatur dalam Pasal 497 ayat (2) bagain B yang berbunyi
persetubuhan dengan Anak. Namun dalam pasal 497 ayat (2) KUHP tidak menjelaskan
tentang berapa umur dari anak tersebut

Pasal 288 KUHP

 Dalam pasal ini mengatur mengenai :

(1) Barangsiapa dalam perkawinan bersetubuh dengan seorang wanita yang diketahuinya
atau sepatutnya harus diduganya bahwa yang bersangkutan belum waktunya untuk
dikawinkan, bila perbuatan itu mengakibatkan luka luka, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun.
(2) Bila perbuatan itu mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling
lama delapan tahun.
(3) Bila perbuatan itu mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua
belas tahun.
 Dalam UU KDRT diatur dalam Pasal 46 Setiap orang yang melakukan perbuatan
kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dipidana dengan pidana
penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp 36.000.000,00
(tiga puluh enam juta rupiah). Adapun Pasal 47 mengatur mengenai Setiap orang yang
memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya melakukan hubungan seksual
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 4 (empat) tahun dan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau denda
paling sedikit Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) atau denda paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
 Dalam RUU KUHP tercantum dalam Pasal 497 ayat (6) dan ayat (7) yakni mengenai jika
tindak pidana tersebut mengakibatkan luka berat dipidana dengan pidana penjara paling
lama 15 (lima belas) tahun apabila sampai mengakibatkan matinya orang,pidana
ditambah 1/3 (satu per tiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (6)

Anda mungkin juga menyukai