NIM : 220711010664
Salah satu dari Kekerasan Berbasis Gender Siber yang sering terjadi di
Indonesia adalah Revenge porn (balas dendam porno). Revenge
porn merupakan kegiatan pendistribusian atau penyebaran gambar /
video yang mengandung konten seksual tanpa persetujuan dari pihak
yang bersangkutan. Penyebaran konten seksual tersebut biasanya
dilakukan oleh kekasih, mantan kekasih, atau siapa saja yang memiliki
niat mengancam korban yang terlibat di dalam konten tersebut.
Akibat dari revenge porn ini dinilai cukup serius bagi korban karena
dapat mengakibatkan disfungsi kehidupan sosial dan dapat
menghancurkan kehidupan korban. Dalam hal yang lain juga dapat
mempengaruhi mental korban sampai bisa melakukan bunuh diri,
mengubah identitasnya, mengalami depresi, dan lainnya.
Dari alat bukti juga RUU PKS terlihat lebih mengaturnya secara detail
daripada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan UU Pronografi. Dari
hal aparat penegak hukumnya juga diatur bahwa penyidik, penuntut
umum, dan hakim yang menangani perkara kekerasan seksual harus
memiliki pengetahuan dan keahlian tetang Penanganan Korban yang
berprespektif Hak Asasi Manusia dan gender, dan harus telah mengikuti
pelatihan terkait penanganan perkara kekerasan seksual.