• Persoalan yuridis:
a. Ketentuan mengenai
sampah spesifik belum
diakomodir dalam
peraturan daerah
b. Ketentuan retribusi
c. Ketentuan sanksi pidana
d. Ketentuan insentif
e. Ketentuan peran
masyarakat
Kesimpulan
• Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur hingga kini masih menghadapi problematika pengelolaan
sampah. Kondisi empiris yang ada di Kota Malang yang menunjukkan adanya peningkatan volume sampah dari
tahun ke tahun dimana pada tahun 2021 mencapai angka 59 ribu ton mengharuskan problematika ini harus
segera diatasi. Indonesia sebagai negara kesejahteraan harus menghadirkan lingkungan hidup yang layak
sebagaimana ditegaskan dalam pasal 28H ayat 1 UUD NRI 1945. Amanat ini merupakan hal yang mutlak harus
dipenuhi. Dalam rangka mencapai hal tersebut, Pemerintah Kota Malang telah berupaya dengan menerbitkan
Peraturan Daerah Kota Malang No 7 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah.
• Dalam peraturan ini dimuat berbagai hal terkait pengelolaan sampah. Namun, ketika dilihat implementasinya di
lapangan ternyata masih menyisakan persoalan atau dengan kata lain peraturan ini belum mampu mengatasi
persoalan yang ada. Ditinjau dari sisi normatif, peraturan ini tidak memuat ketentuan yang mengatur secara
khusus pengelolaan sampah rumah tangga, sampah sejenis rumah tangga, dan sampah spesifik, padahal
sampah ini jumlahnya tahun 2021 mencapai 59 ribu ton dan bahkan sampah spesifik Kelemahan lainnya adalah
pengenaan retribusi ketentuan sanksi pidana, insentif, hingga peran masyarakat yang masih dirasa kurang
memadai dalam pengaturan tersebut. Khusus terkait ketentuan pidana sangatlah sulit untuk ditegakkan karena
pembuktiannya cukup sulit.
• Melihat hal tersebut, maka kedepannya perlu dirancang Peraturan Daerah Kota Malang yang baru yang dapat
mengatasi kelemahan tersebut. Dalam merancang Peraturan Daerah Kota Malang yang baru terkait
pengelolaan sampah terdapat tujuh hal mutlak yang dapat dijadikan pertimbangan untuk dimuat /
disempurnakan dari ketentuan sebelumnya antara lain: mekanisme pengelolaan sampah spesifik, penghapusan
retribusi dalam pengangkutan sampah, pembiayaan, insentif, peran masyarakat, dan sanksi.
Limitasi dan Saran
Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Dalam penelitian ini
masih terdapat banyak kekurangan untuk dapat diteliti lebih lanjut.
Dalam penelitian ini hanya dilakukan penelitian yang terbatas pada tiga
TPS di Kota Malang, yaitu TPS Borobudur, Dinoyo, dan Manyar serta
hanya di sepanjang Jalan Wilis. Selain itu, jumlah sampel yang diambil
hanya petugas sampah setempat. Untuk kedepannya, dapat diperluas
cakupan penelitiannya sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih
valid dan lebih komprehensif.
Referensi