Anda di halaman 1dari 6

Senggama Legal & Senggama

Ilegal
LO
• Persenggamaan yang dilakukan secara legal
apabila peraturan perundangan tidak
melarangnya, sebaliknya persetubuhan yang
bersifat illegal apabila peraturan perundangan
melarang dengan disertai ancaman sanksi
pidana atas persetubuhan tersebut.
Persenggamaan legal
• Merupakan perpaduan antara fisik dan mental,
yaitu suatu curahan cinta dan kasih yang
dimanifestasikan melalui persenggamaan dan
hubungan seksual antara suami istri yang ideal
serta sah dimata hukum dan agama.
• Senggama yang legal (tidak melanggar hukum)
adalah yang dilakukan dengan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
– Ada izin (consent) dari wanita yang disetubuhi.
– Wanita tersebut sudah cukup umur, sehat akalnya,
tidak sedang dalam keadaan terikat perkawinan
dengan laki-laki lain dan bukan anggota keluarga
dekat.
Persenggamaan Ilegal
• Diatur dalam KUHP Pasal 288, 285 dan 286 yang
selengkapnya adalah sebagai berikut:
– Pasal 288 KUHP
• (1) Barang siapa dalam perkawinan bersetubuh dengan
seorang wanita yang diketahuinya atau sepatutnya harus
diduganya bahwa yang bersangkutan belum waktunya untuk
dikawin, apabila perbuatan mengakibatkan luka-luka
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun;
• (2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan
pidana penjara paling lama delapan tahun;
• (3) Jika mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara
paling lama dua belas tahun.
• Pasal 285 KUHP
– Bertolak dari KUHP Pasal 285 persetubuhan secara
illegal haruslah dilakukan secara paksa, dengan
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan.
Adanya unsur kemauan dari si wanita untuk
disetubuhi dapat menghilangkan sifat melawan
hukumnya perbuatan perkosaan sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 285 KUHP. Kekerasan atau
ancaman kekerasan yang dilakukan oleh pelaku
dalam tindak pidana perkosaan ditujukan untuk
terlaksananya persetubuhan.
• Pasal 286 KUHP
– Tindak pidana persetubuhan illegal yang dilakukan
terhadap seorang perempuan yang dalam
keadaan pingsan atau tidak berdaya ditentukan
dalam Pasal 286 KUHP, yaitu sebagai berikut:
“Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita
di luar perkawinan, padahal diketahui bahwa
wanita itu dalam keadaan pingsan atau tidak
berdaya, diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan tahun”.

Anda mungkin juga menyukai