UU
tentang
d a k P i da n a
Ti n al
a sa n S e ks u
Keker
.H, M.H.
A RD D EWARUCI S
EDW
Sustainable Development Goals
PRINSIP DALAM KONSTITUSI
Setiap orang berhak mendapatkan pelindungan dari kekerasan dan berhak
untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
"Setiap orang yang melakukan perbuatan seksual secara fisik yang ditujukan terhadap tubuh,
keinginan seksual, dan/atau organ reproduksi dengan maksud merendahkan harkat dan
martabat seseorang berdasarkan seksualitas dan/atau kesusilaannya yang tidak termasuk
dalam ketentuan pidana lain yang lebih berat dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)".
Pelaku eksploitasi seksual dapat dipidana penjara paling lama 15 tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp 1 miliar.
Mengacu Pasal 12 UU TPKS, pelaku eksploitasi seksual ialah “setiap orang dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan atau dengan menyalahgunakan kedudukan,
wewenang, kepercayaan, perbawa yang timbul dari tipu muslihat atau hubungan
keadaan, kerentanan, ketidaksetaraan, ketidakberdayaan, ketergantungan
seseorang, penjeratan hutang atau memberi bayaran atau manfaat dengan maksud
untuk mendapatkan keuntungan, atau memanfaatkan organ tubuh seksual atau
organ tubuh lain dari orang itu yang ditujukan terhadap keinginan seksual
dengannya atau dengan orang lain”.
8. Perbudakan seksual
Menurut Pasal 14 UU TPKS, pelaku kekerasan seksual ini dapat dipidana penjara
maksimal 4 tahun dan denda paling banyak Rp 200 juta. Selanjutnya, pada Pasal
14 Ayat (2) dijelaskan, apabila tindak kekerasan seksual berbasis elektronik itu
dilakukan untuk melakukan pemerasan atau pengancaman dan memaksa atau
menyesatkan dan/atau memperdaya, pelaku dapat dipidana penjara paling
lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 300 juta.
Tindak pidana kekerasan lainnya
Setidaknya terdapat 10 jenis kekerasan seksual lainnya yang dapat
dijerat pidana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) atau peraturan perundang-undangan lainnya, yakni:
1. perkosaan;
2. perbuatan cabul;
● Pembayaran restitusi;
Pidana dan Denda Korporasi
Selanjutnya, pada Pasal 18 dijelaskan, pihak korporasi yang
melakukan TPKS dapat dikenai denda sekitar Rp 200 juta sampai
Rp 2 miliar.
rehabilitasi medis;
rehabilitasi mental dan sosial;
pemberdayaan sosial;
restitusi dan/atau kompensasi; dan
reintegrasi sosial.
70
Terima Kasih
eddewarutji
eddewarutji
eddewarutji