Pencabulan Anak Dibawah Umur
Pencabulan Anak Dibawah Umur
adalah MA (21 tahun), MAA (19 tahun), MWA (21 tahun), MK (33 tahun), MAR
(23 tahun), dan AW (26 tahun). Perkara rudapaksa secara bergiliran dengan
TKP (tempat kejadian perkara) di wilayah Kecamatan Krian, Sidoarjo.
Gadis itu awalnya dijemput oleh salah seorang tersangka dan dibawa ke
sebuah rumah kos di Krian. Di rumah itu, gadis tersebut dicekoki minuman
keras oleh para tersangka, setelah itu ke enam pemuda itu secara bergiliran
merudapaksa gadis tersebut.
Dalam hukum positif di Indonesia saat ini (Ius Constitutum), tindak pidana
perkosaan diatur dalam Pasal 285 KUHP. Bab XIV tentangkejahatan terhadapa
kesopanan. Namun demikian ada Pasal-pasal lain yang dapat digunakan
dalam menangkap pelaku tindak pidana perkosaan, yaitu Pasal 286 dan pasal
287 KUHP. Pasal 285 KUHP sifatnya adalah pasal pokok untuk kasus perkosaan.
Ketiga pasal tersebut mengandung unsur yang sama yaitu adanya
persetubuhan diluar perkawinan. Adapun bunyi dari Pasal=pasal tersebut,
antara lain :
1. Pasal 285 KUHP : Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa perempuan yang bukab isterinya bersetubuh
dengan dia diluar pernikahan dihukum karenamemperkosa dengan
hukuman penjaraselama-lamanya 12 tahun.
2. Pasal 286 KUHP : Barang siapa bersetubuh dengan perempuan yang
bukan isterinyasedang diketahuinya bahwa perempuan itu pingsan atau
tidak berdaya, dihukum penjara selama-lamanya 9 tahun.
3. Pasal 287 Ayat (1) KUHP : Barang siapabersetubuh dengan perempuan
yang bukan isterinyasedang diketahuinya atauharus patut disangkanya,
bahwa perempuan itu belum cukup 15 tahun, atau kalau umurnya tidak
ternyata,, bahwa bekum mampuuntuk kawin dihukum penjara selama-
lamanya9 tahun. Kemudian, ayat (2) berbunyi bahwa penuntutan
hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika umur wanita belum
samapai 12 tahun atau jika ada salah satu hal berdasarkan Pasal 291 dan
Pasal 294 KUHP.
Hal utama dan paling penting dalam menghindari tindak perkosaan adalah soal
kepercayaan. Ketika bertemu orang baru, pastikan Anda mengenal profil orang
tersebut. Misal, berdasarkan cerita dari teman, keluarga, atau rekan kerja. Jika
Anda merasa orang yang baru dikenal terlihat asing dan “kurang meyakinkan”,
hindari memberikan informasi detail penting tentang Anda. Seperti sekadar
bertukar nomor ponsel, namun, hindari memberi alamat rumah, tempat
bekerja, atau jadwal rutinitas Anda. Dan lebih selektif memilih teman serta
sebaiknya, hindari pula ajakan untuk pergi ke tempat-tempat yang
“berpotensi”, seperti lokasi yang kurang ramai atau tempat hiburan seperti
bar. Jika terlanjur, pastikan Anda masih dalam kesadaran (hindari konsumsi
alkohol berlebihan) dan bawa kendaraan pribadi atau jasa transportasi
terpercaya.