NPM: 010123032 KELAS: AB Contoh teks wacana bertemakan “HUKUM”! Belakangan ini, kasus penyebaran foto dan video intim yang menyasar perempuan untuk tujuan intimidasi semakin meningkat di Indonesia. Berdasarkan Profil Tahunan (Catahu) 2019 tentang kekerasan terhadap perempuan, terjadi peningkatan tajam jumlah pengaduan kekerasan siber berbasis gender, yang juga terdampak oleh situasi pandemi virus corona, dengan peningkatan sebanyak 348 kasus, dari 490 kasus pada tahun 2019 menjadi 1.425 kasus pada tahun 2020. Kemudian, menurut data organisasi kemanusiaan Persatuan Perempuan Keadilan Indonesia (LBH APIK) dari ratusan kasus yang ditangani, hanya sekitar 10 kasus yang dibawa ke pengadilan. Dengan penegakan hukum yang tegas, pelaku kekerasan seksual tidak bisa dilepaskan begitu saja; Tentu saja, mereka harus melalui banyak prosedur hukum yang berbeda untuk menerima hukuman yang pantas dan berat atas kejahatan yang mereka lakukan. (teks narasi) Revenge porn dapat digambarkan sebagai berbagi konten seksual pribadi di Internet tanpa persetujuan. Menurut Cyber Civil Rights Initiative, mayoritas korban dari aksi balas dendam porn adalah perempuan. Korban dipaksa mengambil foto atau video. Ada juga kasus di mana korban tidak mengetahui bahwa dirinya sedang direkam oleh kamera tersembunyi. Saat ini, semakin banyak negara yang mengakui fenomena ini dan membuat undang-undang untuk menindak pelaku tindakan tersebut. termasuk foto dan video yang diambil tanpa sepengetahuan pemilik foto atau video atau secara rahasia, terutama yang berkaitan dengan adegan romantis atau intim, dan tidak boleh dipublikasikan. Banyak kita temui pelaku revenge pornoghraphy adalah mantan pacar, mantan suami, selingkuhan, atau orang yang pernah disakiti. Namun, ada pula pelaku lainnya yang merupakan hacker. Pelaku belum tentu mantan suami atau mantan pacar, namun sering kali pelakunya adalah hacker lain yang mengakses foto dan video secara ilegal, dan tidak ada rasa balas dendam yang nyata, dan korbannya hanya bertujuan untuk memeras dan mendapatkan keuntungan. (teks deskripsi) Aksi revenge pornography unsur-unsur tindakannya termasuk kedalam kategori delik kesusilaan. Definisi kesusilaan adalah keseluruhan nilai atau norma yang mengatur atau merupakan pedoman tingkah laku manusia di dalam masyarakat untuk menyelenggarakan tujuan hidupnya. Kesusilaan diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau percakapan yang berpautan dengan norma-norma kesopanan yang harus atau dilindungi oleh hukum demi terwujudnya tata tertib dan tata susila dalam masyarakat. Dalam KUHP, perbuatan yang tergolong melanggar norma kesusilaan disebut sebagai kejahatan terhadap kesusilaan atau delik kesusilaan. Delik kesusilaan adalah bidang kelakuan yang memandang nilai baik dan buruk berkaitan dengan masalah seksual, yang diatur oleh hukum dan mempunyai sanksi. Dilihat dari sanksi pidana untuk pelaku memang tidak ada secara khusus diatur dalam undang-undang. Namun, dilihat dari unsur unsur tindakannya termasuk ke dalam kategori delik kesusilaan yang mana pengaturannya dapat dilihat pada KUHP, yakni pasal 281, 282, serta 533 KUHP dan pasal 406 Undang-Undang No.1 Tahun 2023 . Melihat dari KUHP diatur dalam pasal 281 menyebutkan sebagai berikut: “Diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan atau pidana denda paling banyak Rp 4,5 juta: 1. barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan; 2. barang siapa dengan sengaja dan di depan orang lain yang ada di situ bertentangan dengan kehendaknya, melanggar kesusilaan.” Serta pasal 406 UU No.1 Tahun 2023 menyebutkan: “Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak kategori II, yaitu Rp10 juta setiap orang yang: a. Melanggar kesusilaan di muka umum; atau b. Melanggar kesusilaan di muka orang lain yang hadir tanpa kemauan orang yang hadir tersebut.” Penjelasan dari Pasal 406 huruf a yang dimaksud dengan “melanggar kesusilaan” adalah melakukan perbuatan mempertunjukkan ketelanjangan, alat kelamin, dan aktivitas seksual yang bertentangan dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat di tempat dan waktu perbuatan tersebut dilakukan. Dari penjelasan diatas, dalam Pasal 281 KUHP maupun Pasal 406 UU 1/2023 unsur tindak asusila adalah: a. Barang siapa b. Dengan sengaja c. Terbuka (di muka umum) d. Melanggar kesusilaan
Pasal 282 KUHP menyebutkan “Orang yang menyiarkan, mempertunjukkan atau
menempelkan di muka umum tulisan, gambaran atau benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan, atau yang dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, membikin tulisan, gambaran atau benda tersebut, memasukkannya ke dalam negeri, meneruskannya, mengeluarkannya dari negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barangsiapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkannya atau menunjukkannya sebagai bisa diperoleh.” (teks Eksposisi)
Tindakan revenge pornography juga dapat dikenakan sanksi berdasarkan Pasal 29 UU
No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, “Dalam hal penyebarluasan pornografi di internet, yang dapat dikenakan pertanggung-jawaban pidana adalah “Orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi.” Orang yang ada di dalam konten revenge porn sering kali mendapatkan victim blaming dan stigma negatif dari masyarakat. Bahkan, tak jarang mereka kurang mendapat perlindungan yang seharusnya didapatkan. Padahal, pihak yang patut disalahkan dan harus bertanggung jawab atas revenge porn adalah orang yang menyebarkan konten tersebut. Jadi, apabila mendapati orang terdekatmu menjadi korban revenge porn, jangan menyalahkan dan menghakiminya, Lebih baik, jagalah privasi korban dan tawarkan bantuan yang ia butuhkan, misalnya menyediakan tempat istirahat atau membantu mengumpulkan bukti. Selain itu, tunjukkan empati dengan mendengarkan, mendukung, dan mempercayai keterangan korban. Dengan cara ini, peranmu mungkin saja bisa mengurangi beban psikologis yang ia rasakan. Kamu juga bisa membantu mengarahkan korban revenge porn untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Lewat konsultasi ini, korban bisa diajarkan untuk mengelola emosi agar terhindar dari masalah kesehatan mental. (teks persuasif) Tindakan revenge porn merupakan tindakan yang merugikan secara emosional dan psikologis bagi korban. Dampaknya dapat mencakup banyak hal. Tindakan ini juga menimbulka ketidakadilan gender di mana perempuan seringkali menjadi korban yang lebih rentan. Meskipun demikian, hukum terkait revenge porn bervariasi di setiap yuridiksi, dan banyak negara telah mengadopsi undang-undang khusus untuk melindungi korban revenge porn dan menghukum pelaku. Di Indonesia, Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) Pasal 14 mengatur tentang kekerasan seksual berbasis elektronik, di mana pelaku dapat diidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak Rp. 200 Juta. Selain itu, pelaku revenge porn juga dapat dikenakan pasal Undang Undang ITE. Dengan demikian, tindakan revenge porn merupakan bentuk kejahatan yang merugikan dan dapat menimbulkan dampak yang serius bagi korban. Oleh karena itu, perlidnungan hukum dan kesadaran masyarakat tentang bahaya revenge porn sangat penting untuk mencegah tindakan tersebut. (teks argumentasi)